Penggunaan Buah Buahan Dalam Makanan sebagai pemberi rasa biasanya diambil dari daging buah, bijinya maupun kulit nya. Buah-buahan bisa digunakan segar, kering, diasamkan, dihaluskan, ditumbuk, atau dicincang. Buah utuh dipotong, diiris, atau diparut dalam salad, semur, dan kari. Pada beberapa jenis buah, hanya kulitnya yang digunakan. Jika dikeringkan, buah akan memberikan rasa, konsistensi, dan warna untuk banyak hidangan dan bumbu. Rasa yang dihasilkan tentu bervariasi antara buah matang dan mentah dan juga berbeda ketika buah dikeringkan atau dimasak.
Tomat, alpukat, sukun, dan mentimun adalah buah-buahan tetapi akan ditempatkan bersama sayuran karena berfungsi sebagai sayuran.
Secara tradisional, orang Amerika Utara dan Eropa telah menggunakan buah subtropis matang atau kering untuk minuman, makanan penutup, dan penganan. Walaupun mereka menggunakan buah tropis, namun Buah-buahan yang khas dari Amerika Utara dan Eropa juga ada banyak jenisnya seperti beri (cranberry, blueberry, strawberry), jeruk, anggur, buah-buahan dirajam (aprikot, ceri), plum, melon, dan pom (apel, quince, pir).
Perasa buah dapat menciptakan rasa baru, rasa seimbang, atau mengurangi rasa pedas. Buah memberikan warna alami dan daya tarik visual dan juga bisa menjadi asidulan(pengatur keasaman) alami. Buah dapat digunakan untuk membumbui atau mewarnai cuka, minyak goreng, dan saus. Buah-buahan melengkapi banyak rempah-rempah, kacang-kacangan, perasa ikan, dan cabai.
Buah-buahan memberikan rasa getir, manis, wangi, asam, dan juga warna untuk hidangan. Manisnya buah-buahan disebabkan oleh gula, terutama fruktosa dan glukosa, dan bervariasi sesuai dengan kematangannya. Belimbing bisa agak manis saat matang dan masam saat belum matang. Karena kegetirannya, buah-buahan dapat menjadi asidulan alami. Keasaman ini disebabkan oleh asam organik seperti malat, sitrat, atau tartarat.
Lemon, jeruk nipis, jeruk asam, asam, belimbing, kalamansi, dan delima digunakan untuk memberikan keasaman dan astringency pada makanan dan dapat disantap sebagai zat penyembuh alami untuk makanan dan minuman serta menggantikan asam sitrat atau malat. Pada saat yang sama, Buah akan menambahkan rasa dan aroma tambahan lain pada makanan, yaitu manis, buah, zat, atau aroma bunga dan buah. Buah-buahan dapat dieksplorasi lebih lanjut sebagai zat pewarna alami, antioksidan, dan antimikroba dalam minuman dan makanan.
Masakan Mediterania, Karibia, dan Asia menggabungkan buah-buahan segar, kering, atau bubur(buah yang dihancurkan seperti saus) untuk melengkapi rasa gurih dan warna mereka untuk menciptakan daya tarik visual. Buah-buahan segar biasanya dimasak ke hidangan utama, lauk pauk, dan bumbu atau berfungsi sebagai wadah penyajian yang menarik untuk bumbu, salad, dan semua makanan lainnya.
Mangga, pisang, ara/tin, jeruk nipis, kurma, pepaya, nanas, jambu biji, rambutan, belimbing, guarana, dan leci, adalah banyak contoh buah tropis. Banyak buah-buahan unik seperti kokum, delima, mangga hijau, belimbing wuluh, pepaya hijau, jeruk yuzu, nangka asam, zaitun, dan asam jawa biasa digunakan dalam masakan Asia, Karibia, dan Amerika Latin. Buah-buahan tropis, seperti mangga, acerola, atau melon, berbeda dalam rasa, warna, dan teksturnya, tergantung pada asal daerahnya. Sebagai contoh, mangga dapat memiliki tekstur yang kenyal atau berserabut dan dapat menjadi manis dan harum atau manis dan asam.
Saat ini, orang Amerika Utara menambahkan buah-buahan ke masakan, membuat salsa, bumbu, sup, dan salad. . Apel dan aprikot cocok dengan daging babi; ceri dan prem dengan bebek dan adas bintang; cranberry dengan kalkun dan pala; gooseberry dengan daging kambing dan ketumbar; kulit jeruk dengan ayam, bebek dan kemangi; nanas dengan daging babi, ham, dan serai; plum kering dengan daging sapi dan shiso; delima dengan legum dan daun salam; plum dengan babi dan jahe; mangga dengan kari domba dan cabai; kelapa dengan laksas pedas; kokum dengan ikan dan salam; zaitun dengan bawang putih dan tomat; atau kalamansi dengan steak dan babi.
Orang orang saat ini sudah berfikir untuk lebih sehat dengan cara alami. Salah satunya dengan menambahkan Buah-buahan yang kaya akan sumber vitamin A, C, K, dan E, mineral, serta nutrisi penting lainnya.
Buah Dalam Kuliner Tradisional
Buah-buahan, ketika matang atau mentah (hijau), memberi rasa dan warna pada banyak hidangan yang gurih. Mangga digunakan segar atau kering (mentah) dalam masakan India dan memberikan rasa getir dan rasa untuk kari dan chutney. Kulit jeruk mandarin memberi aroma manis dan sitrus pada tumisan dan saus. Pepaya, belimbing, dan jambu menambahkan rasa buah yang unik untuk saus dan minuman Karibia. Grapefruit, sapote, dan tomatilla meningkatkan rasa bumbu salsa di Meksiko, sedangkan markisa dan nangka memberikan konsistensi pada sambal dan gula di Indonesia.
Orang Asia Tenggara, India, Karibia, atau Amerika Utara menyukai buah mentah (atau buah hijau) dan rasa asamnya. Biasanya buah mentah digunakan untuk membumbui kari, sup, dan salad. Buah mentah yang biasa digunakan adalah seperti
- pepaya hijau (Thailand, Vietnam, Indonesia)
- mangga hijau (India, Karibia, Asia Tenggara)
- nangka hijau (Vietnam, Indonesia)
- pisang raja (Karibia, Amerika Latin, Indonesia)
- prem (Jepang, Cina)
- ackee (Karibia)
- belimbing wuluh (Malaysia, Indonesia)
- belimbing hijau (Karibia, Asia Tenggara, Florida)
- Apel hijau (Amerika Serikat, Eropa).
Belimbing mentah digunakan sebagai penyedap di banyak makanan di Asia Tenggara dan Karibia. Belimbing ditambahkan ke sup, acar, dan bumbu-bumbu lainnya di Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta kari dari India Selatan dan Sri Lanka. Kamia(kerabat belimbing) digunakan sebagai pemberi rasa asam untuk bumbu, rebusan, salad, dan sup di Filipina.
Buah-buahan kering seperti amchur, plum, ara, kurma, dan kismis serta kesemek dan delima kering menambah rasa pada banyak masakan Meksiko, Asia, dan Mediterania. Plum, kurma, dan buah ara adalah perasa populer dalam nasi, daging, dan makanan penutup di Timur Tengah. Di Meksiko, plum dan kismis dicampur untuk menambah rasa dan tekstur pada makanan penutup, picadillo, dan puding beras.
Metode Memasak Buah
Buah dapat dimasak menggunakan metode apapun seperti kukus, rebus, panggang, tumis bahkan goreng.
Apa pun metode yang Anda gunakan, berhati-hatilah untuk tidak terlalu merusak teksture buah. Paparan panas memecah dinding sel buah-buahan, yang mengakibatkan hilangnya air. Semakin sedikit waktu buah terkena panas, semakin baik bentuknya. Jika buah sudah matang, jangan terlalu lama dimasaknya.
Penggunaan Buah Dalam Makanan sudah dikenal sejak lama di berbagai daerah seperti penggunaan Peach, Apel, Belimbing, Plum, Tin, dan buah lainnya.