Kontaminasi silang bisa terjadi di dapur saat Anda mengolah makanan. Bakteri dapat berpindah dari peralatan ke peralatan, peralatan ke makanan (atau sebaliknya), dan makanan ke makanan. Jika tidak dihindari, kontaminasi silang akan menyebabkan penyakit bawaan makanan, dan bisa menyebabkan masalah kesehatan ringan hingga sedang termasuk mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, hingga diare. Untuk mencegah ini terjadi, ada beberapa tips menghindari kontaminasi silang. Perhatikan penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Cuci Tangan Anda
Tips menghindari kontaminasi silang yang pertama dan termudah, tetapi sering diabaikan oleh banyak orang adalah mencuci tangan sebelum memulai aktivitas di dapur. Saat di dapur, kita selalu menggunakan tangan untuk berbagai kepentingan, mulai dari meracik bumbu, memotong-motong bahan makanan, memasak, hingga menyajikan makanan.
Cuci tangan harus selalu dilakukan selama di dapur, misalnya sebelum mulai menyiapkan bahan makanan, setelah memegang makanan mentah, pergi ke kamar mandi, istirahat atau berbicara di telepon. Selama Anda masih berurusan dengan makanan, Anda harus mencuci tangan kapan pun untuk menghindari kontaminasi silang.
Dalam hal ini, mencuci tangan pun ada cara yang tepat, dan bukan hanya membenamkan tangan Anda di bawah air dingin selama 2 detik. Cara mencuci tangan yang tepat menurut World Health Organization (WHO) adalah dengan membasahi tangan dengan air bersih yang mengalir, baik itu hangat maupun dingin. Saat akan menggunakan sabun, matikan keran.
Cuci seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, hingga bawah kuku. Lakukan langkah tersebut selama 20 detik. Jika Anda membutuhkan pengatur waktu, cobalah menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” dua kali. Bilas dan keringkan dengan tisu atau lap bersih. Penting untuk diingat bahwa Anda harus menggunakan lap khusus untuk mengeringkan tangan, agar tak menyebabkan kontaminasi ulang.
Simpan Makanan dengan Benar
Menghindari kontaminasi silang bisa dilakukan dengan menyimpan makanan dengan benar. Faktanya, menyimpan makanan tak bisa dilakukan sembarangan, karena penyimpanan yang tak teratur juga bisa menyebabkan kontaminasi silang. Hal ini harus dilakukan selain mencegah kontaminasi silang, ini juga membantu membatasi penyebaran kontaminan dari satu makanan ke makanan lainnya.
Hal ini terutama untuk daging mentah yang dapat dengan mudah mengembangkan bakteri yang dapat mencemari makanan siap saji lainnya. Penyimpanan daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, unggas, hingga makanan laut harus disimpan di rak paling bawah dalam wadah penyimpanan makanan yang kokoh untuk mencegah kontak dengan makanan lain. Penting untuk menyimpannya di dalam wadah tertutup, atau gunakan plastik yang masih bagus agar sarinya tidak mentes atau bocor. Jika makanan mentah menetes atau tumpah di lemari es, segera desinfeksi dan bersihkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Untuk makanan siap saji, tempat penyimpanan yang paling tepat adalah di bagian rak paling atas, dan jangan pernah diletakkan di samping atau di rak yang sama dengan daging. Jika ruang memungkinkan, simpan daging dan produk susu di unit pendingin yang terpisah dari produk dan makanan siap saji Anda. Selain itu, perhatikan bahwa jika daging tidak dikonsumsi dalam beberapa hari, segera masukkan ke dalam freezer.
Perhatikan Talenan Anda
Talenan adalah peralatan dapur yang sangat penting untuk memotong bahan makanan, baik itu makanan siap saji, buah, bumbu, atau bahkan daging mentah dan unggas. Karena daging mentah paling mudah menyebarkan kontaminan pada makanan lain melalui perantara apa pun termasuk peralatan dapur, Anda harus memiliki setidaknya dua talenan – satu untuk makanan siap saji dan satu lagi untuk daging mentah dan unggas. Akan lebih baik lagi jika Anda memiliki talenan untuk setiap jenis bahan makanan yang berbeda.
Agar memudahkan Anda dalam membedakan setiap talenan, belilah talenan dengan warna atau jenis yang berbeda. Sebagai contoh, Anda bisa membeli talenan berwarna biru untuk makanan laut, warna merah untuk daging mentah, atau unggas dengan warna kuning atau hijau. Dengan begitu, kecil risiko Anda menggunakan talenan yang salah.
Bagian yang harus diperhatikan lainnya adalah dengan mencuci talenan setiap sehabis digunakan. Jika Anda tidak memiliki mesin pencuci piring untuk talenan plastik, pastikan Anda menggunakan air sabun yang panas – dan sering-seringlah membersihkan wastafel dengan deterjen. Untuk bahan yang lebih alami, gunakanlah cuka. Jika talenan Anda sudah mulai retak atau rusak, sebaiknya segera ganti yang baru, agar tak ada bakteri yang bersembunyi.
Gunakan Peralatan Terpisah
Selain menggunakan talenan yang berbeda, Anda juga harus sebisa mungkin menggunakan peralatan terpisah untuk setiap bahan makanan untuk mencegah kontaminan dari bahan tertentu bersentuhan dengan bahan lain. Peralatan tersebut meliputi penggunaan piring, peralatan makan, pisau atau apa pun yang bersentuhan dengan makanan.
Jika memungkinkan, coba gunakan satu set talenan, perkakas, dan wadah makanan terpisah untuk daging mentah dan satu set lainnya untuk buah-buahan dan sayuran. Memasukkan peralatan berwarna ke dalam dapur Anda adalah cara mudah untuk membedakan apa yang digunakan untuk setiap jenis makanan. Selanjutnya, pastikan setiap peralatan selalu dicuci bersih
Penting untuk diingat bahwa Anda harus selalu mencuci bersih peralatan setelah digunakan agar tetap bersih saat perlu digunakan kembali. Sanitasi di antara penggunaan peralatan, dan yang terakhir adalah pisahkan peralatan dari tempat penyimpanan makanan setelah dibersihkan dan disanitasi.
Bersihkan Semua Permukaan
Segala jenis kontaminan sering ditemukan pada permukaan di sekitar dapur, baik yang berasal dari produk makanan, produk pembersih, atau orang yang pernah bekerja di ruangan tersebut. Sebelum penyiapan makanan apa pun dilakukan, semua permukaan harus didesinfeksi secara menyeluruh untuk mencegah kontaminasi.
Ini juga berlaku pada produk makanan seperti daging mentah dan telur bersentuhan dengan permukaan apa pun, area tersebut harus dibersihkan atau didisinfeksi kembali sepenuhnya sebelum digunakan kembali, karena kontaminasi silang juga bisa terjadi antara permukaan dan bahan makanan apa pun.
Untuk membersihkannya, Anda bisa menggunakan air panas dan sabun, lalu lap dengan kain bersih atau handuk kertas untuk menyeka permukaan dapur dan meja. Anda juga bisa membersihkan setiap permukaan dengan baking soda atau jus lemon, yang lebih alami saat ingin menyeka residu yang sulit dibersihkan.
Kain atau lap yang digunakan untuk menggosok atau menyeka permukaan yang kotor juga harus dicuci sesering mungkin. Untuk spons, Anda bisa membersihkannya dengan cepat menggunakan mesin pencuci piring, karena spons adalah tempat menampung bakteri, dan pastikan untuk mengganti spons saat sudah rusak.
Jangan Bilas Daging
Meski Anda diharuskan untuk mencuci tangan hingga peralatan, namun ketika akan mengolah daging mentah, jangan pernah membilasnya. Alih-alih menjadi bersih, daging mentah justru akan menyebabkan kontaminasi silang dan memberikan penyakit bawaan makanan. Daging mentah apa pun, mencakup daging merah, daging ayam, unggas, dan makanan laut tak boleh dibilas dengan air.
Bahkan, USDA mengeluarkan pedoman agar kita tidak membilas daging atau unggas Anda sebelum dimasak. USDA menemukan bahwa membilas menyebabkan air memercik ke seluruh meja Anda dan piring apa pun di wastafel atau yang ada di dekatnya, atau dengan kata lain, ini adalah cara lain untuk mengkontaminasi silang. Jika Anda khawatir akan adanya bakteri pada daging mentah, alangkah baiknya memasak dengan suhu panas yang sesuai.
Bilas Produk dengan Benar
Membilas bahan makanan bisa menghindari kontaminasi silang, namun itu tak berlaku pada daging mentah. Pada poin ini, Anda mengharuskan membilas produk dengan benar, terutama untuk buah-buahan dan sayuran. Kontaminasi silang bisa terjadi akibat mengiris buah, terlebih jika Anda menggunakan pisau atau peralatan yang tidak bersih. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah membilas buah dan sayuran dengan air keran yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang terlihat. Saat menyiapkan sayuran seperti selada atau kubis, angkat dan buang daun terluarnya.
Gunakan Sarung Tangan Sekali Pakai
Tips menghindari kontaminasi silang berikutnya adalah dengan menggunakan sarung tangan sekali pakai. Sarung tangan memang sering digunakan saat memasak, terutama jika Anda mementingkan kebersihan saat mengolah makanan. Akan tetapi, penggunaan sarung tangan juga harus diperhatikan, sebab sarung tangan pun bisa menyebarkan kontaminan ke makanan.
Saat mengenakan sarung tangan untuk mengolah daging mentah seperti daging, unggas, ikan, segera ganti jika Anda ingin mengolah bahan makanan lainnya agar tak terjadi kontaminasi silang. Selain itu, Anda juga harus melepas atau mengenakan sarung tangan yang berbeda saat menyajikan makanan. Cara ini akan membantu menjamin makanan yang bebas kontaminan.
Masak Makanan Dengan Suhu yang Sesuai
Memasak makanan dengan suhu yang tepat membantu mencegah kontaminasi silang sekaligus memastikan makanan yang matang dengan tepat. Saat memasak daging mentah, Anda harus mengetahui suhu yang tepat agar bakteri pada daging mati, karena suhu panas mampu membunuh bakteri.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat membagikan pedoman suhu internal minimum untuk memasak daging mentah yang tepat, yaitu untuk daging sapi segar, daging sapi muda, domba, babi dan ham adalah 145 derajat Fahrenheit, dan tentu saja Anda bisa menyesuaikan teknik memasak daging yang digunakan.
Jika Anda ragu apakah suhu internal minimum tersebut sudah sesuai, gunakan saja termometer digital untuk memastikan tingkat kematangan makanan apa pun termasuk daging. Memastikan makanan dimasak dengan suhu yang ideal akan membunuh bakteri yang bersembunyi, sehingga menghasilkan hidangan yang aman dan lezat setiap saat.
Hindari Menyentuh Wajah Atau Rambut
Bakteri atau kotoran yang terdapat pada wajah atau rambut bisa menimbulkan kontaminasi silang, dan setiap helai rambut bisa saja rontok serta mencemari makanan. Anda tak ingin menyantap makanan dengan rambut di dalamnya, bukan? Untuk mencegah hal tersebut, gunakan saja penutup rambut agar rambut tak rontok. Anda juga harus menghindari menyentuh wajah agar tak ada bakteri berbahaya tersebar ke makanan. Dengan cara ini, Anda bisa memastikan keamanan pangan serta menjaga orang-orang di sekitar tetap aman.
Hindari Meracik Bumbu dan Mengolah Daging Mentah Sekaligus
Tips menghindari kontaminasi silang berikutnya adalah dengan menghindari meracik bumbu dan mengolah daging mentah sekaligus. Jika ini dilakukan bersamaan, maka akan meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan. Setelah Anda mengolah daging mentah, segera cuci tangan sebelum melanjutkan proses memasak lainnya, dan itu berlaku sebaliknya. Saat meracik bumbu, segera cuci tangan Anda, kemudian Anda bisa melanjutkan mengolah daging. Cara ini akan mencegah kontaminan yang berpindah dari satu bahan makanan ke makanan lainnya. Anda bisa membeli bumbu praktis untuk hidangan daging di Cairo Food.
Cuci Peralatan Dapur Setelah Digunakan
Setelah selesai memasak, tentunya dapur akan menjadi kotor dan berantakan. Itu tak hanya peralatan memasak saja, tetapi juga permukaan dapur yang menjadi kotor. Mengabaikan hal ini dapat menimbulkan risiko serius, karena penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh bakteri berbahaya dapat dengan cepat menyebar dari piring dan peralatan yang tidak dicuci. Untuk mencegah kontaminasi silang, Anda harus selalu mencuci setiap peralatan yang telah digunakan hingga bersih, dan pastikan permukaan dapur juga dibersihkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Terkadang, banyak orang yang mengabaikan pentingnya melakukan tips di atas agar tak terjadi kontaminasi silang. Beberapa mungkin berpikir bahwa cara yang dilakukan selama ini sudah benar, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, ada banyak pantangan yang harus dihindari untuk menghindari kontaminasi silang. Menerapkan tips di atas tak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain, terlebih jika Anda memasak makanan untuk orang lain. Lihat artikel lainnya mengenai mendeteksi dan mencegah kontaminasi mikotoksin pada rempah dengan klik tautan ini.