Apa Itu Maltodextrin? Dan Beragam Fungsinya

Daftar Isi
Apa Itu Maltodextrin
Apa Itu Maltodextrin

Banyak makanan dan minuman kemasan yang mencantumkan maltodextrin sebagai salah satu komposisi di dalamnya. Mayoritas maltodextrin terdapat dalam makanan manis maupun creamy seperti yoghurt, biskuit, dan minuman berenergi. Selain itu, banyak makanan yang dianggap lebih lezat dan bervolume jika menggunakan maltodextrin.

Bahkan maltodextrin bisa dicampurkan pada komposisi produk kecantikan dan perawatan tubuh hingga pada formula bayi. Oleh sebabnya maltodextrin sangat umum dipakai oleh para produsen industri skala besar. Nah, sebagian dari anda mungkin belum tahu apa itu maltodextrin. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mengenal Maltodextrin

Maltodextrin adalah zat tambahan pangan yang digunakan dalam produk olahan untuk mengentalkan dan mengawetkan makanan. Maltodextrin juga bisa menjadi pemanis dalam minuman kemasan. Hal ini dikarenakan maltodextrin terbuat dari campuran glukosa, maltosa, oligosakarida, dan dextrin. Keempat bahan tersebut termasuk jenis gula yang umum terdapat dalam makanan.

Maltodextrin dihasilkan dari proses hidrolis oleh enzim atau asam dari jagung, gandum, kentang, beras, atau tapioka. Komposisi ini membuat maltodextrin berbentuk karbohidrat yang diekstraksi. Proses lebih lengkapnya yaitu dimulai dari pati tumbuhan seperti yang disebutkan di atas, akan melewati proses hidrolis untuk memecah komponen mejadi bagian yang lebih kecil.

Kemudian asam atau enzim seperti alfa-amilase akan tercampur ke dalam pati. Campuran enzim dan pati tersebut akan menghasilkan tepung berwarna putih yang larut dalam air serta tidak memiliki rasa. Inilah yang disebut dengan maltodextrin.

Gambar Maltodextrin
Gambar Maltodextrin

Maltodextrin berasal dari komponen yang mirip dengan sirup jagung padatan atau dextrin. Akan tetapi maltodextrin memiliki komposisi gula yang lebih rendah. Dextrin mengandung gula di atas 20%, sedangkan maltodextrin mengandung lebih sedikit gula atau tidak pernah lebih dari 20%. Oleh sebabnya maltodextrin justru lebih banyak digunakan sebagai pengawet dan pengental dibandingkan sebagai bahan pemanis.

Selain dalam industri pangan, maltodextrin juga menjadi bahan yang bagus untuk industri produk perawatan tubuh. Misalnya losion, sampo, dan sabun cair. Bahan ini termasuk dalam daftar Generally Recognized As Safe (GRAS) atau zat adiktif yang tergolong aman. Lebih lanjut, BPOM juga menggolongkan maltodextrin sebagai bahan adiktif yang aman dicampurkan ke dalam makanan atau minuman kemasan.

Fungsi Maltodextrin

Maltodextrin banyak digunakan dalam makanan dan minuman kemasan karena harganya murah dan mudah diproduksi. Maltodextrin juga kerap dikombinasikan dengan zat adiktif atau bahan pemanis lain dalam makanan dan minuman kemasan karena rasanya hambar. Penggunaan maltodextrin difungsikan untuk beberapa hal di antaranya:

  • Mengentalkan makanan
  • Menambah volume makanan
  • Mempertahankan tekstur kenyal pada makanan
  • Mengawetkan makanan
  • Stabilisator dan pembawa rasa pada bahan bubuk
  • Menciptakan permukaan makanan yang mengkilap dan renyah
  • Meredam rasa manis pada produk
  • Dapat dijadikan sebagai bahan campuran pemanis buatan
  • Sumber karbohidrat pada minuman energi
  • Mengikat air pada produk pangan beku selama penyimpanan
  • Untuk melembutkan produk susu
  • Dapat menggantikan gula atau lemak pada produk roti

Produk Yang Mengandung Maltodextrin

Dikarenakan maltodextrin sangat umum digunakan dalam produk industri, maka tak heran jika banyak sekali produk yang ternyata mengandung maltodextrin sebagai komposisinya, diantaranya:

  • Pasta
  • Sereal dan nasi instan
  • Pengganti daging
  • Makanan yang dipanggang
  • Makanan pengganti daging vegetarian
  • Produk makanan kering instan
  • Saus salad
  • Makanan beku
  • Sup
  • Pemanis buatan
  • Gula
  • Permen
  • Manisan
  • Bumbu makanan
  • Bubuk protein
  • Minuman penambah stamina
  • Susu formula
  • Sampo
  • Losion
  • Sabun

Apakah Maltodextrin Berpengaruh Terhadap Kesehatan?

Meskipun maltodextrin tergolong sebagai zat adiktif, namun jika dikonsumsi secara wajar maltodextrin tergolong baik untuk kesehatan. Maltodextrin mengandung gula dan karbohidrat yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi secara cepat bagi tubuh. Hal ini dapat terjadi karena karbohidrat dalam maltodextrin cenderung mudah dicerna oleh tubuh.

Lebih lanjut, karena alasan tersebut maka membuat bahan tambahan pangan ini sering dicampurkan dalam makanan kesehatan seperti bubuk protein dan minuman energi. Produk maltodextrin menjadi pilihan untuk memenuhi asupan energi dengan cepat pasca beraktivitas fisik.

Bagaimanapun maltodextrin juga mengandung gula yang akan dibutuhkan bagi pasien penderita hipoglikemia kronis. Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah. Oleh sebab itu, bahan tambahan maltodextrin sebenarnya juga bisa dicampurkan pada obat untuk meningkatkan kadar gula darah pasien hipoglikemia. Tentu saja hal ini dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

Efek Samping

Para ahli menganggap maltodextrin sebagai bahan yang cenderung aman untuk sebagian besar orang jika dikonsumsi dalam takaran normal. Sebaliknya, jika penggunaan maltodextrin atau konsumsi makanan yang mengandung maltodextrin dalam jumlah yang berlebihan, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Maltodextrine Pemanis Pengganti Gula
Maltodextrine Pemanis Pengganti Gula

Pertama, maltodextrin memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan jenis gula lain. Sebagai perbandingan indeks glikemik gula meja adalah 65, sementara indeks glikemik maltodextrin berkisar 106-136. Efek maltodextrin bisa berbahaya bagi orang dengan resistensi insulin.

Selain itu, hal tersebut membuat maltodextrin dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, selama orang yang mengonsumsi maltodextrin tidak menderita diabetes, obesitas, maupun penyakit yang beresiko tinggi terhadap kenaikan gula darah, maka maltodextrin aman dikonsumsi.

Kedua, konsumsi zat adiktif seperti maltodextrin secara berlebihan juga akan menekan pertumbuhan bakteri baik (probiotik) serta melanggengkan pertumbuhan bakteri jahat dalam usus. Hal tersebut akan menyebabkan seseorang yang sering mengonsumsi maltodextrin cenderung mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bakteri E. coli yang bisa meningkatkan resiko gangguan usus, seperti radang usus dan kanker usus.

Ketiga, bahan tambahan ini akan menyebabkan beberapa orang akan mengalami reaksi alergi misalnya sakit perut, perut kembung, diare, muntah dan asma. Sementara penyakit intoleransi gluten (celiac) juga harus memperhatikan konsumsi dari maltodextrin karena bahan pengental ini terbuat dari gandum yang rentan menimbulkan alergi dan intoleransi gluten. Maka demikian sebaiknya anda mengurangi konsumsi makanan yang mengandung maltodextrin.

Tips Mengonsumsi Maltodextrin

Maltodextrin dapat memicu lonjakan gula darah dengan cepat, sehingga bagi penderita diabetes disarankan untuk mengurangi atau membatasi konsumsi dari zat adiktif ini. Jika anda mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung maltodextrin, sebaiknya segara hentikan konsumsi pangan tersebut. Karena kemungkinan besar anda sensitif terhadap kandungan maltodextrin.

Sementara itu, biasakan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang terbuat dari bahan segar atau alami, serta memiliki nutrisi yang lebih komplit seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, ayam, daging sapi, telur, serta produk tanpa tambahan pengawet, pemanis, atau zat adiktif lainnya.

Gambar Gula Stevia
Gambar Gula Stevia

Jika anda tetap ingin mengosumsi makanan atau minuman yang mengandung maltodextrin maka perhatikan jenis komposisi lain yang mungkin mendorong percepatan efek samping dari maltodextrin. Jika anda ingin menggunakan pemanis buatan, anda bisa memilih alternatif pemanis yang lebih sehat dibandingkan maltodextrin seperti madu, stevia, gula merah, dan sirup jagung.

Dengan demikian, apabila maltodextrin dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan jarang maka tergolong aman dikonsumsi. Dikarenakan maltodextrin paling banyak terdapat dalam makanan dan minuman kemasan, maka hindari mengonsumsi jenis makanan ini secara rutin. Bisa jadi maltodextrin akan memicu reaksi dengan komposisi lain sehingga menyebabkan diare, sakit perut, mual, atau muntah sesaat setelah mengonsumsi maltodextrin.

Sedangkan jika ingin menggunakan maltodextrin sebagai pengental makanan, penggunaan maltodextrin sebenarnya bisa digantikan dengan bahan yang lebih menyehatkan seperti kuning telur, gelatin, dan ekstrak sayuran dalam masakan. Untuk mendapatkan tambahan karbohidrat yang lebih sehat, maka anda bisa membeli segelas jus atau yoghurt dibandingkan meminum minuman berenergi yang mengandung maltodextrin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *