Perbedaan Chai dan Teh

Daftar Isi

Chai dan teh merupakan dua jenis minuman yang berbeda yang sering dianggap sama. Ini disebut minuman yang sama kemungkinan karena “Chai” – yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “teh”, sehingga terjadilah kekeliruan dengan beranggapan bahwa chai dan teh adalah minuman yang sama. Simak perbedaan chai dan teh di bawah ini.

Mengenal Chai

Chai mengacu pada minuman yang terbuat dari teh hitam dengan variasi campuran rempah, kemudian dibuat dengan menambahkan air atau susu, serta pemanis untuk kemudian diseduh. Kata ‘chai’ diambil dari kata Hindi ‘chai’, yang berasal dari kata Cina ‘cha’, yang berarti ‘teh’. Chai adalah minuman yang berasal dari India, namun popularitasnya telah menyebar ke seluruh benua India, dan beberapa negara di dunia, seperti Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Kuwait.

Resep chai sangat bervariasi tergantung pada setiap daerah, budaya, dan bahkan antar keluarga. Nama dari chai ini juga sangat beragam, tergantung pada rempah yang ditambahkan. Sebagai contoh adalah masala chai yang terbuat dari teh hitam dengan susu, batang kayu manis, kapulaga, jahe, cengkeh, dan lada hitam. Jika ditambahkan jahe dan biji adas, itu dinamakan Adrak Chai.

Bahan dasar dari chai adalah teh hitam. Meski terdapat banyak variasi teh hitam, tetapi Assam adalah yang paling umum di chai, karena memiliki rasa yang kuat sebagai pelengkap dari rempah yang digunakan. Namun kini, bahan dasar chai lebih divariasikan, tidak selalu menggunakan teh hitam, tetapi bisa menggunakan teh hijau, teh putih, atau bahkan teh campuran, dan banyak orang menyukai teh campuran.

Selain teh, bahan lain yang terkandung dalam chai adalah susu. Di India, chai menggunakan susu kerbau, sementara di negara Barat, mereka biasanya menggunakan susu sapi atau susu alternatif, seperti susu kedelai, almond, atau santan. Anda juga akan menemukan susu yak atau kambing pada campuran chai di seluruh dunia.

Dalam minuman chai, rempah juga menjadi komponen yang penting. Rempah yang digunakan menentukan jenis chai apa yang dibuat, namun rempah yang paling umum dalam chai adalah kapulaga, yang kemudian diikuti dengan campuran kayu manis, jahe, adas bintang dan cengkeh. Bahan lainnya yang jarang ditemukan dalam chai adalah adas, lada, ketumbar, dan pala. Tetapi dari seluruh rempah yang digunakan, setiap keluarga memiliki resepnya masing-masing yang disesuaikan dengan selera individu.

Pemanis pada minuman chai juga diikutsertakan. Pemanis populer yang digunakan di beberapa bagian India termasuk jaggery, atau gula tebu yang tidak dimurnikan. Pemanis khas pada chai meliputi gula putih, gula merah, dan madu, meskipun jenis pemanis lainnya dapat ditambahkan seperti demerara, turbinado, atau gula kelapa.

Terdapat banyak sekali versi chai yang dapat ditemukan, namun apa pun variasinya, pecinta chai mungkin setuju bahwa chai menawarkan rasa pedas dan manis yang seimbang. Dengan rasa teh yang hitam pekat, chai menjadi minuman yang sempurna untuk musim gugur dan musim dingin. Tergantung pada rempah-rempah yang digunakan, beberapa mungkin menganggap bahwa chai dengan rempah ini memiliki rasa vanila yang manis, dan bunga yang aromatik ini disebabkan oleh adanya kapulaga.

Rasa Chai

Banyaknya variasi resep chai dari berbagai daerah atau keluarga, yang artinya rasa dari chai juga sangat beragam, tergantung pada bahan yang digunakan. Chai banyak dibuat dengan menambahkan jahe dan lada hitam, hingga menghasilkan rasa yang cenderung pedas. Sementara yang dibuat dengan vanila, kayu manis, atau pala memiliki rasa yang lebih manis. Di sisi lain, chai yang menambahkan kunyit atau kakao mungkin memberikan rasa pahit yang bersahaja. Chai yang menggunakan adas atau jintan mungkin menciptakan rasa yang cenderung gurih.

Jenis-jenis Chai

Noon Chai

Noon chai atau sheer chai adalah minuman favorit orang Kashmir yang berwarna pink, dan merupakan minuman mereka yang paling populer. Noon chai terbuat dari daun teh bubuk, susu, garam, dan soda kue. Warna pink dari noon chai berasal dari soda kue. Noon chai memiliki aroma yang harum, dan sedikit rasa pahit, dan terasa gurih sebab adanya garam dan susu.

Minuman yang berasal dari Pakistan ini kerap ditambahkan kelopak mawar kering dan buah-buahan kering, sehingga noon chai lebih terasa lezat dan mewah. Secara tradisional, noon chai diminum ketika sarapan atau di malam hari, dengan beberapa jenis roti lokal seperti makai ki roti, lavash, tschot, dan girda.

Masala Chai

Banyak orang India menikmati chai di pagi atau sore hari, dan chai favorit mereka adalah Masala Chai, yaitu chai yang berasal dari India. Kata “Masala” jika diterjemahkan berarti rempah-rempah. Sederhananya, masala chai adalah minuman yang terbuat dari teh, rempah-rempah, gula, dan sedikit susu yang diseduh secara bersamaan.

Seperti resep chai lainnya, masala chai ini dibuat berdasarkan resep dari masing-masing daerah atau keluarga, dengan beberapa jenis bumbu dan rempah yang bervariasi. India biasanya menggunakan bumbu atau rempah yang beraroma kuat, dan itu berpengaruh terhadap rasa serta aromanya. Masala chai cocok disajikan untuk sarapan, atau diminum saat sore hari.

Adrak Chai

Secara harfiah, adrak chai diterjemahkan menjadi teh jahe. Adrak chai merupakan minuman ala India yang terbuat dari campuran teh hitam, jahe segar, susu, dan gula. Karena ini menggunakan jahe sebagai salah satu bahannya, adrak chai biasa disajikan hangat selama musim dingin sebagai minuman penghangat yang mengurangi peradangan serta meredakan pilek.

Ronga Saah

Secara harfiah, Ronga berarti berwarna-warni, dan Saah adalah cha. Ronga saah adalah jenis cha yang kaya dan aromatic dengan warna coklat kemerahan yang menyegarkan. Ini dibuat dari daun teh yang dipanen di wilayah Assam, dan termasuk salah satu yang populer. Wilayah tersebut sangat terkenal karena memiliki konsentrasi perkebunan teh terbesar di dunia.

Ronga saah adalah chai yang terbuat dari daun teh Assam, yang kemudian direndam dalam air mendidih selama sekitar empat hingga lima menit. Ronga saah tidak menambahkan gula, susu, atau rempah, ini hanya secangkir cha dengan rasa yang ringan dan dikenal dapat membantu pencernaan.

Lebu Cha

Lebu cha adalah chai berbumbu versi Bengal sendiri. Lebu cha banyak tersedia di pinggir jalan, yang terbuat dari infus teh hitam zesty dengan sedikit tambahan perasan lemon. Chai versi Bengal ini dibuat dengan cara menyeduh daun teh dalam air dan campuran masala khusus yang unik untuk setiap pedagang kaki lima. Untuk menghadirkan rasa yang tajam, perasan lemon segar ditambahkan menjelang akhir pembuata lebu cha. Minuman chai ini termasuk salah satu minuman khas Bengal yang wajib Anda coba mengingat rasa serta aromanya yang unik.

Irani Chai

Irani chai tidak seperti chai India versi lainnya, ini adalah chai yang dibawa oleh orang Persia ke India selama abad ke-19. Penambahan mawa atau khoya membuat chai ini memiliki rasa yang unik. Bahan tersebut membuat Irani chai memiliki rasa yang sedikit kompleks, yaitu manis dan lembut seperti susu. Irani chai dapat ditambahkan dengan sejumlah rempah untuk membuatnya lebih gurih, seperti kayu manis atau kapulaga. Chai Iran klasik ini paling enak dinikmati dengan bun maska atau biskuit Iran.

Kahwa Kashmir

Berasal dari Kashmir, ini adalah minuman chai tradisional yang dibuat dengan rempah-rempah eksotis. Rasa khas Kashmiri Kahwa berasal dari helai saffron, yang termasuk dalam campuran. Kapulaga, almond, kayu manis, dan cengkeh juga ditambahkan ke dalam minuman ini. Kahwa Kashmir adalah minuman yang paling baik disajikan saat jam makan siang.

Makanan yang Dipasangkan dengan Chai

Sebagian besar negara Barat sekarang memiliki kantong teh chai yang sudah ditambahkan bubuk rempah-rempah. Chai tidak hanya disajikan dalam keadaan panas, di negara-negara Barat, chai tersaji dalam keadaan dingin. Chai yang bervariasi membuatnya cocok dikonsumsi dengan berbagai makanan ringan, yang biasanya dikonsumsi dengan cara mencelupkan makanan ke dalam chai untuk kemudian dimakan. Makanan ringan yang biasa dikonsumsi dengan chai termasuk Murukku, Pakora, Samosa, dan sandwich kecil.

Kafein dalam Chai

Chai merupakan minuman yang mengandung kafein, namun jumlah kafeinnya tidak sebanyak kafein yang terdapat dalam kopi. Chai biasanya menggunakan teh hitam sebagai bahan dasarnya (meski saat ini lebih bervariasi), kadar kafein dalam teh hitam biasanya sekitar 40 miligram kafein per 4 ons teh hitam, dengan kadar kafein dalam kopi yang bisa mengandung hingga tiga kali lipat kafein dalam chai.

Fakta mengejutkan yang harus Anda ketahui dari kafein dalam chai ini adalah efeknya. Kafein dalam chai berinteraksi dengan tannin dalam teh, sehingga memberikan efek menenangkan pada sistem saraf, dan ini menyebabkan kafein diserap jauh lebih lambat. Selain itu, kafein yang terdapat pada chai tidak memiliki dampak yang sama layaknya kopi, sehingga Anda bisa menikmati chai tanpa harus khawatir akan kecanduan.

Kafein pada chai juga tidak mengganggu kualitas tidur, atau sederhananya – tidak membuat insomnia, sehingga chai banyak dinikmati saat malam hari. Dan tidak seperti teh pada umumnya yang memiliki konsistensi yang encer, chai biasanya sedikit lebih kental dengan rasa yang begitu kompleks lantaran menggunakan campuran rempah. Singkatnya, ini adalah minuman pengganti kopi yang ideal bagi banyak orang.

Manfaat Chai

Chai tanpa pemanis bermanfaat untuk kesehatan dalam berbagai cara. Ini menurunkan gula darah dan tekanan darah dan meningkatkan ketenangan pikiran. Chai juga mengandung antioksidan seperti katekin dan theaflavin sehingga mampu mengurangi risiko kanker dan dapat melawan stres oksidatif. Karena menggunakan sejumlah rempah, biasanya chai juga baik untuk pencernaan dan penurunan berat badan.

Mengenal Teh

Teh adalah minuman yang sudah ada sejak abad ke-3 Masehi, yang pada saat itu digunakan sebagai minuman obat. Ini merupakan minuman yang berasal dari daun teh segar Camellia sinensis yang dibuat dengan menyeduhnya dengan air mendidih. Tanaman teh adalah semak subtropis yang selalu hijau dan berasal dari Asia Timur dan Cina dan tumbuh secara alami di banyak bagian Asia. Namun saat ini, daun teh banyak ditanam di bagian lain dunia. Daun teh terbaik biasanya ditanam di lereng curam dan dataran tinggi, yang harus dipetik dengan tangan.

Teh merupakan minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air. Teh mengandung kafein yang memiliki efek stimulasi pada manusia. Jenis teh yang bisa Anda temukan di seluruh dunia sangat beragam, yang di antaranya adalah teh hitam, teh putih, teh hijau, oolong dan pu-erh. Varietas teh lainnya meliputi matcha, mate, rooibos, herbal, dan teh ungu. Terlepas dari banyaknya varietas teh, pada dasarnya, semua berasal dari daun tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis.

Rasa Teh

Rasa teh ditentukan oleh banyak faktor – mulai dari kultivar teh dan komposisi kimia, hingga teknik produksi dan kesegaran daun teh, cara menyeduh teh juga menjadi pengaruh pada rasa teh. Penyimpanan daun teh juga berpengaruh terhadap rasa, misalnya teh yang disimpan dalam wadah tanpa ditutup, dapat menimbulkan bau.

Teh yang diseduh dengan air suling rasanya lebih merata. Bahkan, setiap teh yang disimpan dengan benar, menghasilkan rasa yang berbeda pula. Dengan demikian, penting untuk memahami lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rasa teh ketika memiliki teh terbaik sesuai preferensi Anda.

Aroma dan rasa teh juga ditentukan oleh jenis teh yang biasa ditemukan, dan keduanya dapat mempengaruhi, mengurangi, atau bahkan meningkatkan cita rasa daun teh asli. Sebagai contoh, salah satu teh beraroma paling populer adalah teh hijau melati. Teh hijau melati memiliki catatan melati yang canggih yang biasanya diinfuskan ke dalam dasar teh hijau yang lebih kuat, sedikit berasap, dan tebal. Dengan teh yang beraroma, rasa bahan dasar teh biasanya kurang menonjol dibandingkan dengan rasa bahan yang disertakannya.

Ketika berbicara tentang teh murni tanpa rasa dan tanpa aroma, rasa teh dipengaruhi oleh banyak senyawa aktif rasa. Kafein dalam teh berperan sebagai penyumbang rasa pahit, sedangkan astringency disebabkan oleh flavonol dan theaflavin. Teh hijau mengandung katekin sedangkan teh hitam mengandung theaflavin.

Itu sebabnya, Anda mungkin mengalami astringency yang membuat mulut terasa kering, alih-alih rasa pahit yang dihasilkan teh hitam. Rasa manis dan gurih pada teh berasal dari asam amino, seperti L-theanine yang bertanggung jawab untuk rasa umami dan alanine untuk rasa manis. Teh dari daun segar biasanya memiliki rasa yang lebih kompleks daripada jenis teh celup.

Jenis-jenis Teh

Teh Hitam

Teh hitam adalah salah satu dari banyaknya jenis teh yang paling dikenal. Ini dapat ditemukan di toko kelontong dalam bentuk kantung teh. Teh hitam cenderung relatif tinggi kafein, dengan kafein sekitar setengah dari secangkir kopi. Teh hitam ini berwarna hitam kecoklatan, dan biasanya memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih tajam dibandingkan jenis teh lainnya.

Teh hitam berasal dari daunt eh yang telah dipanen, dilayukan, lalu ditumbuk ringan. Teh hitam ini melalui proses yang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil menggunakan metode yang dikenal sebagai crush-tear-curl, atau CTC. Melalui serangkaian proses tersebut, daun teh telah sepenuhnya teroksidasi, dan mengubah warnanya menjadi hitam kecoklatan.

Negara yang banyak memproduksi teh hitam adalah Cina dan India. Negara penghasil teh lain yang mengekspor teh hitam termasuk Sri Lanka, Nepal, Vietnam, dan Kenya. Secara umum, teh hitam India cenderung memiliki rasa serta aroma yang lebih kuat dan tajam, sehingga banyak digunakan dalam campuran sarapan sehat yang cocok dengan penambahan susu dan pemanis.

Teh Hijau

Teh hijau adalah varietas teh lainnya yang umum ditemukan. Teh hijau biasanya berwarna hijau muda atau kuning, dengan tekstur yang cenderung lebih ringan serta rasa yang lebih lembut. Kadar kafein yang ditemukan dalam teh hijau sebanyak setengah dari kadar kafein teh hitam atau setara dengan seperempat kafein dalam secangkir kopi.

Teh hijau didapatkan dari hasil proses oksidasi yang dihentikan sesaat setelah panen, melalui proses pengukusan atau pembakaran. Proses penghentian oksidasi inilah yang membuat daun teh hijau berwarna hijau cerah dengan rasa daun teh yang ringan. Daun teh kemudian digulung atau ditekan menjadi bentuk akhir dan dikeringkan.

Cina dan Jepang adalah negara yang banyak memproduksi teh hijau. Teh hijau Jepang biasanya didapatkan dengan mengukus daun teh segera setelah dipanen untuk menghentikan oksidasi. Teh hijau Jepang menghasilkan warna hijau zamrud muda. Teh Jepang terkadang juga diarsir selama beberapa minggu sebelum dipanen, yang berguna dalam meningkatkan kadar klorofil, kafein, dan l-theanine.

Sementara di Cina, daun teh yang baru dipanen, kemudian dipanggang dengan tujuan menghentikan proses oksidasi. Teh hijau Cina cenderung terasa lebih ringan dari teh hijau Jepang, dan diseduh sehingga menghasilkan warna emas yang lembut, dengan tekstur yang ringan dan rasa yang lembut.

Teh Putih

Teh putih adalah jenis teh yang lembut dengan melalui sedikit proses. Ini merupakan teh yang banyak dicari oleh para penikmat teh lantaran kehalusan dari hampir seluruh hasil akhir teh. Teh putih memiliki tekstur serta rasa yang sangat ringan dengan hasil akhir yang segar dan bersih. Jenis teh ini cenderung sangat rendah kafein, meskipun beberapa teh putih lainnya mungkin mengandung kafein yang sedikit lebih tinggi.

Teh putih diproses secara minimal sebelum dikeringkan dan dikemas. Dalam beberapa kasus, teh putih dipanen dari ujung dan kuncup pertama tanaman teh, sebelum terbuka untuk membentuk daun sepenuhnya. Sementara teh putih lainnya, seperti White Peony, dipanen setelah daunnya terbentang dan tumbuh. Dalam kedua kasus tersebut, teh putih mengalami oksidasi dalam jumlah minimal.

Teh Oolong

Oolong adalah teh yang teroksidasi sebagian, atau dengan kata lain, teh oolong merupakan hasil antara teh hitam dan teh hijau dalam hal oksidasi. Teh oolong dapat berkisar dari sekitar 10 hingga 80 persen oksidasi, dan proses penyeduhan teh oolong menghasilkan warna yang berkisar dari kuning pucat hingga secangkir teh dengan warna kuning yang kaya. Banyak oolong dapat diinfus ulang berkali-kali, sehingga menghasilkan sedikit perbedaan dan nuansa rasa yang berbeda pada setiap cangkir.

Banyak jenis teh oolong, biasanya dibudidayakan selama bertahun-tahun untuk memberikan rasa unik pada teh. Teh oolong dipanen, dilayukan, dan kemudian mengalami oksidasi parsial. Bergantung pada jenis oolong, oolong mungkin teroksidasi hanya dalam waktu singkat, atau mungkin mengalami oksidasi lebih menyeluruh hampir ke tingkat teh hitam. Beberapa teh oolong kemudian dibentuk dengan tangan menjadi bola-bola kecil yang digulung rapat sebelum dikeringkan dan dikemas.

Teh Pu-erh

Teh pu-erh adalah teh yang mengalami proses fermentasi parsial yang hampir serupa dengan teh hitam. Teh pu-erh berwarna coklat kehitaman dan memiliki rasa yang kaya, bersahaja, dan sangat memuaskan. Kandungan kafein pada teh ini hampir setara dengan teh hitam, atau setengah dari secangkir kopi.

Pu-erh awalnya diproses dengan cara yang mirip dengan teh hijau. Untuk menghentikan proses oksidasi, daun yang baru dipanen, dikukus atau dibakar yang kemudian dibentuk dan dikeringkan. Setelah daun kering, teh pu-erh melalui proses fermentasi, yang kemudian mengubah warna serta rasa dari teh.

Pu-erh berasal dari kota Pu-erh di provinsi Yunnan di Cina, dan sebagian besar masih diproduksi di wilayah yang sama saat ini. Seperti jenis makanan khas lainnya, seperti sampanye atau parmesan, pu-erh dapat berumur bertahun-tahun, untuk mengembangkan warna yang lebih gelap, serta nuansa yang lebih dalam.

Teh Ungu

Teh ungu termasuk jenis teh yang relatif baru, dan baru tersedia selama beberapa tahun terakhir secara komersial. Teh ini dihasilkan dari tanaman teh langka berdaun ungu yang ditemukan tumbuh liar di wilayah Assam di India. Teh ungu saat ini diproduksi di Afrika dan Kenya. Teh ini juga merupakan teh bertekstur ringan serta rasa yang lembut.

Kabar baiknya, teh ungu mengandung kadar kafein yang sangat rendah, namun dengan antioksidan dan antosianin yang tinggi. Cara memproduksi teh ungu dilakukan dengan cara yang serupa dengan teh oolong. Daun dipanen, layu, dan mengalami oksidasi parsial sebelum dibentuk dan dikeringkan. Saat diseduh, teh ungu menghasilkan warna ungu kemerahan muda, lantaran warna daunnya yang unik.

Teh ungu awalnya ditemukan tumbuh liar di wilayah Assam India. Setelah penemuan awal mereka, tanaman teh unik ini kemudian dibawa ke Kenya, di mana Yayasan Penelitian Teh Kenya bekerja untuk membuat kultivar yang ideal untuk produksi teh komersial. Produsen teh komersial terbesar ketiga setelah China dan India, Kenya kini memimpin sebagai produsen teh ungu terbesar.

Matcha

Matcha adalah jenis teh hijau bubuk yang sangat populer di Jepang. Matcha dapat dikonsumsi langsung tanpa tambahan apa pun selain air, namun juga dapat ditambahkan ke latte, smoothie, mencampurkannya dengan susu, atau matcha dijadikan rasa dari berbagai jenis kue. Rasa matcha cenderung halus dan kaya dengan nada umami dan sedikit rasa pahit.

Matcha dihasilkan dari tanaman teh khusus yang dinaungi minimal tiga minggu sebelum panen. Proses naungan meningkatkan klorofil pada tanaman, yang memberi mereka warna hijau zamrud yang dalam. Ini juga meningkatkan kafein dan l-theanine yang ada dalam teh dan berkontribusi pada rasa umami teh yang unik. Untuk menghentikan proses oksidasi, daun teh dikukus segera setelah dipanen. Saat daunnya dibentuk dan dikeringkan seperti teh hijau pada umumnya, mereka dikenal sebagai Gyokuro. Untuk membuat matcha, daun ini ditumbuk menjadi bubuk yang sangat halus.

Earl Grey

Earl grey adalah kategori teh beraroma yang berasal dari daun tanaman teh camellia sinensis, yang artinya teh ini juga mengandung kafein. Earl grey salah satu teh beraroma yang paling terkenal dengan bahan dasar teh hitam, yang dibumbui dengan minyak dari kulit jeruk bergamot. Bergamot yaitu sejenis buah jeruk yang mirip dengan jeruk bali, yang berasal dari wilayah Calabria di Italia. Aroma bunga lembutnya berasal dari kulit buah bergamot, dengan perpaduan rasa yang menyenangkan sekaligus menyegarkan.

Meski teh earl grey ini secara tradisional dibuat dengan campuran daun teh hitam yang ditambahkan bergamot, namun profil rasa earl grey tanpa tambahan apa pun seperti gula atau susu, tidak sepahit layaknya teh hitam. Pada dasarnya, earl grey memiliki profil rasa yang beragam, mulai dari rasa manis, bunga, asam, dan pahit yang berasal dari bergamot, dan seluruh rasanya sempurna dengan teh hitam yang kental. Teh beraroma ini sangat cocok bagi orang yang ingin merasakan teh dengan rasa yang lebih menarik dan eksotis.

Teh Rooibos

Rooibos adalah jenis teh herbal tertentu yang terbuat dari tanaman asli Afrika Selatan. Teh ini terkadang juga disebut sebagai teh merah atau teh semak merah, dan secara alami bebas kafein. Rooibos memiliki tampilan yang serupa dengan teh hitam, namun bebas kafein, sehingga menjadikannya pilihan yang tepat bagi orang yang menikmati teh hitam tanpa kafein. Teh rooibos memiliki rasa manis alami yang menyenangkan, dan enak saat diminum sendiri atau ditambahkan sedikit susu. Rooibos juga bisa dicampur dengan bahan lain untuk membuat campuran beraroma seperti Earl Grey Rooibos dan Rooibos Chai.

Makanan yang Dipasangkan dengan Teh

Faktanya, teh adalah minuman yang sangat sempurna dipadukan dengan beragam jenis makanan. Sepoci teh yang nikmat dan lezat dapat meningkatkan serta melengkapi cita rasa hidangan apa pun, baik itu hidangan gurih maupun yang manis. Beberapa jenis teh akan sempurna jika dipasangkan dengan makanan pedas, sementara yang lain cocok dengan makanan penutup yang sangat manis.

Kafein dalam Teh

Kadar kafein dalam teh ditentukan oleh sejumlah faktor, yang di antaranya meliputi metode dan lama penyeduhan teh. Studi juga menunjukkan bahwa letak daun pada tanaman teh mempengaruhi kandungan kafein dalam teh tersebut. Jumlah kafein serta antioksidan terbesar biasanya terdapat pada daun teh termuda, dan yang ditanam pada dataran tertinggi.

Selain itu, hal yang sangat berpengaruh terhadap kadar kafein adalah suhu air dan lama waktu seduhan. Daun teh Hitam, Oolong, Hijau dan Putih sendiri memiliki kandungan kafein yang begitu serupa. Namun dengan teh yang diseduh selama lima menit dalam air mendidih akan mentransfer lebih banyak kafein ke dalam cangkir daripada teh yang diseduh selama dua menit pada suhu 180 derajat Fahrenheit.

Hal terpenting yang harus Anda ketahui berikutnya adalah proses oksidasi tidak membuat kadar kafein dalam teh meningkat, itu hanyalah mitos umum. Tetapi yang pasti, kadar kafein dalam teh tidak melebihi kafein yang terdapat pada kopi, meskipun kafein dalam teh hitam dan pu-erh merupakan jenis teh dengan jumlah kafein terbanyak.

Manfaat Teh

Beberapa teh, terutama teh herbal, mengandung vitamin dan mineral dengan konsentrasi tinggi. Kandungan tersebut dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menangkal berbagai penyakit. Teh herbal mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memicu neurotransmiter di otak untuk menimbulkan ketenangan. Beberapa teh dengan kandungan jeruk dan bunga, seperti earl grey memiliki konsentrasi vitamin C yang tinggi yang dapat menjaga Kesehatan kulit dan melawan flu biasa.

Chai merupakan kombinasi dari teh hitam (atau terkadang menggunakan teh putih, teh hijau, atau teh campuran), direbus dalam air atau susu bersama dengan campuran rempah-rempah, dan menambahkan pemanis. Rempah-rempah dari chai begitu beragam, termasuk kapulaga, kayu manis, jahe, cengkeh dan lada hitam. Chai memiliki banyak jenis yang dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan. Di sisi lain, teh adalah minuman terbuat dari daun teh segar, yaitu Camellia sinensis, yang kemudian diseduh. Teh juga memiliki banyak variasi yang dibedakan berdasarkan proses yang dilaluinya.

Sebagai kesimpulan, chai dan teh minuman yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari bahan dasar, rasa, jenis, makanan pendamping yang sesuai, kafein, hingga manfaat. Dengan mengetahui banyaknya perbedaan antara chai dan teh, mulai saat ini jangan salah mengartikan keduanya, ya! Ingin tahu perbedaan lainnya? Simak perbedaan teh dan kopi melalui link berikut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *