13 Makanan Khas Medan yang Harus Kamu Coba

Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera di Indonesia, yang dikenal sebagai rumah dari danau vulkanik terbesar di dunia. Terdapat banyak hal yang ditawarkan mulai dari tempat wisata yang beragam, air terjun yang memukau hingga makanan lezat di Medan. Ada banyak makanan pinggir jalan, rumah makan, hingga restoran untuk dijelajahi. Makanan di Medan adalah puncak dari banyak budaya. Berikut adalah daftar makanan khas Medan yang harus Anda coba untuk pengalaman yang menggugah selera dan menggiurkan.

Mie Gomak

Sajian mie sepertinya sangat populer di daerah manapun, termasuk di Medan. Saat anda mengunjungi kota Medan, jangan melewatkan “Spaghetti” ala Toba ini. Mie gomak menjadi salah satu hidangan yang paling populer, yang berasal dari Batak, tepatnya di Tapanuli dan Sibolga.

Kuliner khas ini seringkali disebut sebagai spaghetti, sebab mie kering tersebut berbentuk lidi dengan warna kuning yang sangat menyerupai spaghetti asal Italia. Sajian mie ini menjadi ciri khas kota Medan, karena sangat mudah ditemukan di banyak warung pinggir jalan di setiap daerah misalnya di Balige, Labuhan Batu, Parapat, Siantar, Sibolga, hingga Tapanuli.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai MSG

Popularitasnya kian meningkat, sebab mie gomak menggunakan bumbu andalan Batak, yaitu andaliman. Bumbu ini terkenal akan rasanya yang pedas, getir, dan membuat lidah menjadi kelu. Bumbu yang digunakan tentu menjadikan mie gomak semakin istimewa di daerah Medan serta menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Nama mie gomak pun diambil dari cara penyajiannya. Kata “gomak” merujuk pada cara mie ini disajikan, yaitu mie yang telah matang diaduk dengan tangan untuk mencampurkan bumbu-bumbu yang digunakan. Namun, untuk menjaga makanan agar tetap higienis, cara penyajian tersebut diubah menjadi menggunakan garpu atau sendok untuk mengaduknya. Mie gomak juga biasa dimasak dengan cara tradisional, yaitu menggunakan tungku, hal ini bertujuan untuk mempertahankan rasa dan membuat bumbu meresap sempurna, serta menjaga rasa dari bumbu andaliman tetap harum.

Spaghetti ala Toba ini pun memiliki beberapa variasi, yaitu mie gomak kuah, mie gomak goreng, serta mie gomak dengan bumbu kacang. Ketiga varian tersebut dikategorikan berdasarkan cara penyajian mie lezat ini. Sajian mie gomak kuah yaitu mie yang sudah direbus, disiram oleh kuah santan dengan bumbu-bumbu yang melimpah seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, kemiri, kunyit, kelapa gonseng, lengkuas, serta tak lupa dengan bumbu andalan Batak, yaitu andaliman.

Santan yang digunakan pada sajian mie gomak kuah juga dapat ditambahkan dengan buncis atau labu siam. Untuk sajian lengkap mie ini, seringkali ditambahkan bawang goreng, irisan kol, serta kerupuk. Sedangkan untuk mie gomak goreng, cara penyajiannya serupa dengan membuat mie biasa.

Namun, spaghetti ala Toba ini dilengkapi dengan toping yang beragam, yaitu ayam, bakso, sosis, serta sayur-sayuran yakni sawi atau kol. Varian mie gomak bumbu kacang sedikit berbeda dengan kedua varian lainnya, yaitu terdapat bumbu kacang yang dituangkan di atas mie gomak yang sudah matang. Lalu, mie gomak bumbu kacang dilengkapi juga dengan bawang goreng serta kerupuk.

Mie Balap Medan

Kuliner mie memang selalu menjadi kuliner yang paling banyak dicari. Selain mie gomak, mie balap ini tak kalah populer dengan spaghetti ala Toba tersebut. Mie balap sering dijadikan menu sarapan, karena hidangan ini cukup mudah ditemukan di berbagai sudut di kota Medan. Istilah balap pada hidangan ini merujuk pada penyajiannya yang cepat hanya memakan waktu 5 menit dengan porsi yang besar.

Mie balap juga terkenal akan penggunaan bumbu yang sederhana, namun tetap terasa sangat lezat. Bagian yang tak kalah menarik selain rasa yang ditawarkan, harga dari mie balap pun termasuk murah, sehingga banyak dilirik oleh warga Medan. Bahan utama dari mie balap adalah mie kuning. Namun, para pedagang kerap memvariasikan mie kuning dengan kwetiau atau bihun agar sajian mie ini tidak monoton di mata para pembeli.

Lauk pauk yang digunakan pun menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti aneka seafood, bakso ikan, daging, telur, bawang, sawi, tauge, serta disajikan di atas daun pisang. Berdasarkan penjelasan tersebut, tak heran jika mie balap menjadi kuliner yang seringkali diburu oleh masyarakat saat sarapan.

Bihun Bebek Medan

Selain sajian mie, ketika berkunjung ke Medan, kuliner bihun bebek ini tak boleh dilewatkan. Bihun ini tak kalah populer dengan kuliner mie, ini juga merupakan kuliner khas yang banyak ditemukan di Sumatera Utara, khususnya di Medan. Dikenal akan kelezatannya, bihun bebek Medan menjadi kuliner yang seringkali dicari oleh para wisatawan. Sebab, bihun ini memiliki cita rasa yang khas serta kuah kaldu yang lezat, membuatnya cocok disantap pada malam hari saat masih hangat.

Bihun bebek ini berupa sajian bihun yang direbus serta disiram dengan kuah yang berasal dari kaldu rebusan bebek, serta diberi tambahan irisan daging bebek yang lezat. Tak lupa juga dengan irisan acar cabai rawit merah, bawang putih cincang yang digoreng kering, seledri, serta daun selada, untuk menambahkan kelezatan bihun khas Medan ini.

Di beberapa rumah makan di Medan, variasi bihun bebek dapat ditemukan dalam variasi yang halal dan non halal. Walaupun biasanya bihun bebek Medan ditambahkan suwiran daging bebek, namun ada juga yang menggunakan toping seperti bakso udang dan Khau Bak (daging babi). Saat berkunjung ke Medan, anda bisa menyesuaikan mana yang menjadi favorit anda serta syariat agama yang ditentukan. Namun apapun pilihannya, bihun bebek Medan ini merupakan kuliner yang wajib dicoba karena kelezatannya yang begitu memanjakan lidah.

Kari Bihun Medan

Kari merupakan hidangan khas India yang populer hingga ke mancanegara. Namun, apa jadinya jika kari dipadukan dengan bihun? Di Medan, rupanya kuliner ini juga menjadi salah satu sajian yang sangat populer. Kari bihun sangat cocok dijadikan menu untuk berbuka puasa atau pada saat sarapan.

Kari bihun terdiri dari bihun yang direbus lalu diberi siraman kuah kari lezat yang lengkap dengan toping yang beragam, seperti kentang, ayam, atau sapi, yang bisa dipilih bagian yang ingin ditambahkan sebagai toping, mulai dari daging, kulit, ati, ampela, hingga usus.

Hidangan ini pun bertambah lezat berkat rempah-rempah yang digunakan, yaitu kayu manis, jintan, ketumbar, dan rempah lainnya, sehingga, aroma serta rasa dari kari bihun ini menjadi sangat nikmat. Selain itu, kari bihun juga ditambahkan pelengkap yang menggunakan taburan bawang merah ataupun irisan cabai merah, yang menambah cita rasa pedas.

Jika anda biasa menyantap hidangan dengan porsi besar, anda tak perlu khawatir, karena kari bihun bisa disantap bersama nasi putih hangat. Akan tetapi, biasanya satu porsi kari ini sudah terdapat bihun dalam jumlah besar serta kentang kukus yang akan membuat perut terasa kenyang.

Lontong Medan

Sajian lontong sayur mungkin banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, namun, saat pergi ke Medan, terdapat jenis lontong yang wajib anda cicipi, yaitu lontong Medan. Lontong Medan memiliki ciri khasnya tersendiri yang membuatnya istimewa daripada lontong sayur yang umum ditemukan. Lontong Medan menjadi menu sarapan dengan cita rasa yang khas, yaitu terletak pada bumbu lento serta toping khas Medan yang digunakan pada sajian ini.

Meskipun lontong Medan tak jauh berbeda dengan lontong sayur pada umumnya yang menggunakan kuah santan berwarna kuning kemerahan, namun toping khas Medan seperti tauco, ikan teri, sambal tempe, bihun goreng, serundeng, kerupuk kentang, telur, bahkan hingga bumbu rendang. Maka tak heran jika lontong Medan dinilai lebih istimewa dari lontong sayur biasanya.

Selain toping tersebut, lontong Medan juga berisi gulai yang terbuat dari sayur labu jipang atau labu siam, yang dipadukan dengan kacang panjang serta wortel. Tauco yang digunakan sebagai toping pada hidangan ini juga seringkali dikombinasikan dengan kerang kupas atau jeroan ayam, seperti bagian hati atau usus ayam yang dipotong menjadi beberapa bagian.

Bagian yang menarik perhatian warga Medan dan para wisatawan adalah cita rasa khas yang dimiliki hidangan ini, yaitu penggunaan bumbu khas Medan seperti kecombrang atau rias dan takokak. Bumbu-bumbu tersebut berperan dalam menciptakan rasa gurih serta pedas pada lontong Medan, sehingga akan sangat menggugah selera.

Soto Medan

Siapa yang tak suka soto? Sebagian besar orang pasti menyukai soto. Hidangan yang masuk dalam kategori makanan terlezat di dunia ini juga tersedia di Medan dengan ciri khas yang dimilikinya. Soto Medan juga menjadi makanan yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Medan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap daerah pasti memiliki ciri khasnya tersendiri, begitu pula dengan soto Medan. Ciri khas soto ini terletak pada penampilan dan tekstur penyajiannya. Kuah kuning nan kental dari soto Medan ini berasal dari santan yang digunakan, serta campuran rempah-rempah yakni kunyit, jahe, merica, lengkuas, dan jintan yang memperkuat rasa soto Medan ini.

Dalam satu porsi soto Medan, biasanya dilengkapi dengan potongan daging ayam atau daging sapi, telur rebus, tauge, kentang, mie, tomat, emping, serta bawang goreng dan seledri. Hidangan ini sangat cocok dimakan selagi hangat. Berbagai toping yang ditawarkan mungkin sangat umum karena soto khas lainnya banyak menggunakan toping tersebut. Namun, pada soto Medan, biasanya terdapat perkedel yang dijadikan hiasan atau pelengkap dari sajian ini. Hal tersebut membuat soto Medan memiliki ciri khas yang tak dimiliki soto pada umumnya.

Nasi Kentut Medan

Nasi kentut ini mungkin memiliki nama yang sedikit nyeleneh dan tak enak didengar bagi sebagian orang. Namun, kudapan ini tak bisa dinilai berdasarkan namanya, karena faktanya, nasi kentut menjadi hidangan lezat yang dapat anda cicipi selama berada di Medan.

Nama “kentut” berasal dari jenis daun yaitu dau sembukan atau daun kentut yang digunakan pada kuliner unik khas Medan ini. Sajian ini terdiri dari nasi putih biasa yang dibumbui dengan daun sembukan serta rempah lainnya, lengkap dengan variasi lauk pauk antara lain ikan teri, pepes oncom, ayam goreng, tahu goreng, tumis sayur, hingga sambal pedas.

Nasi kentut dimasak dengan daun sembukan yang membuat nasi tersebut berubah menjadi sedikit kehijauan, serta aroma lezat yang keluar dari nasi kentut menjadi ciri khas hidangan khas Medan ini. Anda akan menemukan rasa yang unik yang jarang ditemukan selain di Medan dengan mencicipi hidangan yang satu ini.

Laksa Medan

Jika anda menyukai rasa pedas nan menyegarkan, anda harus mencicipi laksa Medan saat berkunjung ke sana. Hidangan ini terdiri dari mie bulat rebus yang kemudian disajikan bersama kuah santan kental dengan rasa gurih dan pedas. Selain santan kental dengan rasa gurih dan pedas, rasa dari laksa Medan dipengaruhi oleh berbagai bumbu yang digunakan, di antaranya adalah bawang putih, bawang merah, irisan cabai, jahe, dan lengkuas.

Untuk menambah kenikmatan laksa Medan, sajian ini dilengkapi dengan isian seperti kecambah, telur rebus, daging sapi, atau udang. Anda bisa menyantap laksa Medan sebagai menu makanan utama ataupun makanan ringan. Laksa Medan mudah ditemukan di berbagai rumah makan pinggir jalan ataupun restoran di kota Medan. Variasi laksa Medan pun cukup beragam, mulai dari laksa Medan klasik, hingga laksa Medan yang diberi tambahan pangsit atau otak-otak.

Daun Ubi Tumbuk

Bagi pencinta sayuran, ketika mengunjungi kota Medan, anda wajib mencicipi daun ubi tumbuk. Di Batak, daun singkong menjadi jenis sayuran yang paling banyak disantap, yang berupa hidangan daun ubi tumbuk. Makanan ini berupa daun singkong yang terlebih dahulu dihaluskan sebelum dimasak dengan alu atau lumpang atau alat tumbuk yang terbuat dari batu atau kayu. Setelah daun singkong ditumbuk, sayur ini diberi santan serta tambahan bumbu khas yang beragam.

Meski dari segi penampilan hidangan ini tak cukup menarik perhatian masyarakat, namun daun ubi tumbuk dinilai kaya akan manfaatnya yang berasal dari daun singkong. Dari segi rasa, daun ubi tumbuk juga menawarkan rasa yang lezat yang dapat dinikmati warga sekitar ataupun wisatawan.

Lemang

Beralih ke makanan yang ringan, seperti lemang, ini juga merupakan makanan yang tak boleh ketinggalan saat anda berada di kota Medan. Sajian kuliner ini diketahui menjadi yang paling banyak diincar pada saat berburu takjil. Lemang Medan berbahan dasar ketan dan santan, lalu dibalut dengan daun pisang kemudian dimasak dan dibakar dalam bambu.

Bika Ambon

Makanan khas Medan selanjutnya adalah bika Ambon. Semua pasti pernah merasakan kelezatan dari bika Ambon ini. Meski namanya terkadang membuat orang awam keliru, namun bika Ambon merupakan makanan khas Medan. Bika Ambon seringkali menjadi buah tangan untuk diberikan kepada kerabat atau sanak saudara. Ini menjadi penganan lezat dengan rasa manis dan aroma daun jeruk yang berbentuk balok berwarna kuning serta berpori.

Kue khas tradisional Medan ini mirip dengan kue bika atau bingka khas Melayu. Akan tetapi, yang membuat bika Ambon berbeda dengan kue khas Melayu tersebut adalah proses pembuatannya. Dalam membuat bika Ambon, ditambahkan pengembang yang berbahan dasar nira agar memiliki rasa khasnya sendiri. Dahulu, bika Ambon hanya terdiri dari satu rasa, dan selalu berwarna kuning. Namun saat ini, variasi bika Ambon turut berkembang mengikuti perkembangan zaman. Anda bisa menemukan bika Ambon dengan rasa keju, cokelat, pandan, durian, dan lainnya.

Martabak Piring Murni

Camilan lezat lainnya juga dimiliki oleh kota Medan, yaitu martabak piring murni. Bagi anda yang akan atau sedang mengunjungi kota Medan, jangan lupa masukkan daftar camilan ini ke dalam kuliner yang wajib dicoba. Martabak piring murni menjadi sajian legendaris yang telah ada sejak bertahun-tahun lamanya.

Cara memasak camilan lezat ini cukup unik, yaitu dimasak di atas tungku api yang berisi arang dengan suhu yang telah disesuaikan. Martabak piring murni yang telah matang diolesi mentega serta diberi taburan meses, biji wijen, coklat, kacang, keju, dan masih banyak lagi.

Sehat Dimulai Dari Dapur Anda

Terdapat dua jenis martabak yang biasa ditawarkan penjual di kota Medan, yaitu dengan bentuk tebal dan tipis. Perbedaan keduanya hanya terletak pada ketebalannya saja, namun toping yang digunakan pun sama. Martabak ini menawarkan rasa yang lezat, serta harga yang terjangkau yang dibanderol mulai dari 3000 hingga 8000 rupiah per porsinya. Martabak piring murni banyak dijual pada saat malam hari, sehingga akan sangat nikmat disajikan selagi hangat.

Rujak Kolam

Jajaran kuliner khas Medan yang terakhir adalah rujak kolam. Rujak kolam menjadi favorit dari berbagai kalangan. Rujak kolam diketahui telah ada sejak 1960an dan menggunakan resep secara turun-temurun. Isian dari rujak kolam mirip dengan rujak pada umumnya, yaitu berisi buah-buahan segar seperti mangga, pepaya, jambu, belimbing, bengkoang, timun, dan nanas. Namun yang membedakannya ialah rujak kolam menambahkan pisang batu muda yang menjadi daya tarik masyarakat.

Masing-masing daerah memiliki cita rasa kuliner yang khas tersendiri yang menjadi daya tarik bagi warga lokal ataupun wisatawan asing, begitu pula dengan kota Medan. Beragam kuliner yang ditawarkan tak terlepas dari sentuhan kota Medan itu sendiri. Jadi, saat mengunjungi Medan, jangan lupa untuk mencicipi kuliner lezat seperti yang telah dijabarkan di atas.

Ingin berlibur ke Jogja namun bingung kuliner apa saja yang akan dicicipi di sana? Tenang saja, Cairo Food punya daftar makanan yang wajib Anda cicipi dengan klik link berikut ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *