Garam atau sodium memiliki peran penting untuk menahan cairan pada sel-sel tubuh. Dengan mencukupi kebutuhan garam maka bisa terhindar dari kekurangan cairan tubuh dan dehidrasi. Selain itu garam juga memiliki beberapa fungsi lain dalam tubuh manusia termasuk menjaga fungsi organ tubuh, mencegah gangguan perkembangan otak, mencegah tekanan darah rendah, dan menjaga keseimbangan produksi hormon tiroid.
Akan tetapi garam yang dikonsumsi berlebihan membawa berbagai dampak negatif bagi tubuh. Inilah yang membuat banyak produk pangan, termasuk bumbu melabeli produk sebagai low sodium. Pengurangan kadar garam cocok untuk seseorang yang merasa kadar garam yang masuk ke tubuh sudah berlebihan.
Low Sodium Pada Makanan
Garam adalah jenis mineral kristal yang terbuat dari natrium (sodium) dan klorida. Garam biasa digunakan untuk bumbu masakan dan menambah rasa asin pada hidangan. Kata “garam” dan “natrium” tidak memiliki arti yang sama. Garam adalah senyawa berbentuk kristal yang berasal dari alam, sedangkan natrium adalah mineral, dan salah satu unsur kimia yang terdapat pada garam. Mengenai label, kandungan garam rendah sering kali bukan berarti tidak ada garam tambahan yang digunakan, karena bisa saja produk yang tidak berupa garam asli namun tetap mengandung natrium.
Makanan low sodium atau rendah sodium mengandung 140 miligram atau kurang dari kandungan sodium per porsi dan per 100 gram makanan. Garam meja biasa (natrium klorida) bukan satu-satunya sumber natrium. Hal ini juga ditemukan di monosodium glutamat (MSG), natrium bikarbonat (baking soda), dan natrium nitrat dan terjadi secara alami di beberapa makanan. Inilah yang sering disebut bumbu-bumbu masakan yang mengandung garam.
Ada juga bahan makanan yang mengandung natrium yang sangat rendah yaitu hanya 35 miligram atau kurang dari kandungan natrium per porsi dan per 100 gram makanan. Sementara sodium-free atau bebas garam memiliki kurang dari 5 miligram natrium per porsi. Namun rata-rata yang disebut low sodium setidaknya bahan makanan tersebut hanya memiliki natrium minimal 50% lebih sedikit daripada bahan pangan versi biasa.
Mengenali Low Sodium Dari Label Kemasan
Jika anda ingin mengurangi asupan natrium atau sodium maka sangat penting untuk memahami istilah yang digunakan pada label makanan, termasuk rendah natrium (low sodium) atau justru bebas natrium (sodium-free), termasuk pada bumbu. Aturan praktis sederhana yang mungkin bisa kamu terapkan jika produk tersebut tidak memiliki rincian profil nutrisi, yaitu dengan memperhatikan komposisi bahan. Jika garam tercantum sebagai lima bahan komposisi pertama, maka bahan pangan tersebut mungkin mengandung garam yang sangat banyak dan tidak sebaiknya digunakan terlalu sering. Akan tetapi jika label kemasan memiliki rincian yang lebih detail, maka anda bisa melihat panduan berikut:
- Sodium-free : jumlah natrium yang sangat kecil per porsi di bawah 35 miligram
- Very low sodium : 35 miligram (mg) atau kurang per porsi
- Low sodium : 140 mg atau kurang per porsi
- Reduced sodium : makanan yang kadar sodiumnya berkurang 25%
- Light or lite in sodium : makanan di mana natrium berkurang setidaknya 50%
Mengapa Low Sodium Penting?
Meskipun garam penting untuk kesehatan, namun banyak orang mencoba mengurangi jumlah garam (atau natrium) yang ada dalam makanan mereka. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kembung, atau memperumit masalah kesehatan jantung. Natrium yang berlebihan juga membuat tubuh akan kecanduan rasa asin yang mengakibatkan penumpukan racun di tubuh. Makan terlalu banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan kaki atau masalah kesehatan lainnya.
Ketika garam atau natrium dikonsumsi telalu banyak maka tekanan darah akan meningkat dan menekan pembuluh darah. Alhasil garam berlebihan akan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sementara bagi beberapa orang yang sensitif terhadap sodium, jika mengonsumsi sodium berlebihan akan menyebabkan penahanan cairan (edema) yang beresiko memicu stroke dan penyakit ginjal. Inilah yang menjadikan low sodium penting atau pengurangan kadar sodium pada suatu bahan pangan.
Low Sodium Diet
Sumber utama natrium adalah garam meja. Rata-rata orang mengonsumsi lima sendok teh atau lebih garam setiap hari. Ini sekitar 20 kali lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Padahal, tubuh sebenarnya hanya membutuhkan 1/4 sendok teh garam setiap hari. Natrium ditemukan secara alami dalam makanan, tetapi banyak ditambahkan selama pemrosesan dan persiapan. Banyak makanan yang tidak terasa asin mungkin masih tinggi sodium. Sejumlah besar natrium dapat disembunyikan dalam makanan kaleng, olahan, dan makanan ringan.
Saat membatasi natrium dalam diet, target umum adalah mengonsumsi natrium (baik dalam bentuk garam maupun produk lain) kurang dari 2.000 miligram natrium per hari. Sebaiknya dibarengi dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan dengan kandungan sodium yang rendah, seperti brokoli, tomat, wortel, bayam, seledri, bawang bombay, apel, jeruk, dan pisang.
Selain itu, kurangi makanan dengan kadar garam yang tinggi, seperti keju, daging asap, daging olahan, mayones, saus tomat, ikan asin, dan sereal. Beberapa jenis makanan seperti roti, saus pasta, pizza, roti isi, sosis, dan keripik kemasan juga mengandung banyak garam. Oleh sebabnya lebih baik untuk membuat makanan sendiri dengan bahan-bahan yang anda ketahui komposisinya, dibandingkan membeli makanan dari luar.
Membuat Dan Membeli Bumbu Low Sodium
Bumbu low sodium artinya bumbu tersebut terbuat dari bahan atau rempah asli, bukan tambahan perasa atau bahan tambahan lain. Pilih rempah-rempah kering yang belum diberi tambahan garam sebagai bumbu masakan. Biasanya bumbu low sodium mungkin bertuliskan “tanpa bahan pengawet dan bahan tambahan”, meski tidak semuanya demikian. Lebih lanjut, untuk mengurangi penggunaan garam, anda juga bisa menambahkan bumbu lain, seperti lada, air lemon, ketumbar, jahe, daun thyme, dan oregano untuk memperkaya rasa masakan.
Dalam menggunakan bumbu rendah sodium maka anda juga bisa memakai minyak nabati, saus bertuliskan rendah sodium, serta mentega tawar. Sementara itu, produk low sodium atau bahkan bebas natrium, bisa juga mengandung kalium klorida sebagai pengganti natrium. Orang dengan penyakit ginjal atau jantung tetap harus berhati-hati saat mencoba garam bebas natrium seperti ini. Daripada meniru rasa natrium dengan pengganti garam, lebih baik bereksperimen dengan bumbu dan rempah-rempah yang beraroma, seperti bawang putih, jus lemon, jinten, kayu manis, merica, oregano, atau campuran rempah.
Beberapa jenis bumbu yang bisa di coba yaitu Perfect Pinch Garlic and Herb Salt Free Seasoning yang terdiri dari bawang putih, oregano, rosemary, kemangi, paprika merah, bawang merah, paprika dan seledri. Bumbu ini sangat cocok untuk ayam, udang, daging sapi, pasta, dan sayuran. Selain itu bisa mencoba kombinasi racikan Salt Free Garlic and Herb Seasoning yang terdiri dari bawang putih, rempah Italia, kulit jeruk, paprika merah dan paprika. Bumbu ini akan meningkatkan rasa makanan tanpa tambahan garam atau MSG.
Jika anda terlalu repot membuat bumbu sendiri atau ragu untuk membeli bumbu yang benar-benar low sodium, maka anda bisa mempercayakan pembelian melalui Cairo Food. Cairo Food menyajikan ratusan bumbu memasak yang dijamin halal, tanpa MSG, tanpa perasa buatan, tanpa pewarna, tanpa pengawet, dan tanpa campuran apapun. Ini bisa menjadi solusi untuk anda yang mencari bumbu masak low sodium.