Menggunakan minyak dalam aplikasi kuliner tak dapat terpisahkan. Minyak memiliki banyak fungsi, misalnya sebagai penghantar panas, memadatkan permukaan makanan, serta memperbaiki tekstur, dan menambah rasa atau aroma pada makanan. Di pasaran, ada banyak jenis minyak yang bisa ditemukan. Setiap jenis minyak memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing. Jika Anda belum mengenal banyak jenis minyak, artikel ini akan membantu Anda mengenal jenis minyak memasak dan kegunaannya. Simak penjelasan di bawah ini.
Minyak Nabati
Jenis minyak memasak dan kegunaannya yang paling mudah ditemukan di toko kelontong sekitar kita adalah minyak nabati. Jika Anda sedikit asing dengan penyebutan “nabati”, ini sebenarnya adalah nama lain untuk minyak sayur yang sering Anda gunakan untuk menggoreng berbagai jenis masakan. Minyak nabati sendiri merujuk pada istilah umum yang mendeskripsikan minyak apa pun yang terbuat dari campuran minyak nabati olahan.
Minyak nabati terbuat dari ekstrak berbagai bagian tumbuhan, seperti biji-bijian, buah, dan daun. Minyak nabati biasanya terbuat dari minyak jagung atau kedelai, atau campuran yang mungkin mengandung minyak kanola, jagung, kedelai, biji kapas, atau minyak bunga matahari. Namun sebagian besar botol hampir seluruhnya mengandung minyak kedelai.
Minyak goreng ini dimurnikan, dengan rasa yang netral, serta dapat digunakan untuk memasak makanan pada suhu tinggi karena minyak nabati memiliki titik asap yang tinggi, dan paling cocok digunakan untuk menggoreng, memanggang, hingga membuat kue. Minyak ini adalah minyak memasak yang cocok untuk kaum vegan dan vegetarian karena hanya terbuat dari bagian tumbuhan saja, dan tidak mengandung unsur hewani.
Perlu diingat bahwa minyak nabati yang berasal dari tumbuhan ini memang lebih sehat daripada lemak padat, namun bukan berarti ia memiliki manfaat kesehatan seperti lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, kacang tanah, dan minyak kanola. Jadi, penggunaan minyak nabati ini tak boleh digunakan berlebihan agar tidak menimbulkan risiko penyakit.
Minyak Zaitun
Minyak zaitun atau olive oil adalah salah satu jenis minyak memasak yang paling populer dan juga paling sehat. Ini menjadi bahan pokok dalam masakan Mediterania dan menjadi pilihan banyak rumah tangga di seluruh negeri. Bahkan saking populernya, minyak zaitun digunakan oleh orang Amerika sebanyak lebih dari 406.000 metrik ton per tahun 2021.
Seperti namanya, minyak ini terbuat dari buah zaitun yang diperas. Secara umum, minyak memasak ini memiliki rasa yang berumput dan sedikit pedas. Kendati demikian, minyak zaitun tidaklah sesederhana namanya, karena faktanya, nama minyak zaitun sendiri menggambarkan tentang prosesnya, dan lebih dari itu, ada banyak jenis minyak zaitun yang tersedia.
Salah satu jenis minyak zaitun adalah minyak zaitun extra-virgin atau extra-virgin olive oil. Ini adalah jenis minyak yang paling sehat karena ia tidak diproses dengan pelarut kimia dan penyulingan industri. Minyak zaitun extra-virgin memiliki lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung dan sifat anti-inflamasi yang dapat menurunkan kolesterol LDL. Karena tidak dimurnikan (dikenakan panas tinggi), minyak zaitun extra-virgin sering dianggap sebagai jenis minyak zaitun yang lebih sehat.
Secara umum, minyak zaitun biasa atau ringan memiliki titik asap yang lebih tinggi dan dapat digunakan untuk menggoreng atau membakar makanan, tetapi ia juga memiliki lebih sedikit antioksidan daripada minyak zaitun extra-virgin. Mengingat titik asapnya yang tinggi, minyak zaitun biasa paling cocok digunakan untuk membuat makanan gurih yang dipanggang, misalnya focaccia dan roti labu. Namun, minyak zaitun untuk resep yang dipanggang hanya cocok dalam resep gurih, sementara pada resep manis, penggunaan minyak zaitun justru akan membuat rasanya menjadi tidak enak.
Minyak Alpukat
Seperti minyak zaitun, minyak alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang dianggap menyehatkan jantung. Minyak alpukat telah menjadi minyak goreng paling trendi selama beberapa tahun. Sebagian besar pembuatannya melibatkan ekstraksi daging buah dan sebagian lainnya adalah dari bijinya. Minyak alpukat sangat ideal untuk memanggang karena rasanya yang sangat sedikit dan termasuk netral.
Tak jauh berbeda dengan minyak zaitun extra-virgin, minyak alpukat adalah minyak goreng mentah dengan banyak lemak tak jenuh tunggal dan asam oleat, yang membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Dalam hal kandungan dan manfaatnya, ia cukup mirip dengan minyak zaitun extra virgin, tetapi rasa dan keserbagunaan keduanya adalah hal yang berbeda.
Minyak alpukat memiliki rasa berumput yang lembut, serta tidak terlalu berasa. Artinya, penggunaan minyak alpukat pada banyak resep tidak dikhawatirkan bahwa rasanya akan berubah secara keseluruhan. Meskipun demikian, ada dua versi utama dari minyak alpukat, yaitu minyak olahan dan minyak murni.
Minyak alpukat olahan adalah minyak alpukat yang paling netral dan bisa sangat tahan terhadap panas. Titik asapnya bisa mencapai 500 derajat Fahrenheit, dan cocok untuk memanggang sayuran dalam oven. Sementara minyak alpukat murni lebih mirip dengan minyak zaitun extra-virgin dengan titik asap yang sedikit lebih rendah, yaitu di kisaran 300 derajat Fahrenheit, dan rasa alpukat yang lebih kuat. Satu hal yang mungkin menjadi pertimbangan dalam menggunakannya adalah minyak alpukat dibanderol dengan harga yang mahal, tetapi itu setara dengan keserbagunaan dan manfaat kesehatannya.
Minyak Canola
Dari banyaknya jenis minyak memasak, minyak canola bisa menjadi pilihan untuk alternatif yang lebih sehat. Pertama, minyak canola mengandung banyak lemak omega-3 yang sehat dan tertinggi di antara jenis minyak lainnya kecuali minyak biji rami, serta rendah kandungan lemak jenuhnya (lemak jahat) sebanyak 7% saja. Minyak canola juga tidak mengandung kolesterol.
Kelebihan lainnya adalah minyak canola tahan suhu tinggi, dan bisa dipanaskan hingga suhu 400 hingga 450 derajat Fahrenheit. Terlebih lagi, minyak canola juga banyak tersedia secara luas dan merupakan salah satu minyak goreng paling terjangkau di pasaran. Rasa minyak canola sendiri netral, dan tidak akan memberikan rasa yang diinginkan dalam masakan.
Terlepas dari banyak kelebihan yang dimiliki, minyak canola juga memiliki kelemahan, salah satu kelemahan minyak canola adalah seiring bertambahnya usia, ia akan terasa atau berbau sedikit amis. Namun umumnya, minyak canola memiliki masa simpan selama enam bulan hingga satu tahun setelah dibuka dan sekitar dua tahun tanpa dibuka.
Resep kue yang dipanggang bisa menggunakan minyak ini, dan rasanya yang cenderung netral tidak mengubah rasa lezatnya, dan Anda dapat tetap fokus pada rasa pada kue Anda, terutama jika Anda menggunakan bahan-bahan premium pada kue Anda seperti kacang vanilla dan coklat berkualitas tinggi. Pada dasarnya, minyak canola adalah pilihan tepat jika Anda menginginkan minyak memasak dengan rasa netral, tahan suhu tinggi, harga terjangkau, dan yang paling penting – sehat.
Minyak Jagung
Minyak jagung adalah salah satu jenis minyak nabati yang banyak digunakan untuk menggoreng. Berasal dari ekstraksi atau perasan biji jagung, minyak ini bersifat setengah kering dan berwarna kekuningan. Dari segi rasa, minyak jagung memiliki rasa yang hampir hambar. Meski ini ideal untuk menggoreng dan memanggang, tetapi minyak jagung melewati proses kimia, sehingga tidak ada antioksidan atau bahan bermanfaat lainnya seperti yang bisa Anda temukan dalam minyak zaitun extra virgin atau minyak alpukat.
Minyak jagung dikenali dengan warna yang cerah, rasa yang agak manis, dan titik asap yang tinggi, yaitu sekitar 410 hingga 450 derajat Fahrenheit (210-230 derajat Celcius). Penggunaan utamanya adalah untuk menggoreng dan memanggang, tetapi minyak jagung juga ideal untuk metode memasak dengan cara menumis, membakar, dan lainnya. Jenis minyak yang satu ini bisa digunakan untuk menggoreng ayam, pisang raja, lumpia, cumi, sayuran, tempura, dan masih banyak lagi.
Namun, berhati-hatilah dalam menggunakan minyak jagung, karena meskipun ia banyak digunakan dalam berbagai metode memasak, minyak ini tinggi akan kandungan omega-6 nya yang bisa menyebabkan peradangan. Dari segi harga, minyak jagung termasuk salah satu minyak yang terjangkau, terutama di Amerika Serikat karena jagung merupakan tanaman komoditas bersubsidi yang ditanam dalam jumlah besar.
Minyak Kacang
Jenis minyak memasak dan kegunaannya yang tak kalah menarik untuk dibahas adalah minyak kacang. Secara harfiah, ini adalah jenis minyak yang terbuat dari kacang-kacangan, termasuk almond, kacang kenari, biji labu, kacang tanah, pistachio, dan masih banyak lagi. Dengan berbagai jenis kacang yang bisa digunakan, setiap minyak memasak yang dihasilkan bisa berbeda-beda dalam hal rasa dan titik asap.
Minyak kacang umumnya digunakan untuk menggoreng dan menumis, mengingat ia mampu menahan panas tinggi sebelum mulai rusak. Namun, ini tidak berlaku untuk minyak kacang yang terbuat dari kenari, pecan, dan pistachio, yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Rasa minyak kacang juga bervariasi, mulai dari rasa netral hingga sedikit pedas.
Dalam metode memasak seperti menggoreng atau menumis, minyak kacang merupakan pilihan yang bagus, misalnya minyak kacang tanah dan almond. Jika minyak tersebut digunakan dalam metode lain selain dipanggang, minyak kacang tanah dan almond memiliki rasa netral dan titik asap tinggi. Varietas minyak kacang dengan titik asap yang tinggi bisa digunakan untuk menggoreng ayam, donat, atau hidangan yang ditumis.
Sebagai salah satu minyak memasak, minyak kacang adalah sumber antioksidan dan vitamin E yang baik, serta mengandung lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung, tetapi yang terbaik adalah menggunakannya dalam jumlah sedang. Berdasarkan bahan utamanya, minyak kacang harus digunakan dengan hati-hati terutama saat menggunakan minyak kacang di sekitar orang yang alergi.
Minyak Biji Bunga Matahari
Minyak biji bunga matahari adalah salah satu minyak nabati yang diekstrak dari biji bunga matahari, dan telah ada selama beberapa dekade, serta paling populer di Eropa Timur. Minyak ini tersedia dalam bentyk olahan (rasa netral) dan perasan dingin (mentega, pedas). melalui popularitasnya, minyak biji bunga matahari telah lama menjadi pengganti mentega dan lemak babi.
Minyak biji bunga matahari adalah pilihan yang lebih sehat dari minyak jagung dan minyak kedelai yang secara alami memiliki banyak lemak tak jenuh ganda dan mengandung asam lemak esensial seperti asam linoleate, asam lemak omega-6, dan juga mengandung vitamin E. Seperti semua minyak tak jenuh lainnya, minyak bunga matahari cenderung tidak stabil dan mudah terurai jika dipanaskan dalam waktu yang lama.
Mengenai titik asapnya, minyak bunga matahari memiliki titik asap yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk aplikasi panas tinggi seperti menggoreng, membakar, menumis, dan lainnya. Ini juga sering digunakan sebagai pengganti minyak nabati netral. Lebih lanjut, minyak bunga matahari yang tidak dimurnikan bisa menjadi alternatif dari minyak zaitun extra-virgin untuk saus salad. Minyak ini bisa digunakan saat memanggang kentang, pudding Yorkshire, dan bahkan pengganti butter untuk keperluan baking.
Minyak Safflower
Minyak safflower berasal dari tanaman mirip thistle yang masih berkerabat dengan bunga matahari. Minyak goreng yang dihasilkan dari tanaman tersebut sangat mirip dengan minyak biji bunga matahari meski berasal dari tanaman yang berbeda. Ini juga sering digunakan secara bergantian dengan minyak bunga matahari untuk keperluan kuliner.
Ciri dari minyak safflower adalah tidak berasa dan tidak berwarna. Minyak ini terdiri dari dua versi, yaitu minyak dengan asam oleat (asam lemak tak jenuh tunggal) dan asam linoleate (asam lemak tak jenuh ganda). Artinya, minyak safflower akan tetap berbentuk cair meskipun didinginkan. Kandungan lemak jenuh minyak safflower relatif lebih rendah daripada minyak zaitun.
Kedua versi dari minyak safflower memiliki sedikit perbedaan. Misalnya, minyak safflower dengan asam oleat mengandung lebih banyak lemak tak jenuh tunggal, dengan titik asap sekitar 440 hingga 520 derajat Fahrenheit, dan aplikasi yang paling sesuai adalah untuk panas tinggi seperti menggoreng. Di sisi lain, minyak safflower dengan asam linoleate memiliki titik asap yang lebih rendah, yaitu 320 derajat Fahrenheit, dan aplikasi yang cocok adalah untuk makanan olahan yang dipanggang untuk rasa netral.
Minyak Kelapa
Minyak kelapa adalah minyak memasak yang cukup populer, dan bahkan menjadi minyak goreng favorit dalam masakan Asia Tenggara untuk tumisan dan manisan. Hingga saat ini, popularitasnya semakin meningkat, yang banyak digunakan untuk segala jenis keperluan kuliner. Ini terbuat dengan mengekstraksi daging kelapa dan santan, yang mana saat disimpan di suhu ruang, minyak kelapa berbentuk padatan berwarna putih keruh yang meleleh menjadi cairan harum jika terkena panas, tepatnya pada suhu 76 derajat Fahrenheit.
Ada dua jenis dasar minyak kelapa, yaitu minyak kelapa murni dan minyak kelapa olahan. Keduanya berbeda dalam hal kegunaan, titik asap, dan rasa. Minyak kelapa murni memiliki rasa seperti kelapa asli, sementara minyak kelapa olahan rasanya jauh lebih netral, dan Anda bahkan mungkin tidak merasakan kelapanya.
Titik asap minyak kelapa murni berada di 350 derajat Fahrenheit, dan sangat cocok untuk aplikasi memanggang dan menumis, tetapi ingatlah untuk tidak melebihi titik asapnya, karena akan membuat rasa makanan terasa gosong. Sementara minyak kelapa olahan memiliki titik asap sekitar 400 derajat Fahrenheit, yang membuatnya cocok digunakan untuk memasak dengan suhu sedang dan tinggi seperti menggoreng.
Secara umum, kegunaan minyak kelapa dalam dunia kuliner adalah ntuk smoothie, makanan penutup, saus, dressing, dan marinade. Ini juga bisa digunakan untuk menumis sayuran, menggoreng makanan, membuat saus seafood, mengoleskan atau memercikannya ke atas makanan, dan lainnya. bahkan, ini bisa digunakan sebagai pengganti mentega untuk mengoles wajan saat membuat pancake atau telur orak-arik.
Minyak Biji Anggur
Jenis minyak memasak dan kegunaannya yang satu ini terbuat dari biji anggur, dan biji anggur adalah sumber minyak goreng yang melimpah, serta merupakan produk sampingan dari pembuatan wine. Seperti yang kita ketahui bahwa buah anggur memiliki rasa segar dan asam yang cukup kuat, tetapi berbeda dengan minyaknya, justru minyak biji anggur memiliki rasa yang sangat netral.
Minyak biji anggur dapat digunakan di hampir semua aplikasi tanpa mempengaruhi rasanya. Dapat juga digunakan pada tingkat panas yang hebat tanpa berasap. Titik asapnya berada di antara 390 hingga 420°F. Hal ini memungkinkannya digunakan dalam aplikasi panas tinggi tanpa mengurangi integritas rasa dari hidangan yang dibuat. Aplikasi kuliner minyak biji anggur cukup beragam, yang bisa digunakan untuk menggoreng, memanggang, dressing pada salad atau sandwich, melapisi daging barbekyu, menumis, hingga membakar.
Minyak Sawit Merah
Minyak sawit merah atau red palm oil adalah minyak yang berasal dari buah pohon kelapa sawit Afrika. minyak ini memiliki ciri khas yaitu berwarna merah atau oranye, dan dapat berubah dari semi padat menjadi sangat kental pada suhu ruang. Ini merupakan bagian integral pada masakan Afrika Barat, di mana saat ditambahkan ke dalam makanan, warnanya menjadi kekuningan atau oranye.
Selain menjadi makanan pokok di Afrika Barat, ini juga banyak digunakan dalam masakan Kongo dan Nigeria, di mana minyak ini juga menjadi makanan pokoknya. Rasa yang digambarkan mengenai red palm oil adalah bersahaja dan gurih, dan terkadang mengingatkan dengan rasa labu atau wortel. Dibandingkan dengan minyak kedelai atau minyak kanola, minyak sawit merah memiliki rasa yang kurang netral. Titik asap minyak sawit merah adalah 450 derajat Fahrenheit atau 232 derajat Celcius, sehingga cocok digunakan dalam metode memasak dengan suhu tinggi.
Penggunaannya sebagai makanan pokok di beberapa negara membuktikan keserbagunaannya dalam aplikasi kuliner. Ia dapat menambah tekstur, warna, dan aroma pada makanan. Aplikasi minyak sawit merah yang paling sederhana adalah untuk membuat ubi dan pisang raja. Profil rasanya yang unik juga membuatnya dapat ditambahkan ke dalam sup, semur, kari, serta saus.
Minyak Wijen
Minyak wijen adalah salah satu minyak alami yang lebih stabil, yang berasal dari biji wijen di mana wijen memiliki kandungan minyak tertinggi daripada biji apa pun. Rasa yang dihasilkan dari minyak wijen adalah rasa lezat, pedas, dan unik, dengan warna yang terang. Minyak ini terutama digunakan di Asia, khususnya di Korea dan Tiongkok. Mengingat profil rasanya yang unik, banyak juru masak dan koki justru lebih sering menggunakan minyak wijen sebagai bumbu daripada sebagai minyak memasak.
Terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu minyak wijen yang dipanggang dan tidak dipanggang. Minyak wijen yang dipanggang memiliki warna yang kaya dan lebih gelap, yang mana digunakan sebagai bahan penyedap pada akhir memasak. Di sisi lain, minyak wijen yang tidak dipanggang memiliki warna terang yang mirip dengan minyak sayur, dan digunakan sebagai minyak goreng, yang cocok digunakan untuk barbekyu.
Minyak wijen dengan titik asap yang relative tinggi, yaitu sekitar 350-410°F (175-210°C), cocok digunakan dengan metode memasak yang membutuhkan suhu tinggi seperti menggoreng atau menumis. Minyak wijen juga cocok dipadukan dengan kecap, bawang putih, dan bahan lainnya saat membuat saus. Dalam masakan Asia, minyak wijen adalah bahan penting yang digunakan pada sebagian besar masakan.
Minyak Biji Rami
Minyak biji rami atau flaxseed oil adalah minyak yang diperas dari biji rami kering. Flaxseed oil ini memiliki rasa biji rami yang halus dan agak pedas, sehingga menambahkan rasa yang menarik pada setiap resep sederhana. Dengan profil rasanya tersebut, minyak biji rami juga bisa dengan mudah dicampur dengan minyak lainnya untuk menghidupkan rasa masakan, serta aroma yang sedikit pedas dari minyak biji rami cocok dipadukan dengan banyak hidangan berbeda.
Ia memiliki banyak sifat unik yang bekerja dengan baik untuk aplikasi yang lebih komersial, mulai dari pelapis kayu hingga pembuatan linoleum, namun dalam konteks kuliner digunakan sebagai minyak finishing, bukan untuk memasak. Minyak biji rami tidak seperti minyak goreng lainnya sehingga Anda sebaiknya tidak memasaknya. Ia sensitif terhadap panas dan memiliki titik asap yang sangat rendah, yaitu hanya 225°F.
Oleh karena itu, sebagian besar kegunaan minyak biji rami adalah sebagai minyak akhir untuk daging panggang, sayuran rebus, biji-bijian matang, saus salad, semangkuk sup, atau bahkan smoothie atau shake. Ini juga bisa digunakan untuk finishing sepiring kentang rebus atau keju segar Jerman yaitu quark, di mana minyak ini diberikan sebagai pelapis yang memberi warna kuning keemasan.
Minyak Samin
Jenis minyak memasak dan kegunaannya yang terakhir adalah minyak samin. Sering disebut sebagai ghee, ini adalah mentega khas Asia Selatan yang dibuat dengan memisahkan lemak mentega dari padatan susu dan air dalam mentega. Padatan susu yang telah disaring selama proses pembuatan minyak samin membuatnya memiliki titik asap yang jauh lebih tinggi, yaitu 465 derajat Fahrenheit dibandingkan mentega yang hanya 302 derajat Fahrenheit.
Minyak ini memiliki rasa yang sedikit pedas, dan Anda mungkin menemukan rasa seperti karamel. Dibandingkan mentega, minyak samin terasa lebih ringan dan lebih kasar di mulut. Hampir seluruh kandungannya mengandung lemak sama seperti minyak pada umumnya. Ketika disimpan pada suhu ruang, ia menjadi padat. Selain itu, minyak samin melalui proses klarifikasi, berbeda dengan mentega pada umumnya, sehingga minyak samin tidak mengandung kasein (protein dominan dalam susu) maupun laktosa, sehingga lebih mudah dicerna oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa.
Minyak samin atau ghee banyak digunakan dalam masakan Afrika Timur, Afrika Utara, India, hingga Timur Tengah. Aplikasi kuliner yang paling umum dalam penggunaan minyak samin adalah sop kambing, nasi kebuli, nasi biryani, nasi bakar, sop kambing, soto Betawi, roti cane, nasi goreng, martabak, dan bahkan membuat kue. Salah satu minyak samin yang paling terkenal adalah Minyak Samin Cap Onta, dan Anda bisa mendapatkannya di Cairo Food.
Semua jenis minyak memasak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski demikian, minyak memasak memang selalu diperlukan hingga saat ini. Menggunakan minyak pada setiap resep yang berbeda akan melengkapi hidangan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang istimewa. Anda juga bisa membaca artikel lainnya mengenai dukkah, yaitu bumbu khas Timur Tengah melalui tautan berikut.