Tomat, siapa yang tidak mengenalnya? Tomat (Lycopersicum Esculentum) seringkali dijumpai pada olahan makanan. Tak jarang di Indonesia, tomat dijadikan sebagai tambahan bumbu makanan. Umumnya tomat ini dimasukkan pada hidangan berkuah, karena di dalamnya terdapat cairan yang lebih menyerap pada kuah. Inilah yang nantinya membuat kuah hidangan mu terasa segar. Tetapi tak jarang pula, orang yang menggunakan tomat untuk hidangan saus kental. Seperti pada saus asam manis atau saus bolognese pada pasta.
Tomat hijau dan tomat merah ini cukup banyak dijumpai pada makanan. Selain perbedaan pada warna, rasa kedua tomat juga cukup berbeda. Tomat hijau ini dapat memberikan rasa sedikit asam yang dominan dibanding tomat merah. Kedua tomat ini juga dapat dikonsumsi langsung, dan dapat menyegarkan tubuh. Tomat utuh memiliki banyak vitamin dan nutrisi yang dapat membantu menjaga tubuh serta menangkal beberapa penyakit kronis, serta kandungan beta-karoten hingga Vitamin C yang cukup tinggi. Betakaroten dan vitamin C merupakan zat antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Tomat juga dapat menjadi pilihan diet untuk dikonsumsi secar rutin. Semua vitamin, protein dan mineral terdapat pada tomat.
Perlu kamu ketahui, pada mulanya tomat ini dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak manfaatnya. Lalu di Peru, akhirnya mengenalkan tomat yang sudah mulai dijadikan bahan makanan karena memiliki rasa yang dianggap cocok untuk makanan. Masyarakat Peru juga mulai mengonsumsinya secara langsung. Penggunaan tomat sebagai bahan makanan secara besar-besaran mulai dilakukan di Eropa, terutama dijadikan bumbu masak. Tomat banyak digunakan untuk masakan sehari-hari. Selain itu tomat dijadikan bahan industri saus tomat, diawetkan dalam kaleng, dan berbagai macam bahan makanan bergizi tinggi lainnya. Tanaman tomat ini dapat ditanam secara luas didataran endah sampai dataran tinggi, pada lahan bekas sawah dan lahan kering. Sehingga ini mendukung penggunaan tomat secara besar-besaran dalam berbagai produk, juga kamu dapat menemukannya dimanapun.
Tomat Termasuk Buah atau Sayur?
Kamu pastinya pernah melihat keluarga atau teman dan tetanggamu yang memakan tomat secara langsung, bukan? Nah, karena tomat dapat dimakan langsung, maka khalayak banyak menanyakan status tomat ini. Apakah termasuk ke dalam golongan buah atau sayur? Banyak perdebatan yang terjadi karena perbedaan pendapat dan keinginan untuk menggolongkan tomat sebagai sayuran atau buah.
Bila kamu melihat pada bentuknya saja, tomat terbilang dapat masuk ke golongan buah. Namun, tomat sangat amat jarang sekali disediakan pada menu makanan penutup bersama buah-buahan, seperti apel, kiwi dan jeruk. Tomat juga tidak dimasukan dalam toping sebuah kue. Penggunaan tomat lebih cenderung seperti sayuran.
Perdebatan mulai terjadi tahun1893 saat importir buah beradu argumen perihal tomat. Hal ini diperdebatkan karena berpengaruh pada pajak yang dikenakan. Kala itu tomat digolongkan sebagai buah dan bukan sayur. Buah tidak dikenakan pajak, sementara sayur dikenakan pajak 10 persen untuk impor. Lalu akhirnya membuat pihak pengadilan Amerika, US Supreme Court membawanya ke sidang. Pengadilan memutuskan bahwa tomat termasuk sayuran karena didasari pada penggunaannya seperti sayuran.
Secara botani, tomat ini merupakan struktur benih dari tumbuhan yang berbunga. Bunga tersebut setelah mengalami penyerbukan, akan berubah menjadi buah. Inilah mengapa, tomat disebut dengan buah. Sedangkan sayuran adalah bagian tanaman yang bisa dimakan, dan bukan berdasarkan dari bunga yang berubah menjadi buah. Menurut definisi ini, tomat termasuk ke dalam golongan buah.
Adapun pendapat dari dosen UNJ, Pak Krisanjaya sebagai pemerhati bahasa, bahwa tomat digolongkan sebagai buah. Hal ini disebabkan karena tomat adalah ‘hasil dari tumbuhan’. Segala hasil dari tumbuhan yang berasal dari bunga, maka itu disebut buah. Dilanjut, bila nantinya akan diolah untuk dijadikan makanan, barulah disebut dengan sayur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa segala yang berbentuk hasil dari tumbuhan adalah buah. Seperti pada timun, mangga, paprika juga termasuk buah. Secara botani juga menjelaskan bahwa buah dikategorikan dengan memiliki biji. Pada tomat, tentunya memiliki biji yang nantinya bisa ditanam kembali sebagai bibit pohon baru. Segala yang berbiji termasuk golongan buah.
Hal ini sesuai dengan definisi buah, merupakan organ pada tumbuhan yang merupakan perkembangan dari bakal buah (ovarium) pada bunga. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Beraneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas dari keterkaitanya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar dan pelindung biji.
Sedangkan sayuran secara botani, adalah bentuk tanaman itu sendiri. Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, dan bunga. Seperti selada dan kangkung, pada bagian batang dan daunnya bisa dikonsumsi. Selanjutnya untuk umbi dapat ditemukan pada wortel.
Namun ternyata bagi para ahli gizi, tomat dianggap sebagi sayuran. Para ahli gizi banyak yang menerangkan dari segi nutrisi. Secara nutrisi, istilah “buah” digunakan untuk menggambarkan buah-buahan bukan nabati yang manis (terdapat fruktosa tinggi) dan memiliki daging buah. Penyebutan “nabati” digunakan untuk menunjukkan berbagai macam bagian tanaman yang tidak terlalu tinggi fruktosa. Diketahui pada tomat, fruktosa tidak tinggi, layaknya jeruk dan apel, sehingga lebih cenderung memiliki rasa plain dan sedikit asam.
Dalam banyak budaya, sayuran cenderung disajikan sebagai bagian dari hidangan utama atau pendamping, sedangkan buah dengan memiliki rasa manis biasanya merupakan makanan ringan atau makanan penutup. Jadi, akar, umbi, batang, kuncup bunga, daun, dan buah-buahan tertentu, termasuk kacang hijau, labu, dan tentu saja tomat, semuanya dianggap sayuran oleh ahli gizi. Tidak ada aturan tegas yang secara jelas menetapkannya sebagai sayuran, tetapi, mengingat tomat umumnya tidak digunakan dalam makanan penutup dan terkait erat dengan sayuran karena banyak digunakan dalam pengolahan makanan, maka ini menjelaskan bahwa tomat diklasifikasikan sebagai sayuran oleh pakar gizi.
Tetapi terdapat pula penggolongan dari tomat ini disepakati oleh negaranya sendiri. Misalnya di Tennessee, tomat dijadikan sebagai buah resmi negara, sedangkan di New Jersey menyebutnya sebagai sayur resmi negara. Negara Arkansas memainkan kedua sisi dengan mendeklarasikan tomat sebagai buah negara dan sayuran negara. Jadi, bila kamu tinggal di New Jersey sepertinya kamu akan menyebutnya sebagai sayur. Ini tentunya karena berhubungan dengan pajak proses impor dan ekspor dari buah dan sayuran. Di Indonesia, belum ada penjelasan resmi dari negara. Tetapi sudah diwakilkan dari beberapa pakar pertanian bahwa tomat diklasifikasi sebagai buah.
Disamping semua perdebatan, tentang tomat apakah termasuk buah atau sayur, tentunya tomat memiliki berbagai nutrisi penting untuk kesehatan manusia. Tomat ini menjadi salah satu makanan yang mengandung kolagen, baik untuk merawat kesehatan kulit. Tomat juga memiliki komposisi zat yang cukup lengkap dan baik, mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fospor, zat besi, vitamin A dan vitamin C. Dalam jurnal Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Vol 3, disebutkan kandungan gizi 100 gram buah tomat meliputi 93,76 % air, 21 kal energi, 0,85 gram protein, 0,33 gram lemak, 4,69 gram karbohidrat, 1,1 gram serat, 0,42 gram abu, 5 mg kalsium, 0,45 mg zat besi, 11 mg magnesium, 24 mg fosfor, 19,1 mg vitamin c, 0,05 mg thiamin, 0,047 mg riboflavin 0,628 mg niasin, asam pantotenat 0,247 mg, vitamin B6 0,080 mg. Semua kandungan ini sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.