Cordyceps vs Reishi, Mana yang Lebih Baik?

Daftar Isi

Telah menjadi pengetahuan umum bahwa jamur menjadi salah satu pengobatan tradisional karena nutrisi di dalamnya. Sebagian besar jamur mengandung antioksidan, serat, dan vitamin. Tetapi, meskipun jamur memiliki bentuk dan ukuran, namun masing-masing jamur memiliki manfaat kesehatan yang unik. Di antara banyaknya spesies jamur, cordyceps dan reishi merupakan jenis jamur yang cukup menarik perhatian masyarakat. Cordyceps vs reishi, mana yang lebih baik?

Perbandingan Cordyceps VS Reishi

Cordyceps dan Reishi, keduanya memiliki sejarah dalam hal pengobatan tradisional dan dihormati di seluruh dunia sebagai obat tradisional yang manjur. Karena kualitas nutrisi serta potensi tak terbatas dari jamur obat, maka jamur akan menjadi fokus penelitian selama bertahun-tahun, dan informasi yang belum dimanfaatkan membuat dunia jamur begitu menarik. Sehingga, Anda bisa menggunakan cordyceps dan reishi dalam menjaga kesehatan, bahkan menggabungkan keduanya karena cordyceps dan reishi merupakan jenis jamur yang memiliki potensi meningkatkan kesehatan tubuh. Baca selengkapnya perbandingan cordyceps vs reishi di bawah ini.

Apa itu Cordyceps?

Cordyceps adalah sejenis jamur yang ditemukan di seluruh dunia dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina (TCM). Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 750 spesies cordyceps yang teridentifikasi. Jenis cordyceps yang paling langka berada di ketinggian yang lebih tinggi di wilayah Himalaya di Cina, Nepal, Tibet, dan India. Dari banyaknya spesies yang diketahui, para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya terdapat 35 jenis cordyceps yang memiliki beberapa potensi manfaat kesehatan dan khasiat obat.

Cordyceps merupakan jamur yang berpotensi dalam beberapa penyembuhan. Hal yang membuatnya menarik terletak pada sifat parasitnya. Setiap spesies cordyceps menargetkan serangga yang spesifik dan unik. Misalnya, satu spesies cordyceps dapat menginfeksi semut tukang kayu (carpenter ant) jenis tertentu. Tetapi spesies cordyceps yang sama tidak berpengaruh pada semut jenis lain bahkan di seluruh wilayah. Serangga lain yang menjadi sasaran cordyceps termasuk laba-laba, ngengat, dan capung.

Spora cordyceps bekerja dengan cara mendarat dan menginfeksi inangnya, kemudian mulai menyebarkan miselia (atau sulur) ke seluruh tubuh serangga. Sulur-sulur itu menggantikan jaringan internal inang dan memakan nutrisinya. Setelah serangga lumpuh total atau mati, jamur cordyceps keluar dari tubuh serangga dengan tubuh buah (struktur reproduksi cordyceps yang terlihat). Tubuh buah ini kemudian menyebarkan sporanya ke serangga lain dari spesies yang sama.

Tubuh buah adalah bagian yang paling banyak dicari orang untuk potensi manfaat kesehatannya. Secara tradisional, tubuh buah cordyceps ditumbuk dan dimasak dengan teh atau hidangan lainnya. Ini juga bisa ditambahkan ke dalam pasta atau sup, atau bahkan ditambahkan sebagai taburan pizza atau roti pipih, dan rasanya akan lezat. Tubuh buah cordyceps selain dicampurkan ke dalam hidangan, ia juga bisa dimakan mentah-mentah, namun rasanya tentu tak selezat dengan tubuh buah yang dicampurkan.

Kandungan nutrisi tubuh buah cordyceps tidak dapat hilang hanya karena Anda memasaknya dengan hidangan lain, begitu pula sebaliknya, tidak ada manfaat tambahan untuk makan cordyceps mentah. Tetapi jika Anda ingin memakannya mentah, Anda bisa merendam cordyceps dalam air hingga 15 menit sebelum mengeluarkan tubuh buah dari kulit serangga atau Anda bisa memakan kulit serangga dan tubuh buahnya bersama-sama.

Manfaat Cordyceps

Spesies cordyceps yang diketahui terdapat sekitar 750 spesies cordyceps, dan jenis cordyceps yang digunakan pada sebagian besar suplemen dibuat di laboratorium. Namun dalam pengobatan komplementer dan alternatif (CAM), cordyceps sering digunakan sebagai penguat energi alami. Para pendukung juga mengklaim bahwa cordyceps dapat melindungi dari masalah kesehatan seperti kelelahan, tekanan darah tinggi, infeksi saluran pernapasan atas, peradangan, dan gangguan ginjal.

Para ahli lainnya juga mengklaim bahwa cordyceps dapat meningkatkan libido (gairah seks), memperlambat penuaan, dan melindungi dari kanker. Namun, banyak penelitian tentang cordyceps telah diselesaikan secara in-vitro atau di laboratorium. Sehingga, sebelum merekomendasikan cordyceps untuk tujuan kesehatan, penelitian terhadap manusia masih banyak diperlukan.

Dalam hal ini pula, penggunaan suplemen harus diselaraskan secara individual dan diperiksa oleh ahli kesehatan, seperti ahli diet terdaftar, apoteker, atau dokter. Tidak ada suplemen yang dimaksudkan untuk mengobati, menyembuhkan, atau mencegah suatu penyakit.

Dari sisi manfaatnya untuk performa atletik, hasil dari penelitian tentang kinerja cordyceps begitu beragam. Cordyceps diperkirakan untuk meningkatkan kinerja atletik yang diklaim pertama kali setelah atlet Tiongkok meraih banyak rekor dunia yang disiarkan di berita pada tahun 90-an. Pelatih mereka mengaitkan kesuksesan yang diraih dengan suplemen yang mengandung cordyceps.

Sebuah studi lainnya menemukan bahwa mengonsumsi suplemen cordyceps setiap hari secara berkala dapat meningkatkan asupan oksigen maksimum (VO2 max) pada orang dewasa muda setelah tiga minggu. Para peneliti percaya bahwa hasil ini menunjukkan bahwa cordyceps dapat meningkatkan toleransi atlet terhadap latihan intensitas tinggi.

Dosis

Terdapat banyak produk yang menyertakan cordyceps pada komposisinya. Produk tersebut antara lain suplemen dalam bentuk kapsul, bubuk, teh, dan bahkan kopi jamur. Tetapi bagian tersulit untuk membeli produk ini terutama suplemen adalah Anda tidak pernah yakin dengan jenis cordyceps apa yang Anda dapatkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tidak mengatur suplemen, jadi tidak ada anjuran khusus mengenai penggunaan dosis yang sesuai untuk Anda.

Jika Anda mencari produk yang menggunakan cordyceps, Anda harus mencari label yang secara khusus menggunakan C. sinensis, karena cordyceps adalah salah satu jenis cordyceps yang telah lama dikaitkan dengan pengobatan tradisional Tiongkok dan mungkin yang paling dapat diandalkan. Suplemen cordyceps dengan label C. militaris juga merupakan alternatif yang baik untuk dipertimbangkan, asalkan Anda memasaknya terlebih dahulu.

Efek Samping Cordyceps

Sebagus apa pun sebuah suplemen kesehatan, ia akan tetap memiliki efek samping, begitu pula dengan cordyceps. Meski tak ada anjuran khusus mengenai dosis cordyceps, tetapi mengonsumsinya dapat menyebabkan sejumlah masalah GI (gastrointestinal) seperti mual, diare, atau gangguan GI umum.

Jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah atau jika Anda memiliki masalah medis seperti diabetes tipe 2, akan lebih baik jika menghindari cordyceps sepenuhnya karena dapat menyebabkan kadar gula darah Anda menjadi sangat rendah. Sementara orang dengan kelainan autoimun seperti fibromyalgia atau multiple sclerosis mungkin juga harus menghindari penggunaan cordyceps karena penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan peradangan dan bahkan membuatnya lebih parah.

Namun, seperti yang telah disebutkan di awal bahwa cordyceps belum dipelajari dengan cukup baik untuk mengetahui dengan pasti apa manfaat kesehatan penuhnya serta efek sampingnya. Meski beberapa penelitian telah membuktikan bahwa cordyceps menawarkan sejumlah manfaat, namun cordyceps masih membutuhkan lebih banyak penelitian sebelum penggunaan medis potensial dapat dikonfirmasi.

Apa itu Reishi?

Reishi atau linghzi, terkadang disebut juga dengan Ganoderma lucidum, adalah salah satu jenis jamur yang akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat. Dalam pengobatan Tiongkok, jamur reishi telah lama disebut sebagai raja jamur. Reishi paling banyak ditemukan di wilayah Asia. Warna dari jamur ini yaitu jingga kemerahan dan tumbuh berbentuk seperti kipas.

Tidak seperti jamur lainnya seperti portobello atau shitake, jamur reishi biasanya tidak langsung dimasukkan ke dalam tumisan, roti pipih, atau telur dadar. Reishi memiliki rasa yang sedikit pahit serta aroma kayu, teksturnya juga keras, sehingga Anda akan sering menemukan jamur ini dalam bentuk bubuk yang lebih mudah dikonsumsi.

Sebenarnya, jamur reishi telah ada selama bertahun-tahun, dan penyebab mengapa reishi mendapat perhatian belakangan ini karena banyak masyarakat yang berminat terhadap pengobatan fungsional, serta rasa ingin tahu mereka yang turut meningkat terhadap adaptogen, yang merupakan salah satu kandungan yang terdapat pada reishi. Kandungan adaptogen dipercaya dapat membantu tubuh kita beradaptasi terhadap stres, maka tidak heran jika reishi belakangan ini mendapat lebih banyak perhatian – terutama di Amerika Serikat.

Manfaat Reishi

Jamur reishi mengandung asam ganoderic, yaitu senyawa yang mendukung dan melindungi hati, sehingga membantu proses detoksifikasi tubuh, ini juga memiliki efek anti kanker. Selain itu, reishi membantu melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, serta melindungi tubuh dari ancaman virus. Sebagai salah satu obat dalam pengobatan Cina, reishi juga berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga tubuh akan lebih tahan terhadap flu biasa hingga kanker. Jamur reishi juga meningkatkan aktivitas sel darah putih yang penting tubuh.

Jamur reishi menarik perhatian masyarakat dikenal karena memiliki efek yang menenangkan, membuat rileks, dan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini juga dapat berkontribusi untuk menghilangkan rasa sakit serta meningkatkan suasana hati pada mereka yang menderita kecemasan atau depresi, dan menghilangkan kelelahan.

Dosis

Tidak seperti beberapa makanan atau suplemen, takaran jamur reishi bisa berbeda-beda tergantung jenis yang dikonsumsi. Secara umum, reishi dikonsumsi dalam bentuk ekstrak jamur kering. Dalam kasus ini, dosisnya kira-kira sepuluh kali lebih sedikit dibandingkan saat jamur itu sendiri dikonsumsi.

Sebagai contoh, 50 gram jamur reishi itu sendiri mungkin akan sebanding dengan kira-kira 5 gram ekstrak jamur. Dosis ekstrak jamur biasanya berkisar antara 1,5 hingga 9 gram per hari, meski biasanya ditemukan dalam variasi yang berbeda. Selain itu, beberapa suplemen hanya menggunakan bagian tertentu dari ekstrak. Dalam kasus ini, dosis yang dianjurkan mungkin jauh lebih rendah dari nilai yang dilaporkan di atas.

Efek Samping Reishi

Reishi dapat menimbulkan reaksi alergi yang ditandai dengan reaksi pada mulut, tenggorokan, dan hidung kering yang bersamaan dengan kulit gatal dan ruam. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk mengonsumsi reishi hanya dalam jangka waktu singkat, yakni tidak lebih dari tiga hingga enam bulan.

Cara Mengonsumsi Cordyceps dan Reishi

Cordyceps biasanya tersedia dalam bentuk kapsul, sementara reishi tersedia sebagai jamur yang telah diekstrak. Dalam hal ini, untuk mengonsumsi keduanya, Anda dapat menambahkan dengan mudah ke smoothie, teh, kopi jamur, dan resep lainnya. Selain itu, karena jamur sudah diekstrak, jadi Anda tidak perlu khawatir merendamnya dalam air panas untuk mengeluarkan senyawa bermanfaatnya. Cukup masukkan sesendok ke dalam minuman dan siap dikonsumsi.

Bolehkah Mengonsumsi Cordyceps dan Reishi Bersamaan?

Tak jarang orang yang mengonsumsi jamur secara bersamaan hanya untuk mendapatkan manfaat yang lebih optimal, yang termasuk dalam mendukung kekebalan tubuh, meningkatkan otak, serta meningkatkan antioksidan. Kombinasi cordyceps dan reishi merupakan perpaduan yang sangat luar biasa, karena memberi Anda sifat nootropik dan peningkatan fisik untuk menjaga seluruh kesehatan tubuh baik pada mental maupun fisik.

Bahkan, Anda bisa memadukan berbagai jenis produk jamur seperti jamur Reishi (jamur keabadian), Turki tail (perlindungan kekebalan tertinggi), jamur Chaga, jamur Shiitake, Maitakes, dan lainnya. Anda akan mendapatkan berbagai macam beta-glucan untuk mendukung Anda di berbagai tingkatan. Terlepas dari apa pun perpaduan jamur yang dikonsumsi, cobalah untuk selalu mengonsumsi jamur dalam hal meningkatkan kesehatan tubuh.

Manfaat dari kombinasi cordyceps dan reishi tak dapat dirasakan secara langsung, ini dikarenakan kandungannya membutuhkan beberapa minggu untuk bereaksi pada tubuh Anda. Sehingga, untuk mendapatkan hasil yang optimal, akan lebih baik mengonsumsinya secara rutin selama beberapa minggu.

Sebagai kesimpulan, sangat penting untuk dipahami bahwa bukanlah tugas yang mudah untuk membandingkan jamur obat yang berbeda karena meskipun semuanya memiliki konstituen umum, atribut, dan kemampuan yang sama untuk memelihara kesehatan, semuanya unik dengan caranya sendiri. Simak artikel menarik lainnya untuk mengetahui jenis jamur yang tidak boleh dikonsumsi dengan klik tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *