Sayuran dan buah-buahan adalah makanan sehat dengan banyak sumber antioksidan, yang juga mengandung nutrisi penting lainnya dalam menjaga kesehatan. Paprika – sebagai buah yang kaya antioksidan, dikenal dengan segudang manfaatnya yang bisa melindungi tubuh dari beberapa hal yang memicu penyakit. Di bawah ini adalah manfaat paprika yang kaya akan antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Apa itu Paprika?
Paprika (Capsicum annuum), juga disebut paprika atau capsicum, biasanya dianggap sayuran, tetapi secara teknis adalah buah karena paprika berkembang dari bunga tanaman. Seperti paprika lainnya, termasuk cabai, paprika adalah bagian dari suku terong-terongan atau Solanaceae, yang juga merupakan keluarga dari cabai, tomat, dan kentang. Paprika biasanya terdapat pada campuran salad, digunakan sebagai pewarna alami, atau ditemukan sebagai bahan masakan dalam hidangan daging, ayam, atau aneka hidangan lainnya.
Mayoritas orang mengenal paprika yang berwarna hijau dan merah, tetapi paprika memiliki warna lainnya, termasuk kuning, oranye, dan ungu. Setiap warna paprika memberikan beberapa manfaat kesehatan yang unik, tetapi semua paprika memiliki profil nutrisi yang hampir sama. Warna paprika yang berbeda masing-masing menghadirkan profil rasa dan tingkat kemanisan yang sedikit unik.
Paprika dikenal sebagai buah yang kaya antioksidan alami, yang bagi kesehatan manusia – zat ini dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel. Antioksidan efektif karena zat tersebut dapat melepaskan elektronnya sendiri untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat tidak stabil yang terbentuk secara alami saat Anda berolahraga dan saat tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi.
Radikal bebas juga bisa memapari tubuh manusia yang disebabkan oleh lingkungan, termasuk asap rokok, polusi udara, dan sinar matahari. Radikal bebas dapat menyebabkan “stres oksidatif”, yaitu suatu proses yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Stres oksidatif dianggap dapat menjadi sumber dari berbagai penyakit termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia. Molekul antioksidan telah terbukti menangkal stres oksidatif dalam percobaan laboratorium (misalnya, dalam sel atau penelitian pada hewan).
Manfaat Kesehatan dari Paprika
Kaya akan Antioksidan
Paprika memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dikemasnya hanya dalam satu porsi, dan inilah yang menjadi keunggulan dari paprika. Paprika – atau produk apa pun yang mengandung paprika, telah lama dipercaya akan khasiatnya dalam melawan sejumlah penyakit, sebagian besar karena kemampuannya melawan stres oksidatif.
Beragam antioksidan ditemukan dalam paprika, termasuk karotenoid, yang ditemukan dalam berbagai tingkat pada berbagai jenis paprika. Karotenoid adalah sejenis pigmen yang ditemukan di banyak tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan tubuh, mencegah kerusakan akibat stres oksidatif atau yang disebabkan oleh kelebihan radikal bebas dalam tubuh, dan membantu tubuh melawan penyakit. Sejumlah nutrisi ini larut dalam lemak, yang berarti dapat terserap dengan baik ketika dikonsumsi bersama sumber lemak sehat.
Karotenoid yang biasa ditemukan pada paprika adalah beta-karoten, beta-cryptoxanthin, dan lutein atau zeaxanthin. Beta-karoten memiliki banyak manfaat, mulai dari menjaga kesehatan kulit, menjaga kesehatan pernapasan, hingga penunjang kehamilan. Manfaat beta-cryptoxanthin yang paling terkenal adalah potensinya dalam meredakan peradangan pada gangguan seperti radang sendi.
Lebih lanjut, vitamin A secara umum dipercaya efektif dalam membantu mengurangi peradangan melalui sifat antioksidan dari paprika, dan karena peradangan adalah akar dari sebagian besar penyakit, memenuhi nutrisi yang diperlukan bagi tubuh merupakan hal yang penting dalam menjalani kehidupan yang bebas dari penyakit.
Membantu Mengurangi Resiko Kanker
Resiko penyakit kanker dapat meningkat disebabkan oleh peradangan kronis yang berlebihan dan stres oksidatif kronis yang tidak diinginkan. Penyebab resiko kanker tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi secara rutin asupan fitonutrien yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, seperti yang terdapat pada paprika.
Tanaman yang dikenal sebagai buah yang kaya akan antioksidan ini memiliki manfaat dalam mengurangi resiko kanker. Dalam melindungi tubuh dari bahaya penyakit kanker, sifat anti-inflamasi juga mendukung antioksidan dalam mencegah resiko penyakit kanker. Selain itu, paprika juga mengandung senyawa belerang yang mendukung kesehatan. Enzim dalam paprika membantu pencegahan kanker lambung dan esofagus. Lycopene karotenoid ditemukan berpotensi dalam mencegah sejumlah kanker, yang di antaranya mencakup kanker prostat, kandung kemih, leher rahim dan pankreas.
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, asupan vitamin C pada tubuh memiliki peran penting. Vitamin C juga membantu membangun kolagen yang kuat untuk mendukung kulit dan persendian. Ini berperan penting dalam menurunkan risiko radang sendi dan mengurangi peradangan. Kandungan vitamin lainnya, yaitu vitamin K efektif dalam membantu pembentukan gumpalan darah. Di sini, antioksidan juga berperan dalam menjaga sel dari kerusakan oksidatif, sehingga kehadirannya efektif dalam mempertahankan tulang yang kuat dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Menjaga Jantung Tetap Sehat
Paprika merah kaya akan likopen, sehingga membuatnya sangat baik untuk kesehatan jantung, sementara jenis paprika lainnya – yaitu paprika hijau merupakan sumber serat penurun kolesterol yang baik. Peningkatan kadar homosistein dapat menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, di dalam buah ini, terdapat antioksidan yang tinggi serta didukung oleh vitamin A dan C yang berperan aktif dalam mencegah paparan radikal bebas. Kalium dalam paprika menurunkan tekanan darah, yang juga bermanfaat bagi jantung. Selanjutnya, paprika juga diketahui berpotensi dalam menurunkan risiko diabetes.
Mencegah Anemia
Paprika juga mengandung vitamin B6 dan folat yang membantu menurunkan kadar homosistein. Vitamin B6 juga efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Masalah yang dapat terjadi dalam darah seperti anemia juga dapat diatasi dengan kandungan vitamin B6 yang terdapat pada paprika, dengan menciptakan hemoglobin dalam darah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen melalui aliran darah.
Meningkatkan Jumlah Kolestrol Baik
Kandungan capsanthin dalam paprika pada sejumlah penelitian dianggap sebagai karotenoid utama dalam bumbu. Namun, tak banyak yang mengetahui tentang antioksidan ini, terutama jika dibandingkan dengan antioksidan umum lainnya. Dalam sebuah penelitian ditemukan kandungan bahwa capsanthin dalam paprika membantu meningkatkan kadar kolestrol baik (HDL), ini juga berkaitan dalam mempertahankan sistem kardiovaskular Anda bekerja secara efektif.
Menjaga Kesehatan Mata
Dalam upaya menjaga kesehatan mata, terdapat banyak sekali cara yang dapat dilakukan. Misalnya dengan mengkonsumsi buah-buahan atau sayuran secara rutin, ini termasuk dengan mengkonsumsi paprika. Buah yang mengandung capsaicin ini mengandung vitamin A dalam jumlah yang tinggi, vitamin A akan membantu menjaga penglihatan yang sehat, terutama penglihatan malam.
Paprika juga kaya akan karotenoid atau yang disebut dengan lutein, sehingga dapat menurunkan resiko degenerasi makula pada mata. Degenerasi makula mata adalah penyebab paling umum dari hilangnya penglihatan terkait usia. Paprika juga melindungi mata Anda dari katarak karena tingginya kadar beta-karoten dan vitamin C.
Karena banyaknya antioksidan yang terkandung dalam buah ini, yang kandungan antioksidannya meliputi lutein, zeaxanthin, dan kandungan vitamin A, maka nutrisi tersebut berfungsi dalam menjaga kesehatan serta melindungi mata dari masalah-masalah yang mungkin saja terjadi. Selain nutrisi tersebut, keberadaan vitamin B6 pada paprika juga membantu menjaga kesehatan mata. Orang yang mengonsumsi B6 dalam jumlah tinggi mengalami degenerasi makula dan mencegah penyakit terkait mata lainnya, terutama bila dikonsumsi dengan folat dalam jumlah besar.
Meredakan Radang Sendi
Tulang rawan adalah jaringan karet yang menutupi ujung tulang Anda dan mencegahnya saling bergesekan. Osteoarthritis (OA), jenis radang sendi yang paling umum, adalah hasil dari peradangan dan kerusakan tulang rawan. Memenuhi sejumlah nutrisi yang sesuai, B yang ada di paprika merah, dapat membantu Anda dalam meredakan nyeri sendi.
Vitamin C yang terdapat pada paprika merah dapat bermanfaat dalam menyembuhkan dan meremajakan jaringan, termasuk tulang rawan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa vitamin C membantu mengurangi rasa sakit akibat radang sendi lutut. Paprika merah juga mengandung senyawa antiinflamasi, yang juga dapat membantu meredakan gejala radang sendi.
Efek Samping dan Alergi
Paprika kemungkinan aman jika Anda menggunakannya dalam jumlah yang wajar, baik itu digunakan sebagai campuran bumbu dapur, maupun ditambahkan langsung ke dalam makanan. Namun, paprika dapat menyebabkan reaksi alergi atau non-alergi pada beberapa orang. Ada beberapa laporan alergi paprika yang diterbitkan, dan beberapa peneliti bahkan menyebut paprika sebagai alergen tersembunyi. Tanda dan gejala reaksi non-alergi termasuk ruam kulit, gatal di mulut, atau batuk karena terhirup. Gejala reaksi alergi termasuk kesulitan bernapas atau anafilaksis (pada reaksi yang parah).
Jika Anda diketahui alergi terhadap paprika atau mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan dengan paprika, konsultasikan segera dengan ahli medis profesional untuk mendapatkan solusi yang tepat agar tetap bisa mengonsumsi paprika yang kaya akan antioksidan.
Paprika lebih dari sekadar campuran salad, pewarna alami, atau bahan campuran masakan. Ini juga merupakan buah yang kaya akan antioksidan, mengandung senyawa anti-inflamasi, dan vitamin dan sejumlah mineral penting. Mengonsumsi secara rutin sebagai upaya dalam menjaga kesehatan tubuh dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan penglihatan yang sehat, dan bahkan mencegah penyakit kanker.
Maka dari itu, peran paprika terhadap kesehatan sangatlah penting, namun konsumsinya harus dalam batas wajar, atau konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli medis agar tak merasakan efek samping dari paprika. Simak artikel lainnya terkait manfaat cordyceps bagi kesehatan dengan klik link berikut.