Pernah bertanya mengapa sebagian warna rempah-rempah kontras dan sangat berbeda satu sama lain? Hal ini dikarenakan setiap rempah memiliki komponen kimia yang berbeda-beda. Beberapa rempah memiliki komponen atau senyawa pigmen yang memberikan warna alami dari rempah. Inilah yang membuat rempah juga kerap dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada industri kuliner maupun non kuliner.
Crocin
Crocin adalah kelompok pigmen karotenoid yang memberikan warna merah pada bunga saffron. Crocin juga memberikan warna oranye jika saffron dicampurkan pada air. Senyawa ini telah terbukti sebagi antioksidan yang kuat sehingga mendasari manfaat saffron pada kesehatan tubuh. Crocin juga bisa ditemukan di dalam kunyit, sehingga saffron dan kunyit sering kali dapat saling menggantikan.
Manfaat crocin selalu dikaitkan dengan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas, melindungi sel-sel otak dari kerusakan progresif, anti-depresan hingga mengontrol nafsu makan. Lebih dari 10% berat kering saffron mengandung crocin sehingga rempah yang mengandung crocin sangat ideal digunakan sebagai bahan pewarna alami yang memberikan hasil dan kualitas warna premium.
Crocetin
Crocetin adalah sebutan dari asam dikarboksilat alami yang dapat ditemukan dalam bunga Crocus (termasuk Crocus Sativus) dan Gardenia jasminoides (jenis buah-buahan). Crocetin bekerja bersama-sama dengan dengan crocin untuk memberikan warna pada saffron. Sifat dari pewarna ini akan membenuk warna merah bata dengan titik leleh 285 derajat Celcius.
Dengan titik leleh seperti itu maka artinya dengan jika rempah dipanaskan dalam suhu tersebut maka rempah akan berubah menjadi cairan yang memberikan warna alami. Dikarenakan crocetin berdampingan dengan crocin, maka manfaat kesehatan yang ditawarkan juga sama. Ini adalah zat yang berfokus pada fungsi otak dan kesehatan mental seseorang. Manfaat ini termasuk mengurangi produksi molekul neuritoksik yang menyebabkan kerusakan saraf.
Beta-Carotene
Beta-carotene adalah salah satu jenis senyawa pewarna yang memberikan warna merah, kuning, dan oranye secara alami. Beta-carotene diperoleh dengan mudah di dalam sayuran, buah, dan rempah-rempah. Beberapa rempah yang mengandung beta-carotene adalah paprika, bubuk cabai, dan daun ketumbar.
Selain sebagai pewarna alami, beta-carotene sangat dikenal sebagai senyawa aktif yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Dalam hal ini senyawa karatenoid tinggi seperti beta-carotene dapat menurunkan resiko terkena penurunan fungsi makula (bagian tengah retina). Beta-carotene setara dengan vitamin A, sehingga memenuhi vitamin A dapat memaksimalkan fungsi beta-carotene, begitu pula sebaliknya.
Carotenoids
Carotenoids atau karotenoid adalah sebutan untuk pigmen pewarna pada tumbuhan alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini menghasilkan warna kuning cerah dan merah hingga oranye.
Carotenoids bertindak sebagai antioksidan bagi manusia sehingga rempah-rempah yang termasuk dalam golongan karotenoid seperti crocin, capsanthin dan sebagainya juga menawarkan manfaat yang sama. Perlu diketahui bahwa komponen carotenoids memiliki turunan hingga 600 jenis carotenoids yang berbeda-beda.
Capsanthin
Capsanthin adalah pewarna alami yang dihasilkan oleh beberapa jenis rempah. Ini termasuk salah satu pewarna karotenoid. Sebagai pewarna, capsanthin terkandung dalam spesies tanaman Capsicumannuum. Beberapa yang termasuk golongan tanaman ini adalah paprika merah, cabai new mexico, dan cabai rawit.
Di antara jenis karotenoid lainnya, capsanthin diyakini memiliki kandungan aktivitas antioksidan terbesar dikarenakan manfaat kesehatannya yang begitu luas. Antioksidan ini juga membuat capsanthin bisa mencegah kerusakan mata dan membantu menjaga tekanan lensa intraocular.
Violaxanthin
Violaxanthin adalah pewarna golongan xanthophyll, yang memberikan sensasi warna oren dari berbagai tanaman. Violaxanthin dapat ditemukan dari minyak nabati seperti palm oil dan rempah seperti red pepper dan parsley. Selain sebagai pewarna, violaxanthin juga bersifat anti-proliferatif dan anti-inflamasi yang keduanya sangat penting untuk mencegah perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh manusia.
Cryptoxanthin
Cryptoxanthin, karotenoid yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran seperti jeruk keprok, paprika merah, dan labu. Ini memiliki beberapa fungsi penting bagi kesehatan manusia. Cryptoxanthin adalah antioksidan yang tinggi dan sering dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa kanker dan penyakit degeneratif pada manusia.
Tidak ada defisiensi atau toksisitas yang diamati dari asupan senyawa cryptoxanthin dalam diet. Oleh sebabnya makanan yang mengandung cryptoxanthin sering direkomendasikan untuk diet sehat. Misalnya, asupan buah tropis berbanding lurus dengan konsentrasi cryptoxanthin di dalam darah.
Capsorubin
Capsorubin berkaitan dengan senyawa capsanthin dan cycloviolaxanthin yang keduanya berasal dari tanaman paprika (Capsicum annuum). Capsorubin adalah pewarna merah alami yang berasal dari kelas xanthofil. Warna merah ini dihasilkan dari paprika merah, dan juga ditemukan dalam beberapa spesies bunga bakung. Warna merah alami sering digunakan untuk sebagai pewarna makanan.
Warna yang dihasilkan dari ekstrak paprika merah ini mudah larut dalam alkohol dan aseton, sementara sedikit terlarut jika dicampurkan dalam bahan yang mengandung eter, benzena, dan karbon disulfida. Hasil pewarna murni ini biasanya sekitar 260 mg untuk 1 kilogram paprika. Sifat warna alami dari capsorubin sangat mirip dengan capsanthin.
Lutein
Lutein tidak bisa dipisahkan dari zeaxanthin yang merupakan senyawa karotenoid yang dikenal memberikan warna hijau atau oranye pada tumbuhan. Lutein paling dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah degenerasi makula. Kebanyakan lutein berasal dari sayuran hijau, serta kacang-kacangan termasuk kacang polong dan pistachio.
Bahan makanan lain yang juga tinggi kandungan lutein adalah labu, kubis brussel, brokoli, asparagus, selada, dan wortel. Warna yang dihasilkan dari lutein adalah pigmen utama yang dibutuhkan dan ditemukan di titik kuning retina manusia. Ini berfungsi untuk melindungi dari cahaya, meningkatkan ketajaman visual, dan menjaga kesehatan mata keseluruhan. Dikarenakan manfaat tersebut, seringkali makanan yang mengandung lutein sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.
Zeaxanthin
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa zeaxanthin dan lutein terdapat pada jenis makanan yang sama yaitu sayuran hijau dan beberapa jenis kacang. Namun zeaxanthin termasuk pigmen warna sekunder yang menghasilkan warna hijau dan membutuhkan senyawa lutein untuk menghasilkan warna alami. Selain bahan-bahan yang telah disebutkan, zeaxanthin juga bisa diperoleh dari kuning telur, anggur, dan rempah-rempah berwarna cerah seperti paprika.
Curcumin
Curcumin adalah senyawa yang memberikan warna kuning hingga oranye dari tanaman kunyit (Zingeberaceae). Zat warna ini sangat umum digunakan sebagai pewarna makanan maupun minuman. Senyawa ini juga merupakan antioksidan yang mendasari banyaknya manfaat kunyit yang baik untuk kesehatan. Tak heran bila kunyit sering dijadikan bahan pengobatan tradisional.
Warna alami kunyit dari curcumin biasa dimanfaatkan untuk memasak nasi kuning, nasi biryani, susu kunyit, hingga pewarna kain. Warna alami kunyit juga disukai karena harganya yang relatif murah dan sangat mudah ditemukan.
Chlorophyll
Chlorophyll atau lebih dikenal sebagai klorofil adalah satu-satunya zat dalam tanaman yang memungkinkan tanaman menyerap cahaya dari matahari dan mengubahnya menjadi energi. Perlu diketahui bahwa chlorophyll memiliki berbagai jenis atau turunannya. Semua tumbuhan hijau mengandung setidaknya satu jenis chlorophyll.
Oleh sebab itu, sangat mudah mengidentifikasi tumbuhan yang mengandung chlorophyll karena zat ini memberikan warna hijau yang kontras. Chlorophyll memiliki struktur kimia yang sangat mirip dengan hemoglobin dalam tubuh manusia. Perbedaannya terletak pada kandungan hemoglobin yang mengandung zat besi, sementara chlorophyll tumbuhan mengandung magnesium.
Inilah yang membuat ketika sayuran hijau cerah akan berubah menjadi lebih gelap atau abu-abu jika terlalu matang saat dimasak. Pasalnya, ketika tanaman mengandung chlorophyll dipanaskan, magnesium akan dikeluarkan dan diganti dengan hidrogen yang membuat perubahan warna tersebut.
Chlorophyll bisa ditemukan secara alami dalam asparagus, paprika hijau, brokoli, kubis, brussel, kubis hijau, seledri, sawi, kacang-kacangan, lobak hijau, peterseli, daun mint, basil dan buah zaitun.
Neoxanthin
Neoxanthin adalah salah satu senyawa xanthofil yang berguna sebagai komponen penting untuk fotosintesis pada tanaman dan alga. Warna yang dihasilkan adalah kuning. Neoxanthin paling banyak ditemukan di sayuran hijau seperti bayam, yang sering dikaitkan dengan manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat ini termasuk meminimalisir resiko terkena kanker prostat, kanker ovarium, kanker usus besar dan kanker payudara.
Bixin
Bixin adalah komponen warna yang terdapat dalam biji pohon achiote (Bixa orellana). Warna ini biasanya diekstraksi dari bijinya untuk membentuk warna makanan alami yang lebih dikenal sebagai annatto. Annatto adalah pigmen pewarna yang dihasilkan sebanyak 70-80% dari bixin sementara sisanya adalah norbixin.
Bixin memiliki warna merah-oranye yang digunakan sebagai pewarna dasar untuk keju, mentega, margarin, cokelat, hingga produk perawatan. Pewarna ini paling umum dihasilkan dari biji achiote yang diekstraksi dengan minyak. Secara umum warna alami ini aman dikonsumsi sebagian besar orang, kecuali pada individu yang memiliki alergi terhadap tanaman dari famili bixaceae.
Norbixin
Norbixin juga menghasilkan komponen warna yang sama seperti bixin yang juga disebut annatto. Norbixin dihasilkan dari proses yang disebut saponifikasi yang melibatkan bixin. Norbixin memberikan warna alami berupa kuning hingga oranye tergantung pada kadar penggunaan. Norbixin secara tradisional digunakan untuk memberi warna produk susu termasuk es krim rasa vanilla, yoghurt, dan keju cheddar. Ini adalah pigmen serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai jenis makanan baik yang berbasis minyak ataupun air.
Carthamin
Carthamin adalah pewarna alami yang memberikan warna merah yang berasal dari bijinya. Warna ini dihasilkan oleh bunga safflower (Carthamus tinctorius). Safflower telah dibudidayakan sejak zaman kuno termasuk di era Mesir Kuno yang memanfaatkan bahan ini sebagai pewarna.
Sementara di Eropa dan Jepang, warna ini juga digunakan untuk mewarnai kain wol serta untuk membuat kosmetik bagi wanita Geisha dan Kabuki di Jepang. Sebagai bahan tambahan makanan di era modern, carthamin lebih umum disebut Natural Red 26. Komponen ini memberikan warna kuning hingga oranye terang untuk berbagai produk makanan dan kosmetik.
Anthocyanins
Anthocyanins atau antosianin adalah pigmen pewarna yang menghasilkan warna alami yang dapat diperoleh dari tumbuhan. Antosianin menghasilkan warna merah, ungu, dan biru. Ini termasuk komponen pewarna yang larut di air secara alami yang dapat ditemukan pada bagian buah, akar, maupun daun.
Antosianin terdapat dalam jumlah besar di dalam anggur, stroberi, ceri, ubi jalar, dan bayam merah. Sementara rempah yang mengandung komponen ini adalah green sweet pepper dan green chili. Antosianin sering kali dimanfaatkan untuk mewarnai minuman penyegar, kembang gula, produk susu, roti, produk yang diawetkan dan sirup.
Antosianin mengandung antioksidan yang sudah dimanfaatkan pada pengobatan tradisional Cina dan Ayurveda India. Antosianin yang digunakan dalam pengobatan tradisional lebih umum berasal dari akar chicory atau chicory root, yang memang berguna untuk berbagai masalah pencernaan.
Flavonoid
Komponen warna yang berkontribusi memberikan warna kuning lembut dari jahe disebut flavonoid. Ini adalah senyawa kimia yang sudah lama dikenal memberikan warna alami, serta mendasari manfaat jahe bagi kesehatan. Flavonoid juga termasuk kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam.
Senyawa-senyawa tersebut merupakan zat warna yang bisa menghasilkan warna beragam seperti merah, ungu, dan biru. Beberapa manfaat flavonoid bagi kesehatan adalah membantu penyerapan vitamin C, membantu mengobati alergi, dan memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.
Komponen warna alami dari tumbuhan dan rempah yang dijelaskan diatas seringkali digunakan sebagai pewarna makanan alami. Sementara sebagian lain komponen warna mengindikasikan bahwa rempah-rempah tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan, karena hampir semuanya bersifat antioksidan. Tak heran jika banyak pendapat yang mengatakan bahwa rempah bisa membuat tubuh lebih sehat.