Apa Itu Shirataki? Apakah Benar Baik Untuk Kesehatan?

Daftar Isi
Apa Itu Shirataki
Apa Itu Shirataki

Shirataki adalah sebutan untuk mie dari Jepang yang berwarna putih cenderung bening. Disebut juga sebagai mie konjak, shirataki ini terbuat dari serat yang berasal dari akar tanaman konjak. Tanaman konjak tumbuh di Jepang, Tiongkok, dan beberapa wilayah di Asia Tenggara. Mie ini dianggap sebagai mie sehat yang bisa menjadi alternatif dari mie instan. Lalu apakah shirataki benar-benar menyehatkan? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mengenal Shirataki

Shirataki berasal dari bahasa Jepang yang diartikan sebagai white water fall atau air terjun putih. Istilah ini menggambarkan tampilan fisik mie yang cenderung transparan. Shirataki terbuat dari tepung glukomanan yang berasal dari akar tanaman konjak dengan campuran air dan perasan jeruk nipis. Kombinasi bahan-bahan ini akan membantu mie untuk mempertahankan bentuk dan teksturnya yang kenyal.

Adonan tersebut kemudian direbus lalu dibentuk menjadi mie atau potongan kecil seperti butiran nasi. Shirataki mengandung air yang banyak setidaknya 97% komposisi terdiri dari air, sementara 3% adalah serat glukomanan. Mie panjang berwarna putih ini memiliki kalori yang sangat rendah dan tidak mengandung karbohidrat untuk dicerna.

Oleh sebab itu, shirataki disebut juga sebagai mie ajaib karena seseorang dapat mengonsumsi makanan mengenyangkan, namun tidak perlu khawatir akan berat badan, karena shirataki rendah kalori. Alhasil, shirataki paling populer sebagai makanan pokok bagi orang yang sedang diet.

Berkat kalorinya yang rendah, shirataki dapat menjadi pengganti nasi untuk orang yang sedang menghindari karbohidrat yang tinggi. Sebagai informasi, 1 porsi shirataki atau 112 gram hanya mengandung karbohidrat sebanyak 4 gram dan kalori sebanyak 15 kkal.

Saat ini shirataki terdiri dari 3 jenis yang patut untuk dicoba. Jenis shirataki ini termasuk tofu shirataki, shirataki tradisional, dan smart noodle. Masing-masing dari menu ini memiliki manfaat dan keunggulan tersendiri. Perbedaan biasanya terletak pada tekstur, rasa, dan aroma yang membedakan satu shirataki dengan shirataki lainnya.

Manfaat Shirataki

Shirataki yang dianggap sebagai mie sehat diyakini dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk diantaranya:

Memenuhi Kebutuhan Serat

Dikarenakan shirataki terbuat dari serat glukomanan yang sangat kental, maka mie ini mengandung serat yang tinggi dan mudah larut. Serat dalam shirataki membentuk gel dan menyerap dengan cepat di dalam tubuh. Faktanya penggunaan glukomanan dalam shirataki dapat menyerap hingga 50 kali beratnya di dalam air. Hal ini disebabkan kandungan air dari mie shirataki yang sangat tinggi. Dengan kandungan seratnya yang baik, maka segera setelah mie shirataki dikonsumsi akan dapat melalui sistem pencernaan.

Shirataki akan menunda penyerapan ke dalam aliran darah sehingga mempertahankan rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, serat kental dalam shirataki berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik memberikan bahan makanan untuk bakteri baik yang hidup di usus besar. Ketika shirataki memasuki usus besar, maka bakteri akan memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek yang dikenal sebagai antiradang.

Oleh sebab itu, shirataki tidak hanya mengandalkan serat yang tinggi, namun juga menekankan pada kemampuan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menaikkan suasana hati, serta memberikan manfaat terkait bidang kesehatan lainnya. Pada dasarnya shirataki populer sebagai makanan bebas kalori dan karbohidrat yang juga menyehatkan.

Menurunkan Berat Badan

Menurunkan Berat Badan
Menurunkan Berat Badan

Selain karena serat kentalnya yang menunda pengosongan perut, shirataki juga dapat merangsang pelepasan hormon usus yang meningkatkan perasaan kenyang. Dengan kata lain, shirataki akan menghambat hormon lapar ghrelin.

Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi glukomanan selama 4 hingga 8 minggu maka dapat menurunkan berat badannya sekitar 3 sampai 5,5 pon. Dalam penelitian lain ditemukan bahwa orang yang mengalami obesitas dapat mengonsumsi glukomanan yang juga terdapat dalam shirataki, untuk menurunkan berat badan tanpa harus mengurangi porsi makanan atau mengubah kebiasaan olahraga mereka.

Namun penelitian ini menekankan pada bahan utama shirataki (glukomanan), sehingga sejauh ini belum ada penelitian yang membahas mie shirataki secara khusus. Sementara jika berbicara terkait glukomanan, terdapat suplemen glukomanan yang dapat dikonsumsi 1 jam sebelum makan yang memiliki sifat yang mirip dengan shirataki.

Menurunkan Kadar Gula Darah

Menurunkan Kadar Gula Darah
Menurunkan Kadar Gula Darah

Shirataki yang terbuat dari glukomanan dikaitkan pula dengan manfaatnya untuk menurunkan kadar gula darah. Meskipun belum ada penelitian yang langsung membahas shirataki, namun kemampuan glukomanan untuk menurunkan kadar gula darah secara signifikan telah terbukti. Oleh sebab itu, shirataki dapat dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 tanpa perlu khawatir terhadap kemungkinan gula darah yang melonjak naik.

Menurunkan Kolesterol

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa glukomanan dapat menurunkan kadar kolesterol total. Hal ini dikarenakan glukomanan akan meningkatkan jumlah kolesterol yang dibuang melalui tinja dan menghambat penyerapan kembali kolesterol jahat ke dalam aliran darah. Glukomanan dapat menurunkan kolesterol jahat rata-rata 16 mg-dL dan trigliserida rata-rata 11 mg-dL.

Melancarkan Pencernaan

Melancarkan Pencernaan
Melancarkan Pencernaan

Konstipasi kronis atau sembelit akut sering dialam oleh orang dewasa. Kabar baiknya dengan mengonsumsi shirataki maka seseorang cenderung memiliki pencernaan yang lebih lancar. Hal ini didukung oleh fakta bahwa terdapat sebuah studi yang membahas bahwa glukomanan dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi kronis.

Efektivitas ini bisa dimanfaatkan untuk melancarkan pencernaan baik anak-anak maupun orang dewasa. Secara khusus, untuk orang dewasa selain meningkatkan frekuensi buang air besar, shirataki juga dapat memproduksi lebih banyak bakteri usus yang menguntungkan atau probiotik.

Shirataki Dan Konnyaku

Shirataki yang dasarnya mirip seperti makanan Jepang yang disebut konnyaku yakni hanya dibuat dengan serat glukomanan dari konjak tepung serta tanpa tambahan adiktif. Oleh sebab itu warnanya putih alami dan rasanya ringan. Dengan kadar serat yang tinggi, tekstur mie shirataki sangat kenyal bahkan lebih kenyal dibandingkan jelly.

Shirataki sering disamakan dengan konnyaku. Namun sebenarnya shirataki adalah salah satu jenis olahan konnyaku. Konnyaku merupakan sebutan lain dari tanaman konjak yang pertama kali dimanfaatkan oleh bangsa Jepang sebagai obat. Konnyaku Jepang kemudian berkembang menjadi sebuah adonan tepung yang dapat diolah dalam berbagai bentuk.

Misalnya terdapat ita konnyaku yang berbentuk balok pipih, tsuki konnyaku yaitu konnyaku yang berbentuk seperti mie tebal dan pendek-pendek, tama konnyaku yang berbentuk bulat dan shirataki yang bentuknya berupa mie (disebut juga ito konnyaku).

Shirataki biasa diolah untuk makanan berkuah dan menjadi komponen utama dari sukiyaki dan oden yaitu masakan Jepang yang berkuah dan menggunakan daging dan sayur. Mie shirataki dapat disajikan dalam bentuk basah atau kering sesuai selera masing-masing.

Cara Pembuatan

Cara Pembuatan
Cara Pembuatan

Proses pembuatan shirataki sama seperti konnyaku lainnya yakni sangat alami, mudah, dan tidak menimbulkan polusi. Pertama-tama, umbi dari tanaman konjak dicuci dan dipotong-potong. Setelah dipotong lalu dijemur hingga kering dan dilanjutkan dengan tahapan menghaluskan umbi menjadi tepung.

Tepung ini kemudian dicampur dengan air dan diaduk rata. Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam cetakan yang disesuaikan dengan jenis konnyaku yang diinginkan. Untuk jenis shirataki dibentuk menjadi potongan konnyaku seperti mie. Shirataki ini biasanya dikemas dalam kantong plastik dengan tambahan air di dalamnya.

Efek Samping

Efek Samping
Efek Samping

Secara umum shirataki adalah mie yang sehat dan bagus untuk diet sehat. Akan tetapi, bagi sebagian orang komponen glukomanan dalam mie shirataki dapat menyebabkan masalah pencernaan ringan seperti diare dan perut kembung. Hal ini membuat mie shirataki sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak.

Selain itu, glukomanan juga dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap obat-obatan tertentu misalnya obat diabetes. Oleh sebab itu, dianjurkan minum obat setidaknya 1 jam sebelum mengonsumsi mie shirataki. Meski demikian, sama seperti semua serat yang diperlukan oleh tubuh, sebaiknya konsumsi shirataki secara bertahap dan tidak menjadikannya sebagai satu-satunya sumber makanan setiap hari.

Infographic Apa Itu Shirataki
Infographic Apa Itu Shirataki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *