Daging kambing termasuk ke dalam daging yang paling banyak dikonsumsi. Bahkan lebih dari 70 persen penduduk dunia memakan daging ini. Penjualan daging kambing di perdagangan dunia pun mencapai angka 6%. Afrika, Asia, Amerika Tengah, Amerika Latin, dan Eropa adalah negara yang paling banyak mengonsumsi daging kambing di dunia.
Tak heran mengapa daging ini banyak disukai, karena daging ini memiliki rasa yang enak, dan khas. Namun seperti yang kita tahu bahwa selama ini daging kambing sering kali dikaitkan dengan kolesterol yang tinggi. Tapi benarkah demikian? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini :
Apa itu Kolesterol?
Kolesterol sendiri adalah komponen yang konsistensinya mirip seperti lemak dan dapat ditemukan di semua sel di tubuh. Komponen ini dibutuhkan oleh tubuh, dalam jumlah-jumlah tertentu untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan zat zat lain yang digunakan untuk mencerna makanan.
Kolesterol tidak selalu memberikan dampak buruk untuk tubuh. Sebab, komponen ini pun terbagi menjadi beberapa jenis. Misalnya :
Low Density Lipoprotein (LDL)
Yang pertama adalah LDL atau singkatan dari Low Density Lipoprotein, yakni jenis kolesterol yang paling sering kita temukan, atau biasa disebut dengan kolesterol jahat. LDL merupakan kolesterol yang bisa menumpuk di pembuluh darah, dan menyebabkan penyempitan. Sehingga jika terlalu banyak kandungan ini di dalam tubuh, dapat menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terganggu dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
High Density Lipoprotein (HDL)
HDL merupakan jenis kolesterol yang sering disebut sebagai kolesterol baik. Sehingga, meski termasuk ke dalam jenis kolesterol, ia justru dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan semakin tinggi kadar HDL di dalam tubuh maka akan semakin baik, karena kandungan ini berfungsi untuk membawa LDL menjauhi pembuluh darah dan kembali ke hati, lalu dipecah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Trigliserida
Yang terakhir adalah trigliserida yakni jenis lemak yang paling umum di temukan di dalam tubuh. Trigliserida akan menyimpan kelebihan energi yang didapat dari makanan, dan diubah menjadi lemak dalam tubuh serta dipakai ketika sumber energi utama (glukosa) sudah habis. Trigliserida juga membantu dalam melancarkan metabolisme tubuh dan berperan sebagai pelindung tulang maupun organ dalam dari cedera.
Lalu kolesterol jenis apakah yang terkandung di dalam daging kambing?
Kolesterol Pada Daging Kambing
Sebenarnya dibanding jenis daging lainnya, daging kambing memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Misalnya dalam 3 ons daging ayam terdapat 6,2 gram lemak, 76 miligram kolesterol, dan 162 kalori. Dan pada daging sapi terdapat 7,9 gram lemak, 73 miligram kolesterol, dan 179 kalori. Sedangkan pada 3 ons daging kambing hanya terkandung sekitar 2,6 gram lemak, 64 miligram kolesterol, dan 122 kalori.
Jika dilihat dari data tersebut, daging kambing cenderung lebih aman dikonsumsi bagi orang yang sedang menghindari lemak dibandingkan daging sapi yang mengandung 7,9 gram per 3 ons, atau daging ayam yang mengandung 6,3 gram lemak per 3 ons. Selain itu Daging kambing juga banyak mengandung protein dan zat besi yang dibutuhkan tubuh. Serta serat dagingnya yang lebih mudah dicerna.
Lantas, mengapa daging kambing sering dianggap menjadi penyebab kolesterol tinggi?
Penyebab tingginya kolesterol pada daging kambing sebenarnya terletak pada cara pengolahannya yang kurang tepat. Karena pada umumnya, orang banyak mengolah daging kambing menjadi hidangan gulai dengan santan yang kental atau sate dengan bumbu kacang yang berlimpah. Padahal, santan yang diolah dan bumbu kacang inilah yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi.
Cara Mengolah Daging Kambing Yang Tepat
Untuk menghindari lonjakan kolesterol yang sangat signifikan saat mengonsumsi daging kambing, kita perlu mengolah daging tersebut dengan tepat serta memilih bagian tubuh yang mengandung sedikit atau tanpa lemak. Misalnya, pada bagian tenderloin (daging bagian dalam), daging bagian punggung, dan bagian kaki.
sedangkan cara mengolah daging kambing yang dianjurkan adalah dengan cara dipanggang, dibakar atau dijadikan soup hangat. Dan pastikan jangan terlalu banyak menambahkan minyak atau lemak lain pada olahan daging kambing agar tidak meningkatkan kandungan kolesterol di dalamnya. Terakhir, ingatlah selama daging kambing diolah dengan cara yang tepat, ia justru dapat menjadi sumber protein yang menyehatkan untuk tubuh.
itulah beberapa informasi yang dapat kami bagikan mengenai kolesterol yang terdapat dalam daging kambing. Namun ingatlah bahwa kolesterol jahat tidak hanya berasal dari kambing saja. Maka penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, rajin berolahraga, mengonsumsi beberapa minuman herbal yang dapat bantu turunkan kolesterol seperti teh hijau, kunyit asam dan sebagainya. Atau kamu juga bisa mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi baik, seperti sayur, buah, rempah dan lain-lain. Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat untuk kita semua.