Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki kuliner khas yang mendunia. Faktor utama dari popularitas kuliner dari negara ginseng ini adalah pengaruh dari K-Pop dan K-Drama yang banyak disukai oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Bagi pecinta Hallyu Wave pasti sudah tidak asing dengan kuliner khas Korea seperti kimchi, tteokbokki, ramyun, dan bibimbap. Baru-baru ini satu kuliner Korea lain juga melejit namanya sejak hal ini disorot dalam drama hits Start-Up.
Makanan ini disebut odeng atau fishcake. Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kue ikan karena memang menggunakan daging ikan giling sebagai bahan utamanya. Biasanya adonan odeng diracik dengan campuran dari beberapa aneka ikan laut seperti ikan kod dan haddock. Odeng menjadi makanan nasional setelah krisis protein yang dialami negara Korea pasca perang Korea. Berbicara mengenai odeng ternyata kuliner yang satu ini memiliki sejumlah fakta unik dan menarik untuk diketahui.
Apa Itu Odeng?
Odeng sekilas mirip seperti sate usus dengan ukuran besar seperti yang ada di Indonesia. Hal ini membuat seseorang yang belum pernah mencoba odeng mungkin enggan menyantapnya, jika berpikir ini terbuat dari usus ayam. Odeng memang disajikan dengan tusukan yang mirip dengan tusukan sate. Namun, odeng sama sekali bukan terbuat dari usus atau jeroan ayam lain, melainkan dari ikan yang dihaluskan.
Ikan untuk membuat odeng dicampurkan dengan tepung. Proses ini mirip dengan pempek khas Palembang, namun adonan odeng dibentuk seperti lembaran. Adonan yang berbentuk lembaran inilah yang kemudian dilipat dan ditusuk dengan tusukan sate hingga menjadi odeng. Beberapa orang mungkin menyebut odeng sebagai sate ala Korea.
Odeng yang biasanya dibuat dari ikan segar yang telah direbus, membuatnya paling cocok dikonsumsi saat musim dingin atau salju. Masyarakat Korea terutama kalangan anak muda gemar membeli odeng di street food saat musim dingin tiba. Biasanya odeng disajikan dengan kuah dan kaldu panas sehingga sangat pas untuk menghangatkan tubuh. Selain dengan kuah, odeng juga dapat dinikmati menggunakan saus misalnya saus kacang kedelai.
Jenis Odeng Di Korea
Seperti makanan khas tradisional lainnya, odeng juga memiliki beberapa jenis yang memiliki rasa lezat tersendiri. Sejauh ini terdapat tiga jenis varian odeng yang paling umum di antaranya odeng kaldu, odeng saus, dan odeng tang.
Odeng Kaldu
Odeng yang pertama terbuat dari tepung dan ikan, lalu ditusuk dengan bambu yang sudah ditipiskan. Odeng ini direbus dalam kuah kaldu yang dipenuhi ragam bahan pelezat seperti lobak, daun bawang, kepiting, atau rumput laut kering. Ini adalah jenis odeng paling umum di Korea. Sementara beberapa orang juga suka menikmati odeng kaldu dengan sesekali mencocolnya menggunakan kecap. Odeng yang pertama ini biasanya dapat dibeli di warung makan sederhana atau street food.
Odeng Saus
Jenis odeng yang kedua yaitu odeng yang digulung, namun digoreng dan disajikan dengan saus. Saus yang paling sering digunakan adalah saus mustard dan saus tomat. Sajian ini dihasilkan karena persaingan bisnis penjual odeng di Korea yang sangat ketat sehingga menggunakan saus mustard dan saus tomat dianggap sebagai kreasi para penjual odeng. Selain itu, odeng ini juga bisa disajikan dengan saus tomyam yang panas. Anda bahkan bisa membeli paket odeng dengan ragam varian saus secara online.
Odeng Tang
Berikutnya jenis odeng yang ketiga dan dikenal sebagai odeng tang atau eomuk guk. Odeng tang menggunakan adonan yang sama dengan jenis odeng lain, namun disajikan dalam semangkuk kaldu yang telah ditambahkan cabai, irisan daun bawang, dan kedelai. Oleh sebabnya odeng ini lebih mirip seperti makanan utama dibandingkan sekedar cemilan. Odeng ini bisa ditemukan di rumah makan hingga restoran sekelas bintang lima.
Kuliner Zaman Penjajahan Jepang
Siapa yang menyangka bahwa odeng sudah ada sejak zaman penjajahan di Korea. Hal ini bermula dari negara Jepang sendiri yang sudah mengenal olahan ikan giling yang dicampur dengan tepung sebagai kuliner khas. Saat itu di Jepang makanan ini disebut oden. Hanya saja odeng dan oden memiliki perbedaan dari segi bentuk.
Oden tidak ditusuk seperti sate serta memiliki bentuk yang bermacam-macam misalnya bentuk pipa memanjang atau bulat seperti bakso. Selain itu, oden juga sering ditambahkan dengan shabu-shabu khas Jepang. Tentu saja hal ini cukup berbeda dengan odeng Korea yang disajikan secara sederhana dengan kuahnya.
Dipercaya bahwa perkembangan dari oden di Jepang dibawa oleh penjajah yang kemudian dimodifikasi menjadi odeng di Korea. Kota Busan dianggap sebagai pelopor yang mengenalkan odeng di daratan Korea. Oleh sebab itu, hingga saat ini bagi wisatawan yang mengunjungi Busan, maka sebaiknya tidak melewatkan varian odeng lezat yang tersebar di penjuru kota ini.
Sering Dijual Bersama Tteokbokki
Sebagai jajanan pasar, tak heran jika odeng juga kerap dijual bersama tteokbokki. Ini mirip dengan menjual berbagai jenis gorengan atau jajanan pasar dalam sebuah stan di Indonesia. Jika anda berkunjung ke Korea, maka hampir semua penjual tteokbokki pasti menjual odeng sebagai menu tambahan. Hal ini disebabkan tteokbokki memiliki rasa yang cukup pedas bagi lidah penduduk lokal. Dengan menu odeng yang disajikan bersama kuah hangat, maka rasa pedas tteokbokki akan dapat dinikmati.
Kuliner Murah Meriah
Tidak sulit untuk mencari odeng karena ada di setiap sudut Korea. Selain mudah ditemukan, odeng juga memiliki harga yang sangat murah meriah. Para usia pelajar biasanya membeli odeng karena harganya ramah dikantong. Street food yang satu ini bisa dibeli mulai dari 500-1.000 won atau sekitar 6.000-12.000 rupiah.
Membuat Odeng
Jika anda ingin mencoba cita rasa dari odeng ini, maka anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Layaknya gorengan di Indonesia, odeng sebenarnya mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat. Pertama-tama siapkan semua bahan yang dibutuhkan yakni ikan giling, telur, tepung terigu, tepung kentang, maizena, bawang putih, lada bubuk, rumput laut, daun bawang, kecap asin, lobak, udang, dan teri.
Sementara untuk kuah odeng sebenarnya tergantung selera karena bisa dibuat menggunakan berbagai resep. Biasanya kuah odeng pasti menggunakan kecap asin, bawang putih, ebi kering, saus tiram, daun bawang, kaldu jamur, dan lada. Namun ada juga yang cukup menggunakan kecap manis saja sebagai cocolan.
Selanjutnya, cara membuat odeng yakni dengan mencampurkan semua bahan, lalu aduk merata hingga bahan menyatu sempurna. Kemudian bahan tersebut telah menjadi adonan yang siap dipotong-potong menjadi lembaran. Setelah itu, adonan digoreng hingga matang lalu dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil.
Untuk sensasi makan yang lebih khas, lembaran odeng ini bisa dilipat dan ditusuk dengan tusuk sate membentuk spiral. Sementara untuk kuahnya hanya perlu menghaluskan semua bahan lalu dituang ke air hingga mendidih. Tahap terakhir yaitu menyajikan odeng yang sudah ditusuk ke dalam mangkuk yang berisi kuah kaldu.
Membeli Odeng
Selain berkunjung langsung ke negeri ginseng atau membuat sendiri di rumah, odeng juga bisa dibeli dalam bentuk frozen di berbagai toko online di Indonesia. Biasanya odeng juga dijadikan bonus ketika membeli paket tteokbokki. Harga rata-rata odeng via toko online yakni 21.000 hingga 25.000 untuk berat 500 gram.
Odeng yang dijual melalui toko online rata-rata diimpor dari Korea sehingga rasanya cukup mirip dengan odeng asli. Satu paket odeng biasanya berisi odeng, bumbu rasa original dan empat buah tusukan sate. Namun, odeng ini tidak dapat dinikmati dengan kaldu Korea melainkan menggunakan bumbu asli yang kental dan mirip saus.
Nah, itu dia fakta menarik dari odeng yang sedang hits karena drama Korea. Pada dasarnya odeng yang terbuat dari daging ikan yang dicampur dengan tepung dan penyedap rasa akan menghasilkan cemilan yang menyegarkan. Tekstur odeng empuk, sedikit kenyal dan rasanya gurih. Tak heran siapapun pasti ingin mencobanya. Untuk rasa terbaik maka anda bisa membeli odeng langsung di street food Korea jika sedang berkunjung ke sana.