13 Manfaat Ashwagandha Untuk Kesehatan Tubuh

Daftar Isi

Ashwagandha merupakan tanaman herbal yang berasal dari India dengan nama ilmiah Withania somnifera. Herbal ini juga memiliki sebutan lain yaitu ceri musim dingin, Ajagandha, Hindi Kanaje, Samm Al Ferakh, atau ginseng India. Tanaman ini dikenal sebagai herbal yang memiliki banyak khasiat dan tergolong sebagai salah satu ramuan dalam pengobatan Ayurveda.

Tentang Ashwagandha

Penggunaan ashwagandha dalam sistem pengobatan diyakini sudah dipraktikkan di India sejak 6000 SM. Selama 6000 tahun ini, ashwagandha dimanfaatkan akarnya sebagai tonik, afrodisiak, diuretik, anthelmintic, astringen, termogenik dan stimulant. Akarnya yang berbau seperti kuda atau “Ashwa”, menjadi dasar penamaan tanaman herbal ini. Konon banyak masyarakat India yang juga percaya bahwa mengonsumsi ashwagandha akan membuat seseorang memiliki kekuatan dan kebugaran layaknya seorang kuda.

Ashwagandha termasuk salah satu ramuan terpenting dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda India. Ini adalah bahan yang digunakan selama ribuan tahun lalu, sebagai Rasayana untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang luas. Rasayana merupakan salah satu istilah untuk menyebut sistem pengobatan yang dapat memperpanjang umur dan menyegarkan tubuh. Rasayana juga digambarkan sebagai persiapan herbal yang mempromosikan keadaan muda sepanjang hidup dengan kesehatan fisik dan mental yang bahagia.

Ashwagandha biasa digunakan pada hampir semua kalangan usia. Jenis obat ini diberikan pada anak kecil sebagai tonik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memenuhi gizi terhadap anak yang bertubuh kurus. Ramuan ashwagandha juga diminum oleh orang dewasa dan lansia untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, seperti gangguan saraf, gondok, sembelit, rematik, dan lain-lain.

Di antara ramuan Rasayana Ayurveda, ashwagandha memegang kendali dan paling menonjol dibandingkan bahan herbal lain. Status ini dilabeli dengan Sattvic Kapha Rasayana atau dikenal dengan istilah Minuman Para Dewa. Sebagian besar herbal Rasayana adalah adaptogen atau agen anti-stress. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat sangat beragam, mulai dari daun, bunga, biji dan akar.

Mengapa Ashwagandha Populer?

Popularitas dari ashwagandha didasari oleh kemampuannya untuk membuat tubuh rileks dan tenang. Sehingga ashwagandha dijadikan solusi untuk menghilangkan stres yang berkepanjangan. Ashwagandha cocok bagi siapapun yang lebih memilih obat-obatan herbal daripada obat medis dengan berbagai alasan personal.

Kehidupan modern yang penuh dengan pemicu stres berkontribusi pada berbagai penyakit fisik dan mental, yang mendorong banyak orang untuk berusaha mencari pengobatan agar merasa lebih baik. Meskipun sudah melakukan gaya hidup sehat, namun banyak orang yang juga membutuhkan dukungan pengobatan jangka pendek untuk meredakan stres.

Sebagian orang mungkin memilih untuk menggunakan obat resep yang mendukung fungsi serotonin, sementara bagi yang lain mungkin membutuhkan tanaman herbal. Inilah yang membuat ashwagandha populer karena dikenal sebagai tanaman herbal yang cukup aman. Kebanyakan orang dapat menggunakan suplemen ginseng India ini, meskipun langkah terbaik tetap mendiskusikannya terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan. Hal ini dikarenakan meskipun ashwagandha ditoleransi dengan baik, namun efek samping juga mungkin terjadi pada kelompok kecil.

Ashwagandha umumnya tersedia sebagai churna yakni bubuk yang diayak halus dan dicampur dengan air, serta ghee (sejenis mentega) atau madu. Ashwagandha menjadi adaptogen yang kuat sehingga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres. Tak hanya itu, bahan herbal ini juga mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit dengan meningkatkan imunitas pada sel-sel tubuh.

Manfaat tersebut didapatkan dari banyaknya konstituen ashwagandha yang mendukung tindakan imunomodulator. Ashwagandha mengandung senyawa aktif kimia yang dapat membantu menenangkan otak, mengurangi pembengkakan, menurunkan tekanan darah dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Ini adalah manfaat utama yang membuat ashwagandha disukai oleh semua kalangan.

Manfaat Ashwagandha

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, ashwagandha sudah lama dikenal sebagai bahan pengobatan tradisional yang baik untuk kesehatan tubuh. Untuk lebih mudah memahami manfaat luar biasa dari tanaman herbal India ini, berikut daftar lengkapnya.

Mengatasi Gejala Stres

Ashwagandha diklasifikasikan sebagai adaptogen yang berarti memberikan manfaat bagi tubuh untuk mengatasi stres. Senyawa ini dapat meningkatkan fungsi otak untuk melawan kecemasan dan depresi yang menjadi pemicu stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ramuan ini dapat mengurangi gejala stres dan kecemasan dengan sangat signifikan.

Penelitian tersebut dilakukan selama 60 hari dengan peserta yang mengalami stres kronis. Mereka yang mengonsumsi ashwagandha mengalami penurunan stres dan kecemasan hingga 69 persen. Penurunan ini disertai dengan pengembalian kualitas tidur yang lebih baik bagi penderita stres yang diiringi dengan insomnia.

Penggunaan ashwagandha untuk mengatasi gejala stres dilakukan dengan mengoleskan dan memijat tubuh dengan minyak Ayurveda tradisional ini. Penggunaan minyak tersebut direkomendasikan dalam tulisan Ayurvedic kuno, Sahastrayogam. Dalam tulisan ini minyak ashwagandha disebut sebagai Ayurvedic Sugandhadi Oil, yakni minyak yang dicampurkan dengan bahan herbal lain untuk meredakan stres, kelelahan, otot tegang, dan pegal-pegal.

Menurunkan Kadar Gula Darah

Dalam beberapa penelitian ashwagandha dapat menurunkan kadar gula darah. Manfaat ini diperoleh dari kemampuan ashwagandha untuk meningkatkan sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin di dalam sel otot. Selain menurunkan tekanan gula darah pada orang sehat, ashwagandha juga baik untuk mengobati penderita diabetes.

Lebih lanjut, penderita skizorfrenia juga pernah diteliti sebagai sampel untuk menurunkan kadar gula darah puasa. Mereka mengalami penurunan tekanan gula darah hingga 13,5 mg-dL. Penelitian lain terhadap 6 orang yang mengalami diabetes tipe 2 menunjukkan hasil bahwa suplemen ashwagandha yang dikonsumsi selama 30 hari, dapat menurunkan kadar gula darah puasa terhadap kelompok orang ini.

Meredakan Peradangan

Peradangan adalah respon normal tubuh terhadap infeksi, racun, dan trauma. Dalam kondisi normal tubuh akan menghasilkan respon inflamasi untuk mengembalikan keseimbangan. Akan tetapi pada kasus nyeri kronis, tubuh tidak mampu menghasilkan respon inflamasi sehingga menyebabkan peradangan. Oleh sebab itu, bahan herbal seperti ashwagandha dijadikan sebagai solusi.

Kemampuan ini diperoleh dengan meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami yang merupakan sel kekebalan untuk melawan infeksi. Ini juga terbukti mengurangi senyawa peradangan seperti protein-C-reaktif (CRP). Kelompok orang yang mengonsumsi 200 mg ekstrak ashwagandha setiap hari mengalami penurunan CRP rata-rata hingga 36 persen, yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo.

Menurunkan Kolesterol Dan Trigliserida

Selain efek anti-inflamasi, ashwagandha dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida. Penurunan ini mencapai 53 persen untuk kolesterol total dan hampir 45 persen untuk trigliserida. Dalam Indian Journal Experimental Biology menyebutkan bahwa, ashwagandha berkhasiat untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat LDL dan trigliserida.

Tiga jenis zat berbahaya tersebut mampu memperbesar peluang terjadinya penyakit jantung hingga dua kali lipat. Oleh sebab itu, mengonsumsi ashwagandha dapat menjadi cara yang sederhana untuk meminimalisir resiko penyakit tersebut.

Meredakan Gejala Insomnia

Tidur adalah istirahat yang paling baik untuk mengembalikan stamina dan fungsi organ tubuh. Tidur yang tidak cukup membuat seseorang sering mengantuk dan mengurangi produktivitas. Dikarenakan pentingnya memberikan tubuh jeda untuk tidur, maka gangguan tidur misalnya insomnia dapat membahayakan kesehatan.

Kabar baiknya insomnia dapat diatasi dengan ashwagandha. Ashwagandha dikenal memiliki senyawa aktif yang berpotensi untuk merangsang kualitas tidur yang lebih baik. Ini dilakukan dengan memberikan 300 mg ekstrak ashwagandha untuk dikonsumsi sebagai minuman dua kali sehari. Bubuk ashwagandha juga bisa dicampur dengan susu untuk diminum satu jam sebelum tidur agar istirahat lebih maksimal.

Meningkatkan Kekuatan Dan Massa Otot

Tanaman ashwagandha memiliki manfaat untuk meningkatkan massa dan kekuatan otot sesuai dengan yang dijelaskan dalam sebuah jurnal penelitian di tahun 2015. Penelitian ini merekrut pria sehat untuk mengonsumsi 750-1250 mg bubuk dari akar ashwagandha.

Mengonsumsi bubuk ini dilakukan sebanyak sekali dalam sehari selama 30 hari. Hasilnya, membuktikan bahwa terdapat peningkatan otot yang sangat signifikan. Hasil ini juga termasuk mengurangi lemak lebih di dalam tubuh hingga dua kali lipat, dibandingkan dengan kelompok orang yang melakukan pengobatan plasebo.

Mengatasi Kanker

Ashwagandha mengandung senyawa withaferin yang merupakan senyawa untuk membantu menginduksi kematian dari sel kanker. Senyawa ini juga mampu mencegah pertumbuhan sel kanker baru dengan beberapa cara. Withaferin diyakini mendorong pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) di dalam sel kanker, sehingga akan mengganggu fungsinya.

Manfaat ini dapat diterapkan untuk mengobati berbagai jenis kanker termasuk kanker payudara, paru-paru, usus besar, otak, hingga kanker rahim. Bagi seseorang yang tengah mengalami tumor, maka kandungan withaferin dalam tanaman herbal ini mampu menurunkan pertumbuhan tumor dengan sangat signifikan. Perawatan ini juga dipercaya dapat mencegah penyebaran kanker ke organ lainnya.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ashwagandha adalah salah satu tanaman herbal dari 15 bahan lakshadi thailam yang digunakan sebagai minyak pijat tubuh. Ashwagandha bersifat menenangkan kulit yang meradang atau sensitif sehingga sangat ideal untuk semua jenis kulit. Selain itu, penggunaan ashwagandha juga dapat dijadikan sebagai sabun alami. Sabun alami ini dijadikan bahan utama untuk mandi sekaligus meregenerasi dan melindungi kulit secara tradisional.

Produk ashwagandha pada kulit akan bekerja sebagai adaptogen sekaligus anti-inflamasi. Ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terlindungi dari infeksi bakteri berbahaya yang tertular melalui kulit. Ashwagandha juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan terus menstimulasi fungsi otak dan organ tubuh dari kemungkinan penyakit fisik dan mental.

Untuk Mengobati Alzheimer

Para peneliti menemukan bahwa ashwagandha dapat menghambat produksi plak beta-amyloid. Plak ini dianggap dapat berbahaya hingga menyebabkan kematian pada sel-sel otak. Ini berdampak pada penyakit neugeneratif seperti Alzheimer. Di sebuah institusi penelitian, National Brain Research Center (NBRC) menemukan bahwa kinerja kognitif meningkat secara pesat pada satu bulan terakhir setelah menggunakan ashwagandha.

Alih-alih mengubah kimia otak secara langsung, ashwagandha dapat meningkatkan protein di hati yang membersihkan amyloid dari otak. Selain itu, ashwagandha diketahui dapat meningkatkan fungsi otak, memori, fokus dan kemampuan tubuh untuk melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

Mengobati Bisul Dan Penyakit Kulit Lainnya

Ashwagandha dikenal sebagai obat bisul. Akar ashwagandha dihaluskan menjadi bubuk, lalu dicampur dengan air hingga lumat menjadi pasta. Selanjutnya pasta ini dapat dioleskan untuk mengurangi peradangan pada persendian. Cara ini juga diterapkan secara lokal untuk mengobati bisul yaitu pembengkakan berisi nanah yang menyakitkan. Ekstrak ashwagandha sudah banyak dijual sebagai kapsul yang dapat mengobati penyakit kulit termasuk bisul, luka bakar, luka memar, maupun kondisi gangguan kesehatan lainnya.

Secara khusus ashwagandha juga dapat mengobati penyakit kulit yang cukup langka yaitu vitiligo. Vitiligo adalah berhenti berfungsinya sel-sel penghasil pigmen sehingga menyebabkan warna kulit hilang dalam bentuk bercak. Kondisi ini dapat mengenai mulut, kulit kepala, dan mata.

Meskipun vitiligo tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun perawatan medis atau obat-obatan herbal dapat membantu mengurangi gejala. Ashwagandha adalah salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengurangi sebagian besar gejala dari gangguan pada kulit. Bahan herbal ashwagandha dapat dikonsumsi secara teratur baik dalam bentuk kapsul, herbal mentah, ekstrak maupun bubuk.

Meningkatkan Kesuburan

Dalam sebuah penelitian berjudul Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, bubuk ashwagandha dapat meningkatkan kadar testosteron dan kesehatan reproduksi pria. Ini dikenal dengan sebagai obat penambah stamina dan vitalitas pria secara alami.

Kandungan antioksidan yang tinggi dari tanaman ini, dapat meningkatkan kualitas sperma, sehingga secara langsung berdampak pada peningkatan kesuburan. Selain mengonsumsinya sebagai bubuk, ashwagandha juga dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen stamina pria yang dapat dibeli pada toko kesehatan maupun toko online.

Meningkatkan Kesehatan Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid sangat penting untuk menunjang metabolisme tubuh. Kelebihan maupun kekurangan hormon tiroid dapat mengganggu kesehatan. Dalam hal ini, ashwagandha cenderung ditujukan untuk seseorang yang mengalami kadar tiroid yang rendah.

Dengan meningkatkan kadar hormon T3 dan T4, maka ashwagandha berperan untuk menstabilkan hipotiroidisme. Sementara di sisi lain, ashwagandha tidak dianjurkan untuk gangguan tiroid berupa hipertiroidisme karena justru meningkatkan aktivitas hormon tiroid yang akan memperburuk gejala. Dengan demikian produk ini tidak boleh digunakan tanpa mengetahui kondisi penyakit secara pasti.

Mencegah Gejala Menopause

Ketika hendak memasuki masa menopause, tubuh akan mengalami ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat menyebabkan hot flashes, kecemasan, depresi, insomnia, dan kontrol emosi yang buruk. Untungnya ashwagandha dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Ashwagandha bekerja dengan meningkatkan sistem endokrin yang memperkuat kelenjar adrenal, mengurangi kortisol, dan meningkatkan produksi darah. Peningkatan hormon dan aliran darah memiliki efek positif untuk mengurangi gejala menopause, serta membantu menjaga kesehatan menstruasi bagi wanita yang lebih muda.

Dosis Dan Efek Samping

Sebenarnya tidak ada takaran yang pasti untuk mengonsumsi ashwagandha ini, namun biasanya orang dianjurkan untuk mengonsumsi 125 mg sampai dengan 5 gram per hari. Akan tetapi, ashwagandha dalam bentuk suplemen biasanya dosis penggunaannya disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan.

Hal yang perlu diperhatikan dari tanaman herbal ini yaitu kemungkinan efek samping yang dialami jika mengonsumsinya. Meskipun ashwagandha termasuk tanaman herbal yang sudah melewati banyak penelitian, namun bagi beberapa orang masih mungkin mengalami ketidakcocokan.

Biasanya jika tidak cocok akan ditandai dengan penglihatan kabur, meningkatnya kadar testosteron berlebihan, naiknya asam lambung, sensasi berat di kepala dan pusing. Sementara beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ashwagandha antara lain ibu hamil, ibu menyusui, penderita penyakit autoimun, penderita hipertiroidisme dan gangguan peredaran darah.

Selain itu, obat herbal ini juga mungkin mengalami reaksi negatif terhadap obat-obatan medis seperti obat anticemas, obat penenang, obat tiroid, obat gula darah, obat pengecer darah, dan obat tekanan darah. Oleh sebab itu, berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi ashwagandha sangat dianjurkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *