4 Pantangan Dan 5 Anjuran Bagi Pengidap Kista Bartholin

Daftar Isi

Kista bartholin adalah penyakit yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Kista bartholin terjadi karena infeksi bakteri, peradangan, dan iritasi. Meskipun kista bartholin cenderung tidak menimbulkan rasa sakit, namun ketika kista sudah membesar cenderung akan membuat seseorang merasa tidak nyaman dan terasa seperti sesuatu mengganjal di bagian sekitar organ intim.

Tentang Kista Bartholin

Bartholin adalah kelenjar yang terletak di kedua sisi vagina. Kelenjar ini berukuran kecil sehingga tidak mudah terdeteksi oleh mata maupun ketika diraba dengan tangan. Kelenjar ini dapat mengalami kista akibat suatu penyumbatan di kelenjar hingga menimbulkan abses. Ketika saluran tersumbat, cairan akan tertampung di dalam saluran dan kembali masuk ke dalam kelenjar. Inilah yang memicu kelenjar membengkak dan membentuk kista bartholin.

Dalam beberapa kasus kista bartholin juga dapat disebabkan infeksi menular seksual dan infeksi bakteri pencernaan. Kista ini bisa muncul pada semua kalangan usia namun lebih umum terjadi pada wanita berusia 20-30 tahun yang aktif secara seksual.

Kista bartholin jarang menimbulkan gejala menonjol sehingga keberadaannya hampir tidak disadari. Namun ketika kista telah membesar dapat menimbulkan gejala, seperti adanya benjolan kecil pada salah satu sisi bibir vagina, kemerahan dan bengkak di sekitar sisi bibir vagina, dan rasa tidak nyaman ketika berjalan, duduk, hingga berhubungan intim.

Lebih lanjut, kista bartholin yang semakin parah akan memicu infeksi dan berkembang menjadi abses berisi nanah. Alhasil gejala kista bisa menjadi lebih rumit, termasuk benjolan terasa nyeri, vagina terlihat membengkak, keluar nanah, dan demam.

Pantangan Kista Bartholin

Kista bartholin memang tidak seganas kanker atau tumor, namun kista yang semakin parah sangat mungkin memicu komplikasi pada organ reproduksi. Selain pengobatan medis, terdapat beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan dan menjadi pantangan bagi orang yang sedang mengalami masalah ini.

Konsumsi Lemak Dan Gula

Meskipun makanan tidak berhubungan langsung dengan kista bartholin, namun pengidap kista bartholin disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi. Hal ini ditujukan untuk mengurangi pembengkakan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan peradangan sehingga membuat ketidaknyamanan.

Oleh sebab itu, penderita kista bartholin lebih sering dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran hijau untuk mengurangi infeksi pada kulit sekitar. Selain itu, hindari juga mengonsumsi makanan yang tinggi akan gula. Lemak dan gula seringkali dianggap sebagai makanan yang buruk untuk diet yang sehat. Memang, diet yang sehat diperlukan bagi pengidap kista bartholin agar dapat mempercepat penyembuhan sekaligus mengurangi pembengkakan.

Mengabaikan Diet

Apa yang anda konsumsi sebenarnya dapat mempengaruhi perkembangan kista dalam jangka panjang. Oleh sebabnya, pengidap kista dilarang untuk mengabaikan diet. Jika seseorang makan dengan tidak dikontrol, maka ia akan terus mengembangkan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini menyebabkan masalah seperti menstruasi yang tidak teratur atau amenore, sebagai akibat dari beberapa kista pada ovarium.

Sekitar 50 persen wanita dengan PCOS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini diyakini karena ada tautan antara resistensi insulin yang membuat wanita sulit untuk menurunkan berat badan sekaligus mengatasi PCOS. Oleh karena itu, seseorang yang menderita kista sebaiknya menghindari makanan yang berkontribusi terhadap resistensi insulin. Ini termasuk karbohidrat olahan dan makanan olahan, seperti roti putih, kentang goreng, kue kering, makanan penutup, muffin, dan makanan manis lainnya.

Alih-alih mengisi karbohidrat olahan, cobalah menambahkan makanan yang membantu mengatur berat badan dan melawan resistensi insulin. Pilihan yang sehat meliputi makanan berserat tinggi, termasuk brokoli, sayuran hijau, almond, beri, dan labu. Selain itu konsumsi juga protein tanpa lemak, termasuk ikan, tahu, dan ayam serta makanan dan rempah-rempah anti-inflamasi, seperti tomat, kunyit, minyak zaitun, dan almond.

Stres

Banyak wanita yang tidak menyadari bahwa pantangan selanjutnya dari penderita kista ialah tidak boleh membiarkan stres berkepanjangan. Stres diyakini sebagai penyebab sekaligus memperparah kondisi kista bartholin. Hal ini dikarenakan pembesaran dari kista tersebut didasari oleh perubahan hormonal yang signifikan. Secara umum, gangguan ini bisa didasari oleh masalah ketidakseimbangan hormon seks pada wanita. Ketidakseimbangan hormon seks bisa disebabkan oleh stres maupun masalah dalam hubungan dengan pasangan.

Biasanya untuk membantu mengurangi ukuran kista, dapat diberikan terapi dengan pil KB kombinasi esterogen dan progesteron. Lebih lanjut, perlu diketahui bahwa kista bartholin memang biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Tetapi dalam kasus kista yang besar, kista ini dapat menyebabkan masalah seperti sakit perut, kembung dan nyeri punggung bawah. Kista ovarium yang lebih kompleks justru dapat menyebabkan masalah yang lebih besar seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) jika tidak ditangani sejak awal.

Melupakan Minuman Herbal

Seseorang yang tengah mengalami kista bartholin sebaiknya tidak mengabaikan minuman herbal. Pasalnya, tanpa minuman herbal maka kista ini seolah dibiarkan untuk membesar dan menyebabkan infeksi lebih berat. Kabar baiknya teh herbal adalah minuman yang menghangatkan dan rasanya lezat, sehingga sifatnya wajib dikonsumsi jika tidak ingin gejala kista bartholin semakin memburuk.

Menikmati secangkir teh chamomile hangat adalah pilihan teh herbal terbaik. Chamomile adalah ramuan yang telah digunakan sejak zaman kuno. Ini memiliki sifat anti-inflamasi untuk membantu kram dan dapat membantu mengurangi kecemasan bagi wanita. Tidak hanya itu, chamomile juga memungkinkan anda untuk tidur dengan lebih nyenyak. Teh chamomile sangat mudah ditemukan di toko bahan makanan lokal atau secara online. Sebagai alternatif lain, teh jahe juga bagus untuk digunakan agar mendapatkan manfaat yang sama seperti teh chamomile.

Apa Yang Seharusnya Dilakukan?

Setelah mengetahui lima hal terkait pantangan dari kista bartholin, maka untuk memaksimalkan penyembuhan, anda sebaiknya melakukan hal-hal sebagai berikut.

Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makanan juga mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk kista bartholin. Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang maka anda dapat mengurangi gejala nyeri kista dan memperkecil ukuran kista secara perlahan.

Makanan gizi seimbang sebaiknya termasuk memenuhi kebutuhan serat dan protein tanpa lemak. Makanan kaya serat mengandung fitokimia yang menghentikan penyerapan kembali hormon estrogen dalam tubuh. Ini juga mampu mengurangi resiko kanker ovarium. Ketidakseimbangan hormon sering terjadi pada wanita dengan masalah kista yang dapat diredakan dengan konsumsi makanan tersebut. Sementara makanan tanpa lemak akan berkontribusi dalam menjaga produksi hormon secara terkontrol.

Tak hanya itu, jika mengalami kista bartholin sebaiknya memperbanyak makanan yang mengandung asam lemak omega 3. Makanan ini akan membantu mengendalikan gangguan hormon yang terjadi pada kista ovarium, misalnya konsumsi biji rami. Biji rami terbukti efektif menurunkan kadar androgen tubuh yang cenderung meningkat pada kondisi ini. Selain itu, makanan yang kaya akan senyawa I3C seperti kubis, kembang kol, dan brokoli juga disarakan untuk menghilangkan kelebihan hormon ekstrogen yang dilepaskan dari tubuh.

Berendam Dengan Air Hangat

Untuk meredakan gejala kista bartholin, sebaiknya berendamlah dengan air hangat setinggi panggul (Sitz Bath) selamat 20 menit. Cara ini ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman yang terjadi pada organ intin wanita. Ini juga bisa menghilangkan kista yang masih berukuran kecil.

Beberapa orang juga merekomendasikan untuk berendam dengan air garam Epsom (magnesium sulfat) untuk membantu mengendurkan otot dan meredakan kram. Rasa hangat setelah berendam atau mandi menggunakan air ini, diklaim dapat meredakan rasa sakit dan nyeri serta memberikan efek menenangkan yang sangat positif.

Gunakan Bantalan Pemanas

Bantalan pemanas adalah pilihan lain yang dapat membantu meringankan nyeri kista sekaligus kram saat menstruasi. Menggunakan bantal pemanas ke perut bagian bawah dipercaya memiliki efektivitas yang sama dengan menggunakan obat bebas. Bantalan panas ini dapat ditemukan secara online atau di apotik setempat.

Bahkan anda dapat membuatnya sendiri dengan mencelupkan handuk tangan ke dalam air, lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik besar yang dapat ditutup rapat. Selanjutnya masukkan handuk ini ke dalam microwave selama dua menit. Pastikan untuk membiarkan plastik terbuka saat berada di microwave. Setelah mengeluarkan handuk dengan hati-hati dari microwave, tutup plastik tersebut dan bungkus dengan handuk basah lainnya. Terakhir, bantalan ini dapat digunakan pada bagian bawah perut selama 20 menit.

Gunakan Obat Medis

Obat medis yang umum digunakan seperti obat pereda nyeri, sangat baik untuk dipakai bagi penderita kista bartholin. Misalnya paracetamol dan ibuprofen untuk meredakan nyeri dan rasa sakit. Selain itu, dokter juga biasanya akan merekomendasikan untuk menggunakan obat antibiotik yang bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi dan abses pada kista. Obat anitibiotik ini dapat digunakan pada kondisi ketika infeksi telah menyebar ke kulit, membentuk jaringan di sekitar abses, atau ketika penderita mengalami infeksi menular seksual.

Penanganan Medis

Dalam kasus kista bartholin yang sudah sangat besar maka penanganan medis adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan. Misalnya melakukan operasi insisi dan drainase untuk ukuran kista yang besar dan telah menyebarkan infeksi ke bagian organ lain. Operasi ini dilakukan untuk membuat sayatan kecil pada kista agar cairan nanah di dalamnya dapat keluar, yang dikenal dengan istilah drainase.

Selain itu, hal lain yang juga bisa digunakan untuk meredakan kista bartholin yakni dengan pemasangan selang menggunakan balon kateter. Hal ini berguna untuk mengeluarkan cairan nanah di dalamnya. Beberapa dokter atau pasien lain juga mungkin lebih suka melalui penanganan medis lain, termasuk marsupialisasi kista dan pengangkatan kelenjar bartholin.

Dengan demikian, semua pantangan ketika mengalami kista bartholin harus dihindari. Sebaliknya, untuk meredakan kista bartholin anda sebaiknya selalu melakukan perawatan diri, menjaga area organ intim tetap bersih, gunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan intim serta terapkan pola hidup sehat sesuai penjelasan diatas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *