11 Hidangan dengan Cumin

Daftar Isi

Penggunaan cumin atau yang disebut dengan jintan sangat umum dalam berbagai masakan. Rempah ini memiliki aroma yang kuat, yang bahkan bisa menghilangkan bau amis daging. Lebih dari itu, cumin sangat serbaguna, dan umum ditemukan pada hidangan tradisional di beberapa negara, termasuk Indonesia. Ketahui hidangan dengan cumin selengkapnya di bawah ini.

Raita

Hidangan dengan cumin atau jintan yang pertama adalah raita, yaitu saus yogurt khas Asia Selatan dengan bahan dasar yogurt, terutama yogurt plain, mentimun, mentega, dan juga mint. Tidak ada standar resep untuk membuat raita, karena setiap daerah akan memiliki resepnya masih-masing. Tetapi umumnya, raita selalu dibuat dengan yogurt.

Raita adalah hidangan yang menyertakan rempah dan bumbu untuk melengkapinya, dan yang paling umum adalah biji jintan panggang atau jeera, bubuk ketumbar, chaat masala, mint, dan bahkan cabai rawit. Jintan adalah salah satu rempah yang penting dalam saus yogurt klasik ini, karena ia memiliki sifat mendinginkan pada hasil akhir raita. Selain itu, biji jintan panggang akan menambah rasa berasap, sehingga raita menjadi lebih lezat.

Beberapa herba juga melengkapi hidangan raita, yang paling umum adalah daun ketumbar, atau bisa juga dengan mint. Untuk mendapatkan rasa pedas, raita bisa ditambahkan dengan cabai hijau cincang atau paprika serrano. Saus yogurt khas Asia Selatan ini juga kerap menambahkan buah dan sayuran, dan yang paling utama adalah mentimun. Penggunaan buah atau sayuran merupakan bentuk kombinasi raita yang tersebar luas di Asia Selatan.

Saus yogurt klasik ini banyak dikonsumsi di Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan, yang masing-masing memiliki variasi raita sendiri. Raita bisa dikonsumsi dengan cara apa pun, dan merupakan bumbu yang paling serbaguna. Mesi umumnya digunakan sebagai bumbu, beberapa masyarakat mengkonsumsinya sebagai salad, atau bahkan bahan marinasi daging.

Lebih lanjut, raita juga bisa dijadikan saus untuk kerupuk atau crudités, digunakan sebagai olesan sandwich pengganti mayo, serta menjadikan raita sebagai saus salad. Hidangan klasik nan serbaguna ini sangat mirip dengan tzatziki, yang merupakan masakan Yunani yang juga berbahan dasar labneh (yogurt Yunani) dengan tambahan herba dan rempah.

Keju Leyden

Tahukah Anda bahwa rempah seperti cumin bahkan bisa membumbui keju? Ini berlaku pada keju Leyden, yang dibuat di kota Leiden, yang juga dikenal sebagai Leyden. Nama Leyden diambil dari bahasa Belanda yaitu Leidse. Keju leyden merupakan keju semi-padat yang terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi atau susu sapi utuh. yang dibumbui dengan biji jintan atau cumin dan caraway (adas meridian), atau terkadang dibumbui dengan cengkeh.

Penambahan biji jintan memberi keju rasa yang khas kering, tajam, dan pedas, sangat berbeda dengan keju Belanda lainnya. Sementara biji cengkeh juga ditambahkan sesekali untuk memaksimalkan rasa keju. Keju dari kota Leiden ini dibuat membentuk roda bundar kecil dengan berat sekitar 14 hingga 16 pon, dan secara tampilan mirip dengan keju Gouda dalam bentuk bulat dan pipih, dan dengan presentase lemak yang lebih rendah daripada Gouda, sekitar 30 hingga 40%.

Bergantung pada usianya, Leyden memiliki tekstur semi-padat hingga padat, dengan warna yang berkisar dari kuning gading muda hingga cokelat jingga. Seiring bertambahnya usia keju, rasanya menjadi lebih pedas dan tajam. Keju khas kota Leiden ini banyak diproduksi di pabrik, dan dapat ditemukan di peternakan di kawasan bersejarah Leiden (Leyden).

Tongseng

Tongseng merupakan hidangan daging kambing yang berasal dari Jawa Tengah, khususnya daerah Klaten, Magelang, Solo, dan Yogyakarta. Secara tampilan, masakan khas Jawa Tengah ini mirip dengan gulai, tetapi tongseng memiliki ciri khas yaitu kuah yang cenderung gelap karena banyak menggunakan kecap manis.

Tongseng dibuat menggunakan santan, kol, kecap manis, dan tomat, serta rempah-rempah yang eksotis, dan tak lupa dengan jintan. Rempah tersebut memang sangat cocok untuk hidangan berkuah kental seperti tongseng ini. Selain menggunakan bahan dan rempah tersebut, tongseng adalah hidangan dengan daging kambing, tetapi selain daging, bagian lainnya juga kerap disertakan, seperti jeroan atau tulang yang menambah kekayaan rasa.

Meski secara umum terbuat dari daging kambing, tetapi daging lainnya juga bisa digunakan sebagai alternatif, seperti daging sapi atau bahkan ayam. Hingga saat ini, tongseng masih dimasak dengan cara tradisional, yaitu dimasak di atas tungku arang. Hal tersebut bertujuan agar hasil akhir tongseng akan memiliki rasa berasap.

Hidangan yang mirip dengan gulai ini sangat mudah ditemukan khususnya di seluruh Pulau Jawa, mulai dari warung, rumah makan pinggir jalan, hingga restoran mewah. Hidangan yang khas dan istimewa ini konon terinsipirasi oleh masakan India dan Arab, dan juga dikaitkan dengan kota di Jawa Tengah, khususnya Solo.

Falafel

Falafel merupakan hidangan tradisional Timur Tengah yang banyak ditemukan sebagai makanan jalanan. Hidangan ini telah dinikmati selama berabad-abad jauh sebelum adanya kentang goreng, hamburger, dan pizza. Nama “falafel” bisa merujuk ke seluruh hidangan, tetapi lebih akurat menggambarkan bahan utamanya, yaitu bola falafel.

Makanan jalanan ini berbentuk seperti bola yang digoreng, yang secara umum terbuat dari kacang Arab, kacang fava, atau kombinasi keduanya. Bahan utamanya tersebut direndam dan ditumbuk, dan dibumbui dengan bawang bombay, daun bawang, dan rempah-rempah seperti peterseli, bawang putih, jintan, cabai rawit, paprika merah, dan ketumbar. Beberapa resep juga menyertakan baking soda agar menghasilkan tekstur terbaik pada falafel.

Hidangan khas Timur Tengah ini merupakan salah satu hidangan yang ramah vegetarian dan vegan karena tidak menggunakan daging atau produk hewani, melainkan hanya menggunakan kacang-kacangan dan rempah. Namun beberapa variasi resep falafel juga menambahkan produk hewani seperti susu atau yogurt.

Falafel sangat populer khususnya di negara Timur Tengah, seperti Lebanon, Mesir, Suriah, Turki, dan juga menjadi hidangan nasional di Israel. Makanan jalanan ini bisa dijadikan camilan atau dinikmati dengan hummus, tabbouleh, disajikan dengan sandwich atau roti pita yang ditambahkan dengan tahini, dikonsumsi dengan sayuran, termasuk acar, selada, tomat, dan lainnya, dan bahkan bisa dinikmati dengan salad. Dapatkan hidangan falafel Anda di Cairo Food.

Taco

Taco merupakan hidangan yang berasal dari Meksiko yang terbuat dari gulungan atau lipatan tortilla, dan diisi dengan berbagai macam bahan di dalamnya. Biasanya, taco diisi dengan sejumlah ikan atau daging giling, atau terkadang ayam panggang. Daging tersebut umumnya dibumbui dengan jintan, bawang putih, cabai bubuk, dan cabai rawit.

Daging pada hidangan taco ini biasanya menggunakan daging sapi panggang, atau carne asada, tetapi sosis seperti chorizo, atau daging lainnya termasuk ikan dan ayam juga umum digunakan. Taco tak hanya terdiri dari daging, tetapi juga diberi topping berupa bawang bombay, selada, tomat, salsa atau pico de gallo, dan terkadang keju

Ini merupakan salah satu hidangan populer Tex Mex di mana tortilla membalut isian dari taco berukuran raksasa, yang terdiri dari daging, ditambahkan dengan krim asam, keju cheddar parut, selada, serta irisan jalapenos segar. Pada hidangan Tex Mex, taco juga menjadi bagian dari Breakfast Taco, yang disantap untuk sarapan, dengan isian telur dadar, serta kombinasi kentang, sosis, atau bacon.

Chili Con Carne

Chili con carne atau yang juga dieja chilli con carne atau chile con carne, merupakan hidangan yang berasal dari Meksiko utara atau Texas Selatan. Secara harfiah, chili con carne berarti cabai dengan daging. Chili con carne merupakan hidangan sup pedas dengan cabai, baik itu cabai segar maupun cabai bubuk, yang terdiri dari daing (biasanya daging sapi), tomat, dan seringkali kacang pinto atau kacang merah.

Chili con carne telah lama populer di luar Amerika Serikat, yang seringkali dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, dan jintan. Pada awal popularitasnya, chili con carne muncul selama tahun 1960-an dan 1970-an, di mana chili con carne berupa makanan vegetarian. Itu disebut dengan chili sin carne, chili non carne, dan chili sans carne.

Saat hidangan ini muncul, chili con carne dibuat tanpa daging karena munculnya vegetarisme. Hal ini juga dilakukan agar penggunaan daging merah dikurangi. Alih-alih menggunakan daging, chili con carne tersebut dibuat dengan protein nabati atau tahu bertekstur, quinoa, atau sayuran bertepung seperti kentang. Variasi sayuran lainnya juga tak terbatas, yang termasuk bawang bombay, bit, jagung, labu, dan tumis jamur. Meski demikian, saat itu chili con carne hampir selalu dibuat dengan kacang.

Hingga saat ini, chili con carne masih menjadi hidangan yang populer dengan menggunakan daging. Ini bisa dinikmati dengan tambahan yang umum seperti bawang potong dadu, keju parut, serta krim asam. Chili con carne juga bisa dinikmati dengan berbagai macam keripik yakni keripik jagung, keripik tortilla, dan bahan lainnya seperti jagung gulung, roti jagung, dan tamale babi. Karena ini menawarkan rasa yang lezat, maka ini bisa dijadikan sebagai lauk pendamping nasi atau pasta.

Gulai

Hampir setiap masyarakat di Indonesia mengenal gulai, bukan? Hal ini dikarenakan gulai selalu hadir sebagai menu wajib saat merayakan Idul Fitri dan Idul Adha, yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Hidangan khas ini berasal dari Minangkabau, Sumatera, yang mendapat pengaruh dari India Selatan, sehingga gulai seringkali disebut sebagai “kari” versi Indonesia.

“Kari” versi Indonesia ini merupakan hidangan daging khas Minangkabau, yang menggunakan santan. Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas makanan khas Minangkabau tak luput dari penggunaan santan. Selain santan, aneka rempah juga digunakan untuk melezatkan hidangan gulai. Rempah-rempah yang digunakan termasuk adas, bawang merah, bawang putih, cabai merah, kunyit, lada, kayu manis. lengkuas, pala, serai, dan tentu saja menggunakan jintan.

Hidangan ini memiliki ciri khas yang dapat dengan mudah terlihat dari warnanya, yang berkisar antara merah, oranye, dan kuning. Cabai yang digunakan untuk membuat gulai menentukan warna kuah dari gulai. Semakin banyak cabai yang digunakan, maka semakin merah pula warna kuahnya. Kuah gulai juga cenderung kental, karena hidangan ini merupakan tahapan proses sebelum menjadi kalio dan rendang.

Di Indonesia, berbagai macam hidangan gulai dapat ditemukan dengan bahan utama yang berbeda, yang umumnya terbuat dari daging ayam, sapi, kambing, jeroan, daun singkong, nangka muda, bahkan ada pula gulai otak. Hidangan ini sangat lezat jika disantap dengan nasi putih hangat dan dengan sambal ijo dan merah, atau Anda juga bisa menyajikan gulai dengan ketupat sebagai menu lebaran. Bahkan, jenis gulai tertentu seperti gulai kambing pun bisa dinikmati dengan roti canai.

Sebagai masakan khas Minangkabau, gulai dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya daerah Minangkabau dan Pulau Jawa. Anda juga bisa menemukan gulai di setiap rumah makan Padang yang tersebar luas di Indonesia. “Kari” versi Indonesia ini begitu nikmat, dengan rasa yang cenderung pedas dan gurih, yang bisa Anda buat sendiri di rumah dengan menggunakan Bumbu Gulai di Cairo Food.

Soto Betawi

Hidangan dengan cumin selanjutnya adalah soto Betawi. Seperti namanya, ini adalah soto yang berasal dari Betawi. Ini adalah soto yang berbahan dasar daging, dan beberapa bagian sapi lainnya, termasuk jeroan, hati, torpedo, dan bahkan mata. Soto Betawi memiliki karakteristik yang menjadi ciri khas, yaitu kuah dengan santan yang melimpah.

Kunci kelezatan dari soto Betawi memang terletak dari kuahnya, yang merupakan perpaduan santan dan susu. Perpaduan tersebut menghasilkan kuah yang kental, terasa gurih dan juga creamy. Soto Betawi adalah hidangan yang menggunakan jintan, di mana ia berfungsi sebagai penyedap aroma dari sajian khas ini.

Soto Betawi tak hanya terdiri dari kuah dan daging saja, tetapi disajikan dengan potongan tomat, jeruk nipis, dan juga emping. Penyajian soto Betawi yang paling nikmat adalah dinikmati dengan seporsi nasi putih hangat dan dimakan bersama keluarga. Makanan khas Betawi ini dapat ditemukan selain di daerah DKI Jakarta, termasuk di Semarang, Surabaya, hingga Yogyakarta. Masak soto Betawi di rumah dengan mudah menggunakan Bumbu Soto Betawi dari Cairo Food.

Enchilada

Enchilada adalah hidangan khas Meksiko, yang sangat populer di bagian utara. Hidangan khas ini terdiri dari tortilla jagung yang direndam dalam saus pedas, yang diisi dengan daging sapi, daging ayam, kacang merah atau keju sebagai bahan utamanya. Meski berbahan dasar daging, kacang, dan keju, isian dari enchilada bisa dimodifikasi sesuai dengan selera masing-masing.

Ini adalah hidangan dengan cumin yang disiapkan dengan cara menggoreng tortilla jagung, kemudian dicelupkan ke dalam saus pedas. Tetapi cara persiapan ini telah berkembang seiring waktu, artinya – modifikasi enchilada sendiri merupakan hasil dari berbagai pengaruh.

Enchilada umumnya ditemukan di jalanan kota, yang dijual sebagai bentuk makanan cepat saji. Sebagai salah satu makanan jalanan, enchilada dibungkus dengan kertas timah. Namun, tak jarang orang yang mengunjungi Meksiko lebih suka menyantap enchilada yang dijual di restoran Meksiko di seluruh dunia, yang disajikan di atas piring, dilumuri dengan saus merah atau hijau dan ditaburi keju. Ingin membuat enchilada? Gunakan Bumbu Enchilada dari Cairo Food.

Shawarma

Cumin atau jintan adalah rempah yang bisa membumbui apa pun, termasuk hidangan daging. Salah satu hidangan daging tersebut adalah shawarma, yang merupakan hidangan khas Timur Tengah, dan salah satu jajanan kaki lima yang paling disukai di seluruh dunia, terutama di Mesir. Shawarma juga dinikmati di Levant, khususnya Lebanon, Palestina, dan Suriah.

Kata “shawarma” berasal dari istilah Turki “çevirme”, yang berarti “memutar”, dan mengacu pada teknik memasak pemanggangan lambat di atas panggangan berbentuk tabung yang berputar. Shawarma sendiri terbuat dari daging yang diasinkan, dan daging yang digunakan termasuk daging domba, sapi, dan ayam. Hidangan daging ini menjadi pilihan yang begitu lezat bagi para pencinta kuliner daging.

Daging yang digunakan biasanya diasinkan terlebih dahulu, yang menggunakan rempah seperti jintan, kunyit, dan paprika. Dalam penyajiannya, daging diiris tipis, dan ditumpuk di atas tusuk sate atau kerucut besar untuk membuatnya. Untuk memberikan rasa juicer, terkadang dimasak dengan lebih banyak lemak hewani. Shawarma dimasak di depan sumber panas yang terus memanggang bagian terluar sambil diputar perlahan selama berjam-jam.

Isian dari shawarma tak hanya terdiri dari daging, tetapi sayuran juga dapat menyertainya, seperti acar, bawang bombay, tomat, peterseli, selada, dan timun. Kemudian, isian tersebut dibalut dengan roti, baik itu dengan roti pita, roti lava, dan roti tabon. Hidangan khas Timur Tengah ini bisa disajikan dengan saus yogurt, salad, atau bahan lainnya.

Shawarma dapat dibuat dengan mudah dengan menggunakan Bumbu Shawarma dari Cairo Food, yang terdiri dari campuran rempah-rempah. Bumbu Shawarma ini akan menghadirkan rasa shawarma yang beraroma, lezat, gurih, dan juga kaya akan rempah-rempah.

Jeera Aloo

Jeera Aloo adalah hidangan vegetarian khas India, dengan bahan utama berupa kentang dan biji jintan. Nama jeera aloo sendiri berasal dari bahasa Hindi, jeera yaitu cumin, dan aloo bermakna kentang, jadi diterjemahkan secara harfiah berarti “Kentang Cumin”. Ini adalah hidangan kentang yang dibumbui dengan jintan, dan rempah lainnya seperti bubuk cabai merah, ketumbar, daun kari, jahe, garam, kunyit, jus lemon, dan minyak sayur.

Jeera aloo adalah hidangan berbahan dasar kentang, namun ini juga bisa menggunakan ubi jalar. Hidangan jeera aloo ini dengan rempah-rempah khas ini menghasilkan tekstur kentang yang empuk, dengan rasa yang berani dan tajam berkat penggunaan rempah yang beragam.

Jeera aloo sangat cocok untuk dibuat sebagai makan siang yang mengenyangkan dan sehat, atau pendamping yang lezat untuk sejumlah hidangan makan malam utama. Ini juga bisa disajikan sebagai lauk, dan paling cocok disantap dengan roti chapati, roti phulka, dengan nasi, dahl, dan bahkan disantap dengan panipuri.

Mengetahui banyaknya hidangan yang menggunakan jintan menjadi bukti bahwa jintan memainkan peran penting dalam sejumlah hidangan. Tanpa adanya jintan, hidangan mungkin tidak akan terasa istimewa. Oleh karena itu, Anda bisa membeli biji cumin atau jintan bubuk untuk melengkapi masakan Anda di Cairo Food.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *