11 Bahan Dapur dengan Antibiotik Alami

Antibiotik secara efektif mampu mengobati infeksi yang terdapat pada luka, yang bekerja dengan cara melawan serta menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik dapat menjadi pelindung tubuh dari berbagai virus dan bakteri ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah. Potensinya juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebagian orang mengetahui bahwa antibiotik biasanya ditemukan dalam resep dokter, namun tahukan Anda bahwa terdapat sejumlah bahan dapur dengan antibiotik alami? Yuk cari tahu selengkapnya!

Madu

Madu menempati urutan teratas dalam daftar antibiotik dan dikenal karena khasiat penyembuhannya yang luas. Pasalnya, madu mengandung hidrogen peroksida yang terbukti menunjukkan sifat antibakteri yang kuat. Kandungan gula yang tinggi pada madu juga berpotensi menghambat, bahkan menggagalkan pertumbuhan bakteri. Madu dengan pH rendah juga menghilangkan kelembapan dari bakteri, kemudian membuatnya dehidrasi dan mati.

Secara alami, madu dapat mengobati luka seperti, luka bakar, borok, dan luka baring. Sebuah studi juga menyatakan bahwa madu berpotensi dalam menghambat lebih dari 60 jenis bakteri. Dalam hal penyembuhan, madu dapat digunakan secara topikal dan internal untuk merasakan manfaatnya. Jika digunakan secara topikal, Anda dapat langsung mengoleskannya pada bagian atau luka yang terinfeksi untuk memudahkan proses penyembuhan.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Bawang Putih

Bawang putih adalah bahan dapur dengan keserbagunaan yang luas. Ini telah lama digunakan sebagai bumbu dapur serta dalam pengobatan alami, terutama untuk melawan bakteri. Selain memiliki antibiotik yang kuat, khasiat bawang putih juga didukung oleh sifat antibakteri yang secara efektif mampu melawan bakteri dan mencegah jamur. Senyawa allium pada bawang putih berpotensi dalam mengobati infeksi usus penyebab diare.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bawang putih – sebagai antibiotik ampuh dalam mencegah infeksi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Escherichia coli (E. coli). Bahkan bumbu dapur ini telah diteliti lebih lanjut untuk digunakan melawan tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat.

Bumbu dapur ini termasuk aman dikonsumsi untuk memerangi berbagai infeksi, namun konsumsi yang melebihi batas wajar dapat mengakibatkan pendarahan internal. Anda dapat mengkonsumsi sekitar dua suing dalam sehari, atau rendam dalam minyak zaitun sebelum dikonsumsi. Orang dengan kondisi medis yang mengharuskan minum obat pengencer darah harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli sebelum mengkonsumsi bawang putih.

Minyak Oregano

Oregano merupakan herba aromatik yang biasa pada hidangan Italia, seperti pizza. Sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa oregano memiliki manfaat yang beragam, salah satunya sebagai antibiotik alami. Minyak oregano atau yang juga dikenal sebagai Caracole, mendukung kesehatan seseorang karena memiliki sifat antibakteri yang sangat potensial dalam melawan bakteri, membantu mencegah gangguan pencernaan kronis, mendukung penurunan berat badan, dan melawan sejumlah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi jahat.

Kandungan antibiotik alami dalam minyak oregano memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, dan bahkan mencegah pertumbuhan bakteri, yang mana hal ini diperkuat lantaran adanya sifat antibakteri pada oregano. Minyak oregano ditemukan berpotensi dalam menyembuhkan bisul dan peradangan.

Untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, tambahkan setetes minyak esensial oregano dan dicampur dengan satu sendok teh minyak kelapa dan oleskan campuran tersebut ke daerah yang terkena. Selain itu, minyak ini juga dapat didifusikan dalam uap yang dihirup untuk membersihkan infeksi sinus. Ini dikarenakan minyak oregano mengandung carvacrol yang terbukti dapat bermanfaat bagi penyembuhan saat dihirup. Minyak atsiri oregano juga ditemukan untuk menyembuhkan tukak lambung dan menurunkan peradangan.

Kunyit

Kunyit mengandung senyawa curcumin yang memberikan warna kuning cerah pada kunyit tersebut. Sebagai salah satu bumbu dapur, kunyit memiliki beberapa khasiat penyembuhan. Ia juga bertindak sebagai antibiotik alami yang dapat melawan hampir semua masalah kesehatan sekaligus, misalnya dengan melindungi tubuh dari infeksi dan bakteri jahat.

Selain itu, kunyit mengandung sifat antiseptik, antibakteri, anti-jamur dan anti-inflamasi yang membantu mengobati luka dan alergi dengan sangat mudah. Berperan sebagai antibiotik alami dan sebagai pelindung tubuh dari infeksi, kunyit dapat dikonsumsi dengan menambahkannya ke dalam resep masakan, atau menggunakannya secara topikal.

Cengkeh

Cengkeh adalah bahan dapur dengan antibiotik alami yang dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Rempah ini seringkali ditemukan dalam produk pasta gigi atau obat kumur, karena cengkeh diyakini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit.

Untuk mencegah infeksi, studi telah menunjukkan bahwa asupan rutin cengkeh dapat melindungi tubuh dari infeksi, termasuk masalah gigi. Secara efektif cengkeh sangat berpotensi dalam mengobati keracunan makanan, infeksi mulut, atau dijadikan obat untuk menyembuhkan luka.

Lada

Lada adalah rempah serbaguna dan merupakan salah satu komoditas yang diincar oleh banyak orang karena keunggulannya. Dalam berbagai masakan, lada adalah bumbu yang akan memperkaya rasa dan menghidupkan rasa alami masakan. Di sisi lain, lada juga memiliki manfaat kesehatan yang beragam.

Rempah serbaguna ini mengandung capsaicin yang mana kandungan tersebut bekerja sebagai antibiotik alami yang potensial dan sangat efektif dalam menyembuhkan berbagai penyakit, mengobati keracunan makanan dan infeksi saluran cerna lainnya. Lebih lanjut, capsaicin meningkatkan metabolisme dan meningkatkan suhu tubuh sehingga membantu melawan infeksi virus dan bakteri.

Thyme

Thyme adalah herba aromatik yang diketahui telah ada sejak abad ke-17 di mana ahli herbal menggunakan thyme untuk mengobati masalah pernapasan, dan khasiat tersebut masih dimanfaatkan hingga saat ini. Thyme merupakan herba yang mengandung sifat antimikroba dan antioksidan, yang sebagian besar dikaitkan dengan minyak atsiri, thyme telah diklasifikasikan sebagai herbal dengan antiseptik alami.

Dengan sifat antimikroba, thyme juga memiliki kandungan antibiotik yang secara efektif mampu melawan batuk kering dan berdahak. Sifat dari thyme dapat menenangkan saluran bronkial, yang mana bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak. Karena memiliki antibiotik alami, thyme juga mampu mengobati infeksi kulit atau luka ringan. Gunakan thyme yang sudah diencerkan untuk menjadi obat, atau jadikan inhalan melalui uap dalam air panas.

Jahe

Jahe adalah rempah dapat dimasukkan ke dalam berbagai olahan masakan. Sensasi hangat yang diberikan oleh jahe membuatnya sempurna untuk dijadikan minuman hangat yang dapat melegakan tenggorokan. Jahe juga memiliki kaitan yang erat dalam meredakan mual, perut kembung, atau masuk angin.

Jahe juga merupakan rempah yang memiliki antibiotik alami, yang telah diteliti lebih lanjut bahwa jahe berpotensi dalam melawan ragam jenis bakteri berbahaya, dan mampu menurunkan kadar gula darah. Manfaat dari jahe lainnya termasuk mencegah radang gusi karena senyawa dalam jahe memiliki potensi antibakteri yang mampu melawan bakteri dalam mulut penyebab radang gusi.

Hasil dari penelitian juga menyatakan bahwa jahe mengandung zat yang mengurangi peradangan, serta mampu melawan kuman berbahaya seperti E. coli, Staphylococcus, dan Streptococcus, yang mana kuman tersebut menjadi penyebab dalam berbagai penyakit yang meliputi diare, pneumonia, dan infeksi kulit.

Kayu Manis

Kayu manis telah lama dikenal dan digunakan sebagai obat selama ribuan tahun. Hingga saat ini, kayu manis tetap digunakan karena manfaatnya yang luas, baik itu dalam dunia kuliner maupun pengobatan. Kayu manis memiliki rasa manis yang seringkali ditambahkan pada resep makanan penutup. Di sisi lain, kayu manis juga dapat dimanfaatkan dalam melindungi tubuh dari penyakit yang mengintai.

Pada dasarnya, kayu manis mengandung sifat antibiotik, antijamur, antimikroba, dan antivirus alami yang membuatnya berpotensi dalam hal pengobatan. Belum lagi minyak atsiri pada kayu manis, yang dipercaya dapat tingkatkan imunitas tubuh. Untuk alasan ini, tak heran jika kayu manis dimanfaatkan dalam pengobatan yang ampuh dalam melawan infeksi dan virus berbahaya. Secara khusus, minyak esensial kayu manis dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri, yang menjadi salah satu utama penyebab flu biasa, radang tenggorokan, hingga radang paru-paru.

Tak hanya itu saja, para peneliti juga menyatakan bahwa kayu manis secara efektif dapat menjaga kebersihan mulut, dan dapat dapat melindungi dari jenis bakteri tertentu yang menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi, gigi berlubang, dan infeksi mulut. Dan karena minyak esensial memiliki sifat antibakteri yang kuat, maka minyak tersebut kerap dimanfaatkan sebagai pelindung dari bakteri jahat di dalam mulut, dengan menjadikannya sebagai salah satu bahan dalam obat kumur.

Lebih lanjut, kayu manis memiliki rasa alami yang menyegarkan, dan itulah mengapa kayu manis dapat menjadi penyedap rasa alami pada permen karet. Potensi kayu manis dalam memerangi bakteri dalam mulut juga dikaitkan dengan kemampuannya dalam mencegah bau mulut secara alami, tanpa menambahkan bahan kimia apa pun ke dalam tubuh. Karena itu, secara tradisional juga digunakan sebagai pasta gigi dan obat alami untuk masalah terkait gigi dan mulut.

Basil

Sehat Dimulai Dari Dapur Anda

Basil merupakan herba aromatik dengan aroma yang menyenangkan karena basil merupakan salah satu dari anggota mint. Ini membuatnya banyak ditambahkan pada berbagai hidangan. Herba ini tak hanya berguna dalam masakan, namun juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, mulai dari meringankan, mengobati, dan bahkan mencegah sejumlah penyakit.

Dalam studi literatur, kandungan utama dalam basil seperti linalool dan monoterpene adalah bahan utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antibakteri. Basil juga mengandung minyak atsiri, yang ditemukan memiliki aktivitas antimikroba untuk melawan sejumlah bakteri yang meliputi listeria, staphylococcus dan salmonella. Selain itu, anggota keluarga mint ini sifat antibiotik, antioksidan, antijamur, antibakteri dan antiradang membantu melindungi tubuh dari berbagai bakteri, jamur, dan ragi. Kandungan yang terdapat pada basil menjadikannya obat tradisional yang sangat efektif.

Extra Virgin Coconut Oil

Extra virgin coconut oil atau minyak kelapa ekstra virgin memiliki kandungan antijamur dan antimikroba. Kandungan tersebut dikemas dengan tinggi kandungan antioksidan yang mungkin tidak dapat ditemukan pada bahan lainnya. Extra virgin coconut oil dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan masalah tiroid, dan menurunkan kolesterol dan gula darah. Minyak kelapa ini juga telah terbukti membantu fungsi otak. Anda dapat menggunakan minyak kelapa extra virgin secara internal dan eksternal untuk mendapatkan manfaatnya.

Itulah beberapa bahan dapur dengan antibiotik alami yang dapat Anda gunakan untuk melawan virus, infeksi, dan lain sebagainya. Alih-alih menggunakan resep dokter, bahan dapur di atas lebih mudah dijangkau, terlebih lagi mereka memiliki kandungan antibiotik alami. Mencari bumbu dapur untuk menaklukkan asam urat? Cari tahu selengkapnya melalui link berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *