Smoothies sebagai minuman yang menyehatkan menjadi semakin populer di abad ini. Minuman serbaguna ini mudah dibuat dan dapat dimodifikasi sesuai selera maupun preferensi diet anda. Smoothies bisa dibuat sendiri di rumah, tetapi bisa juga membeli smoothies segar atau botolan di toko grosir vegetarian. Sementara itu beberapa jenis smoothies menggunakan sayur dan buah, namun sebagian lagi dikemas dengan gula atau pemanis buatan lainnya. Hal ini yang menjadi dasar banyak orang yang bertanya-tanya apakah smoothies memang pilihan yang sehat. Simak fakta dan penjelasannya dibawah ini.
Tentang Smoothies
Smoothies adalah minuman dari campuran buah-buahan atau sayuran yang biasa ditambahkan juga dengan yogurt, susu, ataupun madu. Smoothies dapat juga memakai bahan lainnya seperti sari nabati, selai kacang, serutan es, pemanis, cuka, bubuk protein, coklat, hingga suplemen nutrisi. Smoothies sekilas mirip dengan jus, namun smoothies sering dianggap minuman yang lebih sehat dibandingkan jus. Smoothies memiliki penampilan yang lebih kental dibandingkan jus dan tidak melalui proses penyaringan, hanya perlu diblender saja.
Smoothies biasanya memiliki tiga bagian utama yang menjadi komposisi dari bahan dasarnya. Secara tradisional smoothies terdiri dari dasar smoothies yang berupa air, bermacam-macam sayuran maupun buah-buahan dan tambahan es. Jika buah atau sayuran yang digunakan adalah buah beku, maka suhu dingin dari segelas smoothie akan didapatkan tanpa perlu menggunakan es. Akan tetapi rasa yang dihasilkan dari buah beku sangat bervariasi, tergantung dengan jenis produk buah yang digunakan.
Jenis bahan-bahan populer dari smoothies bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori. Pertama, kategori buah-buahan yang biasa digunakan antara lain jenis buah berry seperti stroberi, blueberry, serta buah bit, pisang, apel, persik, alpukat, mangga, mentimun, dan nanas. Untuk kategori sayuran biasa menggunakan kangkung, bayam, arugula, gandum, kembang kol, wortel, dan sayuran hijau lain.
Sementara smoothies secara modern juga menyajikan smoothies dari kacang-kacangan dan biji-bijian termasuk kacang mentega almond, mentega kenari, mentega biji bunga matahari, selai kacang, biji chia, biji rami, dan tepung rami. Kategori selanjutnya adalah bumbu dan rempah-rempah. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa smoothies juga bisa menggunakan rempah-rempah alami seperti jahe, kunyit, kayu manis, bubuk kakao, biji kakao, petersely, dan basil. Rasanya sudah bisa menggambarkan betapa sehatnya jenis smoothies rempah-rempah ini.
Lebih lanjut, tak jarang smoothies juga menggunakan produk dari kategori selanjutnya ini yaitu nutrisi dan suplemen herbal termasuk diantaranya bubuk maca, bubuk protein, suplemen vitamin dan mineral, spirulina, dan bee pollen. Kategori ke-enam adalah air atau cairan yang terdiri atas air, jus buah, jus sayuran, susu, susu non dairy, air kelapa, es teh, dan es kopi. Kategori berikutnya, biasanya smoothies menggunakan penambah rasa seperti pemanis serta menggunakan takaran tertentu untuk menjaga minuman ini tetap sehat.
Pemanis yang biasa digunakan antara lain gula pasir, maupun pengganti gula pasir seperti sirup maple, madu kurma, konsentrat jus buah, stevia es krim, dan sorbet. Kategori terakhir yang mungkin jarang digunakan orang, namun tidak boleh dilewatkan begitu saja diantaranya keju cottage, ekstrak vanilla, oat yang direndam, kacang putih yang dimasak, tahu sutera, serta tambahan yogurt susu.
Sementara membahas mengenai jenis smoothies bisa dikategorikan dalam tiga jenis. Pertama terdapat smoothies buah yang sesuai namanya menampilkan satu atau lebih jenis buah. Kemudian ada terdapat jenis smoothies hijau yang merupakan smoothies sayuran berdaun hijau yang dicampur dengan buah-buahan. Biasanya smoothies ini rasanya kurang manis dan paling cocok untuk diet.
Jenis smoothies ke tiga adalah jenis smoothies dengan kandungan protein yang terdiri dari buah, sayuran, serta sumber protein utama seperti keju, yogurt, tahu sutera, atau bubuk protein. Namun sebenarnya banyak jenis smoothies yang dapat disesuaikan dengan bahan-bahan yang digunakan. Pada dasarnya smoothies cukup mudah dibuat dan mudah mengemasnya menjadi minuman bernutrisi.
Manfaat Smoothies
Smoothies yang terkenal sebagai minuman untuk program diet memang memberikan banyak manfaat lain untuk kesehatan. Tak heran smoothies banyak disukai oleh masyarakat dunia.
Membantu Meningkatkan Asupan Buah Dan Sayuran
Smoothies pada dasarnya menggunakan bahan utama buah dan sayuran sehingga akan memenuhi beragam vitamin, mineral, serat, dan antioksidan esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Bersama dengan kandungan nutrisi ini, smoothies akan bermanfaat untuk mengurangi peradangan, memperbaiki pencernaan, dan menurunkan resiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, osteoporosis, obesitas, dan gangguan mental.
Sesuai saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi setidaknya 5 porsi atau 400 gram buah dan sayuran setiap hari. Jika merasa tidak cukup memenuhi buah dan sayuran, maka smoothies bisa menjadi alternatif lain yang mengemas sayuran dan buah dengan cara yang lezat dan memenuhi 2-3 porsi dari kebutuhan buah dan sayur. Meski demikian mengonsumsi buah dan sayur segar secara alami juga pasti lebih baik untuk kesehatan tubuh.
Meningkatkan Konsumsi Serat
Serat adalah nutrisi penting untuk membantu kinerja pencernaan. Asupan serat yang cukup akan mencegah sembelit, mendukung pertumbuhan probiotik yang baik untuk saluran pencernaan hingga mengurangi peradangan pada usus. Dalam jangka panjang, serat juga akan menurunkan resiko terkena penyakit jantung diabetes tipe 2, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Menurut WHO orang dewasa rata-rata membutuhkan serat sebanyak 25 gram setiap hari. Dengan bahan-bahan yang tepat, maka smoothies dapat menjadi cara terbaik untuk meningkatkan asupan serat termasuk serat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Bahaya Smoothies
Mengonsumsi smoothies setiap hari terdengar sebagai ide yang bagus. Dikarenakan menfaatnya yang baik untuk kesehatan, mungkin banyak orang yang berpikir bahwa smoothies tidak memiliki efek samping atau berbahaya bagi kesehatan. Faktanya mengonsumsi smoothies harian juga dapat menimbulkan beberapa resiko bagi kesehatan. Bahkan ketika smoothis dibuat dengan mematuhi persyaratan yang paling ketat dan memilih bahan smoothies dari sayuran dan buah segar, tidak berarti smoothies 100 persen aman. Berikut 4 bahaya smoothies yang akan menambah pemahaman anda mengapa smoothies tidak sebaiknya dikonsumsi sebagai makanan utama atau nutrisi harian.
Peningkatan Gula Darah
Beberapa varietas dari smoothies mengandung gula dalam jumlah besar. Menambahkan gula akan mengurangi kepadatan nutrisi pada smoothies. American Heart Assosiation (AHA) merekomendasikan asupan gula tambahan tidak lebih dari 25 gram sehari. Smoothies yang disiapkan dalam kemasan cenderung lebih tinggi gula tambahan dibandingkan smoothies buatan sendiri, meski pada akhirnya hal ini sangat tergantung pada bahan yang digunakan dalam setiap resep.
Dalam hal ini pemanis yang digunakan bukan hanya gula pasir, namun termasuk alternatif pemanis lain seperti madu, sirup maple, es krim, dan nektar agave. Efek samping yang perlu dikhawatirkan dari kandungan gula smoothies adalah melonjaknya gula darah secara berlebihan. Jika hal ini dibiarkan selama bertahun-tahun, maka akan berkonstribusi pada penyakit yang lebih serius seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Ingat pula bahwa selai kacang, bubuk protein, yogurt dengan rasa, dan susu non dairy adalah sumber potensial gula tambahan. Oleh sebabnya cara terbaik adalah membatasi bahan-bahan manis tersebut adalah mengurangi sebanyak mungkin penggunaan zat tambahan. Ini juga perlu mengonsumsi makanan yang aman untuk penderita diabetes. Jika memang anda menyukai smoothies dengan rasa yang manis, maka gunakan buah segar tanpa tambahan gula seperti pisang.
Menaikkan Berat Badan
Jika anda percaya bahwa smoothies banyak digunakan sebagai minuman untuk menurunkan berat badan, maka anda perlu tahu bahwa smoothies juga dapat menaikkan berat badan anda. Smoothies yang dijual secara komersial kemungkinan besar mengandung kalori dan gula yang tinggi yang dapat dengan mudah menyebabkan kenaikkan berat badan yang tidak diinginkan.
Jika mengonsumsi smoothies untuk diet, maka hindari smoothies manis dengan cara apapun. Hal ini dikarenakan saat minum smoothies dengan gula yang tinggi, maka pada awalnya kita akan merasa bersemangat karena rasa manis yang ditawarkan. Namun setelah selesai mengonsumsi smoothies biasanya akan segera merasa lapar dan ingin mendapat tambahan kalori lain.
Pada akhirnya meskipun penurunan berat badan bisa menjadi proses yang kompleks, namun mengonsumsi smoothies setiap hari sebagai minuman diet sangat tidak disarankan. Perlu diketahui nutrisi yang terdapat dalam smoothies harus dibarengi dengan olahraga untuk mengimbangi kalori yang masuk.
Ingat juga bahwa smoothies tidak bisa dijadikan satu-satunya cara untuk menolong program diet anda, karena faktanya kemampuan menurunkan berat badan sangat bervariasi tergantung pada usia, tingkat aktivitas, riwayat medis, dan kebiasaan gaya hidup. Mengonsumsi smoothies yang kaya gula dengan bahan-bahan tinggi kalori sama saja dengan menggiring tubuh anda untuk mengalami obesitas.
Meningkatkan Frekuensi Buang Air Besar
Smoothies memang mengandung protein dan potassium yang tinggi, sehingga menjadi minuman yang ideal untuk para atlet dalam membantu memperbaiki dan membangun jaringan otot. Akan tetapi smoothies yang dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan efek samping seperti peningkatan buang air besar. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini dapat bermanfaat terutama bagi yang mengalami sembelit kronis.
Akan tetapi untuk orang yang memiliki tubuh sehat dan tidak mengalami masalah buang air besar, maka dampak ini tentu saja bukan hal yang baik. Smoothies adalah minuman dengan sifat pencahar sehingga berkontribusi untuk mendorong buang air besar yang lebih sering. Meskipun tidak berdampak serius pada kesehatan, namun hal ini akan membuat seseorang yang mengalaminya menjadi tidak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi.
Menggangu Kesehatan Secara Umum
Mengandalkan smoothies sebagai makanan pokok sehari-hari akan mengganggu kesehatan secara umum. Kekurangan sumber makanan lain akan menyebabkan seseorang mudah pusing, kelelahan, dan mual. Oleh sebabnya smoothies hanya bisa menggantikan kebutuhan nutrisi atau sebagai pelengkap dan tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.
Secara khusus mengonsumsi smoothies secara berlebihan juga akan menyebabkan gangguan pada ginjal. Daun hijau pada smoothies memang bagus untuk kesehatan, namun ini juga penuh dengan kandungan asam oksalat. Asam oksalat yang menumpuk pada tubuh akan diubah menjadi kristal dan menyebabkan batu ginjal. Oleh sebabnya smoothies bisa menjadi berbahaya bagi seseorang yang memiliki masalah pada ginjal.
Dengan demikian bagi penderita penyakit ginjal biasanya dilarang untuk mengonsumsi sayuran berdaun hijau. Apabila tetap ingin mengonsumsi smoothies, maka sebaiknya gunakan buah-buahan dan sedikit yogurt untuk mengurangi jumlah asam oksalat di dalam tubuh, dibandingkan harus menggunakan sayuran.
Mengonsumsi Smoothies
Cara mengolah smoothies dan bahan yang digunakan adalah faktor pertama yang diperhatikan sebelum megonsumsi smoothies. Sebagai catatan smoothies tergolong sehat jika tidak menambahkan bahan berikut sebagai komposisi utama dari smoothies anda. Pertama adalah gula yang dapat meningkatkan gula darah serta secara bersamaan akan menimbulkan kelebihan berat badan. Gula ini juga termasuk karbohidrat non kompleks.
Selanjutnya terlalu banyak jenis buah yang dimasukkan juga tidak baik untuk membuat smoothies anda mejadi minuman sehat. Selain karena buah dapat menambah asupan gula, konsumsi buah berlebihan akan membuat tubuh tidak efesien dalam membakar lemak dan terhambat dalam membangun massa otot.
Selai kacang juga tidak sebaiknya digunakan untuk membuat smoothies menjadi lebih gurih. Selai kacang mengandung gula dan mentega, sehingga tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumi secara terus-menerus. Sebaiknya rasa creamy dari selai kacang bisa digantikan dengan biji chia, biji rami, atau biji matahari yang mengandung banyak serat.
Terakhir bahan yang sebaiknya tidak dimasukkan dalam resep smoothies sehat adalah jenis susu murni. Susu murni biasanya mempunyai kalori dan lemak yang tinggi sehingga lebih baik untuk menggantinya dengan alternatif susu nabati yang lebih sehat. Gunakan susu almond atau susu kedelai untuk menikmati smoothies yang lebih sehat.
Kunci dari membuat smoothies yang sehat terletak pada keseimbangan campuran didalamnya yaitu sayuran dan buah yang digunakan harus memenuhi kebutuhan protein, lemak sehat, vitamin, serat, dan antioksidan dalam satu resepnya. Hal ini menjadi salah satu alasan sebaiknya menghindari smoothies siap saji karena bisa saja kualitas dari nutrisi serta komposisi bahan yang digunakan kurang baik. Selain itu, menonjolkan salah satu nutrisi saja pada smoothies misalnya hanya berfokus pada protein, justru akan menyebabkan gangguan pada kesehatan. Dengan demikian selama smoothies dibuat dengan bahan yang tepat dan minum dengan dosis yang tidak berlebihan, maka smoothies akan menjadi minuman yang sangat baik untuk dikonsumsi.