Madu, dikenal sebagai bahan alami yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Madu biasa dijadikan tambahan makanan dan minuman sehari-hari yang baik dikonsumsi bagi semua usia. Namun, khusus untuk ibu hamil seringkali mengkhawatirkan dampak yang mungkin terjadi bila mengonsumsi madu. Padahal madu sebenarnya bisa dikonsumsi ibu hamil dengan beberapa hal yang harus diperhatikan. Bahkan bagi ibu hamil, mengonsumsi madu sebenarnya dapat bermanfaat selama masa kehamilan itu sendiri.
Manfaat Madu Untuk Ibu Hamil
Madu pada dasarnya mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh termasuk vitamin, protein, zat besi, kalsium, asam askorbat, asam pantotenat, niacin, dan riboflavin. Dengan kandungan tersebut, madu dipercaya dapat bermanfaat untuk ibu hamil.
Meredakan Rasa Mual
Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil seringkali merasakan mual yang disebabkan oleh perubahan hormonal. Madu bisa dikonsumsi sebanyak 2 sendok makan oleh ibu hamil, untuk meredakan mual yang dirasakan. Hal ini dikarenakan madu memiliki rasa manis alami yang dapat menetralisir lambung selama kehamilan.
Menambah Nafsu Makan Ibu Hamil
Manfaat madu untuk ibu hamil selanjutnya adalah menambah nafsu makan. Biasanya ibu hamil yang mengalami rasa mual yang berlebihan akan kehilangan nafsu makan. Hal ini mungkin akan berdampak pada kurangnya asupan gizi dan makanan untuk janin. Oleh sebab itu dengan mengonsumsi madu, nafsu makan ibu hamil akan lebih meningkat atau menaikkan selera untuk mengonsumsi makanan tertentu.
Menguatkan Janin
Pada trimester pertama kehamilan, janin di dalam kandungan rentan terhadap keguguran. Dengan mengonsumsi madu secara rutin pada trimester pertama maka dapat membantu menguatkan janin. Ini didapatkan dari antioksidan yang kaya di dalam madu. Antioksidan akan menguatkan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, serta menunjang perkembangan janin.
Penambah Energi
Madu baik dikonsumsi oleh ibu hamil mendekati trimester ketiga. Pada trimester ini, ibu hamil cenderung mudah merasa lelah. Oleh sebabnya minum madu akan menjadi penambah energi alami yang menyehatkan. Manfaat ini didapatkan karena madu memang mengandung kalori yang tinggi serta melancarkan metabolisme tubuh.
Mengobati Iritasi Lambung
Biasanya ketika masa kehamilan sistem pencernaan akan melambat yang diakibatkan oleh perubahan hormonal dan pembesaran rahim. Hal ini mungkin menekan usus dan lambung yang membuat ibu hamil merasa penuh dan begah. Untungnya mengonsumsi 1 sendok makan madu dengan segelas susu panas setiap hari, dapat mengurangi rasa tidak nyaman terhadap lambung ini.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Bukan rahasia lagi bahwa ketika hamil tua, ibu hamil cenderung mengalami insomnia. Biasanya untuk mengatasi insomnia ibu hamil disarankan untuk rutin meminum susu terutama di malam hari. Sebagai alternatif lain, 1-2 sendok madu dapat menjadi pengganti susu agar ibu hamil tidur lebih lelap. Minum madu ini bisa juga dicampurkan dengan segelas air hangat untuk mengurangi kadar rasa manis dari madu.
Jenis Madu Untuk Ibu Hamil
Biasanya hal yang paling dikhawatirkan oleh ibu hamil ketika mengonsumsi madu adalah dugaan bahwa janin mungkin akan terkena botulisme atau keracunan makanan akibat bakteri clostridium dari madu. Padahal, faktanya mengonsumsi madu saat hamil tidak menimbulkan efek samping yang signifikan.
Pada dasarnya madu hitam, madu putih ataupun madu ternak cenderung aman dikonsumsi ibu hamil. Namun, madu yang cocok untuk ibu hamil adalah jenis madu murni atau madu yang tidak menggunakan zat tambahan apapun. Selain itu, madu yang baik untuk ibu hamil juga harus melalui proses pasteurisasi (pasteurized honey). Ini adalah proses pemanasan singkat yang menggunakan suhu panas sekitar 72 derajat Celcius.
Proses pasteurisasi ditujukan untuk membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit. Inilah yang seringkali menjadi alasan mayoritas orang beranggapan bahwa madu menyebabkan botulisme pada ibu hamil. Sehingga, ibu hamil memang tidak disarankan mengonsumsi madu yang tidak dipasteurisasi. Meskipun pasteurisasi tidak menjamin semua bakteri akan terbunuh, namun madu yang dipasteurisasi jauh lebih higienis dibandingkan yang tidak dipasteurisasi.
Oleh sebab itu, pastikan ketika membeli madu anda menemukan label atau informasi bahwa madu tersebut dipasteurisasi. Lebih lanjut, untuk mengonsumsi madu, ibu hamil disarankan tidak mengambil madu secara berlebihan. Madu yang tinggi kalori dari gula sederhana, tidak boleh dikonsumsi lebih dari 10% terhadap total kebutuhan kalori selama kehamilan (sekitar 1800-2400 kalori per hari).
Terdapat beberapa jenis madu yang bagus untuk ibu hamil agar dikonsumsi selama masa kehamilan. Pertama adalah Madu Al Shifa yaitu madu asal Arab yang memiliki kualitas premium. Madu Al Shifa tidak mengandung zat tambahan apapun. Sehingga madu ini aman dan bermanfaat untuk menjaga kondisi janin tetap sehat, serta diyakini mampu memaksimalkan perkembangan otak pada janin.
Kedua, madu Al Wadey Mahasui yang dipercaya baik untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi Al Wadey Mahasui setiap pagi atau sore hari. Madu yang tergolong madu hutan ini mampu meredakan rasa mual, memenuhi nutrisi selama kehamilan, serta memperkuat janin.
Ketiga, terdapat madu HDI Clofer Honey yang juga cocok dikonsumsi oleh ibu hamil. Ini adalah madu yang mengandung bee pollen untuk memperkaya kandungan nutrisi. Tidak perlu khawatir dalam mengonsumsi madu ini karena tanpa penambahan air, gula (perisa), dan pengawet.
Madu selanjutnya, terdapat Madu Ibu Hamil Al Mabruroh adalah madu yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil agar memenuhi nutrisi bagi janin selama 9 bulan. Terakhir, terdapat merek Madu Suka (Subur Kandungan) yang dapat mengoptimalkan hormon kehamilan serta meminimalisir resiko mandul. Tak hanya itu, Madu Suka juga cocok dikonsumsi ibu hamil sejak awal masa kehamilan untuk meredakan gejala morning sickness.
Hal Yang Perlu Dilakukan
Mengonsumsi madu untuk anak di bawah 1 tahun memang tidak disarankan karena mungkin menyebabkan botulisme. Namun, jika ibu hamil mengonsumsi madu, tidak lantas membuat janin di dalam kandungan akan mengalami botulisme. Pasalnya bakteri penyebab botulisme tidak dapat berkembang di dalam saluran pencernaan ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang baik. Tak hanya itu, botulisme juga tidak mampu melewati plasenta. Sebaliknya, madu justru sebenarnya sangat disarankan bagi ibu hamil untuk mendapatkan berbagai manfaat kesehatan.
Akan tetapi, ibu hamil harus memperhatikan jumlah madu yang dapat dikonsumsi. Madu yang mengandung gula alami ini sebaiknya dikonsumsi terbatas bagi ibu hamil yang menderita diabetes gestasional. Hal ini karena kandungan gula jenis fruktosa di dalam madu akan meningkatkan kadar gula darah. Takaran madu untuk ibu hamil yang aman ialah 3-5 sendok makan sehari karena jumlah ini sudah menyumbang 180-200 kalori.
Lebih lanjut, ibu hamil juga sebaiknya teliti memilih madu dengan kandungan madu murni serta tidak ada pemanis dan pengawet yang ditambahkan. Akan lebih baik jika, membeli madu yang terdaftar di BPOM serta berasal dari produsen dengan reputasi baik.
Ingat bahwa, beberapa ibu hamil juga mungkin mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kemerahan, kulit membengkak, dan mata berair setelah mengonsumsi madu. Apabila ibu hamil mengalami keluhan tersebut, maka sebaiknya tidak melanjutkan konsumsi madu dan segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua jenis madu yang murni dan berkualitas baik dapat dikonsumsi oleh ibu hamil. Oleh sebabnya, madu yang cocok untuk ibu hamil disesuaikan lagi dengan ketersediaan produk madu dan preferensi dari ibu hamil itu sendiri.
Ingat juga untuk tidak mengonsumsi madu mentah karena ibu hamil rentan mengalami kontaminasi bakteri serta gangguan pencernaan. Sebaiknya ibu hamil mengonsumsi madu sembari memenuhi nutrisi dari sumber makanan lain. Hal ini ditujukan untuk menyeimbangkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh ketika menjalani masa kehamilan.