Extra virgin olive oil dan olive oil sama-sama merupakan konsentrat lemak sehat dari buah zaitun. Namun, keduanya memiliki beragam perbedaan yang utamanya didasari oleh proses pengolahannya. Lalu mana yang lebih baik diantara keduanya? Berikut penjelasannya.
Minyak Zaitun
Olive oil atau minyak zaitun didapat dari buah zaitun yakni buah dari pohon basin Mediterania. Pohon zaitun dicirikan dengan pertumbuhannya yang lambat, memiliki batang keriput, dan warna abu yang ramping dengan cabang yang pecah-pecah. Buah ini memiliki bentuk bulat dengan warna hijau ketika masih mentah dan berubah menjadi kuning ketika sudah matang.
Buah zaitun termasuk salah satu dari jenis buah yang disebutkan dalam Al-Quran sehingga manfaatnya tidak perlu diragukan lagi. Olahan buah zaitun sebagai minyak zaitun dikenal sebagai minyak yang sangat baik untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan lemak jenuh didalamnya sangat rendah. Sebaliknya minyak zaitun dikenal sebagai minyak yang mengandung lemak tak jenuh yang tinggi terutama asam oleik dan polifenol.
Minyak zaitun memiliki aroma wangi yang halus yang biasanya tergantung pada proses pembuatannya. Secara umum, minyak ini digunakan untuk menggoreng, memasak, dan sebagai penyedap pada akhir masakan. Beberapa jenis minyak zaitun juga kerap digunakan untuk perawatan dan kecantikan.
Perbedaan Extra Virgin Olive Oil Dan Olive Oil
Extra virgin olive oil dan olive oil merupakan dua jenis minyak zaitun yang paling populer di masyarakat. Minyak ini sama-sama tergolong minyak sehat namun memiliki karakteristik tersendiri yang wajib untuk diketahui.
Cara Pembuatan
Secara garis besar proses pembuatan minyak zaitun dimulai dari pemanenan buah zaitun. Buah ini dicuci bersih dan kemudian dihancurkan hingga menghasilkan pasta buah halus. Setelah sari buah dan airnya dipisah pada wadah masing-masing, maka ini diproses lebih lanjut untuk menjadi minyak zaitun. Proses ini dikenal dengan istilah masterasi.
Proses pembuatan pasta dari buah zaitun dilakukan selama 20 hingga 45 menit. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan dan menghasilkan minyak lebih banyak sekaligus menciptakan aroma dan rasa yang diinginkan. Semakin lama proses pembuatan pasta yang dilakukan, akan menghasilkan minyak yang lebih banyak. Akan tetapi, hal ini juga menyebabkan semakin tingginya tingkat oksidasi sehingga kualitas dan ketahanan minyak menjadi lebih rendah.
Extra virgin olive oil adalah jenis minyak zaitun yang diyakini memiliki kualitas paling tinggi dan cita rasa terbaik. Hal ini dikarenakan minyak zaitun jenis ini hanya melewati sedikit proses pengolahan pabrikan yang rumit. Bahkan mungkin bisa diolah sebagai industri rumahan sendiri. Extra virgin olive oil dihasilkan dari proses cold pressing satu kali dari ekstraksi buah zaitun. Artinya pasta zaitun hanya ditekan dan diperas.
Proses ini tidak melibatkan panas dan bahan-bahan kimia, sehingga kualitas minyaknya lebih murni. Minyak yang terkumpul akan disimpan di dalam tangki stainless steel dan diselimuti nitrogen untuk melindungi minyak dari paparan oksigen. Minyak murni ini memiliki kelas paling tinggi dibandingkan jenis minyak zaitun lainnya, termasuk karena kandungan antioksidan yang paling banyak.
Di sisi lain, olive oil (refined) atau minyak zaitun biasa, memiliki proses pembuatan yang lebih panjang dibandingkan extra virgin olive oil. Minyak zaitun ini mengandalkan panas, bukan cold pressing. Selain itu, olive oil ini juga bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimia di dalam prosesnya. Oleh sebab itu, olive oil menghasilkan jenis minyak zaitun yang lebih ringan dengan titik didih yang tinggi.
Warna Dan Tekstur
Extra virgin olive oil yang diproses dalam tahapan yang sangat sederhana membuat warnanya masih alami dan asli. Warna dari jenis minyak ini persis seperti hijau zaitun atau kekuning-kuningan yang cenderung lebih pekat dibandingkan dengan jenis minyak zaitun lainnya.
Tekstur yang dihasilkan juga lebih berat dan terkesan lebih kental dibandingkan minyak zaitun biasa. Di sisi lain, minyak zaitun biasa yang disebut juga sebagai minyak refinasi, biasanya memiliki warna yang pucat-bening, dengan tekstur yang jauh lebih ringan dibandingkan extra virgin olive oil.
Kandungan Nutrisi
Extra virgin olive oil dan olive oil yang dikenal sebagai minyak sehat memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Pada dasarnya jenis nutrisi yang terkandung di dalam dua jenis minyak zaitun ini sama, namun jumlah takarannya yang berbeda. Secara umum minyak zaitun mengandung kalori, lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, vitamin E dan Vitamin K.
Perbedaanya terletak pada extra virgin olive oil yang mengandung lemak baik yang menyehatkan dengan jumlah yang lebih banyak. Selain itu, kandungan antioksidan dalam extra virgin olive oil juga jauh lebih tinggi karena tidak melalui proses pemanasan yang membuat nutrisi di dalamnya dapat menguap seperti yang terjadi pada olive oil biasa.
Rasa Dan Aroma
Extra virgin olive oil memiliki rasa yang cenderung pahit dan sedikit pedas sehingga mirip dengan rasa merica ringan. Rasa pahit ini didapatkan dari kandungan oleuropein yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah di dalam tubuh.
Oleh sebab itu, semakin pahit rasa minyak zaitun, maka diyakini akan memiliki manfaat kesehatan yang lebih banyak. Sebaliknya, olive oil biasa memiliki rasa yang cenderung netral atau tawar sehingga dianggap rasanya kurang kaya dengan aroma buah zaitun yang kurang kentara.
Cara Penggunaan
Extra virgin olive oil jarang digunakan untuk menggoreng dalam suhu tinggi karena minyak ini memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan olive oil biasa. Oleh sebabnya, extra virgin olive oil lebih mudah terbakar dan berasap. Hal ini yang membuat extra virgin olive oil lebih baik digunakan untuk penambah rasa di akhir masakan.
Extra virgin olive oil memiliki aroma dan cita rasa yang istimewa. Hal ini membuat extra virgin olive oil dapat digunakan untuk campuran dressing salad, olesan roti, maupun diminum langsung. Jenis minyak ini dapat dikonsumsi langsung dengan takaran 1-2 sendok makan. Meminum minyak zaitun secara langsung akan menjaga kandungan nutrisi di dalamnya, hingga menyerap di dalam tubuh.
Selain itu, extra virgin olive oil juga dapat dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang juga menyehatkan seperti lemon. Lemon yang dikombinasikan dengan minyak zaitun akan menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. Biasanya minuman ini mampu menunjang peningkatan daya tahan tubuh karena kandungan vitamin pada kedua bahan ini.
Untuk mencampurkan lemon dan extra virgin olive oil cukup mudah. Anda cukup memeras satu buah lemon, lalu mencampurkan air perasan tersebut dengan komposisi setengah sendok makan dengan extra virgin olive oil. Konsumsi minuman ini 1 sampai 1 ½ jam sebelum sarapan setiap hari atau minimal tiga kali dalam seminggu. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman ini lebih dari takaran yang seharusnya, karena mungkin menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Sementara itu, olive oil biasa penggunaannya lebih sederhana. Secara umum digunakan untuk memasak makanan sehingga rasa dari buah zaitunnya ini sangat tipis dan bahkan hampir tidak terasa. Hal ini ditujukan untuk membuat rasa makanan menjadi lebih lezat dan menyatu. Minyak jenis ini cocok dijadikan minyak dalam memasak teknik deep-fry. Ini juga biasa menjadi salah satu minyak goreng yang digunakan untuk memasak makanan khas Italia, meskipun penggunaan extra virgin olive oil masih menjadi favorit.
Harga
Karena kandungan gizi dan kemurnian dari extra virgin olive oil yang lebih baik, maka harganya pun cenderung lebih mahal dibandingkan olive oil biasa (refined). Rata-rata extra virgin olive oil dibanderol dengan harga 50 ribuan keatas untuk 250 ml. Di sisi lain, olive oil biasa yang sudah melalui proses penyaringan dan filtrasi, rata-rata dijual dengan harga 25 ribuan ke atas untuk ukuran yang sama.
Mana Yang Lebih Baik?
Untuk menentukan mana yang lebih baik tentu saja perlu didasari oleh beberapa bahan pertimbangan, termasuk dari sudut kesehatan maupun kegunaan. Jika melihat dari sudut pandang kesehatan, maka extra virgin oilive oil dikenal sebagai jenis minyak zaitun Grade A atau berkualitas paling baik karena masih mengandung nutrisi yang sempurna.
Selain itu, extra virgin olive oil dikenal sebagai jenis minyak yang masih murni atau belum ditambahkan bahan kimia apapun untuk mengawetkan atau menjernihkan warnanya. Oleh sebab itu, jenis minyak zaitun ini dianggap sebagai pilihan paling sehat untuk konsumsi sehari-hari.
Namun, mempertimbangkan dari hal lain juga penting untuk dilakukan. Diketahui bahwa titik didih dari extra virgin olive oil sangat rendah sehingga sangat mudah hangus dan terbakar. Hal tersebut membuat minyak ini tidak bisa dipanaskan dalam suhu terlalu panas dan tampaknya akan sulit apabila dipaksakan untuk menggoreng makanan.
Oleh sebabnya, penggunaan extra virgin olive oil hanya terbatas pada jenis masakan yang menggunakan sedikit minyak seperti tumis dan sejenisnya. Ini juga menjadi minyak yang sempurna untuk diberikan sebagai sentuhan akhir dari berbagai makanan seperti pasta, kue, pancake dan seafood.
Sebaliknya, ini menjadi keunggulan dari olive oil biasa yang memiliki harga lebih murah sekaligus titik didih yang tinggi. Olive oil biasa cenderung dapat digunakan untuk menggoreng dengan cara yang lebih sehat. Teknik menggoreng konvensional untuk makanan sehari-hari pun dapat diaplikasikan dengan menggunakan olive oil ini. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa olive oil ini juga bisa diterapkan pada tahap akhir masakan.
Dengan demikian, keduanya sama-sama baik untuk dikonsumsi. Minyak zaitun adalah pilihan yang sehat dan paling baik dibandingkan jenis minyak goreng atau minyak nabati lainnya. Tak heran, jika minyak zaitun dikenal sebagai salah satu minyak yang memiliki kandungan nutrisi untuk kesehatan tubuh, terutama untuk mereka yang ingin menghindari tambahan lemak jahat di makanan.
Nah, perlu diingat bahwa apabila ingin mendapatkan manfaat dari kedua jenis minyak zaitun ini, pastikan anda memilih produk yang asli, tidak menggunakan campuran bahan berbahaya, serta adanya jaminan kehalalan dan kebersihan produk dari minyak tersebut.