Jangan Makan 9 Buah Ini Ketika Sedang Hamil

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil

Ibu hamil tentunya perlu mengonsumsi kandungan gizi yang baik untuk kesehatan janin, salah satunya berasal dari buah. Era modern saat ini, tentunya para calon ibu pintar mudah menemukan informasi kandungan-kandungan apa saja yang diperlukan saat hamil. Misalnya saja, zat besi, asam folat, vitamin C dan juga kalsium. Semuan kandungan ini memiliki peran penting untuk pertumbuhan janin dan calon ibu.

Kehamilan dan Gizi

Kehamilan merupakan proses perkembangan janin di dalam kandungan yang dimulai dari bertemunya sel telur dan sel sperma sampai janin matang atau siap dilahirkan. Ibu hamil penting menjaga kesehatannya selama kehamilan, karena ibu hamil sangat rentan terhadap hal-hal asing yang bisa memicu terjadinya gangguan, begitu juga dengan janin yang dikandungnya. Pola makan yang baik merupakan target dalam menjaga kesehatan pada masa kehamilan, selain itu kesehatan mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki juga perlu dijaga, karena kehamilan yang sehat akan berdampak baik bagi ibu dan bayi. Juga nantinya bisa memperkecil resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran, kecacatan pada janin, bahkan sampai kematian ibu dan bayi saat melahirkan.

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil janin dan ibu hamil

Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan. Bahkan status gizi ibu hamil dapat berpengaruh terhadap berat badan bayi yang dilahirkan dan sangat erat hubungannya dengan tingkat kesehatan bayi. Pemenuhan gizi bagi ibu hamil haruslah seimbang, untuk itu ibu hamil perlu memperhatikan asupan yang akan dikonsumsi.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan normal biasanya berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir, yang terbagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, dan trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

Saat hamil sang calon ibu mengalami perubahan kondisi, baik secara fisiologis maupun secara psikologis. Perubahan kondisi fisiologis meliputi perubahan kulit (warna kulit pipi dan perut), perubahan payudara, pembesaran perut, perubahan liang senggama, perubahan mulut rahim, perubahan peredaran darah, dan perubahan pencernaan makanan. Secara fisiologis perubahan pada ibu hamil biasanya memiliki rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, stres, perubahan mood secara signifikan, mudah marah dan mudah sedih, juga rasa cemas, serta ketakutan berlebih bila keguguran. Walaupun begitu, perubahan ini tentu perlu didampingi dan berkonsultasi dengan dokter agar janin tetap sehat. Semua perubahan ini didasarkan karena adanya perubahan hormon progesteron dan estrogen. Saat hamil, hormon estrogen meningkat dan mengalami perubahan yang cukup signifikan dari biasanya.

Selama kehamilan, proses pertumbuhan tetap berlangsung, berupa pertumbuhan janin yang dikandung dan berbagai pertumbuhan organ tubuh yang mendukung proses pertumbuhan sel nya, sehingga ini memerlukan peningkatan metabolisme pada calon ibu. Peningkatan metabolisme pada ibu hamil berdasar pada peningkatan suplai vitamin dan mineral, disamping energi, protein, dan lemak. Jika kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang ini tidak dapat dipenuhi melalui makanan yang dikonsumsi, maka ibu hamil akan mengalami kekurangan gizi yang akan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah, kelahiran premature (lahir belum cukup bulan), dan lahir dengan berbagai kesulitan atau sampai meninggal.

Kekurangan gizi pada ibu hamil bukan saja berdampak pada janin yang akan dilahirkan, tetapi dapat menimbulkan masalah pada ibu hamil itu sendiri. Masalah gizi pada ibu hamil disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi dari makanan, terbagi menjadi masalah gizi makro seperti kekurangan zat besi, Iodium dan Kalsium.

Selama hamil, kebutuhan asam folat juga meningkat yang digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sumber bahan makanan yang mengandung tinggi asam folat dapat diperoleh dari sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan. Buah-buahan berwarna seperti pepaya, pisang, melon merupakan sumber vitamin yang baik dan dapat
melancarkan buang air besar sehingga mengurangi resiko susah buang air besar (sembelit) karena kandungan serat yang terdapat pada buah-buahan tersebut.

Zat Iodium berperan besar bagi ibu dan janin karena Iodium berperan dalam sintesis protein, absorbsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah. Iodium merupakan bagian hormon tiroksin dan triiodotironin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sumber iodium yang baik banyak terdapat pada makanan laut seperti ikan, udang, kerang, dan rumput laut. Setiap kali memasak, ibu hamil diharuskan menggunakan garam beriodium. Kebutuhan kalsium juga meningkat selama hamil yang digunakan untuk mengganti cadangan kalsium ibu guna pembentukan jaringan baru pada janin. Sumber kalsium yang baik banyak terdapat pada sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan teri, dan susu.

Ibu yang sedang hamil perlu memperhatikan asupan gizinya selama kehamilan sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu seorang ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi tertentu seperti asam folat, asam lemak tak jenuh, vitamin B6, vitamin B12, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, seng, dan Iodium. Semakin bertambah usia kehamilan maka semakin banyak zat gizi yang dibutuhkan, khususnya pada saat trimester kedua dimana pertumbuhan otak bersamaan susunan syarafnya tumbuh dengan sangat pesat. Gizi ibu hamil bisa ditentukan dengan pola makan yang sehat, tetapi ibu hamil juga harus hati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi karena janin yang ada di dalam kandungan sangat rentan.

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengetahui penambahan berat badan selama kehamilan.
Selama mengandung perlu untuk memperhatikan berat badan yang bertambah. Diharapkan dapat bertambah sekitar 9 – 12 kg, dan oleh karena itu perlu diberikan makanan tambahan selain makanan sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi. Kenaikan berat badan ibu hamil yang normal adalah 700 gram – 1400 gram selama trimester 1 dan 350 gram – 400 gram per minggu selama trimester 2 dan 3. Menurut WHO, penambahan berat badan ideal selama kehamilan adalah 1 kg pada trimester 1, 3 kg pada trimester 2, dan 6 kg pada trimester 3.

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang berupa zat gizi makro dan zat gizi mikro yang diperlukan selama kehamilan. Dimulai dari trimester 1 sampai dengan trimester 3 yang harus dicukupi jumlah dan mutunya yang berasal dari makanan sehari-hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang dikandung. Selama hamil, ibu memerlukan makanan yang berkualitas dengan jumlah yang cukup (tidak kekurangan dan tidak berlebihan). Untuk memenuhi kebutuhan tubuh calon ibu selama hamil dibutuhkan menu makanan yang seimbang, dimana semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari, meskipun jumlahnya tidak sama, ada zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan ada pula zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Gizi ini dapat dimulai dari konsumsi asupan makanan inti dan juga buah-buahan untuk menambah pemenuhannya gizi. Buah-buahan memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh, sebab dalam buah-buahan terkandung berbagai macam vitamin, mineral, serat pangan dan komponen antioksidan

Untuk asupan makanan sendiri merupakan informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Dari asupan makanan diperoleh zat gizi esensial yang dibutuhkan
tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan yang baik. Asupan makanan adalah segala jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap hari. Umumnya asupan makanan perlu diketahui untuk dihubungkan dengan keadaan gizi seseorang atau individu.

Buah-buahan dapat menjadi asupan makanan bagi ibu hamil. Buah merupakan sumber vitamin (terutama vitamin C dan Karoten atau provitamin A) dan mineral seperti zat kalsium, zat fosfor dan lainnya dalam jumlah kecil. Serat yang banyak terdapat pada buah-buahan di bagian kulitnya. Jadi, bila buah yang dapat dimakan dengan kulitnya dianjurkan tidak perlu dikupas, hanya dicuci sampai bersih, untuk mendapatkan serat yang optimal. Setiap buah mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang berbeda. Misalnya belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, papaya, rambutan, sawo, dan sirsak merupakan kebanyakan buah yang mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan buah lainnya. Sedangkan jambu biji, mangga matang, pisang raja, dan buah nangka merupakan sumber provitamin A yang sangat tinggi.

Buah juga penting untuk sistem saluran pencernaan dan sistem penyerapan gizi yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Di dalam sistem saluran pencernaan toksin-toksin  banyak menumpuk, selain itu toksin juga berada di dalam aliran darah. Dengan mengonsumsi buah-buahan, toksin-toksin yang ada dalam saluran pencernaan tersebut dapat larut dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Ini tentunya bermanfaat untuk menjaga kesehatan ibu hamil, agar racun dalam tubuh tidak menumpuk dan membuat ibu hamil menjadi lebih bugar dan tidak membahayakan janin.

Oleh karena itu, sebagai pemenuhan gizi jabang bayi, maka diperlukan untuk mengonsumsi buah-buahan. Tetapi, ternyata terdapat beberapa buah yang tidak bisa dimakan oleh ibu hamil. Mengapa demikian?

Buah-buahan yang Dihindari Saat Hamil

Walau buah memiliki vitamin yang bagus untuk kesehatan calon ibu dan jabang bayi, ternyata kandungan tiap buah berbeda yang akhirnya tidak bagus untuk dikonsumsi dalam porsi besar. Sehingga, buah-buahan berikut ini menjadi dilarang bagi ibu hamil. Silakan simak penjelasannya.

Anggur

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil anggur

Anggur merupakan buah yang terkenal kaya akan zat antioksidan, yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas. Tak jarang buah anggur diambil ekstraknya untuk digunakan sebagai produk perawatan kulit. Anggur sangat terkenal karena dapat membantu menjaga tingkat kekenyalan kulit.

Mengonsumsi buah anggur memang menyegarkan tubuh ya, tetapi anggur menjadi buah yang tidak boleh untuk ibu hamil karena anggur memiliki kandungan yang mampu membuat hormon tidak stabil.

Buah yang memiliki sejumlah vitamin C aktif ini dirasa tidak baik untuk ibu hamil. Dinyatakan bahwa buah anggur yang kaya vitamin A dan C tersebut disarankan untuk dihindari pada trimester pertama kehamilan, yaitu usia 1 sampai 13 minggu. Hal ini dikarenakan buah anggur mengandung toksisitas, yaitu tingkat kerusakan suatu zat jika ada dalam suatu organisme. Zat tersebut berupa resveratrol pada kulit buahnya. Resveratrol adalah senyawa yang merupakan bagian dari antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah.

Memang, sudah ada penelitian ilmiah yang menemukan bahwa resveratol adalah nutrisi yang sehat, namun ternyata resveratol tidak baik untuk ibu hamil, karena dapat memberi reaksi dengan kadar hormon yang tidak proporsional atau seimbang bagi wanita hamil. Begitu pun dengan keadaan hormon pada janin. Buah anggur juga memiliki aroma dan rasa panas, yang juga tidak baik untuk ibu dan janin.

Seperti yang sudah diketahui masyarakat umum, masa kehamilan adalah masa yang cukup sensitif bagi wanita karena adanya perubahan hormon-hormon tertentu, salah satunya progesteron. Dengan mengonsumsi buah anggur, hormon akan semakin tidak stabil. Ini tentu akan merugikan energi para ibu hamil, sehingga baiknya tidak untuk mengonsumsi buah anggur dahulu saat hamil. Tetapi, dibalik itu semua, bila sang calon ibu tetap hendak mengonsumsinya, boleh saja, asalkan ada batasan porsi dan tidak dikonsumsi setiap hari. Yap, tentunya ini karena kandungan vitamin lainnya pada anggur yang baik untuk calon ibu dan jabang bayi.

Pepaya

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil pepaya

Pepaya telah diketahui banyak orang sebagai buah yang dapat melancarkan Buang Air Besar (BAB). Buah pepaya ini sering dijumpai sebagai olahan sayur, atau olahan mentah seperti rujak. Tentunya kedua olahan ini dapat menyegarkan rongga mulut mu.

Biasanya, ibu hamil memilki keinginan untuk mengonsumsi rujak yang terdapat buah pepaya mentah di dalamnya. Rujak pepaya mentah ini dianggap memiliki rasa yang sedap ketika dikonsumsi. Tetapi, ternyata pepaya mentah atau pepaya muda ini dilarang untuk dikonsumsi saat hamil.

Pepaya mentah atau pepaya muda yang kulitnya masih hijau memiliki kandungan lateks dan papain yang tinggi. Lateks dalam pepaya dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga memicu persalinan dini, yang berbahaya bagi jabang bayi dalam kandungan. Tidak hanya itu, lateks juga dapat memicu alergi, sehingga sebaiknya dihindari. Kandungan lateks konsentrasi tinggi dalam pepaya muda dapat menghasilkan kontraksi uterus, bisa menjadi tidak aman untuk dinding kehamilan. Sedangkan papain dalam pepaya muda memiliki efek yang mirip dengan prostaglandin, yaitu hormon yang dapat menginduksi atau merangsang persalinan.

Induksi persalinan adalah proses stimulasi untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi dan ditujukan untuk mempercepat proses kelahiran pada bayi. Efek samping di beberapa kasus lainnya adalah lateks dan papain juga dapat menyebabkan alergi. Getah atau lateks dari pepaya muda juga dapat menyebabkan perut sakit.

Berbeda dengan pepaya muda, pepaya matang yang kulitnya sudah berwarna kuning atau oranye justru baik untuk ibu hamil. Pepaya yang matang merupakan sumber berbagai vitamin, seperti folat dan vitamin A, yang baik untuk ibu hamil. Selain itu, pepaya matang kaya akan vitamin dan zat besi. Mengkonsumsinya dalam jumlah yang terkontrol tidak akan membahayakan kehamilan. Jika ingin konsumsi pepaya, maka sebaiknya menghindari makan pepaya mentah selama kehamilan, bukan pepaya matang. Sebab pepaya matang nantinya berkhasiat untuk mempermudah dan melancarkan buang air besar pada calon ibu.

Durian

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil durian

Durian dikenal dengan baunya yang cukup menyengat. Namun, buah durian ini memiliki tekstur lembut serta rasa manis yang nikmat. Tetapi, banyak yang mengatakan bahwa durian ini menjadi penting untuk dihindari oleh ibu hamil. Mengapa demikian

Diketahui bahwa buah durian memiliki 2 senyawa yang berbahaya bagi pertumbuhan janin, yaitu asam arachidonat dan alkohol. Asam arachidonat ini adalah senyawa yang menjadikan pembentukan prostaglandin atau senyawa yang mampu merangsang kontraksi yang mengakibatkan keguguran. Senyawa ini juga nantinya akan membuat rasa kontraksi berlebih pada calon ibu. Bila usia kehamilan belum besar, lalu terjadi kontraksi maka tentunya membahayakan jabang bayi dalam kandungan. Sedangkan kandungan alkohol ini mengakibatkan gangguan perkembangan janin sehingga dapat menyebabkan bayi lahir prematur dengan berat badan lahir rendah. 

Belum lagi, pada durian memiliki kalori yang tinggi sekitar 1.000 sampai 2.000 kalori, sedangkan ibu hamil dengan berat badan normal mengonsumsi sebanyak 1800 kalori pada trimester pertama, 2200 kalori pada trimester kedua, dan 2400 kalori pada trimester ketiga. Tentunya kalori tinggi ini berbahaya pada kadar gula darah sang ibu. Nantinya bila rutin dikonsumsi akan menyebabkan naiknya gula darah yang dapat mengakibatkan diabetes. Untuk itu sebaiknya hindari konsumsi durian saat hamil. Bila ada rasa keinginan untuk mengonsumsi durian batasi konsumsinya dan tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.

Nanas

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil nanas

Nanas menjadi buah selanjutnya yang sebaiknya tidak untuk dikonsumsi selama kehamilan. Buah satu ini memiliki rasa manis dan asam yang menyatu, menyegarkan tenggorokan. Dibalik itu semua buah nanas juga sudah terkenal sebagai buah untuk digunakan dalam pengguran janin.

Bagi ibu hamil pada trimester pertama dan kedua, disarankan benar-benar untuk tidak mengonsumsi buah nanas. Pada nanas mengandung enzim tertentu yang mengubah tekstur serviks yang dapat menyebabkan kontraksi dini. Jika kadarnya semakin tinggi maka dapat mengakibatkan keguguran.

Nanas dipercaya menjadi buah yang sangat berisiko terhadap ibu hamil karena kandungan bromelainnya dapat memecah protein. Bromelain dapat melunakkan serviks (leher rahim) yang merupakan bagian ujung rahim yang menyempit dengan ujung inferior (bawah) mengarah ke vagina pada sistem reproduksi wanita. Bisa dibilang, serviks adalah penghubung mulut rahim dengan vagina. Salah satu fungsi kanalis servikalis (leher rahim) ini adalah sebagai tempat lewatnya bayi saat proses persalinan. Jika serviks menjadi lunak karena buah nanas, dapat mengakibatkan persalinan dini atau keguguran. Inilah mengapa enzim bromelain nanas dapat menjadi pemecah protein untuk membuat daging empuk.

Hal ini pun didukung oleh penelitian berjudul Jurnal Ecology of Food and Nutrition, yang menyatakan bahwa banyak ibu hamil mengalami ketakutan akan keguguran, terutama yang disebabkan oleh pemanasan tubuh atau karena pendarahan rahim, yang dimungkinkan disebabkan karena enzim bromelain nanas.

Secara jelasnya bahwa konsumsi buah nanas yang ‘terlalu banyak’ bertanggungjawab terhadap kelahiran preterm, yaitu kelahiran yang terjadi pada usia kehamilan 20-36 minggu. Hal ini dikarenakan kandungan enzim bromealin dapat merangsang terjadinya kontraksi secara dini. Ini biasanya terjadi karena kontraksi rahim yang mengakibatkan terbukanya leher rahim sehingga membuat janin memasuki jalan lahir, walau belum usia tua.

Adapun penelitian dari Muzzaman (UMM) yang menjelaskan nanas muda memberikan efek siginifikan terhadap peningkatan kontraksi uterus dengan pengaruh sebesar 85,9% – 9%. Pada penelitian ini juga didapatkan pengaruh sebesar 87,6% pada ekstrak nanas muda dan 79,9% pada ekstrak buah nanas tua. Selain itu, kandungan buah nanas yang juga diduga dapat meningkatkan kontraksi adalah serotonin. Serotonin diduga dapat meningkatkan kontraktilitas uterus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin besar dosis ekstrak nanas muda dan ekstrak buah nanas tua akan semakin meningkatkan kontraktilitas uterus.

Persik

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil persik

Persik atau peach merupakan buah yang memiliki kulit tipis dan berbulu halus serta daging buahnya yang berwarna oranye atau jingga. Buah ini sudah terasa nikmat bila dikonsumsi langsung. Namun ternyata buah persik perlu dihindari oleh ibu hamil.

Buah persik ini dianggap buah yang memiliki sifat ‘panas’. Mengkonsumsi buah persik dalam jumlah banyak dapat menghasilkan panas dalam tubuh yang dapat menyebabkan perdarahan internal bahkan keguguran pada janin. Hal ini disebabkan karena terjadinya panas pada dinding serviks sehingga memicu janin untuk keluar. Sifat panas ini bisa juga menyebabkan plasenta terasa panas bagi janin, ini nantinya akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal. Apalagi jika dikonsumsi saat ibu hamil masih berusia 2-20 minggu. Sebaiknya hindari dahulu buah persik sampai pada trimester kedua.

Walaupun begitu buah persik ini memiliki kandungan yang baik bagi kesehatan sang calon ibu. Jika tetap akan dikonsumsi disarankan pada usia kehamilan 36 minggu ke atas dan tidak secara berlebihan. Selain kamu konsumsi langsung, buah persik juga bisa dijadikan jus. Kamu dapat meminumnya dalam jumlah sedang, secangkir gelas saja sudah cukup. Perlu diingat juga, bahwa saat mengonsumsi buah persik tidak bersamaan dengan kulitnya karena folikel kecil di kulitnya dapat menyebabkan iritasi di tenggorokan.

Pisang

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil pisang

Pisang memang bagus untuk ibu hamil, tetapi mengapa tidak diperkenankan dikonsumsi ibu hamil, ya? Perlu digaris bawahi bahwa pisang yang dimaksud adalah pisang mentah. Beberapa orang memang menyukai pisang mentah atau setengah matang karena tekstur dan rasanya yang unik. Tetapi bagi kamu yang sedang hamil, rasanya perlu untuk kurangi konsumsi pisang mentah ini. Tentunya ini berkenaan dengan kandungan pisang mentah, berupa pati resisten yang sulit dicerna tubuh. Selain itu, pisang mentah juga mengandung tanin tinggi yang dapat memperlambat proses pergerakan makanan di usus. Oleh karena itu, makan pisang mentah bisa menyebabkan ibu hamil sembelit.

Tidak hanya pisang mentah saja yang sebaiknya dihindari bumil, pisang matang rupanya perlu dihindari para ibu hamil dalam kondisi tertentu, yaitu jika sang ibu adalah penderita diabetes. Diketahui dalam pisang mengandung chitinase, semacam lateks yang sangat berbahaya bagi penderita diabetes. Sebab, chitinase dapat bekerja pada LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah, yang dapat bekerja meningkatkan kada gula dalam tubuh. Terlebih lagi, pisang juga mengandung gula yang cukup tinggi. Sehingga sangat perlu untuk dihindari ibu hamil penderita diabetes.

Tak hanya gulanya yang berbahaya, pisang juga mengandung protein tinggi sehingga akan berbahaya bagi janin apabila terlalu berlebih. Berdasarkan penelitian Jurnal Ecology of Food and Nutrition, makanan berprotein tinggi disarankan dihindari, karena nantinya akan menyebabkan pertumbuhan bayi yang berlebih dan juga akan menyulitkan persalinan proses persalinan.

Nangka

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil nangka

Nangka, merupakan buah yang kaya karoten (seperti vitamin A) yang bagus untuk kesehatan mata. Tetapi buah nangka juga merupakan salah satu sumber gula alami, yang dapat dengan mudah meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan. Oleh sebab itu, konsumsi nangka saat kehamilan sebaiknya dibatasi atau dihindari.

Masyarakat banyak menganggap bahwa dengan mengonsumsi buah nangka akan mengakibatkan bayi yang keluar memiliki getah seperti pada nangka. Selain itu Ibu hamil mungkin juga pernah mendengar larangan untuk mengonsumsi buah nangka yang mempersulit proses persalinan sehingga menyebabkan bayi terlahir cacat, atau bisa juga memicu keguguran.

Faktanya, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan anggapan-anggapan tersebut. Jadi ibu hamil bisa mengonsumsinya dalam jumlah wajar. Nangka mengandung beragam vitamin dan mineral yang baik bagi ibu hamil. Biji nangka rebus juga bisa bermanfaat untuk mencegah sembelit yang kerap dialami selama masa kehamilan.

Namun yang paling penting diperhatikan, buah ini juga bisa memengaruhi kadar gula darah sehingga tidak dianjurkan bagi ibu hamil yang menderita diabetes. Para ibu hamil juga perlu menghindari konsumsi nangka fermentasi karena mengandung alkohol yang tidak baik bagi ibu hamil. Bentuk apapun dari fermentasi nangka, nantinya akan mengandung alkohol. Justru ini tidak baik untuk janin. Mengonsumsi alkohol selama kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang melibatkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan cacat intelektual.

Tetapi tingginya kadar glukosa yang ada pada buah nangka matang, berpotensi menjadi sumber alkohol melalui sebuah proses fermentasi secara alami. Dalam penelitian yang dilakukan pakar botani menyatakan bahwa terdapat kadar konsetrasi alkohol pada satu buah nangka matang sekitar kurang dari 35%. Alkohol merupakan salah satu zat yang sangat berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil selama kehamilan, dimana salah satunya dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi yang dilahirkan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol sebanyak 14 gram per minggu pada trimester pertama maka didapatkan 4,4% bayi yang dilahirkan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), lalu 4,3% mengalami prematur.

Jadi yang perlu diperhatikan pada ibu hamil adalah tingkat alkohol dari nangka yang sudah matang ataupun nangka dalam bentuk fermentasi. Untuk itu disarankan tidak konsumsi berlebihan buah nangka. Pastikan kamu tidak mengonsumsinya setiap hari. Alkohol pada nangka cukup berbahaya untuk tumbuh kembang janin. Tetapi alangkah baiknya, untuk dihindari bagi para ibu hamil, ya.

Pare

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil pare

Pare menjadi buah yang sering dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran mentah tambahan pada suatu makanan. Tetapi pare ini juga sering dijadikan suatu hidangan yang menggugah selera. Walau rasanya pahit, biasanya dapat diatasi dengan menyiramnya dengan air panas, untuk mengurangi rasa pahit pada pare. Meski kerap diolah sebagai masakan, pare termasuk jenis buah. Konon ibu hamil tidak boleh mengonsumsi pare karena bisa menyebabkan kontraksi rahim. Kepercayaan ini berasal dari pengobatan tradisional yang menggunakan pare dalam proses aborsi.

Bumbu Terbaik Untuk Masakan Ternikmat

Selain itu berlebihan mengonsumsi pare bisa menyebabkan diare, perut kembung, dan kram perut. Ada juga beberapa studi yang menunjukkan bahwa konsumsi pare yang terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pada rahim, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Senyawa kimia dalam pare diduga dapat memicu kontraksi rahim sehingga meningkatkan risiko keguguran yang diawali dengan peningkatan aliran menstruasi yang dapat memicu kontraksi. Jadi, bagi para ibu hamil, pastikan konsumsi pare sewajarnya saja.

Asam Jawa

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil asam jawa

Asam jawa mengandung vitamin C, yang jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan produksi hormon progesteron tertahan. Hasilnya, kadar progesteron yang rendah dapat menyebabkan keguguran, dan dapat mengakibatkan kerusakan sel pada janin. Mungkin ini yang menjadi alasan asam jawa masuk daftar buah yang dilarang untuk ibu hamil. Apalagi bila ibu hamil mengonsumsi obat-obatan, ini memungkinkan terjadinya interaksi dan reaksi negatif antara asam jawa dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Selain itu asam jawa bisa meningkatkan penyerapan aspirin dalam tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan efek samping seperti keguguran janin. Peningkatan dosis aspirin selama kehamilan bisa membahayakan proses persalinan, meningkatkan risiko masalah jantung dan paru-paru pada bayi yang baru lahir. Tak hanya itu, aspirin tinggi pada pare dapat menyebabkan pendarahan bagi ibu dan nantinya bayi mengalami gangguan persalinan.

jangan makan 9 buah ini ketika sedang hamil

Terlepas dari itu semua, buah-buahan merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki manfaat bagi tubuh. Kehamilan dan gizi dari buah-buah menjadi kesinambungan untuk menjaga pertumbuhan janin. Tetapi, pastikan ibu hamil tidak mengonsumsi buah-buahan yang disebutkan di atas secara berlebihan. Berikan batasan konsumsi untuk menjaga janin dalam kandungan tetap sehat dan kuat. Juga selalu konsultasikan dengan dokter kandungan makanan apa saja yang akan kamu konsumsi setiap harinya. Ini berguna untuk pencegahan terjadinya kerusakan pertumbuhan janin dari apa yang ibu hamil konsumsi. Sekian, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *