Perbedaan Daging Sapi Dan Kambing

Daging sapi dan daging kambing adalah jenis daging yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia. Kedua jenis daging ini bisa diolah menjadi beragam masakan mulai dari steak, semur daging, daging panggang, bistik daging, dan lain sebagainya. Namun beberapa orang mungkin lebih menyukai daging sapi, sementara sebagian lainnya lebih memilih untuk menggunakan daging kambing pada olahan masakan. Lalu sebenarnya apa perbedaan daging sapi dan daging kambing? Berikut perbedaan dan penjelasan lengkap dari daging sapi dan kambing yang wajib kamu ketahui!

Daging Sapi

Daging sapi atau beef dikategorikan sebagai daging merah. Ini istilah yang digunakan untuk daging hewan mamalia dengan kandungan zat besi yag lebih tinggi dibandingkan unggas ataupun ikan. Daging sapi segar tanpa lemak kaya akan berbagai vitamin dan mineral terutama zat besi dan zinc. Oleh karena itu daging sapi termasuk daging yang sehat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Daging ini juga masih tergolong aman untuk ditambahkan ke dalam menu diet sehat.

Daging sapi diolah dengan cara yang berbeda-beda tergantung kebiasaan dan selera masyarakat lokal. Sebagai contoh di Eropa dan di Amerika Serikat daging sapi biasa diolah sebagai daging panggang, iga, steik, maupun digiling atau dicincang. Olahan daging sapi juga sering digunakan dalam isian hamburger. Produk olahan daging sapi lainnya yang banyak disukai oleh masyarakat antara lain kornet, dendeng, dan sosis. Sementara di Indonesia daging sapi lebih umum dimasak sebagai makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro dam rendang. Selain itu, negara-negara tertentu juga mengonsumsi lidah, hati, hidung, jeroan, dan buntut dari sapi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai MSG

Kandungan Nutrisi Daging Sapi

Daging sapi kaya akan nutrisi dengan profil nutrisi yang berbeda-beda. Sebagai gambaran 100 gram daging sapi giling memiliki kandungan lemak 10 persen, air 61 persen, sementara sisanya adalah kalori dan protein. Protein di dalam daging sapi tanpa lemak dan sudah dimasak sekitar 26-27 persen. Ini merupakan protein hewani yang berkualitas tinggi, yakni mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.

Secara khusus protein di dalam daging sapi identik dengan kesehatan otot, artinya mengonsumsi daging sapi memberikan manfaat untuk memulihkan atlet yang cedera. Manfaat ini juga bagus untuk mengembalikan massa otot setelah operasi. Selain itu, apabila dikombinasikan dengan latihan kekuatan, mengonsumsi daging sapi akan membantu menjaga, mempertahankan dan membentuk otot.

Selanjutnya kandungan lemak dalam daging sapi adalah sumber penambah rasa daging sapi sekaligus mengandung kalori yang signifikan. Jumlah lemak dalam daging sapi sebenarnya tergantung pada tingkat pemotongan, usia, jenis hewan, jenis kelamin, dan pakan hewan tersebut. Daging sapi biasanya terdiri atas lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal dengan proporsi yang sama.

Lemak dalam daging sapi mengandung berbagai asam lemak seperti asam stearate, asam oleat, asam palmitat, dan asam linoleat terkonjugasi. Asam yang paling umum adalah asam linolet terkonjugasi yang dikaitkan dengan berbagai kesehatan seperti menurunkan berat badan, namun dengan konsumsi dalam porsi yang sedikit. Sebaliknya mengonsumsi daging sapi dalam porsi yang banyak justru berakibat pada gangguan metabolisme tubuh yang berbahaya.

Lebih lanjut kandungan nutrisi dari daging sapi juga terdiri dari vitamin dan mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang paling menonjol dari daging ini adalah vitamin B12 yang penting untuk pembentukan darah, otak, dan sistem saraf. Selanjutnya terdapat zinc yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, selenium sebagai mineral penting untuk membantu fungsi organ tubuh, zat besi dalam jumlah yang tinggi untuk meningkatkan hemoglobin, serta fosfor yang penting untuk pemeliharaan tubuh. Akan tetapi produk daging sapi olahan mungkin tidak memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan produk daging sapi segar tanpa lemak. Biasanya produk olahan seperti sosis dan kornet justru mengandung sodium yang sangat tinggi.

Daging Kambing

Daging kambing juga termasuk jenis daging merah sama seperti daging sapi. Daging kambing banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia. Enam persen dari total daging yang diperdagangkan di dunia ialah daging kambing. Ini dihasilkan dari beragam jenis kambing ternak di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan bahwa 70 persen penduduk dunia mengonsumsi daging kambing. Mayoritas daging kambing dikonsumsi oleh masyarakat Afrika, Timur Tengah, Asia, Amerika Tengah, Amerika Latin, dan beberapa negara di Eropa.

Daging kambing sering diolah menjadi sate, gulai, kari, tongseng, shish kebab dan beragam makanan nasional yang khas disetiap negara. Rasa daging kambing yang lembut dan sedikit manis membuat daging ini cocok dijadikan pelengkap berbagai hidangan di dunia. Tidak hanya sebagai makanan berat, daging kambing juga bisa dibuat mejadi isian roti atau sandwich. Secara khusus masyarakat Meksiko biasa mnegonsumsi daging kambing dengan salsa dibungkus dengan tortilla yang memberikan rasa yang berkesan.

Kandungan Nutrisi Daging Kambing

Daging kambing mengandung lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing tanpa lemak mengandung 143 kalori. Sementara sisanya mengandung lemak, kolesterol, zat besi, protein, vitamin, dan mineral. Selain rasanya yang lezat, daging kambing memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan. Salah satunya kandungan asam amino esensial dalam daging kambing dibutuhkan untuk memelihara tubuh dan menunjang pertumbuhan.

Daging kambing juga rendah kolesterol dan karbohidrat, sehingga daging kambing ini tidak menyebabkan gangguan kesehatan apabila dikonsumsi dalam porsi sedang. Kandungan zat besi di dalam daging kambing juga dipercaya dapat mencegah anemia, khususnya untuk ibu hamil dan wanita yang sedang menjalani menstruasi.

Lebih lanjut protein di dalam daging kambing juga penting untuk membakar lemak dan menjaga masa otot bagi para atlet. Meskipun daging kambing sering dikaitkan dengan lemak jenuh ataupun dikaitkan dengan daging yang menyebabkan kolesterol, namun jika mengonsumsi daging kambing justru sebenarnya dapat membantu membakar lemak. Hal ini dikarenakan daging kambing mengandung vitamin B yang mampu memecah nutrisi penting dan mengubahnya menjadi energi. Kolesterol pada daging justru disebabkan cara pengolahan dan memasaknya yang kurang tepat.

Sementara kandungan mineral di dalam daging kambing dapat menjaga kesehatan tulang, meningkatkan kesehatan mental sehingga dapat menjadi alternatif makanan bergizi yang menyehatkan. Akan tetapi daging kambing lebih rentan terhadap infeksi cacing hati. Cacing hati dapat menular ke manusia sehingga mungkin menyebabkan kerusakan pada hati. Oleh sebabnya daging kambing harus dimasak dengan baik dan matang sempurna sebelum dikonsumsi.

Perbedaan Daging Sapi dan Daging Kambing

Setelah mengetahui detail dari masing-masing jenis daging, berikut beberapa poin perbedaan daging sapi dan daging kambing yang perlu anda ketahui.

Warna Daging

Hal paling dasar yang menjadi pembeda daging sapi dan daging kambing adalah warna dagingnya. Secara umum kedua daging berwarna merah. Namun jika diperhatikan lebih lanjut, warna daging kambing segar lebih merah cerah. Sementara jika daging kambing sudah terpapar udara maka warnanya berubah menjadi pucat keunguan. Lebih lanjut, daging sapi cenderung berwarna merah yang lebih pucat. Kemudian saat sudah terpapar udara warna daging sapi berubah menjadi coklat gelap.

Tekstur

Ketika anda memegang daging sapi dan daging kambing, maka anda bisa mengetahui perbedaan kedua jenis daging ini dari tekstur dagingnya. Tekstur daging kambing lebih halus dan lembut saat dipegang. Selain itu teksturnya daging sapi cukup keras dan tampak padat. Sementara di sisi lain daging kambing memiliki tekstur yang lebih kasar dan kurang padat. Biasanya juga lemak pada daging kambing tidak menyebar melainkan memusat pada salah satu atau bagian tertentu saja.

Aroma dan Seratnya

Seperti yang diketahui daging kambing memiliki bau yang lebih tajam dibandingkan daging sapi. Daging kambing memiliki bau perengus, sementara daging sapi baunya amis dan anyir. Bahkan ketika kedua daging sudah dibersihkan dan dicuci dengan baik, bau kedua daging jelas terasa berbeda. Selanjutnya, mengamati serat pada daging sapi akan terlihat lebih kecil dan tipis namun dengan jumlah yang cukup banyak. Sedangkan pada daging kambing seratnya cenderung lebih tebal dan rapat dengan jumlah yang lebih sedikit.

Tekstur Daging Ketika Sudah Matang

Ketika daging sapi dan daging kambing sudah matang, terdapat juga perbedaan yang bisa diamati langsung. Daging kambing biasanya lebih alot dan tetap menyisakan bau meski sangat ringan. Sementara daging sapi sebaliknya memiliki daging yang lebih empuk dan biasanya tidak mengeluarkan bau apapun saat sudah matang.

Harga Daging

Dari segi harga, daging sapi dan daging kambing juga memiliki perbedaan. Biasanya daging kambing lebih mahal dibandingkan daging sapi, meskipun harganya cenderung tentatif. Per Juni 2021 harga rata-rata daging sapi nasional sebesar 130.000 rupiah per kg. Sementara di sisi lain harga daging kambing lebih mahal yaitu berkisar 150.000 rupiah per kg.

Kandungan Nutrisi Daging

Dalam 100 gram daging sapi, kandungan lemak daging sapi sekitar 7,72 gram. Sementara lemak daging kambing hanya 3,03 gram. Oleh sebabnya daging kambing dianggap lebih rendah lemak dibandingkan daging sapi. Sementara itu kandungan zat besi dari daging kambing juga lebih banyak yaitu berkisar 3,73 gram, sedangkan pada daging sapi hanya 2,24 mg untuk berat yang sama.

Dari indonesia untuk dunia

Lebih lanjut kandungan zinc pada daging kambing juga lebih tinggi yaitu 5,27 mg dan daging sapi sebanyak 4,61 mg. Meskipun daging kambing lebih rendah lemak, justru beberapa pendapat menyebutkan bahwa daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Akan tetapi jika diamati dari profil nutrisi pada akhirnya daging kambing sama sehatnya dengan daging sapi. Pengecualian, jika anda mengonsumsi bagian jeroan, babat, dan usus pada daging ini memang kurang baik untuk kesehatan.

Cara Pengolahan

Daging sapi lebih umum digunakan di banyak negara, biasanya mencakup hidangan utama atau pelengkap. Variasi memasak daging sapi memang lebih beragam mulai dari makanan berat seperti rendang daging hingga makanan yang lebih ringan seperti daging panggang dan steik. Selain itu daging sapi bahkan banyak dijadikan bahan pembuatan bakso, sosis, kornet, hingga isian burger yang paling umum. Sementara daging kambing memiliki variasi masakan tersendiri khususnya dijadikan gulai, sate, dan pengganti olahan daging bagi masyarakat India. Daging kambing mungkin lebih jarang ditemukan sebagai steik, bakso, sosis, dan sebagainya.

Durasi Memasak

Secara umum durasi memasak daging kambing lebih lama dibandingkan daging sapi. Rata-rata butuh waktu 2 jam untuk membuat daging kambing empuk dan lembut ketika dikonsumsi. Sedangkan untuk merebus daging sapi hingga empuk dan matang hanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit saja. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa olahan daging yang lebih sederhana dan cepat lebih cocok menggunakan daging sapi, begitu pula sebaliknya.

Nah, sudah tahu kan perbedaan daging sapi dan daging kambing? Sebaik-baiknya daging kambing ataupun daging sapi, kedua jenis daging ini tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Pastikan untuk mengolah daging dengan cara yang sehat dan mengonsumsi saat daging matang dengan sempurna. Perhatikan juga kombinasi makanan seperti sayur dan buah sehingga kandungan nutrisi tidak hanya berasal dari kedua daging merah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *