Braai: Tradisi Memasak Daging Terbuka Afrika Selatan

Daftar Isi

Akhir pekan atau acara-acara besar lainnya merupakan waktu yang tepat untuk melakukan barbekyu di halaman belakang rumah, sambil berkumpul dengan keluara besar atau kerabat lainnya, hal ini tentu akan menciptakan momen yang indah. Orang Afrika memiliki versi barbekyu sendiri yang telah ada sejak lama, ini disebut Braai.

Bagi orang Afrika, braai lebih dari sekadar makan bersama atau berkumpul dengan banyak orang, tetapi ini juga menjadi sebuah tradisi yang melekat pada orang Afrika Selatan. Mungkin ini terdengar asing, namun artikel ini akan membantu menjelaskan. Yuk, kenalan lebih jauh mengenai “barbekyu” versi Afrika Selatan ini.

Mengenal Braai

Braai (diucapkan “brye”) adalah kata Afrikaans untuk “barbekyu.” Braai adalah bagian mendasar dari budaya Afrika Selatan yang melibatkan memanggang daging di atas api terbuka yang terbuat dari kayu atau arang. Daging yang umum digunakan selama braai termasuk steak, sosis, daging cincang, ayam, dan bahkan ikan. Braai tradisional juga meliputi lauk pauk seperti salad atau kentang yang dimasak dengan kertas timah di atas arang. Braai juga umum menggunakan roti gulung dengan mentega dan saus seperti saus BBQ atau chutney di sampingnya.

Api adalah bagian terpenting dari braai. Braai tradisional dimasak dengan kayu lokal, sedangkan braai modern menggunakan arang, dan keduanya memberikan rasa yang berbeda pada daging. Menggunakan gas untuk memasak tidak dihitung sebagai braai sungguhan. Panggangan diletakkan di atas bara sesaat setelah bara dirasa cukup panas dan daging dipanggang dengan sempurna di atas panggangan. Bahkan setelah makanan selesai dimasak, api dinyalakan di seluruh braai, sebagai inti acara sosial.

Menggunakan kayu untuk membuat api secara praktis dianggap sebagai bentuk seni di Afrika Selatan dan bahkan jenis kayu yang digunakan dapat membuat perbedaan pada braai. Misalnya, kameeldoring (duri unta) terbakar perlahan dan menghasilkan panas dan bara yang baik, sedangkan wingerd atau kayu anggur terbakar sangat cepat dan tidak menghasilkan bara yang tahan lama, tetapi memberi aroma dan rasa yang lezat.

Bagi orang Afrika Selatan, tindakan sederhana memasak makanan di atas api menjadi sesuatu yang membuat setiap orang merasa terhubung, tidak peduli siapa mereka dan bahasa apa yang mereka gunakan. Ini adalah perjamuan sosial di mana teman atau kerabat selalu disambut sebagai keluarga.

Dalam melakukan braai, tuan rumah biasanya bertugas memilih kayu dan menyiapkan api. Para tamu sering berkumpul di sekitar api dengan minuman dan mengobrol dengan satu sama lainnya, sementara tuan rumah atau disebut juga dengan ‘Braaimaster’ memasak daging.

Dibandingkan dengan BBQ Amerika yang lebih banyak dikenal masyarakat, orang Afrika Selatan mengumpulkan atau memasak dengan kecepatan yang jauh lebih lambat. Braai adalah “festival daging” khusus yang sering berlangsung selama berjam-jam.

Sejarah Singkat Braai

Ketika pemukim Belanda tiba di wilayah Cape, setidaknya pada tahun 1672, Braai telah menjadi bagian dari budaya Afrika Selatan. Pemukim asli menggunakan panggangan sederhana yang disebut “vleisbraaier” yang terbuat dari tanah liat dan batangan logam untuk memanggang daging mereka di atas api terbuka.

Gaya memasak ini dengan cepat menjadi populer di kalangan semua generasi, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Pada awal 1900-an, braai telah menjadi bagian penting dari pertemuan sosial dan sering disebut sebagai “waktu membakar” karena sifatnya yang komunal.

Kapan Braai Dilakukan?

Tidak ada ketentuan khusus bagi orang Afrika Selatan untuk melakukan braai. Anda bisa melakukannya kapan pun di saat Anda ingin, atau sedang ingin mengumpulkan teman atau keluarga besar. Banyak keluarga di sana yang akan menyelenggarakan braai kecil seminggu sekali dan melakukan braai besar untuk acara-acara istimewa.

Acara-acara istimewa di mana orang Afrika Selatan mengadakan braai adalah pada hari ulang tahun, kelulusan, pertunangan, hari libur nasional, serta terdapat satu hari di mana hari tersebut dianggap sebagai “hari braai”, yaitu pada Hari Warisan Afrika Selatan pada 24 September.

Hidangan yang Disajikan di Braai

Penduduk asli Afrika Selatan menawarkan berbagai macam daging termasuk daging buruan, ikan lokal dari sekitar wilayah Cape, serta domba dan kambing dari pedalaman yang lebih jauh. Saus Peri-Peri pedas tradisional berasal dari cabai rawit yang dibawa pedagang Portugis ke Afrika Selatan, juga umum digunakan di braai.

Berdasarkan semua pengaruh tersebut, braai tradisional Afrika Selatan biasanya menjadi petualangan global yang nikmat. Daging menjadi pusat perhatian untuk setiap braai. Namun biasanya juga akan ada berbagai makanan ringan dan pendamping untuk menemani hidangan utama.

Makanan Ringan

Biltong dan Droëwors

Keduanya adalah sajian daging kering yang diawetkan serta dibumbui secara khusus dengan rempah-rempah, terutama ketumbar. Droëwors adalah sosis bundar tipis berdasarkan boerewors yang populer, sedangkan biltong biasanya dipotong kecil-kecil dari lempengan daging sapi.

Chips ‘n Dip

Chips and dip adalah hidangan berupa keripik seperti keripik tortilla, keripik kentang, keripik jagung, keripik pita, keripik kacang, keripik sayur, yang disajikan dengan saus. Untuk dip atau saus biasanya berisi snoek pate asap dan hummus (yang biasanya mengandung bawang putih dan tahini). Snoek adalah ikan asli Afrika Selatan dan merupakan spesies ular mackerel.

Chip and Dip adalah hidangan yang mudah dimakan yang memberikan perpaduan tekstur lembut dan renyah. Itu muncul di hampir setiap pesta terutama pada saat mengadakan braai. Alasan mengapa chips and dip disajikan pada braai adalah karena banyak yang menyukainya, dan ini adalah hidangan braai yang cepat dan mudah untuk menyatukan mereka.

Hidangan Utama

Boerewors

Boerewors dalam bahasa Afrikaans yaitu “Sosis Petani”. Sosis segar tradisional ini terbuat dari daging sapi utuh tetapi bisa juga kambing, babi atau domba atau campuran keempatnya. Boerewors biasanya dibuat dalam gulungan besar. Sosis ini banyak dibumbui dengan bahan-bahan seperti ketumbar, cengkeh, lada hitam, allspice, dan pala.

Sosaties

Hidangan ini sejenis kebab yang biasanya menggunakan daging domba yang ditusuk sate, dan dipanggang di atas bara panas braai. Kebab memiliki pengaruh Asia sebagai hasil dari teknik memasak dan rempah-rempah yang dibawa oleh para budak oleh orang Eropa.

Steak

Steak merupakan salah satu hidangan penting yang terdapat di braai. Untuk braai, biasanya akan sering menemukan berbagai potongan steak daging sapi termasuk ribeye, T-bone, filet mignon, sirloin, dan rump. Di Afrika Selatan, steak burung unta juga menjadi favorit.

Daging Domba

Daging domba dari daerah Karoo adalah favorit lain di braais. Dalam menyajikan daging ini, domba direndam dengan bawang putih, thyme, dan rosemary, lalu dimasak di atas panggangan sampai dagingnya mengeluarkan aroma lezat yang menggugah selera.

Makanan Laut

Makanan laut juga merupakan hidangan yang sangat populer saat mengadakan braai di halaman rumah. Ini biasanya mencakup beberapa jenis makanan laut seperti ekor udang karang Afrika Selatan atau lobster batu, tuna, dan ekor kuning.

Hidangan Pendamping

Braaibroodjies

Orang Afrika Selatan banyak menyajikan braaibroodjies di braai. Ini adalah sandwich keju panggang khas Afrika Selatan. Braaibroodjies terdiri dari irisan roti putih, dengan bawang merah, tomat, keju cheddar tua, chutney, garam dan merica dengan mentega di bagian luarnya. Sandwichnya kemudian diikat seperti satu paket dan dipanggang di atas api kayu yang sangat ringan sampai bagian luarnya berwarna cokelat keemasan dan kejunya meleleh. Setelah mencicipi hidangan pendamping ini, Anda akan tahu mengapa mengapa orang Afrika Selatan percaya tidak ada braai yang lengkap tanpa braaibroodjies.

Pap (Bubur Jagung)

Pap atau disebut juga dengan mieliepap adalah salah satu hidangan yang populer yang umum disajikan di braai. Ini adalah sejenis bubur yang terbuat dari tepung jagung serta tambahan kaldu ayam dan mentega. Bubur jagung ini bisa dimasak menjadi encer, lunak atau kaku.

Kentang Panggang

Salah satu hidangan pendamping di braai ini menggabungkan irisan kentang, krim, serta bahan-bahan seperti bawang karamel dan keju parmesan dan dipanggang di oven sebelumnya. Kentang panggang dengan lelehan keju ini sangat cocok disajikan di braai.

Roosterkoek

Anda bisa menemukan roosterkoek di braai manapun. Roosterkoek atau kue panggangan ini hanyalah roti tradisional yang disajikan di braais bersama dengan berbagai hidangan daging. Ini terdiri dari adonan roti yang dimasak di atas panggangan sampai berwarna keemasan.

Minuman

Alkohol

Braai menjadi tak lengkap tanpa minuman beralkohol seperti anggur lezat, bir dingin, atau minuman campuran. Sauvignon Blanc Afrika Selatan cocok dihidangkan bersama ayam dan makanan laut, sedangkan Shiraz atau Cabernet akan menjadi pilihan terbaik yang cocok dengan daging merah dan sosis. Bir Pilsner sangat cocok dipadukan dengan makanan braai tradisional. Minuman braai populer lainnya adalah brendi dan coke.

Aturan atau Etiket Braai

Setiap orang memiliki trik dan teknik braai mereka sendiri, dan banyak orang Afrika Selatan yang bersikeras tentang cara terbaik untuk braai yang baik. Terdapat beberapa aturan yang dianggap cukup serius. Di bawah ini adalah beberapa aturan keras dari setiap braai di Afrika Selatan.

Tuan rumah yang mengadakan braai biasanya disebut ‘Braaimaster’, atau orang yang membuat api dan memanggang daging, sementara tamu lain berkumpul di sekitar api untuk berbincang dan mengamati tindakan Braaimaster. Tuan rumah biasanya memiliki cara khusus mereka sendiri dalam melakukan sesuatu, termasuk preferensi kayu, daging, dan metode memasak. Pengereman di kursi belakang adalah hal yang dilarang, jadi jangan mencoba berbicara dan menyarankan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh braaier.

Jenis braai bisa berbeda. Untuk braai kasual, atau braai ‘chop ‘n dop’, Anda harus membawa daging (chop) dan minuman (dop) sendiri, sedangkan tuan rumah akan menyediakan lauk pauk dan api. Untuk “bring ‘n braai”, satu-satunya yang disediakan tuan rumah adalah api, jadi tamu harus membawa makanan dan minuman sendiri. Jika Anda membawa daging sendiri, selalu tanyakan di mana harus meletakkannya saat Anda tiba. Tanyakan apakah Anda dapat membantu dengan apa pun kemudian bersiaplah untuk menikmati malam braai yang menakjubkan.

Banyak dari orang Afrika Selatan mengadakan braai pada akhir pekan. Mereka biasanya mengadakan di hari Minggu dan berlangsung lama, mulai dari pukul 3 sore, dan seringkali berlanjut hingga dini hari. Pastikan untuk tidak datang saat lapar karena Anda mungkin tidak akan makan sampai larut malam. Banyak tuan rumah akan membagikan sesuatu seperti Biltong untuk dimakan pada saat itu.

Braai selalu merupakan acara informal dan dagingnya biasanya dimakan di halaman belakang dekat api. Perlu diingat bahwa semua braais yang bagus membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka dari itu, Anda tidak boleh terburu-buru dengan Braaimaster saat dia bekerja.

Barbekyu vs Braai

Memanggang pada dasarnya adalah teknik memasak yang melibatkan pengasapan, pembakaran, dan pemanggangan daging atau sayuran di atas api pada suhu rendah. Pembakaran dan pengasapan tersebut berfungsi untuk menambah rasa yang kompleks dan mendalam pada makanan; memanggang menambahkan warna cokelat yang indah saat dipanggang. Hasil akhirnya adalah daging yang harum, menggugah selera, kecokelatan, serta tekstur yang empuk.

Meski braaing menggunakan cara memasak yang serupa dengan barbekyu, beberapa sumber mengatakan bahwa perbedaan keduanya terletak pada jenis bahan bakar yang digunakan. Ini karena secara tradisional, hanya kayu yang digunakan untuk memanggang. Namun, belum lama ini, arang dan gas menjadi alternatif yang lebih populer karena sifatnya yang lebih praktis dan juga ketersediaannya. Bagi sebagian orang, braai yang tidak menggunakan kayu tidak bisa disebut sebagai braai.

Faktor budaya, filosofi dan tradisi braai menjadi pembeda dengan barbekyu di seluruh dunia. Braai lebih dari sekedar makanan, hal yang lebih penting dari braai adalah suasana, dengan bercengkerama bersama keluarga atau kerabat serta menghabiskan waktu bersama. Hal ini mengharuskan setiap orang untuk bersantai dalam suasana damai. Braai yang baik tidak pernah terburu-buru, terutama dalam melibatkan sekelompok besar orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *