Ini dia Perbedaan antara Ciabatta dan Focaccia

Daftar Isi

Apa yang Anda ketahui tentang Italia? Pizza? Semacam spageti? Atau menara Pisanya? Selain pizza, pasta, atau menara pisa, Italia juga memiliki berbagai jenis roti yang terkenal hingga mancanegara serta banyak diminati di seluruh dunia. Dua jenis roti yang populer ialah Ciabatta dan Focaccia. Meski keduanya menggunakan bahan dasar yang sama, namun terdapat berbagai perbedaan dari kedua jenis roti khas Italia ini. Simak penjelasan berikut.

Apa itu Roti Ciabatta?

Apabila Anda menyukai makanan khas Italia atau sering mengunjungi restoran Italia yang autentik, mungkin roti Ciabatta ini sudah tidak asing lagi di telinga. Tak seperti di Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi, di Italia, makanan pokok mereka berupa roti yang terbuat dari tepung terigu atau gandum.

Ciabatta berbentuk agak lebar, memanjang, dan rata, serta biasanya dipanggang dalam banyak variasi. Teksturnya sedikit keras, renyah, dan bolong-bolong pada bagian permukaannya, roti ini sering dijadikan berbagai macam olahan. Salah satu macam olahannya ialah sandwich khas Italia, yang disebut panino, atau bentuk plural di luar Italia dari nama panini.

Tak hanya dijadikan sebagai sajian sandwich, tetapi roti ini juga bisa disajikan dalam bentuk potongan kecil, yang dicocol bersama balsamic vinegar atau minyak zaitun. Selain itu, Ciabatta juga dapat dihidangkan bersama pasta sebagai sajian semacam garlic bread. Apabila Anda tertarik atau bahkan ingin mencicipi roti Ciabatta suatu saat nanti, namun membutuhkan informasi lebih dalam mengenai roti khas Italia ini, maka simak penjelasan selanjutnya.

Ciabatta adalah roti khas Italia yang dibuat dengan tepung terigu, air, garam, ragi, dan minyak zaitun. Karena bentuknya yang lebar, memanjang, serta rata, maka dinamakan lah “Ciabatta” yang arti secara harfiahnya yaitu “sandal”. Bentuk roti khas Italia ini bisa divariasikan, mulai dari gulungan, kotak kecil, hingga persegi panjang.

Ciri khas dari roti Ciabatta ialah terdapat kerak yang renyah pada permukaannya, mirip dengan roti lawas klasik. Pada bagian dalamnya, roti ciabatta berwarna putih dan tekstur yang cukup kenyal, serta memiliki lubang seperti roti sourdough. Ciabatta yang baru keluar dari oven, memiliki kerak yang garing, namun teksturnya berubah menjadi lembut saat telah mendingin. Ketika roti ciabatta dipotong, keraknya lebih kenyal, dan sama sekali tidak memiliki tekstur yang keras.

Umumnya, roti ciabatta disajikan sebagai roti sandwich yang diisi dengan daging ham Italia, keju, dan juga balsamic vinegar. Tak hanya sebagai sandwich lezat, ciabatta sering disajikan sebagai bahan celupan pada sup, dioles saus, atau dicocol pada minyak zaitun karena remahnya yang menyerap saus atau cairan apapun dengan sangat baik.

Sejarah Roti Ciabatta

Arnaldo Cavallari adalah orang yang pertama kali memproduksi roti ciabatta pada tahun 1982, ia menyebut roti ini dengan nama ciabatta polesana, berdasarkan area di mana ia tinggal, Polesine. Pada tahun 1999, resep roti ini kemudian dilisensikan atau diberikan surat izin oleh perusahaan Cavallari, Molini Adriesi, kepada tukang roti di 11 negara.

Sandwich yang terbuat dari roti baguette yang diimpor dari Prancis, dianggap membahayakan bisnis Cavallari dan pembuat roti di Italia lainnya. Sehingga, dicoba lah alternatif lainnya untuk membuat sebuah sandwich Italia. Inilah mengapa roti ciabatta dianggap sandwich yang mewakili ciri khas kuliner Italia.

Beberapa minggu setelah mencoba membuat variasi roti dengan menggunakan adonan basah dan lembut dari tepung gluten tinggi, muncullah resep roti ciabatta. Resep ciabatta kerap kali dikembangkan dan memiliki beberapa variasi terhadap resep asli di banyak wilayah, dan telah diterima sebagai bagian dari roti ciabatta.

Resep variasinya memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda di setiap wilayah. Misalnya di area sepanjang pinggir danau Como, ciri khas ciabatta yaitu bagian kerak yang renyah, tekstur yang lunak, ringan, dan keropos saat disentuh. Sedangkan ciabatta di daerah Tuscany, Marche, dan Umbria bervariasi, mulai dari memiliki kerak serta remah yang padat, hingga roti dengan kerak yang lebih renyah, dan teksturnya lebih terbuka. Sementara di Roma, roti ciabatta sering dibumbui dengan marjoram dan minyak zaitun.

Meski umumnya roti Ciabatta adalah roti dengan kerak putih dan dengan tekstur kenyal, namun variasinya terus berkembang, seperti ciabatta Wholemeal (gandum utuh) atau dikenal dengan ciabatta integrale, yang terbuat dari gandum utuh. Lalu ketika orang menambahkan susu pada adonan ciabatta wholemeal, namanya berubah menjadi ciabatta al latte.

Di negara lain, yaitu Inggris, roti ciabatta mulai diperkenalkan di tahun 1985 oleh Mark & Spencer. Lalu pada tahun 1987, di Amerika Serikat, ciabatta diperkenalkan oleh Orlando Bakery, yaitu sebuah perusahaan di Cleveland. Di Amerika Serikat, roti ciabatta berbentuk remah yang lebih terbuka, dengan adonan yang sangat basah, sehingga kerap kali membutuhkan mesin pengulen dan adonan kasar pertama atau starter biga.

Pembuat roti di Italia, mengembangkan produksi ciabatta secara massal di Orlando Bakery. Mereka berhasil memperkenalkan roti segar, kemudian muncullah versi beku. Lalu, pembuat roti di seluruh Amerika Serikat, dengan cepat mengikutinya, hingga kemudian popularitasnya semakin berkembang.

Manfaat Ciabatta

Roti ciabatta adalah jenis roti yang sehat, namun dengan catatan mengkonsumsinya dalam batas yang wajar, serta disajikan bersama makanan yang tepat. Faktanya, ciabatta mengandung sejumlah nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat, natrium, zat besi, serta vitamin B1 dan B3. Oleh sebab itu, ciabatta dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kaya Nutrisi dan Serat

Bahan utama dalam ciabatta adalah biji-bijian. Banyak manfaat gizi dari biji-bijian utuh, karena biji-bijian kaya akan serat dan mengandung vitamin B dalam jumlah tinggi, termasuk folat, niasin, tiamin. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa biji-bijian merupakan sumber energi yang sangat baik dan karbohidrat kompleks. Selain itu, biji-bijian mengandung mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan natrium. Konsumsi biji-bijian telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena adanya kesadaran kesehatan pada masyarakat.

Kaya akan Vitamin dan Mineral

Ciabatta adalah sumber mineral yang sangat baik, terutama natrium dan zat besi. Tubuh kita membutuhkan natrium untuk menjaga kadar cairan. Keseimbangan cairan dan natrium diperlukan untuk kesehatan jantung, ginjal, serta hati. Tak hanya itu, natrium berperan dalam mengatur cairan darah dan mencegah tekanan darah rendah. Namun, penelitian merekomendasikan makan kurang dari 2.300 miligram sodium setiap hari, atau setara dengan hanya satu sendok teh garam meja.

Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi itu penting, karena kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan penyakit neurodegeneratif. Namun, tetap perlu diperhatikan asupan zat besi yang masuk dalam tubuh sebelum mengonsumsi makanan tinggi zat besi. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Meningkatkan Kesehatan Tulang

Ciabatta yang dibuat menggunakan tepung fortifikasi dengan kandungan kalsium yang tinggi. Sebuah studi menyatakan bahwa kalsium sangat penting bagi tubuh dalam mencegah pengeroposan tulang dan patah tulang osteoporosis pada masa mendatang. Kandungan magnesium yang terdapat dalam ciabatta sangat penting untuk kesehatan tulang serta jaringan ikat, dan juga melindungi sel anda dari kerusakan. Karena ciabatta kaya akan kalsium dan potasium, hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.

Meta-analisis melaporkan makanan yang mengandung kalsium dapat mengurangi resiko tulang keropos sebesar 0,5-1,2% dan risiko patah tulang dari semua jenis setidaknya 10% pada orang tua. Namun, asupan kalsium rendah tersebar luas di berbagai negara dan kelompok umur. Itu sebabnya, asupan kalsium yang cukup dan selalu dipenuhi sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporosis dan patah tulang.

Memperkuat Imunitas

Ciabatta kaya akan serat, dan serat berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa asupan serat makanan yang tinggi secara signifikan dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, obesitas, stroke, diabetes, dan beberapa gangguan pencernaan.

Karena serat dalam makanan merupakan sumber makanan yang baik bagi bakteri baik di usus, sehingga serat dapat membantu menghancurkan bakteri jahat sekaligus memberi nutrisi pada bakteri baik. Tak hanya itu saja, makanan yang kaya akan serat, seperti ciabatta, dapat menurunkan kadar tekanan darah dan kadar kolesterol. Hal ini menunjukkan bahwa serat prebiotik dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Meningkatkan Kesehatan Otak

Ciabatta kaya akan sumber zat besi, vitamin B3 dan nutrisi lainnya. Vitamin B3 (Niacin) dalam roti kerak putih khas Italia ini memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan kesehatan mental dan fungsi sistem saraf serta mengurangi kelelahan, dan vitamin B3 juga berperan dalam pencegahan kanker.

Studi terbaru menunjukkan bahwa besi memiliki peran yang sangat penting dalam fungsi sel darah. Ini juga membantu dalam membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. Kekurangan zat besi akan mengurangi suplai oksigen dalam otak dan mengakibatkan penyakit neurodegeneratif.

Dampak Buruk Ciabatta

Hipernatremia

Meski Ciabatta termasuk roti yang sehat, namun ciabatta mengandung sodium dalam jumlah banyak. Terlalu banyak natrium dalam darah disebut hipernatremia. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap membatasi porsi dalam mengonsumsi roti khas Italia ini untuk mengurangi risiko kadar natrium yang tinggi dalam darah.

Alergi

Meski kasusnya jarang, ciabatta mungkin saja bisa menyebabkan reaksi alergi. Ini umumnya terjadi pada orang dengan alergi gandum atau intoleransi gluten. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan alergi seperti itu akan menimbulkan sejumlah reaksi alergi seperti kram parah, diare, dan gangguan pencernaan yang parah.

Gangguan Ginjal

Ciabatta mengandung natrium dalam jumlah tinggi. Penelitian menemukan bahwa makanan dengan jumlah natrium yang tinggi berbahaya bagi orang dengan penyakit ginjal. Ketika ginjal rusak dan tidak dapat menyaring darah dengan sebagaimana mestinya, mereka harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium. Sebagai akibatnya, kondisinya penderita ginjal bisa menjadi bertambah buruk. Jadi, bagi orang dengan penyakit ginjal, sebaiknya hindari konsumsi ciabatta.

Hipertensi

Roti Ciabiatta kaya akan kandungan natrium, sehingga konsumsi roti tersebut harus dibatasi untuk penderita hipertensi. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan aterosklerosis atau pengerasan dan penebalan pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, atau masalah lainnya. Selain itu, dampak dari tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan melebar.

Ciabatta adalah salah satu jenis roti yang paling populer serta menjadi ciri khas kuliner Italia. Ciabatta mengandung berbagai nutrisi seperti karbohidrat, serat, natrium, vitamin, dan lainnya. Ciabatta berguna untuk meningkatkan kesehatan tulang, jantung, dan otak. Selain menjadi sumber energi yang sangat baik, roti ini dapat membantu Anda dalam menjaga berat badan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Namun, konsumsi ciabatta yang berlebihan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, karena ciabatta mengandung jumlah natrium yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan sejumlah reaksi alergi, hipernatremia, hipertensi, hingga gangguan ginjal. Oleh karena itu, hal yang terbaik adalah mengonsumsi ciabatta dalam jumlah yang cukup.

Apa itu Roti Focaccia?

Focaccia adalah jenis roti khas Italia lainnya yang tak kalah populer. Roti Focaccia termasuk dalam salah satu jenis roti polos atau flatbread. Adonan yang digunakan untuk membuat roti ini umumnya serupa dengan dough pada pizza, yang membedakan adonannya ialah roti focaccia cenderung lebih berisi dan padat.

Focaccia juga dianggap sebagai jenis roti yang memiliki nilai seni, sebab focaccia dapat dikreasikan dengan berbagai cara seperti misalnya dilukis dengan menggunakan buah dan sayur agar menghasilkan gambar yang indah, bak kanvas yang digunakan pelukis. Bahan utama dari focaccia terdiri atas tepung tinggi gluten, ragi, minyak, air, serta garam. Pembuatannya dengan cara menggulirkan adonan, lalu diletakkan di atas loyang, lalu dioleskan dengan minyak zaitun dalam jumlah yang banyak.

Roti Focaccia cocok dimakan dengan daging, sup, keju, atau hidangan lainnya. Selain itu, varian manis roti focaccia bisa dijadikan sebagai sarapan pagi atau hidangan penutup. Focaccia juga bisa dijadikan pendamping untuk berbagai makanan, sebagai pengganti dough pada pizza terutama bagi yang menyukai dasar pizza yang tebal, atau digunakan untuk membuat sandwich.

Sejarah Roti Focaccia

Focaccia merupakan roti beragi yang banyak disukai tak hanya di Italia, tetapi juga di luar negeri. Roti pipih ini pada dasarnya berasal dari pantai utara Mediterania dan berasal dari zaman kuno klasik. Versi awal dimasak di atas perapian yang panas, atau di atas ubin yang dipanaskan atau piringan tembikar, seperti roti pipih terkait.

Pembuat roti sering menusuk roti dengan pisau untuk menghilangkan gelembung di permukaan roti. Praktik umum dalam pembuatan roti adalah dengan menghiasnya, sehingga membuat para pembuat roti menciptakan banyak lubang di roti dengan menggunakan jari atau gagang perkakas sebelum adonan dipanggang. Sebagai cara untuk menjaga kelembapan roti, minyak zaitun kemudian dioleskan di atas adonan, dengan tangan atau dengan kuas sebelum mengembang dan dipanggang.

Banyak daerah di Italia memiliki rangkaian perasa inventif yang mereka tambahkan ke focaccia mereka. Selama berabad-abad itu telah dikaitkan dengan Malam Natal dan Epiphany. Dalam konteks Italia satu hal yang jelas, yaitu penambahan topping pada roti focaccia akan menghasilkan semacam pizza.

Jenis Roti Focaccia

Roti focaccia adalah roti pipih khas Liguria, Italia. Focaccia tradisional menggunakan komponen yang sebanding, dengan variasi yang jarang menyimpang dari resep aslinya. Topping yang bervariasi pada foccacia membuatnya memiliki varietas lain. Berikut beberapa varian roti focaccia.

Focaccia Alla Genovese

Focaccia asli sering dianggap sebagai Focaccia Alla Genovese. Focaccia Alla Genova ini diolesi minyak zaitun dengan taburan garam laut kasar. Varietas roti focaccia ini umumnya berbentuk persegi panjang datar, tidak seperti focaccia lainnya. Bahan utamanya adalah tepung, air, ragi, gula, garam, dan minyak zaitun. Proses pembuatannya yaitu dengan memanggang adonan di dalam oven hingga warnanya berubah menjadi cokelat keemasan dan tekstur yang renyah.

Focaccia Seravezzina

Focaccia Seravezzina, juga dikenal sebagai Pane Di Azzano, adalah focaccia gurih yang terbuat dari tepung terigu, jagung, ragi, garam, rosemary, lemak babi, minyak zaitun, bawang putih, dan air pegunungan. Adonan dicetak dan diletakkan di atas meja kayu agar dapat mengembang dan dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu pula.

Focaccia Messinese

Dinamakan Messinese karena tempat kelahiran focaccia ini adalah di Messina. Adonannya menggunakan tepung, semolina, ragi, air hangat, minyak zaitun, gula, serta garam. Sebelum proses pemanggangan, prosesnya dimulai dengan membumbui focaccia menggunakan garam, lada hitam, serta minyak zaitun yang baru ditumbuk.

Yang membedakan focaccia ini dengan jenis focaccia lainnya adalah toppingnya, yang meliputi ikan teri, keju tuma, endive keriting, dan tomat. Koki di wilayah Parco Dei Nebrodi di Messina lebih suka menggunakan keju Provola daripada keju Tuma, karena keju Provolan dengan tujuan untuk memberi rasa gurih pada roti.

Manfaat Kesehatan dari Roti Focaccia

Bermanfaat untuk Kesehatan Ginjal

Kandungan potasium yang terdapat pada focaccia bermanfaat bagi penderita batu ginjal. Menurut sebuah penelitian, asupan kalium yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko batu ginjal. Studi lainnya menyatakan bahwa kandungan potasium mampu mengurangi kekambuhan batu pada pasien dengan batu ginjal.

Meningkatkan Energi

Tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Karena dicerna dengan cepat, karbohidrat dapat segera diserap dan digunakan. Roti focaccia mengandung energi yang dapat mencukupi kebutuhan energi Anda di pagi hari. Roti ini akan menjadi menu sarapan lezat untuk memenuhi asupan karbohidrat anda.

Menjaga Kesehatan Jantung

Lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda adalah dua jenis lemak sehat. Minyak zaitun merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik, walaupun jenis lemak ini juga terdapat dalam berbagai makanan. Menurut penelitian, asam lemak tak jenuh tunggal dalam roti focaccia yang menggunakan minyak zaitun membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan tinggi lemak sehat, seperti asam lemak tak jenuh tunggal, dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL), sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Dampak Buruk Focaccia

Meski focaccia memiliki beberapa manfaat yang berasal dari minyak zaitun, tetapi focaccia tinggi akan kandungan kalori dan lemak, seperti halnya roti croissant dan brioche. Oleh sebab itu, konsumsi berlebih jenis roti khas Italia ini juga memiliki dampak buruk yang perlu dihindari. Berikut beberapa dampak buruk dalam konsumsi foccacia secara berlebihan.

Makanan Tinggi Sodium

Roti focaccia adalah jenis makanan dengan tinggi sodium. Seperti yang kita ketahui, makanan dengan kandungan sodium yang tinggi tidak baik bagi orang dengan tekanan darah tinggi atau sedang menjalani diet rendah sodium. Maka dari itu, untuk seseorang dengan beberapa kondisi tertentu, sebaiknya menghindari konsumsi berlebih jenis roti ini.

Mengandung Gluten

Bahan yang digunakan untuk membuat roti focaccia adalah tepung tinggi gluten. Itu sebabnya, orang yang memiliki intoleransi gluten atau alergi harus menghindari konsumsi focaccia secara berlebihan, karena dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti mual, muntah, dan diare pada individu dengan penyakit celiac.

Perbedaan Ciabatta dan Focaccia

Meskipun keduanya sama-sama jenis roti khas yang berasal dari Italia, penting untuk diketahui bahwa ciabatta dan focaccia berbeda secara fundamental. Perbedaan keduanya mulai dari awal ditemukan, tekstur, perasa, hingga bahan yang digunakan. Berikut adalah perbedaan antara ciabatta dan focaccia:

Usia

Berdasarkan sejarahnya, kedua jenis roti ini ditemukan pada waktu yang berbeda. Perbedaan utamanya adalah periode penemuannya. Ciabatta adalah hidangan baru yang bergabung dengan budaya makanan Italia pada 1980-an. Sedangkan focaccia dianggap sebagai makanan yang sangat kuno yang sudah ada setidaknya sejak abad ke-2 SM.

Tekstur

Perbedaan pertama yang dapat dirasakan pertama kali saat mencicipi ciabatta adalah tekstur. Ciabatta memiliki kerak garing yang terbentuk di bagian luar dengan tekstur kenyal pada bagian tengah. Sedangkan focaccia memiliki warna keemasan di bagian atasnya, tekstur lembut pada bagian dalam, dan remah yang sedikit lebih rapat.

Perasa

Pada saat dipanggang, ciabatta dibiarkan tetap polos tanpa tambahan topping atau perasa apapun. Setelah matang dan dingin baru bisa diisi. Sedangkan Focaccia, yang dinilai sebagai seni, sering dihias dan dilukis dengan berbagai bahan tambahan seperti rosemary dan basil, irisan kentang, hingga ceri tomat.

Bahan

Meski ciabatta dan foccacia adalah jenis roti dan berasal dari negara yang sama, tetapi terdapat perbedaan dalam bahannya. Keduanya sama-sama terbuat dari tepung, air, dan ragi. Namun yang membedakan adalah, focaccia biasanya menggunakan tambahan lemak babi yang di dalamnya, serta minyak zaitun, sedangkan ciabatta tidak.

Itulah beberapa perbedaan antara Ciabatta dan Focaccia yang ternyata setelah ditelusuri lebih jauh, keduanya merupakan roti yang berbeda walaupun berasal dari negara yang sama. Setelah mengetahui bedanya, apakah Anda tertarik mencicipi salah satu roti khas Italia tersebut? Atau bahkan keduanya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *