Cara Membuang Minyak Goreng dan Lemak yang Benar

Daftar Isi

Ketika akan menggoreng makanan di wajan, tentunya kita akan menggunakan minyak goreng agar masakan yang dihasilkan memiliki tingkat kematangan yang sesuai. Minyak goreng merupakan minyak yang berasal dari lemak hewan atau tumbuhan dengan komposisi utama trigliserida yang telah melalui proses pemurnian dan berbentuk cair, sehingga dapat digunakan untuk menggoreng bahan makanan.

Minyak goreng bisa digunakan lebih dari satu kali pemakaian. Lalu ketika minyak goreng sudah dipakai lebih dari dua kali pemakaian, maka minyak ini disebut minyak jelantah atau minyak bekas. Minyak jelantah merupakan minyak bekas yang pemakaiannya sudah lebih dari dua atau tiga kali, dan terjadi perubahan warna pada minyak tersebut, dari warna kuning keemasan menjadi warna cokelat tua. Menggunakan minyak jelantah secara berulang dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh.

Minyak yang sudah bekas mengandung sejumlah senyawa yang bersifat karsinogenik, yaitu senyawa yang muncul pada saat proses penggorengan. Minyak yang sudah dipakai berkali-kali telah tercemar zat radikal bebas yang bersifat karsinogenik, seperti epioksida, peroksida, dan lainnya. Jika manusia mengonsumsi makanan yang melalui proses penggorengan dengan minyak jelantah, senyawa karsinogenik seperti peroksida dapat mengakibatkan timbulnya kanker usus.

Bagi sebagian orang, mungkin berpikiran bagaimana cara membuang minyak jelantah dengan tepat, agar pemakaian yang berulang tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Rupanya, masih banyak yang belum benar-benar tahu cara menyingkirkan minyak jelantah ini. Membuang minyak jelantah yang tidak tepat, seperti ke wastafel, tentu akan menimbulkan masalah pada lingkungan, seperti air dan tanah yang tercemar oleh limbah minyak. Hal tesebut jika dilakukan secara terus-menerus, tentu akan memiliki dampak bagi kesehatan. Lalu, bagaimana tips agar dapat membuang minyak bekas dengan benar? Artikel ini akan membantu anda mengatasi masalah tersebut.

Menggunakan Kembali

Cara pertama yang paling mudah adalah dengan menggunakan Kembali minyak yang telah dipakai. Penjelasan di atas memang menyebutkan bahwa penggunaan minyak yang telah dipakai dua atau tiga kali akan membahayakan kesehatan. Namun perlu diingat kembali bahwa hal tersebut berlaku pada minyak goreng bekas menggoreng daging atau ikan. Biasanya minyak bekas menggoreng daging atau ikan tidak layak pakai karena warna dari minyak goreng tersebut sudah berubah warna, yaitu menjadi cokelat tua.

Namun apabila minyak goreng hanya bekas menggoreng kentang dan sayuran, umumnya minyak goreng masih bersih dan jernih, sehingga anda dapat menggunakannya kembali. Pastikan Kembali minyak goreng yang akan anda gunakan Kembali masih layak pakai, agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Jangan Buang ke Wastafel atau Saluran Air

Kesalahan umum yang sering dilakukan banyak orang adalah membuang minyak bekas ke wastafel. Cara yang tidak tepat ini dilakukan karena hal tersebut merupakan hal yang mudah, mereka tidak perlu kerepotan memikirkan cara mengolah minyak bekas pakai. Padahal, membuang minyak bekas pakai ke dalam wastafel atau saluran pembuangan lainnya justru akan menimbulkan masalah jangka panjang yang lebih serius.

Pembuangan minyak bekas pakai ke dalam wastafel akan menyebabkan pencemaran air yang akan berdampak pada terkontaminasinya sumber air bersih yang biasa anda gunakan. Pencemaran air yang diakibatkan oleh pembuangan minyak yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas makanan dan air minum yang akan dikonsumsi. Selain itu, terdapat berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan dari pencemaran air, yaitu diare, kolera, disentri, hepatitis, dan infeksi pada mata.

Parahnya lagi, apabila air yang tercemar ini mengalir ke sungai dan lautan, ekosistem di perairan akan terganggu. Sebagai akibatnya, ikan-ikan seperti jenis ikan air tawar dan ikan air laut yang biasa anda konsumsi sehari-hari dapat terkontaminasi. Menurut penelitian dalam artikel Recycle of Used Cooking Oil (2019), air yang tercemar minyak goreng bekas bisa bermuara ke sungai dan laut. Ini berawal dari membuang minyak goreng bekas ke saluran pembuangan.

Simpan Pada Wadah Sekali Pakai

Cara selanjutnya adalah dengan menyimpan minyak bekas ke dalam wadah sekali pakai atau wadah yang tidak bisa didaur ulang, seperti botol plastik. Namun, hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan cara ini ialah diamkan minyak bekas terlebih dahulu hingga dingin, jangan masukkan minyak dalam keadaan panas. Karena apabila anda langsung memasukkan minyak panas ke dalam wadah sekali pakai, akan melelehkan wadah yang akan anda gunakan, serta lelehannya dapat mengenai diri anda.

Selain menggunakan botol plastik, alternatif lainnya yang bisa anda coba adalah dengan menggunakan karton bekas, seperti karton bekas susu yang berbahan kertas. Anda juga dapat menggunakan syrofoam selain botol plastic dan karton bekas, lalu anda dapat membuangnya ke tempat sampah khusus.

Bekukan Minyak

Sebelum anda membekukan minyak, perlu diingat kembali bahwa minyak tidak boleh dituangkan ke dalam wadah saat masih panas. Cara yang harus dilakukan ialah diamkan minyak goreng bekas pakai terlebih dahulu hingga benar-benar dingin. Lalu, anda bisa menuangkan minyak ke dalam cangkir minyak atau kaleng, masukkan ke dalam freezer, tunggu hingga mengeras. Jika minyak sudah membeku, anda bisa mengangkat minyak bekas tersebut dengan sendok dan buang ke tempat sampah. Cara yang cukup mudah ini bertujuan agar minyak tidak berceceran saat dibuang.

Campurkan ke Bahan Pupuk

Minyak jelantah menghasilkan kadar asam lemak jenuh yang tinggi. Asam lemak jenuh ini berbahaya bagi kesehatan manusia, namun ternyata dapat membantu dalam pertumbuhan tanaman. Cara untuk mencampurkan minyak ke bahan pupuk cukup mudah, yaitu dengan cara menyaring minyak bekas tersebut, lalu campurkan ke bahan pupuk, atau tuangkan langsung dengan jumlah yang sedikit pada tanaman.

Minyak jelantah yang bisa dicampurkan ke bahan pupuk yaitu minyak bekas makanan nabati, bukan bekas makanan hewani. Karena jika minyak bekas makanan hewani dicampurkan pada pupuk, dapat menyebabkan tanaman dikerubungi oleh serangga-serangga kecil. Hal yang perlu diingat kembali adalah penggunaan minyak jelantah ini bukan sebagai pupuk utama bagi tanaman, minyak jelantah hanya membantu pertumbuhan tanaman.

Gunakan Untuk Membasmi Serangga

Limbah dari minyak jelantah ini ternyata dapat digunakan untuk membasmi serangga kecil. Caranya yaitu dengan menuangkan minyak goreng bekas dan air ke dalam wadah penyemprotan, lalu semprotkan ke arah serangga kecil di sekitar tanaman anda yang mengganggu. Cara ini dinilai sebagai cara yang cukup efektif sekaligus bermanfaat, karena anda tidak perlu memikirkan akan dikemanakan minyak bekas pakai tersebut, serta anda tak perlu lagi khawatir akan rumput liar yang mengganggu.

Penggunaan minyak bekas untuk membasmi serangga ini haruslah dengan menggunakan minyak bekas makanan nabati. Karena jika anda menggunakan minyak bekas goreng makanan hewani, akan semakin banyak serangga kecil yang datang pada tanaman anda.

Menggunakan Oil Solidifier

Penggunaan oil solidifier dinilai cukup memudahkan anda dalam membuang minyak bekas. Oil solidifier merupakan bahan yang dapat mengubah minyak menjadi padat, sekaligus dapat menghilangkan racun yang ada pada minyak goreng bekas. Anda dapat menggunakannya dengan cara mencampurkan minyak dengan oil solidifier, setelah itu, anda bisa langsung membuangnya ke dalam tempat sampah khusus.

Serahkan pada Pusat Daur Ulang

Cara terakhir yang disarankan yaitu dengan menyerahkan minyak pada pusat daur ulang. Menyerahkan minyak bekas untuk didaur ulang juga merupakan cara yang tepat untuk tidak mencemari lingkungan. Hal yang perlu anda lakukan yaitu dinginkan minyak bekas pakai terlebih dahulu, lalu saring minyak tersebut agar kotoran bekas makanan tidak mengendap dalam minyak. Kemudian, simpan minyak bekas pakai ini ke dalam wadah sekali pakai yang tertutup, seperti botol plastik, container, atau jeriken. Lalu anda bisa menghubungi atau mendatangi langsung pusat daur ulang di tempat terdekat dari tempat tinggal anda.

Menurut riset dalam jurnal Resources (2019), minyak goreng bekas bisa menjadi salah satu sumber daya alam terbarukan yang dapat menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Nah, biodiesel inilah yang nantinya akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar dan gas buangan, yang tentunya lebih ramah lingkungan.

Itulah berbagai cara yang dapat anda ikuti untuk membuang minyak jelantah. Anda dapat memilih cara yang paling mudah serta bermanfaat bagi anda. Jika anda membuang minyak bekas dengan tepat, artinya anda turut ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *