Lebaran identik dengan berbagai hidangan lezat untuk menyambut para tamu. Pada saat lebaran, makanan berat dan aneka kue kering seringkali disajikan. Makanan berat khas lebaran biasanya makanan yang dibuat dengan daging, seperti opor, rendang, rawon, semur, dan lainnya. Sementara aneka kue kering yang disuguhkan diletakkan dalam toples dengan berbagai bentuk. Aneka kue kering khas lebaran misalnya kastengel, putri salju, nastar, kacang bawang, kue kacang, serta berbagai kue lainnya. Aneka kue kering tersebut tentunya menjadi camilan yang seringkali dijumpai di Indonesia.
Namun, apa jadinya jika kue kering tersebut digantikan dengan camilan lainnya yang anti mainstream? Apakah camilan anti mainstream tersebut menghilangkan tradisi lebaran yang sesungguhnya? Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai camilan lebaran anti mainstream yang tentunya tetap sangat cocok untuk disajikan pada untuk menemani momen lebaran. Berikut 12 daftar camilan lebaran anti mainstream yang bisa Anda sediakan di rumah.
Kue Siput
Kue siput atau disebut juga dengan kue garpu adalah jenis camilan yang cukup terkenal. Kue kering ini adalah khas Bengkulu yang bisa Anda suguhkan kepada para tamu pada saat hari raya Idul Fitri. Dinamakan kue siput tentunya bukan tanpa alasan, pasalnya, bentuk dari kue kering ini tampak mirip dengan cangkang siput.
Tekstur kue siput ini renyah dan dapat langsung dimakan dalam sekali gigit lantaran ukurannya yang kecil. Rasa yang ditawarkan yaitu gurih, asin, dan sedikit rasa manis. Kue siput juga bisa dibuat hanya dengan rasa manis sebagai teman pendamping minum teh atau kopi. Bahan yang digunakan pun cenderung simple, yaitu margarin, tepung terigu, gula dan garam, dan biasanya diisi dengan kacang yang digulung.
Kue Keciput
Camilan lebaran anti mainstream selanjutnya adalah kue yang berasal dari Lombok. Kue keciput berbahan dasar beras ketan yang tampak serupa dengan onde-onde, namun ukurannya lebih kecil, yaitu sebesar buah ciplukan. Jika biasanya onde-onde memiliki isian kacang hijau di dalamnya, namun tidak dengan kue keciput. Kue khas Lombok ini dibuat tanpa isian seperti halnya onde-onde. Selain berbahan dasar beras ketan, kue keciput juga terbuat dari tepung terigu, telur, margarin, serta adonan perasa.
Kue keciput biasanya diberi taburan wijen di atasnya yang membuatnya semakin tampak serupa dengan onde-onde. Tekstur kue ini renyah dan tidak lembek seperti onde-onde, serta memiliki rasa manis dan gurih berpadu dengan renyahnya biji wijen. Kue keciput biasanya dibuat dalam dua bentuk, yaitu lonjong dan bulat. Ini dapat menjadi camilan lebaran untuk teman ngobrol, atau menjadi buah tangan sepulang dari Lombok.
Falafel
Falafel adalah bola goreng yang secara tradisional ditemukan dalam masakan Timur Tengah, biasanya terbuat dari buncis, meskipun beberapa varian mengandung kacang fava. Dengan suhu panas dan renyah di luar, serta lembut dan herba di dalamnya, membuat falafel banyak dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia.
Bola goreng ini sering terlihat disajikan di dalam sandwich pita bungkus, atau roti pipih, acar sayuran, dan saus berbahan tahini. Falafel tidak lagi sekadar makanan cepat saji untuk vegetarian dan vegan, tetapi juga sebagai camilan populer dan telah menjadi bagian dari menu makanan untuk berbuka puasa setiap hari di bulan Ramadhan. Hidangan ini adalah sumber protein, nutrisi, dan serat yang bagus.
Bahan dasar falafel bisa berbeda di tiap negara, tetapi bahan utamanya selalu menggunakan buncis atau bisa juga kacang fava. Falafel Mesir dibuat dengan kacang fava sedangkan falafel di Israel, Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yordania, biasanya dibuat dengan buncis. Falafel juga telah menjadi hidangan vegan yang populer di luar Timur Tengah, khususnya di Amerika Utara.
Meringue
Meringue adalah sejenis kue busa dengan rasa manis dan beratnya yang sangat ringan layaknya bulu. Larousse Gastronomique mengklaim bahwa meringue diciptakan oleh koki kue Swiss dengan asal Italia, bernama Gasparini, atau oleh koki Raja Stanislas I Leszcynski, karena beberapa percaya bahwa kata meringue berasal dari Kata Polandia marzynka.
Meringue terbuat dari beberapa bahan sederhana seperti putih telur, gula sejenis asam seperti krim atau cuka, serta komponen yang paling penting meskipun tidak terlihat, yaitu udara. Ini bisa menjadi camilan lebaran yang sangat serbaguna dan sebagian besar disiapkan untuk mengubah makanan penutup menjadi karya seni
Keistimewaan meringue yaitu dapat dikocok menjadi frosting untuk kue, diletakkan di atas pai, dimasukkan ke dalam kue untuk membuatnya mengembang, atau dicampur dengan cokelat, buah-buahan, dan kacang tanah untuk tambahan rasa. Meringue dapat dikonsumsi baik dalam bentuk lunak maupun keras, dan biasanya dibuat menggunakan metode Prancis, Italia, atau Swiss, yang semuanya berbeda satu sama lain. Ketiga metode ini menghidupkan berbagai macam makanan penutup populer, termasuk kue meringue yang disukai banyak orang.
Kue Kuping Gajah
Kue kuping gajah adalah salah satu dari banyaknya kue tradisional di Indonesia yang hingga saat ini masih banyak digemari oleh masyarakat luas. Sesuai dengan namanya, kue ini diberi nama kuping gajah sebab bentuknya yang mirip dengan telinga gajah. Selain pada saat lebaran, kue ini banyak ditemukan di berbagai pasar atau swalayan di tempat sekitar Anda. Kuping gajah memiliki beragam rasa, mulai dari rasa vanila, coklat, hingga rasa mocca. Kue ini cocok dijadikan teman mengobrol santai yang dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Basreng
Basreng atau merupakan singkatan dari bakso goreng adalah salah satu camilan anti mainstream yang bisa anda sediakan pada saat lebaran. Basreng berasal dari Bandung, yang terbuat dari bakso ikan tenggiri yang diiris tipis. Camilan ini merupakan yang paling banyak digemari oleh anak muda sebab rasanya yang lezat.
Umumnya, basreng terdiri dari dua rasa, yaitu rasa pedas dan original. Basreng dengan rasa pedas biasanya menggunakan bubuk cabai dan daun jeruk. Namun, rasa basreng bisa divariasikan menjadi rasa keju, rumput laut, dan lainnya tergantung ketersediaan bumbu perisa.
Basreng umumnya digoreng hingga kering sehingga menghasilkan tekstur yang renyah layaknya kerupuk. Namun bakso goreng ini juga bisa digoreng setengah matang dan menghasilkan tekstur kenyal saat digigit. Selain lezat, camilan khas Bandung ini juga menawarkan harga yang terjangkau, maka tak heran jika basreng banyak disukai oleh para anak muda.
Samosa
Samosa adalah kue India dan Tibet yang lezat, sangat mirip dengan spanakopita Yunani. Biasanya samosa dibuat dalam bentuk segitiga dengan adonan pastry crust atau filo. Bagian dalamnya bisa diisi dengan kari kentang, kacang polong, keju, daging domba atau ayam suwir, dan rempah-rempah. Samosa paling sering digoreng sehingga menghasilkan bagian luar yang renyah, meskipun beberapa varietas mungkin dipanggang untuk mengurangi kandungan lemak. Seringkali samosa dimakan dengan saus mint atau dengan varian chutney.
Meskipun samosa mungkin berasal dari India, pai daging atau sayuran ini juga dapat ditemukan di Timur Tengah. Samosa juga populer di Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, bahkan di Indonesia. Di Indonesia sendiri, Anda bisa menghidangkan samosa sebagai salah satu camilan lebaran anti mainstream.
Qatayef
Qatayef adalah makanan penutup asal Fatimiyah dan banyak ditemukan di sekitar Levant dan Mesir yang biasa disajikan selama bulan Ramadhan, tetapi bisa juga dihidangkan untuk camilan lebaran yang anti mainstream. Qatayef umumnya terbuat dari tepung, baking powder, ragi, air, dan terkadang ditambahkan gula. Bentuk qatayef serupa dengan pancake namun dalam ukuran yang lebih mini, dan diisi dengan keju atau kacang-kacangan seperti kenari, almond, pistachio, atau hazelnut. Namun, tidak seperti pancake, qatayef dimakan dengan tekstur renyah.
Makanan penutup ini digoreng dengan minyak panas dan direndam dalam sirup setelahnya, yang memberi warna emas mengkilap. Qatayef bisa dimakan langsung, diberi krim beku, atau ditaburi sirup gula di atasnya. Meskipun hidangan ini berasal dari Fatimiyah, qatayef kini juga sangat populer di seluruh Levant dan Mesir, di mana ia dipanggang di banyak rumah tangga.
Anda bisa mencoba berbagai varian qatayer, mulai dari qatayef special, qatayef isi kurma, qatayef isi custard, hingga qatayef keju cheddar, yang bisa anda beli di Cairo Food melalui tautan link tersebut, yang pastinya halal, tanpa pemanis buatan, tanpa pewarna, dan tanpa pengawet.
Kue Kembang Goyang
Kue kembang goyang merupakan kue kering tradisional khas Betawi yang bisa disajikan pada hari raya Idul Fitri. Meski peminat kue tradisional ini kian menurun, namun masih banyak masyarakat luas yang menyukai kue khas Betawi ini. Kue ini diberi nama kembang goyang lantaran bentuknya menyerupai kembang atau kelopak bunga, dan proses membuat kue ini dengan cara digoyang-goyang hingga adonannya terlepas dari cetakan.
Kue kembang goyang menjadi suguhan masyarakat Betawi yang disajikan pada acara hajatan yang terbuat dari tepung beras, namun dalam hal mengikuti perkembangan, kue ini kemudian divariasikan misalnya ditambahkan beberapa tetes essens frambozen, essens pandan, dan biji wijen, hingga tambahan pewarna makanan untuk membuatnya lebih menarik.
Fatayer
Camilan lebaran anti mainstream lainnya berasal dari Lebanon, yaitu fatayer. Fatayer adalah kue khas Timur Tengah yang sederhana namun lezat. Fatayer bayam (fatayer sabanekh) ini adalah versi yang paling populer di Lebanon. Nama fatayer adalah bahasa Arab untuk “kue”. Dan nama versi ini, “fatayer sabanekh”, berarti “kue bayam”.
Fatayer biasanya tidak menggunakan banyak bahan tetapi menawarkan rasa yang lezat. Fatayer biasanya diisi dengan berbagai isian atau topping yang berupa daging, sayuran, dan rempah-rempah. Ini termasuk lahmacun Turki dengan topping daging giling dan tomat dan manakeesh Lebanon dengan za’atar dan minyak zaitun.
Fatayer hadir dalam beberapa variasi berbeda, yaitu fatayer dengan daging, bayam, dan keju menjadi tiga jenis yang populer. Bentuknya juga bisa berbeda, meskipun fatayer versi bayam ini hampir selalu ditemukan dalam bentuk segitiga kecil. Setiap jenis memiliki isian yang relatif sederhana termasuk dengan versi bayam. Bahan utamanya adalah bayam, bawang merah, dan sumac.
Salah satu jenis fatayer, yaitu fatayer bayam atau spinach fatayer dapat dinikmati sebagai camilan, untuk sarapan, atau dengan hidangan lainnya sebagai bagian dari olesan mezze. Fatayer juga bisa disajikan dengan saus seperti hummus dan baba ghanoush, kue kering lainnya, salad, dan kibbeh.
Kibbeh
Kibbeh adalah camilan tradisional khas Timur Tengah yang terbuat dari gandum bulgur yang direndam dan bahan lainnya seperti bawang bombay, daging domba tetapi bisa juga menggunakan daging kambing, sapi, atau domba. Kibbeh versi vegetarian diisi dengan tomat, kentang, dan labu.
Kata kibbeh berasal dari kata kerja bahasa Arab yang berarti membentuk menjadi bola atau bentuk melingkar. Variasi kibbeh goreng, disebut kibbeh nabilseeyah dibentuk menjadi bola, diisi, lalu digoreng dengan minyak panas. Kibbeh mentah disebut kibbeh nayyeh, di mana bulgur dan daging digabungkan dengan rempah-rempah dan bawang bombay, kemudian dimasukkan ke dalam roti pipih tradisional.
Bentuk kibbeh yang paling banyak ditemukan adalah berbentuk torpedo yang diisi dengan daging cincang, tetapi kibbeh juga bisa dibuat dalam bentuk roti atau pai. Rempah yang digunakan untuk membuat kibbeh antara lain kayu manis, garam, allspice, jintan, merica, dan disertakan bawang dan kacang pinus.
Empanada
Empanada adalah pastry atau roti isi yang dipanggang atau digoreng dengan isian manis atau gurih. Empanada banyak ditemukan di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan menjadi bagian dari Asia Tenggara. Empanada berasal dari kata “empanar” yang berarti untuk membungkus roti. Roti isi ini juga tak kalah lezat untuk dijadikan camilan lebaran yang anti mainstream.
Empanada mirip dengan pai potong dan biasanya diisi dengan daging seperti ikan atau ayam, keju, telur, sayuran, dan buah-buahan. Empanada dibuat dengan melipat bagian adonan yang digulung tipis di atas isian menjadi setengah lingkaran, lalu bagian ujungnya dibentuk mengeriting agar dapat tertutup rapat.
Empanada memiliki beragam variasi di setiap negara, misalnya di Argentina, adonan empanada dibumbui dengan jintan, paprika, lalu diisi dengan bawang, telur rebus, zaitun, dan kismis. Sementara di El Savador, pastry ini dibuat dengan pisang raja berisi krim manis.
Di Indonesia sendiri, empanada dinamakan panada atau pastel, yaitu roti goreng dengan kerak tebal, lalu diisi dengan tuna atau cabai pedas. Variasi lain di Indonesia, yaitu pastel, keraknya lebih tipis sehingga memiliki tekstur renyah. Pastel biasanya berisi beragam sayuran yang dipotong dadu, seperti kentang, wortel, daun bawang, atau ayam.
Berbagai camilan tersebut menjadi camilan yang tak kalah lezat sekaligus menjadi camilan yang anti mainstream. Apakah anda tertarik menyuguhkan camilan tersebut pada lebaran kali ini? Jika Anda tertarik dengan cemilan di atas, dapat mengunjungi link ini untuk referensi lebih lanjut.