5 Rahasia yang Buat Perkedel Kentang jadi Enak

Daftar Isi

Perkedel kentang atau sering disebut bergedel atau frikadel, atau beberapa orang menyebutkan perkedel sebagai akronim dari “persatuan kentang dan telur”, ini merupakan olahan kentang yang dibuat membentuk bulat pipih dengan kentang yang dilapisi telur di luarnya. Perkedel dengan bahan utama kentang, biasa divariasikan dengan daging ayam atau sapi cincang, atau kornet sapi, untuk menambah kelezatan sajian gurih ini.

Olahan kentang ini menjadi favorit banyak orang. Perkedel bisa disajikan sebagai lauk pendamping pada nasi kuning, nasi uduk, hingga soto ayam. Selain sebagai lauk pendamping, sajian ini juga nikmat disantap sebagai bagian dari camilan sehari-hari. Ini dikarenakan perkedel memiliki rasa yang gurih serta tekstur yang empuk.

Membuat perkedel menjadi hal yang susah-susah gampang. Karena perkedel membutuhkan pemilihan bahan yang tepat, serta cara mengolah yang tepat pula. Kedua faktor tersebut tak lain bertujuan agar menghasilkan perkedel yang tidak hancur ketika digoreng, sebab memang adonan kentang yang ditumbuk mudah hancur jika dibuat dengan cara yang salah. Tak hanya itu, trik memberikan bumbu juga bisa menentukan lauk pendamping ini dapat terasa gurih atau justru sebaliknya. Ingin membuat “persatuan kentang dan telur” dengan tepat? Berikut rahasia membuat perkedel kentang yang nikmat.

Rahasia buat Perkedel Kentang Lebih Enak

Goreng Kentang Terlebih Dahulu

Kentang merupakan bahan utama dalam pembuatan perkedel. Dalam membuat camilan lezat sekaligus lauk pendamping ini, bahan utamanya haruslah digoreng terlebih dahulu. Tak perlu sampai matang, cukup goreng kentang hingga setengah matang. Kentang yang digoreng setengah matang bertujuan dalam mempermudah proses pembuatan, yakni agar kentang dapat dengan mudah dihaluskan.

Selain itu, kentang setengah matang tersebut harus ditumbuk dan dihaluskan sedikit demi sedikit saat kentang masih dalam keadaan panas. Ini dilakukan agar kentang dalam perkedel yang sudah matang akan menjadi lebih halus merata. Dalam membuat perkedal yang enak, hindari teknik kukus, karena dapat menyebabkan kentang menghasilkan kadar air berlebih yang justru membuat adonan menjadi lembek.

Tambahkan Tepung Terigu atau Tapioka

Adonan perkedel biasanya rentan hancur ketika digoreng. Itu sebabnya, Anda akan memerlukan bahan lain yang akan membuat adonan menjadi lebih padat, seperti tepung terigu atau tepung tapioka. Penambahan salah satu dari kedua bahan tersebut akan membuat adonan merekat dengan kuat dan padat, sehingga tidak akan hancur atau pecah saat digoreng.

Tambahkan sekitar 1 hingga 2 sendok tepung terigu atau tepung tapioka untuk membuatnya padat. Selain tepung, Anda juga bisa menambahkan telur atau daging yang biasanya berupa kornet. Tentu saja ini semua berdasarkan preferensi dan selera Anda. Pilih bahan yang paling disukai agar adonan perkedel Anda menjadi padat.

Simpan dalam Kulkas

Seperti yang telah disebutkan bahwa adonan perkedel mudah hancur. Untuk mencegahnya, cara yang dapat dilakukan selain tips di atas adalah dengan menyimpan adonan yang telah dibuat atau dibentuk menjadi bulat ke dalam kulkas semalaman. Adonan perkedel yang disimpan di dalam kulkas akan memiliki kepadatan alami, sehingga saat digoreng tidak mudah hancur.

Lapisi dengan Putih Telur

Langkah selanjutnya agar perkedel tidak hancur yakni melapisinya dengan putih telur untuk merekatkan adonan dan membuat permukaan perkedel terlindungi, yang kemudian berfungsi agar adonan tidak hancur. Cara melapisinya cukup mudah, yaitu dengan membuat adonan dari putih telur lalu kocok hingga rata sempurna.

Ingatlah bahwa putih telur harus terkocok sempurna, karena jika tidak, maka akan berakibat pada adonan perkedelyang hancur ketika digoreng. Selain itu, perhatikan bahwa fungsi dari putih telur hanya untuk merekatkan adonan dengan sempurna, sehingga gunakan sesuai yang dibutuhkan saja.

Tambahkan Margarin atau Mentega

Perkedel kentang yang gurih merupakan dambaan setiap orang. Untuk mewujudkannya, terdapat trik untuk membuat perkedel yang gurih, yaitu dengan menambahkan mentega atau margarin. Namun, bahan tersebut bukan untuk dicampur dengan adonan, melainkan untuk dicampurkan ke dalam minyak yang akan digunakan untuk menggoreng perkedel.

Hal yang Harus Dihindari

Menggunakan Sembarang Kentang

Pemilihan jenis kentang yang tepat juga berperan penting pada hasil akhir perkedel. Menggunakan jenis kentang yang salah akan berakibat pada kepadatan adonan perkedel, yaitu akan menjadi lembek dan mudah hancur. Maka dari itu, pilihlah kentang dengan kadar air yang sedikit, seperti kentang jenis tes. Kentang ini mengandung pati lebih tinggi, yaitu sekitar 20 hingga 22 persen serta kandungan air yang lebih rendah, sehingga Anda bisa memilihnya untuk membuat perkedel kentang.

Proses Merebus Kentang yang Salah

Hal yang harus dihindari selanjutnya adalah proses merebus kentang dengan cara yang salah. Kentang dengan keadaan kulit yang sudah terkupas, merupakan cara yang sangat tidak dianjurkan untuk membuat perkedel. Kentang yang direbus tanpa kulit akan menyerap lebih banyak air, yang kemudian berdampak pada adonan perkedel. Oleh sebab itu, rebuslah kentang bersama dengan kulitnya dalam keadaan utuh tanpa terpotong, agar kentang tidak menyerap banyak air.

Hindari Menggunakan Campuran Berlemak

Tak jarang resep yang menyarankan untuk menambahkan campuran berlemak pada adonan perkedel seperti mentega atau susu. Cara ini bisa saja dilakukan tetapi perhatikan takarannya agar tidak terlalu banyak karena dapat membuat adonan perkedel jadi lebih mudah hancur. Untuk menyiasati agar adonan tetap padat, gantilah dengan susu bubuk alih-alih menggunakan susu cair.

Menggoreng dalam Jumlah Banyak

Selain dalam hal adonan, teknik menggoreng yang benar juga harus dilakukan. Perkedel tidak bisa digoreng dalam jumlah banyak sekaligus seperti halnya menggoreng tempe. Akan lebih baik jika menggoreng perkedel sebanyak 4 hingga 5 perkedel dalam satu wajan besar di atas minyak yang sudah panas. Ini dilakukan karena agar terdapat ruang yang cukup untuk membalik perkedel, dan sekali lagi – akan mencegah adonan menjadi hancur.

Jangan Dibolak-balik

Untuk menghindari adonan perkedel menempel pada wajan, gorenglah dalam minyak yang banyak dan sudah panas. Ketika menggoreng pun perkedel tidak boleh terlalu sering dibalik, karena akan menyebabkan perkedel hancur dan menyerap minyak berlebih. Sebaiknya, balik adonan perkedel satu kali saja setelah menggoreng satu sisi selama kurang lebih tiga menit dengan api sedang, atau ketika satu sisi telah mengering.

Jangan Menggoreng dengan Api Kecil

Perkedel membutuhkan api yang besar untuk menggorengnya secara optimal. Maka dari itu, jangan menggoreng perkedel dengan api yang terlalu kecil, sebab dengan api yang kecil, akan membuat proses menggoreng memakan waktu yang lebih lama, dan pada akhirnya dapat menyebabkan perkedel menjadi hancur dan pecah.

Cara Menghindari Rasa Getir pada Perkedel

Perkedel kentang yang lezat tentunya akan terasa sangat gurih tanpa meninggalkan rasa getir di lidah. Rasa getir pada perkedel bisa terjadi jika penggunaan bumbu, yakni bawang merah dan bawang putih digunakan dalam keadaan mentah. Akan lebih baik jika kedua bumbu tersebut digoreng terlebih dahulu sebelum mencampurkannya ke dalam adonan. Selain bumbu, rasa getir juga dapat terjadi dari jenis kentang yang digunakan. Sebaiknya, gunakan kentang yang sudah tua untuk membuat lauk pendamping ini.

Perkedel kentang menjadi olahan lezat yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan kapan pun. Rasanya yang gurih membuat lauk pendamping ini cocok dimakan kapan saja dan bersama lauk apa pun. Akan tetapi, adonan kentang yang ditumbuk rentan hancur, terutama jika adonannya tidak dipadatkan. Oleh sebab itu, membuat perkedel yang lezat harus dibarengi dengan tips di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *