Bay leaf merupakan daun aromatik dari pohon bay laurel plant. Bay leaf tersedia berupa daun utuh, yang segar, kering, maupun versi bubuk. Biasanya bay leaf ditambahkan ke resep yang dimasak dengan lambat, seperti sup, saus, dan semur, dan dibuang sebelum disajikan. Daun ini memiliki aroma bunga dan herbal yang mengingatkan pada oregano dan thyme, namun digunakan lebih sering dibandingkan daun sejenisnya, khususnya di makanan Eropa dan Mediterania.
Sejarah Bay Leaf
Varietas bay leaf digunakan di seluruh dunia, termasuk bay leaf India Barat dan maupun bay leaf versi orang Indonesia. Ada beberapa spesies bay leaf yang beracun, khususnya Cherry Laurel dan Mountain Laurel, tetapi varietas ini tidak dijual sebagai herbal. Bay leaf yang digunakan untuk keperluan kuliner tidak beracun dan aman untuk dimasak.
Konon, bay leaf memiliki sejarah panjang, karena digunakan sebagai simbol hias kehormatan dan kesuksesan. Bay leaf juga dikenakan oleh kaisar Romawi dan Yunani, serta Olympians, cendekiawan, pahlawan, dan penyair. Karena itu, bay leaf menjadi simbol Sarjana Muda yang merupakan hadiah untuk mendapatkan gelar sarjana, yang berarti “berry of laurel,” dan Penyair Pemenang, sebagai suatu kehormatan yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang untuk menulis puisi untuk acara-acara khusus. Inilah yang membuat bay leaf menjadi daun yang sangat menarik secara historis.
Di Yunani kuno, bay leaf disusun untuk membentuk mahkota, tasbih, atau karangan bunga sebagai simbol kemenangan yang dicapai oleh para atlet dalam permainan Pythian, terutama yang diadakan di Delphi, di mana berbagai kompetisi atletik dan musik diadakan untuk menghormati Apollo, dewa sinar matahari Yunani dan Romawi. Pertandingan Pythian berlangsung pada bulan Agustus tahun ketiga setiap Olimpiade, yang termasuk Olimpiade per 4 tahun. Interval dari olimpiade tersebut disebut sebagai Pythiad.
Ada lagi hal menarik tentang sejarah bay leaf. Hubungan bay leaf juga punya kisah sendiri dengan jejak Apollo ke mitologi. Mitosnya, Apollo jatuh cinta dengan peri sungai Daphne, yang menolak setiap kekasih, termasuk dewa puitis. Ketika Apollo mengejarnya, Daphne berdoa untuk diselamatkan, dan akhirnya ia berubah menjadi pohon bay leaf. Apollo, pada gilirannya, memeluk pohon itu. Inilah yang membuat sampai kini bay leaf dan ranting pohonnya digunakan sebagai lambang keberhasilan di pertandingan Yunani. Dewa Apollo sering digambarkan mengenakan bay leaf di kepalanya, kemudian digunakan juga oleh Jenderal Romawi Julius Caesar dan Jenderal Prancis terkenal Napoleon Bonaparte.
Jenis-jenis Bay Leaf
Sejauh ini anda sudah bisa membayangkan apa itu bay leaf, bukan? Sebenarnya ada banyak jenis bay leaf, namun ada istilah true bay leaf dan yang false bay leaf. Dikarenakan proses terjemahan kata yang salah, seringkali bay leaf tertukar dengan jenis daun-daun lainnya yang dianggap mirip. Simak penjelasannya di bawah ini.
Daun Laurel
Daun laurel adalah bay leaf yang asli, sehingga terjemahannya bukan daun salam seperti yang banyak beredar di internet saat ini. Daun laurel identik dengan daun halus hijau gundul, termasuk dalam keluarga tanaman berbunga Lauraceae. Nama umumnya bay laurel, sweet bay, true laurel, Grecian laurel, dan laurel. Daun ini sangat menonjol dalam budaya Yunani-Romawi klasik.
Daun laurel berasal dari tanaman laurus nobilis, yang sangat berbeda dengan daun salam. Daun laurel juga memiliki ukuran yang lebih lebar dibandingkan daun salam di Indonesia. Penggunaan daun laurel dimasukkan saat awal memasak atau ketika masakan mendidih karena daun laurel tidak mudah melunak meskipun terkena panas.
Ketika masakan sudah matang, daun laurel akan diangkat sebelum disajikan. Daunnya memiliki ujung yang tajam yang dapat melukai mulut, menyebabkan tersedak, atau bahkan menyakiti saluran pencernaan. Oleh sebabnya daun laurel kering cukup digunakan ketika proses memasak. Selain untuk merebus sup dan semur, daun laurel juga bagus untuk mengisi rongga ayam sebelum memanggangnya. Bahkan ini bisa ditambahkan ke air untuk memasak nasi.
Daun laurel, baik itu berbentuk fresh maupun dried digunakan untuk memberikan aroma sekaligus menguatkan rasa pada masakan. Akan tetapi daun laurel yang sudah dikeringkan aromanya lebih kuat dan tahan lama. Aroma yang dihasilkan cenderung herbal, sedikit wangi seperti bunga dan mirip juga dengan oregano.
Ada fakta menarik di Italia yaitu tradisi khusus di mana para mahasiswa lulus akan mengenakan corona. Corona di sini bisa dibilang mahkota khusus yang dibuat dari daun Laurel untuk dipakai setelah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus. Laurel wreath termasuk benda yang sakral, karena menjadi tanaman yang disucikan untuk Dewa Apollo atau Dewa Matahari. Bagi orang Romawi, Dewa Apollo juga dianggap sebagai simbol kecerdasan, kebijaksanaan dan kehormatan.
Tejpat
Cinnamomum tamala adalah bay leaf India, yang juga dikenal sebagai tejpat, tejapatta, daun Malabar, kulit kayu India, cassia India, atau malabathrum. Tejpat juga kadang disebut biryani aaku atau bagharakku dalam bahasa Telugu. Ini adalah pohon dalam famili Lauraceae yang berasal dari India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Cina. Tingginya bisa mencapai 20 meter (66 kaki). Daunnya memiliki aroma seperti cengkeh dengan sedikit rasa pedas. Bay leaf yang satu ini digunakan untuk tujuan kuliner dan pengobatan. Diperkirakan telah menjadi salah satu sumber utama daun tanaman obat yang dikenal di zaman klasik dan abad pertengahan sebagai malabathrum (atau malobathrum).
Tejpat digunakan secara luas dalam masakan India, Nepal, dan Bhutan, khususnya dalam masakan Moghul di India Utara dan Nepal, serta dalam teh herbal tsheringma di Bhutan. Ini sering digunakan dalam kumbilappam atau chakka-ada, yaitu manisan otentik dari Kerala. Tejpat sering diberi label sebagai “daun laurel India,” atau kadang disebut juga “daun laurel” saja, yang menyebabkan kebingungan dengan daun laurel yang asli.
Daun laurel asli lebih pendek dan berwarna hijau muda sampai sedang, dengan satu urat besar di sepanjang daun, sedangkan daun tejpat sekitar dua kali lebih panjang dan lebih lebar, biasanya berwarna hijau zaitun, dengan tiga urat di sepanjang daun salam. Ada lima jenis daun tejpat dan kebanyakan akan memberikan aroma cassia atau kayu manis yang kuat pada masakan. Inilah yang membuat daun laurel India bisa disubsitusikan dengan daun kayu manis. Sedangkan aroma daun laurel asli lebih mengingatkan pada pinus dan lemon.
Bay Rum
Bay Rum atau pimenta racemosa adalah jenis bay leaf yang jauh lebih harum dan aromatik dibandingkan sepupunya di Turki, Indonesia, California, atau India. Pimenta racemosa adalah spesies tumbuhan dalam famili myrtle (Myrtaceae) yang berasal dari daerah Karibia. Nama-nama umum termasuk pohon bay India Barat, pohon rum teluk, dan ciliment. Rasanya intens dengan rasa kombinasi kayu manis, cengkeh, dan pala, bersama dengan sedikit vanila dan kapulaga. Jika anda menggosok daunnya, aroma khasnya akan bertahan di jari anda selama berjam-jam.
Bay rum digunakan dalam memasak dan minyak esensial disuling untuk menghasilkan cologne harum dan tonik untuk kebutuhan medis. Meskipun bay rum utamanya adalah rum, namun minyak atsiri pekat ini bersifat racun dan membuat produk tersebut tidak dapat diminum sembarangan. Bay rum belum diperkenalkan secara luas, sehingga hanya terdapat di beberapa negara Afrika, Asia dan pulau-pulau Pasifik, dan Florida, AS.
Dikenal hanya sebagai “pohon rempah-rempah” di beberapa bagian Karibia, pohon besar yang menjulang tinggi ini sebenarnya disebut juga “teluk manis” dan “pohon rum teluk”. Spesies tanaman ini terkait dengan allspice, yang ditemukan di seluruh Karibia. Pohon itu membutuhkan banyak sinar matahari dan air untuk tumbuh, sehingga sangat cocok dengan iklim. Daunnya tersedia sepanjang tahun dan biasanya di jual segar hanya karena kelimpahannya, tetapi juga dapat dikeringkan dan disimpan tanpa batas waktu.
Daun Salam
Bagi orang awam, daun salam paling sering disamakan dengan daun laurel. Padahal keduanya jauh berbeda dan berasal dari pohon yang berbeda. Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang banyak digunakan dalam makanan Nusantara. Secara internasional, bay leaf jenis ini dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sementara nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.
Daun salam digunakan sebagai rempah pengharum di banyak negara Asia Tenggara, mulai dari olahan daging, ikan, sayur dan nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, baik kering maupun segar. Daun salam akan ikut dimasak hingga hidangan matang. Alasannya rempah ini memberikan aroma herba yang khas, namun tidak kuat. Sehingga bisa dipertahankan hingga tahap penyajian makanan. Biasanya, daun salam cocok dengan rempah seperti laos atau lengkuas.
Lebih lanjut, kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Sementara buah salam dikonsumsi juga oleh beberapa orang, terutama anak-anak. Sebagai informasi tambahan, daun salam akan di panen ketika daun sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya sesuai dengan warna daun yang dibutuhkan.
Boldo
Daun Boldo memiliki nama latin Peumus boldus Molina. Tanaman ini hanya dikenal dan digunakan di Amerika Selatan. Daun Boldo sangat aromatik, mirip dengan kayu manis atau daun laurel. Daun ini memberikan aroma yang sangat menyegarkan pada masakan. Aromanya akan lebih maksimal jika digunakan dalam bentuk bubuk. Boldo paling berguna dalam hidangan ikan, hidangan jamur, acar sayuran, dan saus. Daun Boldo mengandung sekitar 2% minyak atsiri, yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma daun ini.
Pohon dari famili Monimiaceae ini termasuk tanaman endemik dari wilayah Chili. Boldo juga telah diperkenalkan ke Eropa dan Afrika Utara, meskipun masih sulit ditemukan. Aromanya menjadi lebih enak setelah dikeringkan dan dimasak, membawa aroma merica dan mint ke permukaan makanan atau minuman. Sementara minyak atsiri boldo digunakan dalam industri parfum.
Di Brasil, Argentina, Chili, Uruguay, dan Paraguay, boldo dicampur dengan yerba mate atau teh lain untuk memoderasi rasanya. Daunnya biasanya digunakan dalam masakan Chili, dengan cara yang sama seperti daun laurel dalam masakan Mediterania. Di beberapa dapur lokal Amerika Selatan, daun boldo juga populer untuk membungkus ikan goreng dan daging. Sedangkan buah boldo yang sudah dikeringkan, digunakan untuk membuat bumbu pedas.
Mexican Bay Leaf
Mexican bay leaf dengan nama latin Litsea glaucescens adalah jenis bay leaf yang tumbuh di Meksiko dan lebih disukai untuk masakan Meksiko. Ini bukan tanaman yang sama dengan daun Laurus nobilis yang rasanya lebih kuat, lebih keras daripada versi Meksiko yang lembut. Mexican bay leaf memiliki bentuk daun panjang dan meruncing dengan tepi sedikit bergalur. Meskipun mudah ditemukan dalam keadaan segar di Meksiko, di negara lain daun ini kemungkinan besar dijual dalam bentuk kering dan utuh.
Secara morfologi kulit batang Mexican bay leaf ini berwarna coklat, batangnya tebal, memiliki cabang muda, gundul, hijau kekuningan, kuning atau coklat tua. Daunnya tipis dan panjang, dengan penyempitan di puncak, hijau pekat di permukaan atas dan hijau muda di bagian bawah. Pohon yang satu ini tumbuh di pegunungan, di tepi sungai dan ditanam di taman rumah. Spesies ini telah dieksploitasi untuk tujuan yang berbeda, baik untuk kebutuhan agama, maupun makanan dan obat-obatan. Spesies ini mudah dikenali oleh batang dan daun yang seluruhnya gundul dan ranting berwarna kuning-hijau.
Mexican bay leaf adalah rempah yang bagus untuk digunakan dalam proses memasak yang lama. Ini digunakan sebagai bumbu, khususnya untuk hidangan yang direbus, dikukus dan ditumis. Tambahkan daun Mexican bay leaf ke dalam air mendidih saat memasak kentang, kacang atau nasi. Bisa juga untuk hidangan mol, pozole hingga escabeche. Bay leaf ini menambah rasa yang kaya pada hidangan klasik Meksiko.
California Bay Leaf
California Bay Leaf memiliki nama latin Umbellularia californica. Ini juga dikenal sebagai California laurel, Oregon myrtle, mountain laurel, balm of heaven dan pepperwood. Daun ini mirip dengan laurel yang asli namun memiliki rasa yang lebih kuat. Jika menggunakan daun laurel California yang segar, tambahkan setengah dari jumlah yang diminta (yang bisa berarti merobek sehelai daun menjadi dua).
Daun laurel California, yang secara botani diklasifikasikan sebagai anggota dari keluarga Lauraceae ini, sering digunakan sebagai bahan penyedap dan sebagai ramuan obat. California Bay Leaf adalah pengganti umum untuk daun laurel asli yang digunakan di Mediterania. Selain daunnya, pohon laurel California juga dihargai karena kayu kerasnya yang kokoh untuk kebutuhan industri.
Daun laurel California berbentuk memanjang, ramping, dan lonjong, dengan panjang rata-rata 3-10 sentimeter dan lebar 1-3 sentimeter. Daunnya berwarna hijau hingga kuning mengkilap, bermata halus, dan memiliki tekstur kasar pada permukaan daun. Daunnya tersusun secara bergantian dan tumbuh di pohon atau semak yang selalu hijau.
Daun laurel California adalah sumber vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, zat besi, dan serat makanan yang baik. Rempah ini juga telah digunakan untuk membantu mengurangi gejala peradangan, sakit kepala, sakit gigi dan sakit perut. Daun Laurel California memiliki wangi aromatik, pedas, dan hangat dengan rasa mentol-eucalyptus.
Daun laurel California paling cocok untuk menambahkan rasa dalam hidangan yang dimasak seperti direbus, dikukus, dan ditumis. Daun ini dapat digunakan baik kering maupun segar dan biasanya dimasukkan ke dalam sup, semur, saus, cuka, kari, dan bahkan dapat digunakan dalam crème brulee dan es krim. Daun laurel California cocok dengan ikan, ayam, babi, sosis, lentil, cengkeh, nasi, acar, dan buah. Daun laurel jenis ini akan bertahan hingga dua tahun saat dikeringkan dan disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.
Nah, sekarang sudah tahu kan jenis-jenis bay leaf? Sekali kali perlu ditegaskan bahwa bay leaf yang asli adalah daun laurel, sementara jenis lainnya termasuk daun yang menyerupai daun laurel, namun berasal dari pohon yang berbeda sehingga karakteristik-nya pada makanan juga berbeda. Jika anda tidak memiliki daun laurel asli, maka bisa menggunanakan California Bay Leaf yang memiliki rasa paling mirip dengan daun laurel. Tentu saja idealnya, setiap bay leaf tidak saling menggantikan karena profil rasa dan aroma yang diberikan masing-masing unik.