Membekukan dan mencairkan makanan menjadi dua hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan umur simpan dan kualitas makanan. Membekukan makanan adalah salah satu cara termudah agar makanan tetap awet, karena mampu menghentikan perkembangan bakteri dengan sangat baik. Sedangkan mencairkan makanan perlu dilakukan untuk membuat makanan siap diolah atau dimasak baik dari segi tekstur maupun rasa.
Kesalahan dalam membekukan makanan dalam freezer bisa menjadi fatal, karena memicu perubahan rasa makanan, aroma makanan yang berubah, bahkan bisa jadi makanan membusuk sehingga tak layak dikonsumsi. Sementara jika salah mencairkan makanan, maka tekstur makanan bisa terlalu lembek atau justru masih beku di bagian dalamnya, sehingga tidak mudah untuk diolah. Jika mencairkan daging merah dan ayam, biasanya ketika dimasak bagian dalamnya sulit untuk matang merata.
Membekukan Makanan
Saat membekukan makanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ingat bahwa tidak semua bahan pangan bisa dibekukan. Misalnya beberapa sayuran yang lembut seperti kol, seledri, selada, peterseli, lobak dan buah mentimun tidak cocok dibekukan karena ketika keluar dari freezer tekturnya menjadi berair, lemas dan lembek. Sedangkan sebagian buah masih mungkin dibekukan selama sudah dkupas, misalnya buah persik, apel dan pir. Akan tetapi, sangat disarankan untuk memberikan sirup atau air lemon pada buah ini untuk mencegahnya kering dan teroksidasi.
Hindari Kesalahan Saat Membekukan Makanan
Saat membekukan makanan, hindari beberapa hal berikut. Pertama, anda dilarang memasukkan makanan panas langsung ke dalam freezer. Hal ini dapat menurunkan suhu freezer dan secara otomatis mencairkan bahan-bahan lain di dalam freezer. Pencairan mendadak sekaligus pembekuan berulang akan mendorong pertumbuhan bakteri yang merusak makanan. Ditambah lagi kebiasaan ini akan membuat banyak es menumpuk pada freezer. Oleh sebabnya selalu biarkan makanan sampai mendingin atau berada pada suhu kamar, sebelum diletakkan pada freezer.
Hal kedua yang perlu dihindari adalah memasukkan buah ke dalam freezer tepat setelah buah tersebut dicuci. Jika anda melakukannya terutama untuk buah yang memiliki permukaan halus, maka akan mengalami freezer burn. Artinya permukaan makanan akan mengkristal. Proses ini terjadi karena kelembapan buah yang baru dicuci akan membuat kulitnya mengeras. Ketika makanan dikeluarkan dari freezer pun menjadi tidak segar lagi dan cenderung mengering.
Hal ketiga yang juga sebaiknya tidak dilakukan sebelum membekukan makanan adalah tidak melakukan blansing. Blansing merupakan proses merendam sayur dalam air panas dengan merebus atau dengan uap air. Blansing diperlukan untuk mempersiapkan sayur beku, termasuk menghentikan proses pembusukan enzimatik yang menyebabkan kerusakan kualitas bahan. Blansing tidak perlu dilakukan terlalu lama, hanya beberapa menit hingga warna bahan makanan lebih cerah dan teksturnya lebih kencang.
Keempat, yaitu hindari untuk membiarkan makanan yang disimpan dalam freezer terlalu lama. Meskipun makanan dibekukan untuk tujuan penyimpanan, namun tidak berarti bahan pangan bisa dibiarkan terlalu lama. Biasanya makanan yang dibekukan hanya bertahan 2 sampai 3 bulan, sebelum akhirnya kualitasnya memburuk karena oksidasi di freezer. Meskipun tidak terlalu berbahaya, namun makanan yang dibiarkan terlalu lama bisa merusak rasa dan tekstur makanan.
Membungkus Dan Menempatkan Makanan Pada Wadah
Makanan yang dibekukan harus dibungkus dengan plastik atau ditempatkan pada wadah yang tepat. Anda bisa menggunakan plastik wrap atau plastik biasa yang kedap udara untuk menyimpan bahan-bahan segar. Pastikan anda mengeluarkan udara pada plastik sebanyak mungkin, hingga sangat sedikit sisa udara yang tersedia. Hal ini akan mencegah makanan rusak akibat dehidrasi dan oksidasi yang berasal dari udara yang masuk.
Sementara itu, jika tidak memiliki wrap anda bisa menggunakan wadah kedap udara dan aluminium foil. Dua wadah ini harus tertutup rapat, sehingga jangan mengisi bahan makanan hingga terlalu penuh atau tidak bisa ditutup. Tidak disarankan juga untuk mencampur berbagai jenis bahan pangan dalam satu wadah, karena hal ini dapat memicu kerusakan produk, misalnya menyatukan ikan dan daging bukanlah ide terbaik.
Membekukan Buah Dan Sayur
Membekukan buah cukup mudah, hanya perlu memasukkan buah pada plastik kedap udara. Sebaiknya buah dipotong-potong terlebih dahulu jika ditujukan untuk penyimpanan jangka panjang. Sebagian besar buah bisa dibekukan dan menghasilkan buah dengan tekstur renyah. Namun, jika anda berniat membekukan timun, maka anda harus siap dengan teksturnya yang keriput dan cekung, meskipun rasanya renyah. Oleh sebabnya buah-buahan segar tidak selalu perlu dibekukan jika dikonsumsi dalam jangka waktu dekat.
Sementara itu, rempah dan sayuran yang sudah dipotong halus biasanya akan menyajikan rasa yang sama sama, namun tampilannya yang berubah. Tekstur daun bisa menjadi kering kehitaman terutama jika diolah untuk sup atau makanan berkuah. Secara khusus, untuk sayur sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perlu diblansing terlebih dahulu sebelum dibekukan. Hal ini untuk menjaga warna dan rasanya tetap terjaga.
Membekukan Seafood Dan Daging
Kebanyakan ikan yang dijual di pasar sudah dibekukan pasca ditangkap, meskipun sudah mencair ketika tiba di pasar. Oleh sebabnya ikan tidak perlu dibekukan lagi, terutama jika segera dikonsumsi. Namun jika digunakan untuk 2 hari kedepan, ikan bisa dibekukan dengan wadah tertutup agar kulkas tidak menjadi bau amis.
Lebih lanjut, anda juga bisa membekukan ikan fillet, bukan hanya ikan segar saja. Namun banyak yang setuju jika ikan fillet perlu direndam dalam air garam dengan jumlah garam 10% dibanding jumlah air. Rendam ikan fillet selama 20-40 menit untuk mengawetkan ikan dan membuat tekstur ikan fillet tidak terlalu lembek. Gunakan beberapa lapis clip wrap untuk membungkusnya.
Tak jauh berbeda dengan ikan, jenis seafood lain seperti cumi, udang dan sotong bisa dibekukan langsung tanpa perlu tahapan persiapan. Seafood jenis ini akan menjadi lebih lunak dan empuk ketika dibekukan. Sebaiknya tumpukan seafood disatukan saat disimpan dalam kulkas, agar aromanya tidak menyebar.
Sedangkan jika tertarik membekukan daging maka pastikan daging tersebut sudah dipotong kecil-kecil. Membekukan daging pada suhu – 18 ℃, akan membantu membunuh bakteri pada daging dan mengawetkannya. Daging yang setengah matang dan sudah diberi bumbu juga tidak masalah untuk dibekukan karena perubahan rasa daging tidak akan terlalu kentara. Daging bisa dibekukan dalam wadah tupper atau kemasan zip lock yang bebas dari udara masuk.
Membekukan Keju
Terkadang membekukan keju dianggap suatu dilemma bagi sebagian orang. Benar bahwa sebagian keju sebaiknya tidak dibekukan, seperti keju mozzarella, cream cheese, feta dan jenis keju lembut lainnya. Jika dimasukkan dalam freezer justru lemaknya akan terpisah dari air dan membuat keju bertekstur aneh. Sedangkan jika keju keras atau keju batang dibekukan, tidak menjadi masalah, karena ketika dipanaskan keju ini bisa meleleh seperti biasa. Namun jika keju keras akan dimakan langsung, cukup taruh di chiller dan tidak perlu dibekukan karena rasanya tidak akan jauh berbeda.
Mencairkan Makanan
Mencairkan makanan atau thawing adalah tahap persiapan sebelum memasak makanan. Namun jika salah dilakukan, maka proses ini bisa memicu perkembangbiakkan bakteri pada makanan. Simak beberapa cara mencairkan makanan yang benar di bawah ini.
Pindahkan Ke Chiller
Umumnya chiller terletak pada bagian bawah freezer. Jika makanan akan diolah dalam waktu cukup lama, setidaknya 12 jam kedepan, maka pindahan makanan beku ke chiller terlebih dahulu. Proses ini cukup lama, sehingga cocok untuk makanan yang tidak segera digunakan. Hampir semua jenis makanan mentah bisa dicairkan dengan cara ini, terutama daging. Alasannya, daging mentah rentan terhadap perkembangan bakteri sehingga jika langsung dibiarkan di suhu ruangan, justru akan menjadi celah pertumbuhan bakteri.
Akan tetapi, ingat bahwa thawing dengan cara seperti ini hanya bisa dilakukan maksimal 2 x 24 jam. Jika lebih dari itu makanan harus dimasukkan segera ke dalam freezer kembali dan bahkan sebagian besar orang akan membuangnya. Jika dibiarkan, makanan akan terkena kontaminasi bakteri dan tidak layak lagi dikonsumsi meskipun sekilas masih terlihat bagus.
Merendam Makanan Dengan Air Mengalir
Cara lainnya untuk mencairkan makanan beku adalah dengan merendamnya menggunakan air mengalir. Cara ini cocok untuk bahan makanan yang akan dimasak berkuah atau daging segar. Mencairkan makanan dengan air mengalir lebih bersih dan terhindar dari bakteri, dibandingkan harus merendamnya pada wadah penuh air. Cara ini cenderung cepat mencairkan makanan dan biasa digunakan untuk makanan yang akan segera diolah atau maksimal 4 jam kedepan,
Direndam Air Dingin
Metode ini juga cukup sederhana dibandingkan merendam makanan beku dengan air mengalir. Proses thawing seperti ini cocok untuk nugget, sosis atau bahan pangan sejenis. Cukup masukkan frozen food yang terbungkus wadahnya ke dalam air es. Jika air es sudah mencair maka seharusnya makanan sudah bisa digunakan. Jika dirasa masih sedikit beku maka tinggal mengganti wadah dengan air es yang baru. Proses pencairan ini hanya membutuhkan waktu 30 menit sampai 60 menit saja.
Panaskan Dengan Microwave
Jika sedang terburu-buru, maka cara ini bisa digunakan. Memanaskan makanan beku dalam microwave benar-benar cepat dan menghemat waktu. Namun biasanya hasil makanan yang diperoleh tidak merata. Beberapa bagian pasti masih ada yang beku. Oleh sebabnya cara ini kurang cocok untuk daging dan ayam. Memanaskan dengan microwave lebih cocok untuk frozen food kemasan.
Dengan mengikuti panduan cara membekukan dan mencairkan makanan dengan benar, maka makanan anda akan tetap terjaga kualitasnya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa makanan yang sudah dicairkan sebaiknya tidak dibekukan lagi, terutama jika prosedur ini dilakukan berkali-kali. Tentu saja kebiasaan seperti ini akan mengundang pertumbuhan bakteri dan menghilangkan nutrisi pada makanan. Gunakan segera makanan yang sudah dicairkan untuk memperoleh kualitas terbaik dari makanan tersebut.