9 Rempah Khas Eropa untuk Western Food

Daftar Isi

Setiap masakan selalu menggunakan rempah untuk memperkaya cita rasa dan memberikan ciri khas tersendiri pada suatu hidangan, begitu pula dengan western food. Umumnya, rempah untuk western food tidak memiliki rasa dan aroma yang kuat seperti halnya masakan Asia, namun di situlah ciri khasnya. Western food menggunakan rempah khas Eropa yang mungkin belum pernah Anda dengar. Cari tahu selengkapnya di bawah ini.

Bay Leaf

Bay leaf atau di Indonesia disebut dengan daun salam adalah daun yang berasal dari tanaman bay laurel. Bay leaf memiliki dua versi yang dapat ditemukan, yaitu bay leaf dalam bentuk daun utuh, baik itu kering atau segar, dan versi bubuk. Saat ditumbuk menjadi bubuk, bay leaf digunakan mirip dengan rempah-rempah. Bay leaf juga memiliki beberapa jenis, mulai dari daun laurel, tejpat, bay rum, hingga California bay leaf. Ketahui beragam jenis bay leaf di sini.

Daunnya memiliki ciri daun yang tebal dan tekstur daun yang kasar, serta dengan ujung daun yang runcing. Lebih lanjut, karena bay leaf memiliki ujung daun yang runcing dan tajam, maka bay leaf atau daun salam tidak diperkenankan untuk dimakan langsung tanpa diolah. Ini dikarenakan ujung daunnya dapat melukai mulut, menyebabkan tersedak, atau yang paling parah dapat melukai saluran pencernaan. Oleh karena itu, selalu gunakan bay leaf ke dalam resep dan jangan mengonsumsinya tanpa diolah.

Dalam hal kuliner, sebaiknya bay leaf ditambahkan saat proses awal memasak. Karena apabila semakin lama dimasukkan ke dalam resep, maka akan lebih banyak waktu yang dibutuhkan sebelum bay leaf mengeluarkan rasanya secara optimal dan hingga meresap ke dalam hidangan. Bay leaf dapat digunakan untuk banyak hidangan, misalnya dalam sup, semur, saat merebus daging, sebagai bahan pembuatan kaldu, dimasukkan ke dalam rongga ayam sebelum dipanggang, dan juga bisa ditambahkan ke dalam cairan saat menanak nasi.

Untuk kebutuhan kuliner, versi bay leaf berupa daun utuh yang kering lebih banyak digunakan daripada bay leaf segar. Daun utuh yang kering dipilih lantaran aroma daunnya lebih kuat dibandingkan yang segar, dengan demikian, bay leaf berupa daun utuh yang kering lebih potensial sebagai bumbu. Anda bisa menemukan bay leaf pada hidangan Eropa seperti Prancis dan Spanyol, dan hidangan Asia seperti di India dan Thailand.

Borage

Borage merupakan tanaman herba tahunan yang berasal dari keluarga bunga yaitu Boraginaceae. Herba ini berasal dari wilayah Mediterania dan telah banyak dibudidayakan di luar Mediterania. Dikenal sebagai “bunga bintang” karena tanaman ini memiliki lima sisi yang memang menyerupai bintang. Borage termasuk dalam rempah khas Eropa yang dibudidayakan secara luas di sebagian besar Eropa, seperti Denmark, Prancis, Jerman, Inggris Raya, dan Irlandia.

Secara tradisional, borage dibudidayakan untuk keperluan kuliner dan obat-obatan, namun saat ini banyak dibudidayakan secara komersial untuk mendapatkan minyak dari proses ekstraksi biji borage. Untuk kebutuhan kuliner, “bunga bintang” ini digunakan sebagai sayuran segar yang dimanfaatkan untuk hiasan atau ditambahkan ke dalam salad karena rasanya yang seperti mentimun yang segar. Sementara bagian bunganya memiliki rasa manis seperti madu dan karena bentuknya yang indah, bunga borage sering digunakan untuk menghias hidangan penutup dan koktail, terkadang dibekukan dalam es batu.

Borage secara luas digunakan dalam kebutuhan di sebagian besar negara di Eropa. Misalnya sayur borage yang umum ditemukan di wilayah Spanyol Aragón dan Navarre, di pulau Kreta Yunani, dan di wilayah Italia utara yaitu Liguria. Di Jerman, penggunaan borage yang paling terkenal adalah grüne Soße (“saus hijau”) khas Frankfurt. Di Liguria, Italia, borage atau disebut boragi dalam bahasa Italia digunakan sebagai isian pasta ravioli dan pansoti tradisional.

Berbeda halnya dengan di Polandia dan Rusia, borage banyak digunakan untuk membumbui acar ketimun. Di sisi lain, bagian bunga borage menghasilkan nektar dalam jumlah banyak yang digunakan oleh lebah madu untuk membuat madu yang ringan dan lembut. Borage secara tradisional merupakan alternatif kulit mentimun panjang atau daun mint pada hiasan dalam koktail Pimms Cup. Ini juga salah satu tumbuhan utama di Gilpin’s Westmorland Extra Dry Gin.

Chervil

Chervil (Antriscus cerefolium), adalah herba halus yang termasuk dalam anggota keluarga Apiaceae, yang merupakan kerabat dekat dengan peterseli dan daun ketumbar. Salah sau rempah khas Eropa ini sangat mirip dengan peterseli, dan untuk alasan ini, chervil bisa disebut dengan peterseli Prancis. Dulunya, chervil disebut dengan myrhis lantaran minyaknya yang mudah menguap serta aromanya yang mirip dengan zat resin myrhis.

Chervil seperti persilangan halus antara tarragon dan peterseli, dengan rasanya yang ringan dengan sedikit rasa licorice atau adas manis. Karena seperti persilangan halus antara tarragon dan peterseli, maka chervil paling baik digantikan dengan petersil atau tarragon, atau bahkan kombinasi keduanya. Chervil merupakan salah satu komponen dari fine herbes, yaitu rempah daun campuran Prancis.

Herba halus yang masih satu keluarga dengan peterseli ini cocok ditambahkan ke dalam omelet, serta umum digunakan untuk membuat saus Béarnaise klasik. Tak hanya itu, dalam masakan Prancis, chervil paling sering membumbui telur, ungags, hingga salad. Chervil juga bisa digunakan dalam minyak herbal, mentega herbal, atau pesto herbal yang digunakan untuk ikan, unggas, telur, sup, atau salad.

Karena rasanya yang lembut dan ringan, chervil biasanya disertakan dalam resep, seperti salad dan sup dengan rasa yang tidak begitu mencolok sehingga tidak mengalahkan rasa pada hidangan utama. “Peterseli Prancis” ini harus digunakan saat menit terakhir memasak, karena rasa chervil tidak akan bertahan lama saat dimasak.

Dill

Dill (Anethum graveolens) merupakan tanaman dengan daun hijau berbulu untuk herba gulma dill, sedangkan buahnya yang pipih dan lonjong membuat bumbu biji dill. Ini adalah salah satu rempah khas Eropa yang berkerabat dengan seledri, dan menyebar secara luas. Dill adalah tanaman tahunan yang ditemukan di musim semi dan awal musim panas untuk dill segar, namun karena banyak yang menanam tanaman ini, sehingga dill tersedia sepanjang tahun.

Kegunaan kuliner dari tanaman dill sangatlah luas, dan ini merupakan rempah khas yang telah berabad-abad digunakan dalam masakan di seluruh Eropa dan Asia. Herba ini sering digunakan pada acar dill dan salad kentang. Bagian biji dill digunakan dalam bumbu, seperti acar. Kegunaan kuliiner lainnya adalah dill sangat cocok untuk membumbui telur atau salad seperti halnya chervil dan dill weed.

Dill rasanya berumput dengan sedikit rasa licorice seperti adas manis. Bagian biji dill memiliki rasa yang seperti jintan namun dengan versi ringan. Meski secara keseluruhan dill memiliki rasa yang mirip dengan adas manis, namun rasanya kian berubah seiring dengan cuaca. Keunikan dari rasa dill membuatnya potensial bahkan dalam jumlah kecil. Untuk alasan ini, dill akan sangat cocok digunakan sebagai hiasan.

Sebagai hiasan, dill sangat cocok dengan sup dingin yang mengandung bit, mentimun, atau yogurt, atau tzatziki yaitu salad yogurt mentimun Yunani tradisional. Pada hidangan seperti salad, dill merupakan komponen utama, kemudian jika dipadukan dengan buttermilk, dill akan memberikan rasa yang unik pada saus buatan sendiri.

Selain itu, karena dapat ditambahkan dalam jumlah kecil, setangkai kecil dill saja sudah cukup untuk menambah aroma yang mencolok pada hidangan. Dill weed sangat cocok untuk membumbui semua jenis makanan laut. Dengan kegunaannya yang luas, dill dapat ditambahkan dalam olesan seperti krim asam dan krim keju atau cream cheese.

Fennel

Fennel adalah sejenis sayuran umbi berlapis yang asalnya diketahui dari Mediterania yang telah lama digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Fennel merupakan kerabat dekat dengan peterseli dan wortel yang termasuk dalam keluarga Apiaceae. Dalam bahasa Italia fennel disebut dengan finocchio, yang merupakan sebutan fennel di pasar petani dan toko kelontong. pertama kali dibudidayakan di Mediterania. Jenis yang terlihat hari ini di pasar petani dan toko kelontong.

Fennel dapat diiris tipis dan dapat dimakan mentah atau diolah ke dalam resep. Untuk kebutuhan kuliner, fennel adalah bumbu serbaguna yang bisa ditambahkan langsung pada beragam hidangan, dan dijadikan sebagai lauk untuk memperkaya rasa hidangan. Fennel memiliki rasa licorice yang ringan dan khas, bijinya dapat dijadikan bumbu untuk fillet ikan, atau untuk membumbui pizza dan salad.

Marjoram

Marjoram adalah bumbu asli Mediterania yang populer dalam masakan Mediterania dan Timur Tengah. Meski merupakan bumbu asli Mediterania, namun secara historis marjoram bisa ditemukan di beberapa bagian Asia barat, yang termasuk Afrika utara dan India. Marjoram termasuk dalam herba aromatik dengan rasa yang lebih manis dan lebih lembut dari kerabatnya, yaitu oregano.

Bumbu asli Mediterania ini memiliki dua jenis, yaitu marjoram liar (oregano), dan marjoram manis. Ketika membicarakan marjoram, itu secara khusus mengacu pada marjoram manis. Sebagai salah satu herba aromatik, marjoram merupakan salah satu komponen dari herbs de provence. Kegunaan marjoram tak hanya pada kuliner saja, namun juga bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi.

Dalam kegunaan kuliner, marjoram memiliki julukan ‘herba daging’, karena peran marjoram sebagai bumbu untuk berbagai jenis daging yang dipanggang dan dimasak dalam semur sangatlah potensial. Ikan, ayam, sup, atau casserole pun dapat dibumbui dengan marjoram. Kegunaan marjoram selanjutnya adalah ia ditambahkan dengan hidangan yang mengandung telur atau keju.

Tak hanya itu, marjoram juga dapat menjadi bumbu utama dalam banyak hidangan berbahan dasar sayuran panggang. Ketika membicarakan kegunaan kuliner yang luas, satu-satunya jenis hidangan yang tidak dapat dibumbui dengan marjoram hanyalah makanan penutup. Sebagai informasi tambahan, herba aromatik ini juga dapat dikombinasikan dengan herba lainnya seperti thyme dan sage, yang jika dikombinasikan, peran seluruh herba tersebut dapat meningkatkan rasa dari banyak masakan yang berbeda.

Saffron

Saffron atau kuma-kuma termasuk dalam rempah yang berasal dari bunga crocus sativus. Ini berasal dari Asia barat daya yang dapat tumbuh pada iklim tertentu, misalnya dengan iklim kering dan semi-kering. Juga dikenal sebagai “saffron crocus” atau “autumn crocus”, saffron memiliki warna merah mencolok yang indah. Biasanya dijual sebagai benang merah-emas dan dalam bentuk bubuk. Benang saffron diambil dari putik utuh bunga saffron crocus, dan bubuknya melalui proses pengeringan dan penggilingan.

Saffron adalah rempah Timur Tengah termahal di dunia, dan itu sebabnya saffron dijuluki dengan “emas merah”. Untuk satu kilogram saffron, harganya bisa mencapai 150 juta rupiah untuk saffron asli. Harga saffron yang sangat mahal merupakan pengaruh dari sulitnya memanen saffron. Konon, satu bunga saffron hanya dapat menghasilkan tiga helai benang merah-emas, dan dengan demikian, untuk memperoleh saffron dalam jumlah besar, ribuan atau bahkan ratusan ribu kuntum diperlukan.

Selain itu, waktu untuk memanen saffron tidak boleh di waktu yang sembarangan, waktu terbaik untuk memanennya adalah saat pagi-pagi sekali, sebab sinar matahari yang terik dapat merusak keseluruhan proses panen. Setiap helai “emas merah” ini juga begitu tipis, sehingga akan sangat rentan rusak jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Dengan demikian, harga saffron yang sangat mahal sebanding dengan kegunaan kuliner dan pengobatan dari saffron.

Kuma-kuma ini dibudidayakan di banyak negara, termasuk Afghanistan, Maroko, India, dan Yunani. Negara penghasil saffron terkemuka di dunia saat ini adalah Iran. Rempah termahal ini dapat dijadikan bumbu atau pewarna makanan alami. Sebagai pewarna makanan alami, saffron merupakan komponen yang digunakan untuk memberikan warna yang indah pada hidangan klasik seperti bouillabaisse, paella, dan risotto alla Milanese. Ini juga dapat membumbui nasi, keju, serta kari India. Untuk minuman, saffron dapat digunakan sebagai komponen dari minuman keras.

Sulit mendeskripsikan rasa dari saffron, bahkan bagi mereka yang begitu mengenal rempah termahal ini. Tekstur dari benangnya begitu halus, dan beberapa menggambarkan rasa yang bersahaja, seperti bunga, dan sedikit rasa manis serta mewah. Dan karena saffron juga dapat ditambahkan ke dalam masakan dengan bahan lain, maka semakin sulit untuk mengetahui dengan tepat rasa dari saffron ini.

Sage

Sage adalah bagian semak cemara dari keluarga mint, dengan bentuk daun yang lonjong, dan berwarna abu-abu kehijauan dengan batang berkayu. Daun sage memiliki tampilan yang agak kabur atau halus, teksturnya yang seperti kapas membuat daun sage tidak enak dimakan mentah. Terdapat berbagai variasi sage, tetapi variasi yang digunakan untuk kuliner dikenal sebagai sage biasa, sage kebun, sage dapur, atau Salvia officinalis.

Ini termasuk herba yang digemari masyarakat luas, rasanya yang bersahaja dan aroma herbal yang kuat membuat sage banyak digunakan dalam berbagai resep gurih. Sage dapat memberikan kehangatan dan rasa yang kompleks, dengan demikian, sage juga bekerja dengan baik jika dicampurkan dengan bumbu lain mulai dari daging, mentega, lemon, hingga makanan laut. Anda dapat menemukan sage dalam bentuk segar dan kering. Ada pula versi sage dalam bentuk bubuk yang dapat digunakan dalam resep. Sage adalah herba yang dapat ditemukan sepanjang tahun. Selain untuk kuliner, digunakan sebagai obat dan sebagai tanaman hias.

Tarragon

Rempah khas Eropa untuk western food selanjutnya adalah tarragon. Herba ini akan sangat mudah dikenali, karena daunnya memiliki ciri khas yaitu mengkilap, panjang dan tipis, aromanya pun harum sehingga dapat langsung dikenali. Terdapat beberapa jenis tarragon, tetapi yang paling umum digunakan dalam masakan adalah varietas Prancis. Varietas Prancisnya ringan, dengan menggabungkan rasa yang kontras untuk menciptakan herba yang elegan dan lembut.

Rasa dari tarragon merupakan perpaduan dari rasa manis dan pahit, serta dengan sentuhan eucalyptus, lada, mint, dan vanilla, sehingga rasanya pun berbeda dengan herba aromatik lainnya. Tarragon menjadi bintang utama dalam banyak masakan Prancis, termasuk saus Béarnaise, dan karena rasanya yang lembut, maka tarragon cocok dipadukan dengan ikan, ayam, dan telur. Di Prancis, ini disebut sebagai “raja herba” karena kemampuannya memperkaya rasa hidangan.

Tarragon segar dapat dimasukkan ke dalam salad dressing dan saus serta salad ayam dan kentang. Dalam sajian salad, ia dapat juga dapat dijadikan hiasan. Karena aromanya yang segar, tarragon juga mampu membuat cuka memiliki aroma yang beraroma. Tarragon juga merupakan ramuan yang ideal saat membuat cuka beraroma. Tarragon bersifat abadi, dengan kata lain, sekali ditanam akan tumbuh kembali setiap tahun. Tarragon termasuk dalam genus Artemesia, yang mencakup tanaman hijau rasa licorice lainnya seperti yang digunakan untuk membuat minuman beralkohol Prancis absinth.

Berbagai rempah khas Eropa di atas menjadi ciri khas dari western food, meski tidak memiliki aroma yang kuat, namun rempah khas Eropa tetap dapat memberikan rasa yang maksimal pada setiap masakan. Itulah 9 rempah khas Eropa? Ingin membuat masakan ala western food? Cari bumbunya di website official Cairo Food. Terdapat ratusan koleksi bumbu yang dapat membuat masakan Anda menjadi lebih lezat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *