Sebagian besar orang membekukan makanan terutama produk daging agar lebih awet dan terjaga kesegarannya dalam jangka waktu yang lama. Ketika tiba saatnya ingin mengolah makanan beku tersebut, mencairkannya adalah hal yang menjadi tugas penting bagi Anda. Mencairkan makanan beku mungkin tampak mudah, tetapi metode yang salah dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti menempatkan makanan pada suhu kritis, menyebabkan penyakit bawaan makanan, dan kontaminasi. Artikel ini akan membantu Anda dalam mencairkan makanan dengan aman atau thawing food safely. Cari tahu selengkapnya di bawah ini.
Mencairkan Makanan Sebagai Bagian dari Proses Memasak
Thawing food safely atau mencairkan makanan dengan cara aman yang pertama adalah langsung memasak makanan yang diinginkan. Cara ini menjadi salah satu cara tercepat untuk mencairkan makanan. Memasak makanan untuk mencairkannya dapat bekerja paling baik saat mengolah makanan berukuran kecil, atau jenis makanan yang dirancang untuk dimasak langsung dari bahan beku. Beberapa contohnya adalah roti hamburger, sayuran beku, kue beku, hingga daging giling atau daging cincang. Semakin kecil ukurannya, akan semakin baik.
Pada dasarnya, mencairkan makanan sebagai bagian dari proses memasak ini adalah menjaga dan memindahkan makanan melalui suhu zona berbahaya (suhu kritis) dalam waktu singkat, yang pada akhirnya bakteri tidak punya cukup waktu untuk berkembang biak ke tingkat yang berbahaya. Untuk alasan ini, makanan dengan ukuran yang relative kecil atau seperti daging giling sangat cocok menggunakan cara ini. Makanan yang berukuran kecil tersebut juga memungkinkan Anda memasaknya lebih cepat.
Cara pertama ini bisa menggunakan metode memasak apa pun yang sesuai, bahkan Anda bisa menggunakan metode ini dengan daging utuh. Sebagai contoh, slow cooker atau pressure cooker bisa digunakan untuk metode ini saat memasak ayam beku, dan meskipun membutuhkan waktu yang lama, cara ini tetap efektif. Perlu diperhatikan bahwa jika mencairkan daging utuh sebagai bagian dari memasak, bagian dalamnya harus yang paling terakhir dipanaskan agar setiap bagiannya matang secara merata.
Mencairkan Makanan di Kulkas
Salah satu metode yang tak kalah mudah dan tergolong aman adalah mencairkan makanan di kulkas. Meski pada dasarnya kulkas digunakan untuk menyimpan dan menjaga kesegaran makanan, tetapi ini juga bisa dilakukan saat mencairkan makanan. Mencairkan makanan di kulkas bisa disebut aman karena makanan tidak melalui suhu zona bahaya pada suhu 5 derajat Celcius hingga 60 derajat Celcius, di mana bakteri jahat mudah berkembang pada suhu tertentu yang akhirnya bisa membuat seseorang sakit.
Ketika ingin menerapkan cara ini, perlu diingat bahwa Anda harus membuat perencanaan terlebih dahulu, karena mencairkan makanan di kulkas cukup memakan waktu yang lama. Contohnya adalah makanan berukuran besar seperti kalkun, memerlukan waktu beberapa hari untuk mencairkannya karena Anda harus memberikan waktu setidaknya 24 jam untuk setiap 2,5 kg.
Contoh lainnya adalah setiap satu pon daging giling atau dada ayam tanpa tulang biasanya membutuhkan waktu setidaknya 24 jam untuk mencair sepenuhnya. Ini juga tentunya membutuhkan waktu seharian penuh untuk kalkun seberat 4 sampai 5 pon hingga mencair di kulkas. Bahkan, makanan berukurang kecil pun juga setidaknya membutuhkan waktu satu hari penuh agar cair sepenuhnya.
Suhu ideal untuk mencairkan makanan di kulkas adalah di bawah angka 5 derajat Celcius, atau paling tidak 4 derajat Celcius untuk menghindari makanan berada dalam suhu zona bahaya. Anda bisa menggunakan termometer lemari es agar suhu di dalamnya tepat di angka 4 derajat Celcius atau di bawahnya.
Cara yang bisa dilakukan untuk mencairkan makanan di kulkas yaitu dengan menempatkan makanan beku apa pun yang ingin dicairkan di atas piring atau loyang di kulkas, agar cairannya tidak menetes ke makanan lain. Penempatannya juga harus diperhatikan, yaitu diletakkan di rak paling bawah atau di bawah makanan siap saji untuk mencegah cairan mentah menetes ke makanan siap saji.
Perlu diperhatikan bahwa makanan yang dicairkan memiliki jangka waktu penyimpanan tertentu sebelum dimasak. Misalnya, untuk produk daging giling, daging rebus, unggas, dan makanan laut harus dimasak dalam 1 hingga 2 hari. Potongan daging merah seperti daging sapi, daging cincang, domba, dan lainnya harus dimasak dalam kurun waktu 3 hingga 5 hari. Jika Anda belum sempat memasaknya sesuai jangka waktu yang disarankan, daging yang sudah dicairkan bisa dibekukan kembali. Namun cara tersebut memungkinkan penurunan kualitas karena daging kehilangan kelembapan selama pencairan.
Salah satu kesalahpahaman paling umum tentang pencairan daging adalah Anda membiarkannya begitu saja di ruangan untuk dicairkan. Padahal, makanan tidak boleh dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari dua jam, karena bisa berisiko memasuki zona bahaya yang memungkinkan bakteri jahat dengan cepat. Ini tentunya bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan dan dianggap sebagai pelanggaran utama kode kesehatan karena penyalahgunaan waktu dan suhu.
Mencairkan Makanan dalam Microwave
Thawing food safely yang selanjutnya adalah dengan microwave. Ini adalah metode yang mirip dengan memasak untuk mencairkan makanan, di mana gelombang mikro pada microwave dapat memanaskan makanan dengan cepat, sehingga bakteri jahat tak punya cukup waktu untuk berkembang biak. Anda bisa memanfaatkan microwave dalam keadaan darurat atau sedang terburu-buru karena microwave dapat mencairkan makanan dengan cepat, dengan total waktu rata-rata 7 hingga 8 menit per pon makanan.
Sebelum mencairkan makanan, disarankan untuk mengeluarkan makanan dari kemasan apa pun yang tidak aman untuk microwave seperti baki polistiren, bungkus plastik, dan kotak karton. Selain itu, cara ini bisa dilakukan dengan menghindari kontaminasi silang, caranya adalah dengan menggunakan makanan yang ingin dicairkan di dalam wadah yang bersih dan aman untuk microwave agar cairan yang keluar bisa tertampung di dalamnya. Anda juga harus menyisakan sedikit ruang agar uap bisa keluar.
Cairkan makanan secara menyeluruh sebelum dimasak menggunakan pengaturan pencairan es di microwave. Bagian penting yang harus diingat adalah saat menggunakan microwave, panas panas tidak didistribusikan secara merata ke seluruh makanan. Artinya, makanan perlu diaduk selama proses pencairan.
Mencairkan makanan dengan microwave sangat ideal untuk makanan dalam jumlah kecil, atau makanan yang nantinya akan ditambahkan ke piring yang lebih besar. Cara ini bisa memperkecil kemungkinan mendapatkan makanan yang setengah cair, tetapi untuk beberapa resep hidangan, makanan setengah cair mungkin diperlukan. Sebagai contoh, dalam hidangan seperti gumbo udang, ia bisa dicairkan dalam microwave dan menambahkannya ke dalam sup. Dengan cara ini, Anda bisa membuat hidangan apa pun dari makanan yang setengah cair tersebut.
Ingatlah bahwa makanan yang sudah dicairkan dengan microwave harus dimasak segera setelahnya dengan alat masakan apa pun, baik itu oven konvensional, panggangan, atau microwave itu sendiri. Makanan yang dicairkan dalam microwave harus dimasak sebelum dibekukan kembali. Selalu hindari mencairkan makanan di garasi, ruang bawah tanah, mesin pencuci piring, di meja dapur, di luar ruangan atau di teras. Cara-cara ini bisa membuat makanan Anda tidak aman untuk dikonsumsi.
Yang menjadi catatan dalam mencairkan makanan dengan microwave ialah ini sangat tidak disarankan untuk mencairkan makanan utuh, karena metode ini sendiri terkadang mendistribusikan panas secara tidak merata. Pada pengaturan pencairan es sekalipun, sebagian makanan Anda bisa matang sementara bagian lainnya masih beku. Hasilnya, bagian luar makanan mungkin akan mencair dan sudah matang, sedangkan bagian dalamnya menciptakan lingkungan bagi tumbuhnya bakteri. Untuk menyiasatinya, campurkan makanan secara berkala selama proses pencairan.
Mencairkan Makanan di Bawah Air Dingin yang Mengalir
Mencairkan makanan di bawah air dingin yang mengalir juga bisa menjadi cara yang tidak terlalu memakan waktu, tetapi perlu diperhatikan bahwa air yang digunakan adalah air dingin, dan bukanlah air panas. Meskipun mencairkan daging dengan air panas tampaknya lebih mudah, namun hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Pasalnya, suhu panas air dapat membuat daging memasuki zona bahaya suhu berkisar antara 41 dan 135 derajat Fahrenheit di mana suhu ini sangat ideal untuk bakteri berkembang biak dengan cepat. Ini akan meningkatkan berbagai masalah, yaitu keracunan dan kontaminasi makanan. Meski Anda mungkin berpikir bahwa daging yang dimasak dapat mematikan bakteri, tetapi itu tidaklah benar. Bakteri bisa saja sudah menghasilkan racun, sehingga membuat orang sakit.
Menggunakan air dingin adalah cara untuk mencegah suhu zona bahaya, keracunan, dan kontaminasi makanan. Pencairan makanan dengan air dingin bisa membantu agar permukaan makanan menjadi cukup dingin, dan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat pada makanan. Cara ini juga memungkinkan makanan mencair perlahan dan aman hingga tuntas.
Pertama-tama, penting bagi Anda untuk menyiapkan bak cuci bersih dan tersanitasi yang cukup besar guna membuat makanan terendam seluruhnya oleh air. Anda bisa menggunakan air minum atau air dingin yang mengalir saat mencairkannya. Guna mencegah kontaminasi silang, simpan makanan dalam kemasan anti bocor dan kedap air.
Mencairkan makanan di bawah air dingin yang mengalir adalah metode pencairan yang paling tidak direkomendasikan karena makanan dapat dengan mudah mencapai suhu dalam Zona Bahaya Suhu. Jika Anda harus menggunakan metode ini, gunakan bak cuci bersih dan tersanitasi yang cukup besar agar bahan makanan terendam seluruhnya oleh air.
Waktu yang dibutuhkan saat mencairkan makanan dengan air dingin adalah sekitar 20-30 menit per pon makanan. Karena Anda tidak perlu langsung memasak makanan selama proses pencairan, suhu air yang konsisten perlu dijaga selama proses, yaitu pada suhu pada atau di bawah 70 derajat Fahrenheit. Anda harus menyegarkan air dingin setiap tiga puluh menit atau lebih.
Salah satu cara untuk menjaga air tetap dingin tanpa harus terus menerus mengawasinya adalah dengan mengisi mangkuk dengan air dingin dan membiarkan keran mengalir di atas makanan saat makanan mencair. Hal ini memang membutuhkan banyak air, namun akan menjaga suhu permukaan makanan Anda dari pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat. Jika bisa, simpan makanan Anda di wadah aslinya atau di dalam kantong plastik yang dapat ditutup kembali untuk melindungi wastafel dapur dan melawan kuman.
Banyak cara mudah untuk mencairkan makanan, baik itu langsung dimasak jika Anda tak memiliki banyak waktu, mencairkan di dalam kulkas saat Anda memiliki waktu luang, dengan microwave, atau dengan merendamnya di bawah air dingin mengalir. Setiap cara menawarkan kemudahannya masing-masing, dan Anda dapat menyesuaikannya tergantung kebutuhan. Simak artikel menarik lainnya tentang cara menilai dan mengukur warna makanan pada link berikut.