Garam merupakan mineral kristal yang terbuat dari natrium dan klorin. Dua unsur kimia ini sangat penting untuk membantu otak dan saraf dalam mengirimkan impuls atau reaksi ke organ tubuh. Sebagian besar garam dunia dipanen dari tambang garam atau dengan menguapkan air laut dan air kaya mineral lainnya. Garam memiliki berbagai tujuan, dan yang paling umum adalah untuk membumbui makanan dan mengawetkan makanan.
Salah satu dari banyak jenis garam adalah Kosher Salt. Kosher salt atau garam kosher merupakan garam yang dapat dimakan langsung sama seperti garam meja, namun dengan butiran yang lebih kasar. Sebagian pecinta kuliner luar negeri pasti tidak asing dengan garam ini, karena dianggap memberikan rasa yang lebih enak dan mudah menyesuaikan tingkat keasinanannya. Namun benarkah garam kosher benar-benar berbeda dengan garam lainnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Tentang Garam Kosher
Istilah kosher digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap halal oleh kaum Yahudi seperti yang tertulis dalam kitab Taurat. Salah satu pedoman makanan orang Yahudi adalah tidak boleh mengkonsumsi darah. Oleh sebabnya butiran garam kosher yang lebih besar dan kasar digunakan untuk menghilangkan atau mengekstraksi darah pada permukaan daging. Inilah yang membuat garam kosher identik dengan tradisi orang Yahudi.
Dikarenakan garam kosher erat dengan nilai religius, ada pula sertifikasi halal khusus untuk garam ini, sebelum dikonsumsi oleh masyarakat Yahudi. Sama seperti garam lainnya yang harus mendapat sertifikasi untuk diproduksi dan dikonsumsi agama tertentu, garam kosher pun demikian. Garam kosher yang disebut halal harus memenuhi pedoman hukum Yahudi dan memastikan produk garam berkualitas tinggi.
Sertifikasi garam kosher dilakukan oleh Saltworks dan Orthodox Union yang merupakan salah satu lembaga sertifikasi halal yang terkenal di dunia, dengan kualitas dan keunggulan yang terjamin. Rabi atau lembaga Yahudi pun terlibat saat memeriksa garam sebelum disertifikasi. Tak hanya berkaitan dengan sertifikasi, ternyata mulai dari penambangan, pemrosesan dan pengemasan garam kosher harus dilakukan dengan pedoman Yahudi secara disiplin.
Namun saat ini garam kosher tidak lagi merujuk pada agama Yahudi, karena seringkali ada dinding pembatas antara garam yang bersertifikat kosher dengan garam kosher biasa. Garam kosher kini banyak diminati oleh chef kelas dunia, dan penikmat makanan luar negeri. Utamanya garam kosher populer di Amerika Utara dan banyak disediakan pada restoran-restoran seluruh dunia yang menyajikan makanan khas Amerika.
Proses Pembuatan Garam Kosher
Sama seperti membuat garam lainnya, garam kosher juga diproduksi dari air laut dan pertambangan yang mengandung mineral tinggi. Namun bentuknya yang lebih besar dan teksturnya yang lebih kasar dikarenakan proses penguapan dan tekanan pada pembuatannya dilakukan dengan cara berbeda, yaitu menggunakan tekanan dua roll pada kristal-kristal garam yang belum dibentuk.
Jenis ekstraksi garam yang dilakukan produsen garam kosher mayoritas menggunakan tambang yang berisi endapan garam yang melimpah di dalam bumi. Sumber garam ini sebenarnya merupakan hasil dari endapan air laut yang mengalir dari kolam penguapan. Terkadang tambang ini juga dulunya adalah lautan yang telah menguap. Namun sebagian orang juga ada yang lebih memilih untuk mengekstraksi garam dengan penguapan air laut secara langsung.
Selain pertambangan mineral dan lautan, garam kosher juga dapat dibuat dengan menggali sumur yang dimodifikasi sebagai tambang garam buatan. Ini dibuat dengan penguapan vakum dan penggalian sumur menjadi dua. Sumur pertama digunakan untuk menyaring air, dan sumur lainnya untuk menampung garam.
Setelahnya, garam disimpan di dalam tangki yang telah diatur suhunya. Suhu air dan suhu garam diatur dengan teknik tertentu, untuk mengendapkan garam sesuai dengan tekstur garam yang diinginkan. Dengan demikian proses pembuatan garam ini dapat bervariasi, namun dipastikan harus menghasilkan tahapan penguapan yang benar, karena sangat menentukan tekstur dan bentuk garam.
Sebagai catatan, garam kosher biasanya dibentuk pipih atau piramid, tergantung oleh produsen atau mereknya. Sejauh ini banyak resep makanan dunia yang menggunakan garam kosher, dengan merek dua teratas yaitu Morton Salt dan Diamond Crystal. Morton Salt menawarkan tekstur garam kosher yang lebih kasar daripada garam meja, sementara Diamond Crystal justru lebih kasar dibandingkan garam kosher merek Morton Salt.
Perbedaan Garam Kosher dan Garam Lain
Secara kasat mata garam kosher dan garam lainnya berbeda terkait struktur serpihannya. Hal ini membuat garam kosher lebih mudah dijumput atau diambil untuk ditaburkan ke makanan sesuai selera. Bentuk serpihan pada jenis garam ini ditentukan oleh proses penguapan yang dilakukan oleh produsennya. Tidak hanya itu, masih banyak perbedaan garam kosher dan garam lain yang penting untuk diketahui.
Sumber Penambangan dan Kandungannya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa garam kosher sebagian besar menggunakan tambang mineral dan sumur buatan untuk menghasilkan kristal-kristal garam. Sementara garam lain hampir semuanya diproses dari air laut. Hal ini menyebabkan variasi pada kandungan mineral di dalam garam.
Perbedaan pengolahan menjadikan garam laut yang dihasilkan dari air laut, memiliki kandungan mineral yang lebih sedikit namun natrium klorida yang sama dengan garam meja. Sementara garam kosher mengandung sedikit air dan mineral yang tinggi. Namun kandungan natrium garam ini lebih rendah daripada garam meja. Hal ini juga didorong oleh adanya tahapan pemurniaan lebih lanjut dari garam kosher sehingga memiliki proses yang lebih banyak dibandingkan garam laut yang tidak menggunakan tambahan bahan atau pemurnian.
Kemurnian
Tahap pemurniaan selalu diterapkan dalam proses pembuatan garam kosher. Memang dibandingkan jenis garam lain, misalnya garam meja dan garam Himalaya, garam kosher dan garam laut adalah bentuk garam yang paling murni. Artinya dua jenis garam ini mayoritas dijual tanpa yodium dan unsur anti-gumpal. Namun kini garam kosher pun diyakini lebih murni dibandingkan garam laut, karena lebih sedikit mengalami pencemaran air laut mirkoplastik atau polutan.
Warna
Sebagian besar garam kosher dikenal dengan warnanya yang putih bersih seolah terdiri dari kristal murni. Warna garam ini disebabkan oleh endapan garam dalam proses pembuatan garam kosher, menggunakan daratan berwarna putih. Dengan kata lain alas atau dasar dari pertambangan sengaja dibuat berwarna putih. Sementara garam lain, biasanya memiliki variasi warna mulai dari putih bersih, krem, kusam dan coklat muda. Tentu saja ini dilaterbelakangi oleh perbedaan warna air laut dari seluruh lautan dunia.
Rasa
Banyak yang setuju bahwa garam kosher lebih enak dibandingkan jenis garam lain sehingga tak heran garam ini menjadi garam favorit para chef kelas dunia. Rasa yang enak ini dihadirkan oleh sedikitnya polutan yang ada di dalam garam sehingga rasanya lebih “bersih”. Garam ini tidak mengandung yodium sehingga tidak mengandung zat anti penggumpalan juga.
Harga
Harga garam kosher sebenarnya bervariasi. Bisa lebih mahal dibandingkan garam laut atau garam meja, namun bisa juga lebih murah. Di Indonesia, brand lokal juga ada yang menjual garam kosher dan harganya lebih mahal dibandingkan garam laut. Selain bergantung pada negara dan mereknya, harga garam kosher juga bisa ditentukan dari lokasi sumber pertambangan mineralnya.
Kelebihan Garam Kosher
Dengan karakteristik tekstur dan kandungan garam kosher yang sedikit berbeda dengan garam lain, ternyata ini memberikan manfaat tersendiri bagi para penggunanya. Garam kosher memberikan rasa yang lebih halus dan khas sehingga tidak merusak rasa asli makanan. Bumbu ini juga cocok untuk berbagai jenis masakan. Berikut keunggulan lainnya dari garam kosher yang mungkin menjadi alasan para koki kelas dunia lebih sering menggunakannya.
Lebih Mudah Mengatur Takaran
Alasan garam kosher lebih banyak digunakan oleh juru masak adalah tekstur dan butiran-butirannya yang lebih kasar sehingga mudah untuk digunakan. Dengan teksturnya yang lebih besar garam ini mudah diambil dengan sejumput jari dan mudah diatur takarannya.
Selain itu, dikarenakan garam ini tidak langsung larut maka dapat diamati terlebih dahulu apakah pemberian garam sudah merata atau tidak. Ini juga menjadi alasan garam kosher digunakan untuk pengganti garam meja.
Namun garam ini sebaiknya hanya digunakan untuk memasak daging, sayur, atau sejenisnya. Karena sifatnya yang tidak mudah larut, justru berimplikasi sebaliknya pada jenis masakan roti-rotian. Garam kosher sangat mudah mencair pada masakan yang dipanggang seperti roti panggang sehingga kadang membuat rasa asinnya tidak merata.
Mengurangi Yodium
Garam kosher dapat menjadi alternatif bagi anda yang ingin mengurangi yodium pada makanan, namun dengan rasa makanan yang tetap asin atau gurih. Garam kosher tidak mengandung yodium sehingga baik untuk penderita hipertensi, penyakit ginjal dan para lansia.
Sebagian orang meyakini bahwa garam adalah sumber makanan yang tidak sehat karena dapat meningkatkan tekanan darah. Namun hal ini tidak selalu benar, karena dampak tersebut hanya terjadi jika anda mengkonsumsi garam beryodium dalam jumlah yang berlebihan, sehingga mungkin garam kosher dapat menjadi cara baru untuk menikmati makanan enak tanpa kekhawatiran tersebut.
Mempercepat Proses Memasak
Ternyata penggunaan garam kosher pada masakan yang direbus dapat meningkatkan temperatur rebusan. Artinya waktu untuk memasak makanan hingga matang pun berkurang. Garam kosher ini dapat dimanfaatkan untuk anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak.
Mempermudah Pengolahan Daging
Garam kosher mampu menyerap kelembapan daging. Mengoleskan garam ini pada permukaan daging akan mempercepat proses memasak dan membuat daging lebih mudah diolah. Bumbu ini bisa dicampurkan dengan rempah-rempah lain dan gula untuk memberikan rasa yang meresap pada daging. Cara pengolahannya dimulai dari merendam daging dalam larutan air dingin, kemudian dikeringkan dan diolesi dengan garam kosher. Dalam beberapa menit garam kosher akan menyerap cairan pada daging sehingga tekstur daging menjadi lebih lembut.
Garam kosher memang memiliki keunggulan tersendiri, namun mengkonsumsi garam ini secara berlebihan juga tidak akan menyehatkan. Bagaimanapun tubuh tetap membutuhkan iodine atau yodium pada garam, sehingga memastikan kandungan iodine pada tubuh adalah prioritas utama bagi kesehatan anda.