Daging kambing telah melonjak popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir dan sering disebut sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan daging domba. Di Indonesia sendiri sate kambing lebih umum ditemukan dibandingkan sate yang berasal dari daging domba. Bahkan bagi sebagian orang hampir tidak mendengar ada sate domba. Namun perlu diketahui daging bukanlah alternatif yang dapat digantikan secara suka-suka, termasuk daging kambing dan daging domba. Pada artikel ini tim penulis akan menunjukkan perbedaan utama antara daging kambing dan daging domba serta mana yang lebih baik dari kedua jenis daging ini.
Daging Kambing
Beberapa negara di Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah cenderung lebih memilih daging kambing dibandingkan dengan jenis daging merah lainnya. Konsumsi daging kambing juga populer di Karibia dan negara-negara tropis. Daging kambing umumnya mengonsumsi lebih sedikit pakan dibandingkan hewan ternak lain. Satu area lahan penggembalaan biasanya terdiri dari 10 ekor kambing. Namun hal ini sesuai dengan total daging yang dihasilkan yang cenderung sedikit yaitu hanya 20 kg daging per ekor. Oleh sebabnya daging kambing terkadang dianggap kurang menguntungkan secara ekonomi, dibandingkan dengan sapi dalam industri daging modern.
Daging kambing biasanya memiliki rasa yang kuat, namun sebenarnya hal ini sangat ditentukan oleh jenis pakan dan tempat kambing tersebut dibesarkan. Selain jenis kambing, usia kambing ketika dipotong juga berkontribusi dalam pemberian rasa pada daging ini. Misalnya pada masakan Karibia menggunakan daging kambing yang sudah tua dengan aroma yang lebih kuat.
Bagian dari daging kambing yang paling disukai adalah bagian iga, loin, dan tenderloin. Ini biasa dimasak sebagai masakan yang menggunakan proses memasak yang cenderung cepat, seperti panggangan. Sementara bagian daging kambing lainnya memiliki lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging domba maupun daging sapi. Oleh sebabnya daging ini bisa dikonsumsi oleh penderita kolesterol dan obesitas. Namun penderita kolesterol dan obesitas sebaiknya konsumsi daging kambing yang dimasak dalam waktu lama, yakni dengan direbus.
Jika dibandingkan daging sapi, daging kambing cenderung memiliki warna merah pucat dan dapat berubah menjadi coklat yang gelap setelah lama disimpan. Sementara untuk aromanya dikatakan bahwa daging kambing lebih sedikit berbau perengus dibandingkan daging sapi. Ketika kambing sudah dimasak dengan bumbu sekalipun, biasanya daging kambing juga tetap mengeluarkan aroma dan rasa daging yang lebih kuat, dengan tekstur daging yang sedikit alot.
Daging Domba
Daging kambing dan daging domba memang sekilas tampak sama. Meskipun setelah melihat potongan-potongan kedua jenis daging ini, namun beberapa orang masih menganggapnya sama. Hal ini mungkin dikarenakan daging domba di Indonesia tidak sepopuler daging kambing untuk diolah menjadi masakan. Secara umum daging domba terdiri atas dua jenis yaitu domba lamb dan domba mutton. Isitilah lamb merujuk pada daging domba muda yang belum berusia 1 tahun. Sementara mutton adalah daging domba dewasa yang berusia 1 tahun ke atas.
Daging domba yang umum dijadikan masakan adalah potongan daging dari bagian kaki, leher, perut, rusuk, punggung, dan iga. Salah satu hidangan dari daging domba yang populer adalah iga bakar atau sop iga. Sementara itu, kaki dari daging domba yang cenderung bertekstur keras juga bisa dimasak menjadi menu lezat dan berbumbu seperti hidangan kari.
Daging ini mungkin tidak terlalu populer dalam hal olahan maupun peternakannya. Umumnya daging domba diproduksi dari Australia, Amerika Serikat, Brazil, Cina, Jerman dan Jepang. Australia tercatat sebagai negara yang mengonsumsi daging domba paling tinggi yaitu 8,6 kg per kapita. Posisi berikutya diisi oleh Kazakhstan dengan konsumsi daging 7,9 kg per kapita dan disusul oleh Arab Saudi sebanyak 4,9 kg per kapita. Di Indonesia terdapat pula peternakan domba lokal yang biasanya berasal dari pulau Jawa seperti Garut, Wonosobo, dan Banjarnegara. Meskipun peternakan domba juga bisa ditemui di Nusa Tenggara serta di pulau Sulawesi.
Secara fisik daging domba dicirikan dengan warna daging yang cenderung merah muda. Biasanya daging domba yang masih segar dan berkualitas tinggi akan memiliki warna lemak putih. Warna lemak ini menandakan kualitas daging domba itu sendiri. Sebagai informasi, apabila daging domba terlalu lama disimpan maka lemaknya akan berwarna kekuningan. Ini akan menimbulkan bau khas yang justru menyengat seperti bau daging kambing. Sementara itu daging domba memiliki tekstur yang cukup padat dengan serat daging yang lebih halus dibandingkan daging kambing.
Mana Yang Lebih Baik?
Menentukan mana yang lebih baik antara daging kambing dan daging domba bukanlah perkara yang mudah. Selain dikarenakan prereferensi rasa, kedua jenis daging ini juga memiliki perbedaan-perbedaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan lebih lanjut. Berikut 4 faktor-faktor pembeda daging kambing dan daging domba yang akan membuat anda dapat memutuskan untuk memilih salah satu dari jenis daging tersebut.
Kandungan Nutrisi
Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam daging kambing jelas berbeda dengan nutrisi yang terdapat pada daging domba. Dari fisiknya dapat dilihat bahwa daging domba memiliki lebih banyak lemak yang berada di bagian bawah kulit yang dapat dilihat secara langsung. Hal ini membuat daging domba memiliki lebih banyak kalori dan lemak di bandingkan daging kambing. Sebagai bahan perbandingan, dalam 85 gram daging kambing mengandung kalori 122 kkal, lemak 2,58 gram, lemak jenuh 0,79 gram, protein 23 gram, zat besi 3,3 mg, kolesterol 63,3 mg.
Sedangkan kadar nutrisi dalam 85 gram daging domba yang sudah diolah antara lain kalori 235 kkal, lemak 16 gram, lemak jenuh 7,3 gram, protein 22 gram, zat besi 1,4 mg, kolesterol 78,2 mg. meski daging domba memiliki kalori dan lemak yang lebih tinggi, namun daging domba lebih kaya protein, fosfor, zat besi, dan vitamin B1 dibandingkan daging kambing. Biasanya daging domba akan tetap dikonsumsi bagi mereka yang menjalankan diet rendah lemak dengan membuang seluruh lemaknya sehingga hanya menyisakan lemak sekitar 3,7 persen.
Cara Pengolahan
Tekstur daging kambing cenderung lebih keras dibandingkan dengan daging domba. Ini terutama daging kambing yang berusia di atas setahun. Sementara itu daging domba cenderung lebih empuk dibandingkan daging kambing. Domba lamb biasanya memiliki sedikit lemak, sementara domba mutton mengandung lebih banyak lemak, namun keduanya memiliki tekstur yang lebih lembut ketimbang daging kambing.
Dikarenakan perbedaan tekstur tersebut, cara pengolahan daging kambing dan domba pun menjadi berbeda. daging kambing lebih umum digunakan untuk hidangan yang membutuhkan proses memasak yang lebih lama agar mudah disantap dan menjadi matang sempurna. Biasanya untuk mengolah daging kambing menjadi olahan perlu merebus hingga empuk sebelum dimasak menjadi makanan bersantan maupun berbumbu seperti rendang, tongseng, kari, gulai kambing, sup, hingga sate kambing.
Disisi lain daging domba yang memiliki tekstur lebih lembut maka cenderung lebih mudah diolah. Biasanya daging domba diolah menjadi panggangan, rebusan, maupun daging bakar. Beberapa makanan luar yang juga menggunakan daging domba antara lain roast lamb, lamb tacos, steik, dan berbagai olahan lain yang bisa menggunakan daging kambing. American Lamb Association menyarankan untuk membaluri daging domba dengan garam selama 40 menit sebelum dimasak untuk memecah protein.
Lemak Pada Daging
Sebagian besar potongan daging domba mengandung lemak yang lebih banyak dibandingkan daging kambing. Ini terbukti dengan lebih banyaknya bagian putih yang disebut marbling pada seluruh permukaan daging domba. Marbling merupakan tanda putih dan bintik-bintik lemak yang biasanya muncul pada jenis daging merah. Ini termasuk ditemukan pada otot daging sapi, domba, dan kambing yang disebut lemak intramuskular. Marbling ini dalam jumlah banyak pada daging domba akan meleleh ketika dimasak. Hal ini membuat daging domba lebih kaya rasa dibandingkan daging kambing ketika sudah dimasak.
Manfaat Daging Bagi Kesehatan
Meski memiliki beragam perbedaan namun jika ditelaah kembali maka sebenarnya nutrisi yang terdapat pada daging kambing dan daging domba tidak jauh berbeda. Dapat dikatakan bahwa kedua daging memilik manfaaat bagi kesehatan yang mirip. Misalnya daging kambing maupun daging domba mengandung protein atau asam amino yang baik untuk menjaga masa otot, meningkatkan stamina serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Daging kambing dan daging domba juga secara alami mengandung zat besi yang cukup tinggi sehingga keduanya baik untuk mencegah dan mengatasi anemia akibat hemoglobin yang rendah.
Selain itu daging kambing dan daging domba memiliki kandungan vitamin B12 yang dapat menjaga sistem saraf agar tetap berfungsi dengan baik. Kandungan vitamin ini sekaligus membantu meredakan stress dan depresi yang terkait kesehatan mental. Dalam porsi yang tepat, kedua daging ini adalah sumber asam lemak, omega 3 yang membantu mencegah penyakit kronis seperti ginjal dan stroke.
Memilih Daging Kambing dan Daging Domba
Menentukan mana daging yang lebih baik diantara daging kambing atau daging domba, maka perlu juga memperhatikan apakah daging tersebut segar atau tidak. Jika daging kambing mengandung nutrisi yang lebih banyak, namun ketika daging kambing sudah tidak segar, tentu saja tidak lebih baik dibandingkan daging domba. Begitu pula sebaliknya.
Sebagai tips perlu memperhatikan beberpa hal untuk memilih daging kambing yang segar. Pilihlah daging kambing yang berwarna merah muda cerah dan baunya segar. Apabila daging dipegang maka teksturnya kenyal dan lembab. Hindari membeli daging yang mempunyai bercak kecoklatan atau abu-abu yang menunjukkan daging kambing sudah tidak segar lagi. Sebagai informasi tambahan warna daging kambing yang semakin gelap menandakan umur kambing juga semakin tua.
Sementara itu untuk memilih daging domba segar juga sebaiknya membeli daging dengan warna merah muda. Pilih juga daging domba yang dipotong bagus dan sempurna bukan yang terlihat berantakan. Artinya melihat bagian sendi yang utuh dibeberapa potongan domba. Selain itu daging yang bagus akan bertekstur padat dank eras dengan lapisan lemak yang cukup. Lemak ini akan berwarna putih jika masih segar dan berwarna keabuan, kuning, ataupun agak mencair apabila sudah tidak segar lagi. Hal lain yang dapat mudah untuk menentukan kesegaran daging domba juga dapat diketahui langsung dari aroma daging yang khas bukan menyengat seperti bau busuk.
Tips Mengonsumsi Daging Kambing Dan Daging Domba
Meskipun daging kambing dan daging domba sama-sama memiliki manfaat bagi kesehatan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan juga akan meningkatkan kolesterol dan tekanan darah yang pada akhirnya mengganggu kesehatan secara umum. Oleh karenanya konsumsi kedua jenis daging ini dalam jumlah yang wajar yaitu 1-2 porsi per minggu dengan maksimal 50 gram daging per porsi. Selain itu sebaiknya batasi penggunaan bumbu masakan seperti penyedap rasa, santan, garam berlebihan, minyak atau mentega yang dapat menyebabkan kolesterol dan tekanan darah meningkat.
Oleh sebabnya daging kambing maupun daging domba lebih baik diolah dengan cara direbus atau dikukus. Jika memungkinkan anda juga bisa menggunakan minyak yang lebih sehat misalnya minyak zaitun. Lebih lanjut, perlu diketahui bahwa setiap bagian tubuh hewan ternak termasuk daging kambing dan domba memiliki kandungan lemak yang berbeda-beda. Dalam hal ini lebih baik jika memilih bagian daging yang kadar lemaknya rendah seperti bagian paha atau has luar.
Dengan demikian menentukan mana yang lebih baik antara daging kambing dan daging domba sangat tergantung pada banyak faktor. Selain beberapa penjelasan yang telah dikemukakan di atas, selera masing-masing individu juga menentukan pilihan daging yang lebih disukai.