Indonesia memang termasuk ke dalam salah satu negeri yang kaya akan budaya. Bagaimana tidak? bangsa ini terdiri dari 360 suku, sehingga tak heran jika Indonesia memiliki banyak sekali tradisi, kesenian, dan bahasa yang berbeda-beda dari tiap-tiap daerah. Belum lagi panorama alamnya yang sangat indah, serta dilengkapi dengan ragam aneka kuliner khas yang menggugah selera. Sebab itulah banyak sekali turis mancanegara yang senang berkunjung ke Indonesia.
Beragam nya suku bangsa di Indonesia, juga menjadikan negeri ini kaya akan bahasa. Menurut wikipedia setidaknya terdapat 718 bahasa berbeda di Indonesia dan digunakan di tiap-tiap daerah dengan dialek (aksen atau logat) yang berbeda pula. Namun diantara ratusan bahasa yang ada di tanah air, setidaknya terdapat 16 bahasa yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berikut daftarnya :
Bahasa Indonesia
Bahasa pertama yang paling banyak digunakan sekaligus menjadi bahasa yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sosial dengan sekala yang lebih luas, ialah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pertama oleh lebih dari 260 Juta penduduk Indonesia, dan biasanya bahasa ini digunakan sehari-hari baik dalam keadaan formal maupun tidak, seperti misalnya di sekolah, di kantor, atau pada saat bercengkerama dengan kerabat lintas daerah.
Selain itu, bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang digunakan oleh wisatawan asing jika mereka bepergian atau tinggal dan menetap di Indonesia. Bentuk dasar kalimat bahasa Indonesia memiliki pola SPO, yakni sebuah kalimat yang mengandung Subjek, Predikat dan Objek.
Bahasa Jawa
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di semua wilayah di Indonesia terdapat beberapa penduduk yang menggunakan bahasa Jawa, khususnya warga yang berada di pulau Jawa bagian tengah dan Yogyakarta.
Sekitar 84,3 Juta penduduk Indonesia menggunakan bahasa ini di tanah air. Bahasa Jawa sendiri memiliki beberapa dialek atau aksen yang khas disetiap daerah, kabupaten, provinsi baik di Jawa Tengah maupun Timur.
Beberapa daerah yang memiliki aksen Jawa yang khas antara lain, Banyumas, Blora, Brebes, Bumiayu, Cirebon, Kedu, Madiun, Malang, Pantura Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati), Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro) Pekalongan, Semarang, Serang, Surabaya, Surakarta, Suriname, dan Tegal.
Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa yang dituturkan hampir di seluruh wilayah provinsi Jawa Barat dan Banten, serta di sebagian kawasan Jakarta, atau di seluruh provinsi di Indonesia yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 42 juta penduduk Indonesia.
Dalam penggunaan bahasa Sunda juga terdapat beberapa dialek yang berbeda, di antaranya dialek barat (Banten Selatan), dialek utara (Bogor, dan sekitarnya), dialek selatan/dialek Priangan (Bandung dan sekitarnya, dialek tengah timur (Majalengka dan sekitarnya), dialek timur laut (Kuningan dan sekitarnya), serta dialek tenggara (Ciamis dan sekitarnya).
Bahasa Madura
Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan oleh Suku Madura di Pulau Madura Jawa Timur. Sekitar 13,6 juta orang tercatat sering menggunakan bahasa Madura dalam kehidupan sehari-hari, Namun bahasa ini paling banyak digunakan di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa dan kawasan Tapal Kuda yang terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.
Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan Tengah mereka berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah mulai melupakan sedikit demi sedikit bahasa ibu mereka.
Bahasa Madura juga memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Kangean.
Bahasa Minangkabau
Bahasa Minangkabau atau Minang merupakan salah satu bahasa melayu-polinesia yang berasal dari rumpun Austronsesia. Bahasa daerah ini dituturkan oleh masyarakat di provinsi Sumatera Barat, bagian barat Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu.
Saat ini bahasa Minangkabau digunakan oleh 5,5 juta masyarakat Indonesia, baik di daerah asal maupun di beberapa wilayah lain yang telah menjadi urbanisasi suku Minang. Bahasa Minangkabau memiliki banyak sekali dialek, di antaranya bahasa Minangkabau Baku (dialek Padang), Mandahiling Kuti Anyie, Padang Panjang, Pariaman, Ludai, Sungai Batang, Kurai, Kuranji, Salimpaung Batusangkar, dan Rao-Rao Batusangkar.
Bahasa Betawi
Bahasa yang telah digunakan oleh 5 juta penduduk Indonesia ini, adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Betawi di wilayah teluk Jakarta ibukota Indonesia. Bahasa ini merupakan anak dari bahasa Melayu.
Bahasa Betawi merupakan bahasa campuran antara bahasa Melayu, Sunda, Jawa, Bali, Tiongkok bagian Selatan (terutama Hokkian), Arab, dan Eropa (terutama Belanda dan Portugis). Bahasa ini juga berkembang secara alami, sehingga tidak ada struktur baku ataupun resmi dalam penggunaannya.
Bahasa Bugis
Bahasa Bugis juga termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Sulawesi Selatan, mulai dari kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Parepare Pinrang, sebagian Enrekang, sebagian Majene, Luwu, Sidenreng, Rappangm Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba dan sebagian Bantaeng.
Bahasa Bugis telah digunakan setidaknya oleh 5 juta orang di Indonesia. Selain itu, bahasa ini juga memiliki beberapa logat yang khas, di antaranya Bone, Pangkep, Camba, Sidrap, Pasangkayu, Sinjai, Soppeng, Wajo, Barru, Sawitto, dan Luwu.
Bahasa Musi
Bahasa Musi merupakan salah satu bahasa yang banyak digunakan oleh 3,9 juta orang di beberapa suku di wilayah hulu dan hilir sungai Musi. Seperti misalnya suku Belide, Lakitan, Lematang, Musi Banyuasin, Suku Musi, Palembang, Panesak, dan Rawas.
Beberapa logat yang sering digunakan dalam bahasa Musi antara lain, Pegagan, Musi Sekayu, Penukal, Kelingi, Rawas, Palembang, Palembang Lama, Meranjat, Penesak, Belide, Burai, dan Lematang Ilir. Namun terdapat satu dialek yang memiliki ciri khas khusus bahasa Musi, yakni dialek Melayu dengan akhiran E di setiap kalimatnya. Sekilas dialek ini memang terdengar mirip dengan Bahasa Bangka ataupun Bahasa Betawi.
Bahasa Banjar
Bahasa Banjar juga masih menjadi bagian dari rumpun Austronesia, bahasa ini merupakan bahasa asli suku Banjar yang berdiam di Kalimantan Selatan. Bahasa Banjar termasuk ke dalam bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, karena sekitar 3,5 juga penduduk di Indonesia menggunakan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu bahasa Banjar juga memiliki dua dialek utama dalam pengucapan nya, yaitu dialek Kuala dan Hulu. Dialek Banjar Kuala dituturkan oleh penduduk Banjarmasin, Martapura, dan Pelaihari. Sedangkan dialek hulu dituturkan oleh penduduk di daerah hulu sungai.
Bahasa Aceh
Bahasa Aceh merupakan bahasa yang digunakan 3,5 juta penduduk di Indonesia dan dituturkan oleh suku Aceh yang terdapat di pesisir, pedalaman, dan pulau-pulau di utara Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa Chamic, atau cabang dari rumpun bahasa Austronesia yakni Melayu-Polinesia.
Dalam bahasa Aceh terdapat pula beberapa dialek, di antaranya dialek Banda Aceh, Baruh, Bueng, Daja, Pase, Pidie (Pedir, Timu), dan Tunong.
Bahasa Bali
Bahasa Bali merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di pulau Bali, Lombok bagian barat, dan ujung timur pulau Jawa. Di Lombok, bahasa Bali dituturkan terutama di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa bahasa ini sering digunakan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi. Setidaknya sekitar 3,3 juta penduduk di Indonesia menggunakan bahasa ini di kehidupan sehari-hari.
Bahasa Bali memiliki berbagai macam dialek, di antaranya dialek Dataran Rendah Bali (Klungkung, Karangasem, Buleleng, Gianyar, Tabanan, Jembrana, Badung), Dataran Tinggi Bali (Bali Aga), dan Nusa Penida.
Bahasa Sasak
Bahasa Sasak merupakan bahasa yang dituturkan oleh suku Sasak di pulau Lombok, Indonesia. Bahasa ini masih berkerabat dekat dengan bahasa Bali, bahkan sistem aksara bahasa Sasak juga hampir mirip dengan aksara Bali yang dituturkan di pulau-pulau sekitar Lombok. Sebanyak 2,1 juta penduduk di Indonesia aktif menggunakan bahasa Sasak dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa aksen bahasa Sasak juga memiliki sistem tingkatan bahasa, mirip dengan bahasa Jawa dan maupun bahasa Sunda. Yang mana setiap tingkatannya memiliki kosakata berbeda dan digunakan tergantung dengan status sosial relatif antara lawan bicara.
Bahasa Batak
Bahasa Batak adalah salah satu bahasa daerah yang dituturkan dan banyak digunakan di daerah Danau Toba dan sekitarnya, meliputi Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara dan Toba Samosir, Sumatra Utara, Indonesia. Saat ini diperkirakan terdapat kurang lebih 2 juta warga Indonesia yang masih menuturkan Bahasa Batak, dan kebanyakan dari mereka tinggal di bagian barat dan selatan Danau Toba.
Herman Neubronner van der Tuuk adalah salah seorang pionir awal yang meneliti Bahasa Batak Toba dalam aktivitasnya, yakni menulis Alkitab berbahasa Batak Toba.
Bahasa Makassar
Bahasa Makassar ialah sebuah bahasa yang berasal dari rumpun Austronesia dan dituturkan oleh suku Makassar di sebagian wilayah Sulawesi Selatan, Indonesia. Dalam rumpun Austronesia, bahasa Makassar merupakan bagian dari subkelompok Sulawesi Selatan, yang memiliki sekitar 1,9 juta penutur di Indonesia.
Bahasa Lampung
Bahasa Lampung atau rumpun bahasa Lampungik adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh 1,5 juta orang di Indonesia. Terutama oleh mereka yang berasal dari kalangan suku Lampung beserta rumpunnya di selatan Sumatra, Indonesia.
Dalam bahasa Lampung terdapat tiga ragam bahasa, antara lain Lampung Api, Lampung Nyo dan Komering. Ragam terakhir terkadang dianggap sebagai bagian dari Lampung Api, tetapi terkadang juga dianggap sebagai bahasa yang berdiri sendiri terpisah dari bahasa Lampung.
Bahasa Gorontalo
Bahasa Gorontalo adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang digunakan oleh Suku Gorontalo yang tersebar di Semenanjung Utara Sulawesi, utamanya di wilayah Provinsi Gorontalo, serta di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Adapun jumlah penutur Bahasa Gorontalo diperkirakan mencapai 1 juta jiwa. Berdasarkan data tersebut Bahasa Gorontalo menjadi bahasa daerah terbanyak yang digunakan di wilayah Semenanjung Utara Sulawesi dan Teluk Tomini. Di pulau Sulawesi itu sendiri, Bahasa Gorontalo juga menjadi bahasa dengan jumlah populasi dan penutur terbanyak ke-3 setelah Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar.
Itulah beberapa ragam bahasa daerah yang banyak digunakan di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, tidak ada salahnya untuk kita ikut serta dalam melestarikan bahasa dan budaya yang dimiliki negeri ini. Baik dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing di kehidupan sehari-hari, maupun mempelajari nya, agar ke-aneka-ragam-an budaya kita tidak hilang begitu saja tergerus jaman.