20 Makanan Khas Aceh Yang Wajib Dicoba

Aceh terkenal dengan destinasi wisata yang bersejarah dan bernuansa keislaman. Provinsi yang dikenal sebagai serambi mekkah ini kerap menjadi salah satu kota destinasi wisata yang meliputi keindahan alam, keunikan atraksi budaya, tradisi kampung adat, peninggalan sejarah, hingga kuliner. Pada artikel ini tim penulis akan membahas 20 makanan khas Aceh yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menikmati wisata kuliner di wilayah ini.

Mie Aceh

Dari namanya saja sudah diketahui bahwa makanan yang satu ini berasal dari Aceh. Ini merupakan jenis mie yang sudah terkenal di kota-kota besar di Indonesia. Sajian mie khas Aceh ini biasa disajikan dalam dua jenis makanan yaitu mie goreng Aceh maupun mie kuah Aceh. Mie Aceh dibuat dari mie kuning tebal dengan irisan daging sapi atau daging kambing serta makanan laut. Dalam beberapa sajian khas mie Aceh juga disajikan bersama dengan sup sejenis kari yang gurih dan pedas.

Mie Aceh disajikan bersama pelengkap berupa bawang goreng, mentimun, kerupuk, tomat, dan jeruk nipis. Perbedaan utama antara mie Aceh dari hidangan mie daerah lain adalah racikan dari bumbu yang menggunakan rempah-rempah yang lebih tajam dan kuat rasanya seperti kunyit, jintan, kapulaga, merica, cabai merah, dan bawang putih. Bagi anda penikmat makanan pedas maka mie Aceh akan menjadi rasa yang cocok untuk lidah anda.

Apapun Bumbunya Tidak Pakai Pewarna

Timphan

Timphan adalah sejenis kue basah yang mirip lepat dan berasal dari Aceh. Timphan dibuat dengan tepung ketan, pisang, dan santan. Semua bahan ini diaduk dan dicampur hingga kenyal lalu dicetak secara manual dengan bentuk memanjang dan diisi dengan srikaya atau kelapa parut yang telah dicampur dengan gula. Kue timphan dikukus setelah dibungkus menggunakan daun pisang. Timphan adalah kue khas dengan wangi yang semerbak dan biasa disajikan pada acara-acara formal oleh masyarakat Aceh. Sementara bagi para wisatawan kue timphan adalah oleh-oleh wajib khas Aceh yang wajib dibawa pulang.

Roti Canai

Roti canai adalah roti pipih dan mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Roti canai biasa ditemukan di rumah makan Aceh dan Sumatra Barat di Indonesia. Roti ini dibuat dengan cara diputar hingga tipis lalu dilipat dan dipanggang dengan minyal. Cara lain untuk membuat roti canai dengan menebarkan adonan setipis mungkin dipermukaan panggangan. Roti ini biasa disajikan dengan kari kambing dan the tarik.

Meskipun roti canai utamanya berasal dari Aceh namun makanan ini bisa ditemukan di banyak daerah di Indonesia. hal ini dikarenakan roti canai sudah diadopsi menjadi makanan Melayu, masakan Aceh, maupun Minangkabau. Hidangan asal India ini telah terintegrasi sebagai makanan khas Aceh yang secara tradisional dioperasikan oleh kelompok etnis selain peranakan India.

Kuah Pliek U Aceh

Kuah Pliek U Aceh merupakan makanan khas Aceh Barat. Ini merupakan makanan yang sangat terkenal bahkan digadang-gadang sebagai hidangan autentik Aceh. Kuah Pliek U Aceh berasal dari ampas kering dari sisa minyak kelapa tua yang telah mengalami beberapa kali proses pemerasan. Selain populer dijadikan hidangan kuah seperti gulai, Kuah Pliek U Aceh juga dijadikan sebagai bumbu penyedap diberbagai makanan dan minuman.

Bahan wajib yang harus ada untuk membuat Kuah Pliek U Aceh adalah santan, ampas kelapa, daun jeruk, cabai rawit, sereh, udang dan garam. Kuah Pliek U Aceh disaring agar ampasnya tidak ikut masuk ke dalam santan. Kuah Pliek U Aceh bisa dikatakan sebagai masakan gulai yang berasal dari Aceh. Masakan ini biasanya disajikan dalam beberapa acara pada lingkungan Aceh seperti hajatan. Banyak masyarakat yang setuju jika belum mencoba Kuah Pliek U Aceh maka wisata kuliner Aceh rasanyaa belum lengkap.

Gulai Kari Kambing

Gulai kari kambing atau gulai kambing adalah makanan khas Aceh yang rasanya gurih dan kental pada kuahnya. Ini disebut juga sie kameng yang dipadukan dengan daging kambing yang empuk dengan banyak bumbu rempah-rempah, sehingga membuat sie kameng banyak digemari. Gulai kambing Aceh selalu menggunakan daging segar yang sangat empuk dan tidak berbau sama sekali. Gulai ini juga ditambahkan dengan perasan jeruk nipis dan taburan bawang goreng sehingga rasanya segar. Makanan yang terasa nikmat disajikan dalam keadaan hangat ini biasa menjadi makanan wajib dalam perayaan adat misalnya pesta perkawinan, khitanan, akikah, serta perayaan hari besar islam.

Meuseukat

Meuseukat adalah makanan khas Aceh yang terkenal karena desainnya yang unik. Ini adalah makanan sejenis dodol dengan tekstur lembut dan rasa yang manis. Rasa manisnya berasal dari buah nanas, sehingga terkadang juga disebut dodol nanas. Meuseukat dibuat seperti bolu dalam loyang besar yang pada bagian atasnya dihias atau diukir. Penghiasan ini dilakukan setelah meuseukat matang. Kue ini dikreasikan sedemikian rupa dan terkadang dibuat menjadi warna warni. Tampilan yang mewah pada makanan ini dibuat bukan tanpa alasan. Meuseukat merupakan makanan yang disajikan dalam acara-acara spesial misalnya sebagai kue untuk menyambut tamu pada acara pernikahan maupun pada hari raya islam. Ini adalah panganan yang memiliki kasta tertinggi di Aceh serta diminati oleh masyarakat luar Aceh.

Ayam Tangkap

Ayam tangkap merupakan ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas Aceh. Mengonsumsi ayam tangkap sudah menjadi kebudayaan rakyat Aceh. Pada dasarnya ayam tangkap seperti ayam goreng lain yang sudah diberi bumbu sebelum digoreng. Namun yang membuat hidangan ayam tangkap cukup unik adalah penyajiannya yang dilakukan bersama beberapa genggam daun. Daun yang biasa digunakan adalah daun kari atau salam koja serta daun pandan. Dedaunan ini menutupi sajian ayam tangkap di atas piring. Fungsi dedaun ini selain sebagai daya tarik hidangan, bisa dijadikan sebagai lalapan untuk melengkapi cita rasa ayam tangkap.

Kuah Masam Keu-Eung

Masam keu-eung adalah kuliner yang hanya ada di wilayah Aceh saja. Masam keu-eung diartikan dalam bahasa Indonesia adalah sayur asam pedas. Ini dibuat dari ikan laut yang masih segar. Ikan-ikan yang diperoleh akan dipilah menjadi asam keu-eung dan rasanya sangat berbeda dengan sajian ikan dari beberapa wilayah lain. Secara sekilas kuah asam keu-eung mirip seperti gulai, namun rasa yang ditawarkan lebih seperti gulai asam pedas yang segar. Rasa asam yang dicampur pedas pada makanan ini akan meningkatkan nafsu makan terutama jika dimakan bersama nasi putih hangat.

Keumamah

Keumamah juga dikenal sebagai kuliner tradisional yang dibuat dari bahan baku ikan tongkol dan cekalang. Keumamah terkadang disebut sebagai masakan ikan kayu, karena ikan diproses hingga mengeras seperti kayu. Hal ini dilakukan dengan mengeringkan ikan selama beberapa hari sehingga nyaris tidak memiliki kandungan air lagi. Meskipun ikan akan dikeringkan namun ikan yang digunakan harus dalam keadaan segar dan dikeringkan secara alami. Keumamah dihidangkan saat pesta adat atau kenduri. Ini merupakan makanan bersejarah yang dijadikan sebagai bahan pangan yang disimpan untuk menjadi makanan para pejuang Aceh saat melawan pemerintah kolonial Belanda.

Dendeng Aceh

Dendeng Aceh merupakan makanan khas Aceh yang sering dijadikan oleh-oleh untuk para wisatawan. Ini dibuat dari daging sapi atau daging rusa yang dapat disimpan hingga 3 bulan. Daging dendeng diperoleh dari daging yang telah diiris tipis lalu dikeringkan. Saat proses pengeringan ini daging dicampur dengan rempah-rempah dan bumbu tradisional lainnya. Dendeng Aceh memiliki beberapa rasa antara lain manis, pedas, asin, dan rasa kari. Daging ini biasanya dijual dengan harga yang cukup mahal mulai dari 200 ribu per kg untuk daging sapi dan 300 ribu untuk dendeng rusa. Karena daya simpan yang lama, konon dendeng sapi telah menjadi makanan tradisional yang digunakan sebagai bekal untuk pelaut Aceh selama berlayar.

Kuah Beulangong

Kuah beulangong adalah olahan daging sapi atau daging kambing yang dimasak dengan belanga besar. Ini adalah makanan sejenis gulai yang dimasak dengan nangka muda, potongan pisang kepok, dan ditambah cabai kering, kelapa gongseng, kayu manis, dan rempah-rempah lainnya. Kuah beulangong disajikan sebagai kuliner khas untuk menyambut perayaaan maulid nabi Muhammad.

Pisang Sale

Makanan Aceh yang satu ini merupakan jenis makanan ringan yang berasal dari pisang. Sejak dahulu pisang sale Aceh sudah digunakan sebagai cemilan favorit masyarakat di sana. Di buat dari buah pisang yang disisir tipis lalu dijemur. Penjemuran dilakukan untuk menghilangkan kadar air buah pisang sehingga lebih tahan lama. Pisang ini secara tradisional juga memiliki warna coklat yang berasal dari olesan gula tebu. Rasa dan aromanya yang manis pasti membuat anda ketagihan saat mencobanya.

Kuah Sie Itek

Kuah sie itek terbuat dari bahan utama yaitu bebek atau itik. Di Aceh hampir semua kedai nasi menyajikan kuah sie itek. Kebanyakan olahan bebek disajikan dengan warna merah. Namun beberapa juga menyajikan kuah putih yang mirip seperti opor Jawa. Bumbu dan rempah yang digunakan dari dua jenis kuah sie itek hampir sama, hanya perbedaan terletak pada penggunan cabai dan merica. Kuah sie itek juga dikenal dengan nama kari bebek yang konon dikatakan menggunakan 12-20 rempah-rempah sehingga rasa yang ditawarkan sangat kuat. Tidak perlu khawatir bahwa daging bebek pada makanan berkuah ini akan berbau, karena pada saat bebek belum dimasak sudah dicampurkan dengan ketumbar dan jintan untuk menghilangkan aroma amis pada bebek.

Jadah Lemang

Jadah lemang adalah makanan khas Aceh yang berupa jajanan. Ini merupakan jajanan khas masyarakat Aceh Singkil. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan garam. Rasanya yang gurih cocok dipadukan dengan daging rendang. Ini bisa disebut sebagai pengganti lontong atau nasi dengan versi lebih gurih. Jadah lemang dimasak menggunakan bambu dan tanpa menggunakan minyak. Biasanya jadah lemang dimasak untuk merayakan idul fitri dan idul adha.

Manisan Pala

Manisan pala adalah oleh-oleh khas Aceh Selatan. Selain rasanya yang khas, manisan pala juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan seperti meningkatkan imunitas, mendetoksi racun, melancarkan peredaran darah, mengatasi insomnia hingga menjaga kesehatan mulut. Kuliner yang sangat menonjol di Aceh Selatan ini berasal dari tanaman pala yang tumbuh subur di daerah pegunungan Aceh Selatan tersebut.

Manisan pala mudah ditemukan di supermarket atau toko-too terdekat terutama wilayah Samadua, Tapaktuan, kota Fajar dan sekitarnya. Manisan pala juga menjadi salah satu komoditas terbesar di Aceh. Dikarenakan banyak sekali masyarakat lokal yang memproduksi manisan ini. Maka jika anda berkunjung ke Aceh jangan lupa untuk mencicipi manisan ini ya.

Rujak Aceh Samalanga

Rujak Aceh samalanga secara umum memiliki kemiripan dengan rujak manis yang biasa ditemukan di seluruh Indonesia. Rujak ini juga menggunakan buah-buahan seperti mangga, papaya, kedondong, nanas, timun, bengkoang, dan jambu air. akan tetapi perbedaan terletak paada penggunaan rumbia pada rujak ini. Rumbia merupakan sebutan lain untuk salak Aceh. Hal ini membuat rujak Aceh samalanga cukup unik dan rasa yang ditawarkan asam, manis, dan pedas. Rujak Aceh ini banyak ditemukan di daerah Aceh kota hingga pelosok desa.

Dodol Beras

Dodol beras terbuat dari beras ketan sehingga memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dodol pada umumnya. Dodol khas Aceh ini memiliki rasa manis yang biasanya tersedia variaasi rasa seperti durian, kelapa, nanas, dan buah lainnya. Ini bisa dijadikan oleh-oleh khas Aceh namun bagi masyarakat Aceh sendiri dodol beras biasa dijadikan hidangan persembahan dari pengantin wanita.

Cara pembuatannya sama dengan dodol lain yang cukup menguras tenaga karena harus terus diaduk agar dodol kentaal dan masak sempurna. Santan yang digunakan pada dodol beras ini sudah dimasak selama 6 jam sehingga patinya yang tersisa akan digunakan untuk membuat dodol.

Martabak Aceh

Martabak Aceh banyak dijual di restoran yang menyajikan masakan Aceh. Secara umum martabak Aceh mirip dengan martabak yang biasa kita konsumsi. Namun sebenarnya martabak Aceh menggunakan bahan dasar yang sama dengan roti canai. Adonan roti cani lalu digunakan sebagai pembungkus campuran telur, daging sapi, maupun daging ayam. Sementara untuk topping lainnya, martabak Aceh juga dicampurkan dengan bawang merah dan cabai hijau.

Bumbu Terbaik Untuk Masakan Ternikmat

Martabak Aceh cukup terkenal di luar wilayah Aceh dengan modifikasi setempat. Sebagian menyajikan martabak Aceh menggunakan gulai kambing dengan bumbu kari. Dikarenakan martabak Aceh diproses dengan cara digoreng, maka sebaiknya tidak mengonsumsi martabak tersebut secara berlebihan. Karena menghasilkan lemak yang mungkin menumpuk pada tubuh anda.

Mie Jalak

Mie jalak mungkin di daerah Jawa lebih dikenal sebagai mie kocok. Mie dimasak dengan kaldu lalu disajikan dengan topping daging, tauge, dan telur rebus. Meskipun mie jalak mengandung kaldu yang gurih namun makanan ini aman dikonsumsi terutama oleh ibu hamil karena membuat tidak eneg. Biasanyaa mie jalak di Indonesia dijajal mulai dengan harga 15 ribu rupiah.

Kopi Gayo Aceh

Hampir di setiap rumah makan Aceh yang tersebar di Indonesia pasti menyajikan kopi gayo Aceh sebagai salah satu menunya. Bagi anda pecinta kopi maka wajib mencicipi jenis kopi yang satu ini, karena rasa dan aroma kopinya sudah mendunia. Meskipun tanpa gula yang banyak, kopi Aceh memberikan cita rasa yang hampir tidak pahit, serta memiliki kadar kekentalan yang kuat. Kopi gayo Aceh berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah, yang termasuk dalam varietas kopi Arabika yang sudah terkenal sebagai komoditi unggulan.

Beragam kuliner khas Aceh pada dasarnya dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Persia, dan India dengan karakteristik penggunaan rempah-rempah yang sangat banyak. Dari 20 daftar makanan khas Aceh tersebut, belum mencerminkan makanan khas lain yang juga disukai oleh masyarakat Indonesia. Namun sudah dapat dibayangkan bagaimana karakteristik yang khas dari setiap masakan Aceh. Nah, mana yang menjadi makanan favorit anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *