9 Rempah yang Aman saat Intermittent Fasting

Daftar Isi

Intermittent fasting atau puasa intermiten adalah pola makan yang bersiklus antara periode puasa dan makan. Saat melakukan puasa intermiten, waktu makan dijadwalkan dengan teratur agar menghindari asupan makan yang berlebihan. Intermittent fasting biasanya terkait dengan penurunan berat badan, peningkatan metabolisme tubuh, dan penurunan resistensi insulin. Intermittent fasting juga akan melindungi tubuh dari penyakit berbahaya, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, dan lainnya. Dengan melakukan puasa intermiten, maka tubuh akan mendapatkan manfaat yang luar biasa.

Meski secara teknis tidak ada batasan mengenai makanan apa yang bisa dimakan, namun penting untuk tetap menjaga kesehatan usus, menstabilkan respon gula darah dan lemak, serta menghindari peradangan. Untuk mendukung intermittent fasting, terdapat beberapa rempah yang aman untuk intermittent fasting. Simak penjelasan berikut.

Kayu Manis

Kayu manis merupakan rempah dari kulit pohon kayu manis, yang telah lama digunakan sebagai bumbu dan obat tradisional. Kayu manis hadir dengan rasa yang cenderung manis, tetapi juga terdapat rasa pahit dan pedas, yang membuatnya sangat cocok pada kue kering, roti, dan bisa dipasangkan dengan oatmeal, sejumlah minuman seperti teh atau smoothie.

Rempah kayu ini dapat mendukung intermittent fasting karena kandungan manfaatnya yang beragam. Studi meta-analisis pada Diabetes Research and Clinical Practice menyebutkan bahwa kayu manis membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, sekaligus membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis dan tidak sehat. Hal ini dikarenakan adanya kandungan minyak esensial yang dikenal dengan cinnamaldehyde, yang membantu membakar lebih banyak energi.

Selain itu, kayu manis juga mendukung peningkatan metabolisme tubuh, sehingga akan membuat kenyang lebih lama. Kandungan kayu manis membuatnya efektif dalam mencegah banyak penyakit karena adanya sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Antioksidan pada kayu manis dikenal sangat tinggi dari semua makanan nabati.

Lebih lanjut, ini juga memiliki sifat antidiabetes, antiseptic, dan antiflatulen, dan bahkan dikemas dengan kandungan serat, karoten, zeaxanthin, kalsium, zat besi, magnesium, dan vitamin E. Bahkan, kayu manis aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan penderita masalah jantung. Oleh sebab itu, ini adalah rempah yang sehat, yang bisa Anda gunakan saat intermittent fasting.

Cengkeh

Cengkeh merupakan rempah aromatik dengan rasa dan aroma yang kuat dari kuncup bunga kering, dan merupakan tanaman asli Indonesia. Ini memiliki sejarah yang panjang dalam kuliner dan pengobatan. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, cengkeh telah digunakan selama bertahun-tahun karena memiliki banyak manfaat kesehatan yang potensial.

Cengkeh mengandung senyawa yang disebut eugenol, yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Eugenol telah dikaitkan dengan membantu mengurangi risiko penyakit radang seperti radang sendi dengan membantu mengurangi stres oksidatif dan respons peradangan dalam tubuh. Rempah ini juga memberikan nutrisi penting karena kaya akan vitamin B6, vitamin C, dan vitamin K, serta didukung oleh beta-karoten, besi, magnesium, dan tembaga yang tinggi.

Cengkeh juga mengandung sifat antibakteri dan antijamur yang membantu tubuh menggunakan insulin secara efisien sekaligus membantu pencernaan. Minyak cengkeh mengandung sumber antioksidan terkaya, yang bisa menjadi sumber energi bagi tubuh, dan didukung oleh sumber mineral, asam lemak, serat, dan omega-3 yang baik.

Minyak esensial cengkeh juga mengandung antiseptik dan berguna sebagai pereda nyeri untuk mengatasi sakit gigi dan sakit perut. Manfaat potensial lainnya dari cengkeh adalah untuk mengatasi insomnia, dengan mencampurkannya dengan minyak lain, dan dioleskan ke dahi agar merasa tenang dan rileks.

Jahe

Jahe berasal dari keluarga Zingiberaceae yang dikenal sebagai tanaman serbaguna. Ini artinya dapat ditambahkan sebagai bumbu masakan sekaligus bahan baku pengobatan. Sebagai salah satu tanaman obat dalam praktik Ayurveda, potensi jahe yang paling dikenal adalah untuk melawan flu dan pilek, meredakan mual, serta membantu mengatasi pencernaan.

Jahe adalah tanaman tropis yang sangat bergizi, yang tinggi akan kandungan vitamin B5 dan B6, magnesium, tembaga, mangan, dan kalium. Jahe mengandung minyak esensial yaitu gingerol, yang memberikan efek anti-inflamasi dan analgesik yang kuat, terutama membantu radang sendi, menenangkan saraf, dan mengurangi rasa mual. Selain itu, jahe juga efektif dalam meningkatkan metabolisme tubuh.

Menemukan jahe di pasaran sangatlah mudah karena khasiatnya yang membuat jahe banyak dicari. Jahe biasanya ditemukan dalam bentuk utuh maupun bubuk, yang bisa dijadikan bumbu masakan, bumbu marinasi, tumisan, bahkan dapat ditambahkan ke smoothie, teh, atau salad. Anda bisa menggunakannya dalam resep apa pun untuk memperoleh manfaatnya.

Kunyit

Rempah yang aman untuk intermittent fasting lainnya adalah kunyit. Ini adalah tanaman yang dijadikan rempah dan bahan baku obat tradisional, yang berasal dari keluarga jahe. Banyak makanan Asia yang menggunakan kunyit sebagai bagian dari campurannya, dan terutama ditemukan pada kari, pesmol, gulai, dan sebagainya.

Kunyit mengandung senyawa aktif yaitu curcumin, yaitu senyawa yang memberikan pigmen warna kuning pada kunyit, memberikan warna cerah pada masakan, serta senyawa tersebut juga bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatan. Curcumin sarat dengan antioksidan dan mengurangi peradangan.

Tingginya kandungan serat pada kunyit juga bermanfaat dalam mengontrol kadar kolesterol jahat. Lebih lanjut, kunyit juga kaya akan vitamin B6 dan vitamin C, besi, mangan, tembaga, dan kalium. Kunyit juga memiliki manfaat lainnya karena memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu mendukung pencernaan yang sehat, meningkatkan metabolisme tubuh, dan membantu mengontrol gula darah.

Senyawa curcumin yang terdapat pada kunyit juga kaya akan antioksidan, yang bermanfaat dalam mencegah penyakit tertentu seperti hipertensi, anemia, penyakit menular, hingga kanker. Di sisi lain, sifat anti-inflamasi pada kunyit membuatnya ampuh dalam meredakan rasa sakit, mengurangi peradangan dan pembengkakan. Kunyit bubuk maupun kunyit segar dapat ditambahkan langsung ke dalam sejumlah masakan. Konsumsi susu kunyit pada malam hari sebelum tidur juga merupakan cara yang bagus untuk memperoleh segudang manfaatnya.

Bawang Putih

Bawang putih adalah bagian dari genus Allium, yang juga termasuk bawang merah, bawang merah, daun bawang, dan kucai. Bawang putih menawarkan manfaat yang beragam yang telah digunakan selama bertahun-tahun baik sebagai obat maupun sebagai makanan atau penyedap. Sebagai penyedap, bawang putih memberikan aroma yang gurih dan rasa yang lezat.

Di sisi lain, ini juga telah dijadikan obat tradisional dalam pengobatan Ayurveda dan metode pengobatan lainnya. Sejak zaman kuno, bawang putih dikenal sebagai obat herbal karena sifat anti-mikroba yang membantu melawan mikroorganisme berbahaya. Senyawa utama yang banyak memberikan khasiat adalah allicin. Allicin merupakan senyawa yang memiliki sifat antioksidan, yang berguna untuk mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah.

Saat digunakan ke dalam masakan, bawang putih hanya memberikan sedikit kalori, lemak, dan karbohidrat, sehingga ia menjadi salah satu rempah yang aman untuk intermittent fasting. Oleh sebab itu, Anda bisa merasakan khasiat bawang putih dengan mengonsumsinya langsung, atau menambahkannya ke dalam sejumlah resep saat menjalani intermittent fasting.

Lada

Lada seringkali dikenal sebagai merica, yang merupakan bumbu dapur yang digunakan di seluruh dunia pada banyak masakan. Ini seringkali menjadi rempah andalan karena ia berperan sebagai penyedap rasa, menguatkan rasa masakan, serta memperkaya cita rasa. Selain berperan sebagai bumbu masakan, lada juga digunakan sebagai rempah yang bermanfaat bagi kesehatan.

Senyawa yang paling dikenal dari lada yang memiliki banyak manfaat adalah piperine. Ini merupakan kandungan yang berperan sebagai penangkal penyakit tertentu, dan menjaga kesehatan secara optimal. Senyawa piperine tersebut juga berperan dalam meningkatkan banyak nutrisi dari sumber makanan, dan membantu penyerapan vitamin B kompleks, beta-karoten, dan juga selenium.

Lada atau merica memiliki kandungan yang bermanfaat lainnya seperti kalsium, besi, mangan, magnesium, mangan, seng, dan kalium. Salah satu manfaat yang jelas dari kandungan tersebut adalah mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Selain piperine, lada juga dikemas dengan minyak esensial lainnya, yang memberikan rasa utama dari lada; antara lain alkaloid amina. Untuk memberikan aroma yang khas, lada mengandung banyak monoterpene hidrokarbon yaitu myrcene, limonene, sabinene, pinene, dan lain-lain.

Rempah universal ini juga mengandung kadar polifenol flavonoid antioksidan berupa cryptoxanthin, lycopene, karoten, dan zea-xanthin, yang berpotensi dalam menjaga tubuh dari bahaya radikal bebas, serta melindungi penyakit berbahaya seperti kanker dan lainnya. Ini membuat lada sangat bermanfaat bagi tubuh, sehingga aman untuk intermittent fasting.

Rosemary

Rosemary adalah semak cemara populer yang berasal dari Mediterania dan digunakan untuk memasak di seluruh dunia. Daunnya bisa dimakan segar atau kering, dan populer dikonsumsi sebagai teh atau minyak infus. Dalam segi manfaat bagi kesehatan, rosemary menyumbang nutrisi penting bagi tubuh, yang salah satunya adalah mangan, mangan penting untuk meningkatkan metabolisme dan memungkinkan luka sembuh lebih cepat. Kandungan karbohidrat yang rendah, yaitu hanya 0,6 gram bisa mendukung intermittent fasting.

Rosemary mengandung asam carnosic, senyawa yang dikenal dengan sifat antioksidannya yang kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa asam carnosic dan rosmarinic dalam rosemary memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur yang kuat. Mengkonsumsi rosemary secara teratur berpotensi membantu menurunkan risiko infeksi dan membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi yang dapat terjadi. Para peneliti juga baru-baru ini membuktikan bahwa rosemary memiliki sejumlah nutrisi yang penting untuk kesehatan.

Rosemary dapat digunakan dalam masakan apa pun, misalnya digunakan pada olahan daging seperti ayam, sapi, dan lainnya. Kombinasi rosemary dan kentang adalah resep yang sangat populer. Ini juga bisa dicampurkan dengan mentega untuk mengoleskan roti. Untuk cara yang lebih sehat, rosemary bisa ditambahkan pada sayuran panggang, atau merebus daun rosemary segar dengan air untuk membuat teh rosemary.

Thyme

Thyme adalah rempah yang aman untuk intermittent fasting yang seringkali hadir sebagai bumbu masakan di berbagai negara termasuk Afrika, Eropa, Mediterania, dan merupakan bumbu penting dalam masakan Italia. Ini juga telah digunakan sejak zaman kuno untuk berbagai manfaat kesehatan dan pengobatan serta sebagai pengawet.

Herba aromatik ini tinggi akan kandungan kalium, beta-karoten, vitam A dan C, besi, kalsium, dan mangan. Senyawa thyme yang disebut dengan thymol dapat digunakan untuk melawan infeksi bakteri, parasite, jamur, atau virus. Ini juga memiliki sifat anti-inflamasi. Selain itu, thyme rendah kalori dan karbohidrat, sehingga menjadi pilihan tepat untuk intermittent fasting.

Thyme menjadi bagian dari keluarga mint, yang ditandai dengan aroma dan rasa yang kuat. Thyme dapat ditemukan dalam bentuk segar dan kering, dan seringkali diolah menjadi minyak esensial. Minyak esensial dari thyme dapat dioleskan langsung ke kulit, dihirup untuk melegakan napas, dan tak jarang minyak thyme hadir sebagai obat kumur. Thyme dapat ditambahkan dengan mudah pada sejumlah hidangan mulai dari sayuran, sup, kaldu, daging panggang, dan bahkan pasta.

Sage

Selain thyme, ramuan dari keluarga mint ini juga aman untuk intermittent fasting. Sage memiliki aroma dan rasanya yang kuat, dan biasanya digunakan dalam jumlah kecil pada masakan. Ini adalah tanaman asli dari Mediterania, yang banyak digunakan pada masakan Italia seperti gnocchi, pasta, dan risotto. Sage juga menjadi rempah yang digunakan dalam pengobatan sejak berabad-abad yang lalu, sebab anggota keluara mint ini dipenuhi dengan manfaat dan nutrisi yang baik bagi tubuh.

Sage sangat tinggi akan kandungan vitamin K, dan juga mengandung vitamin A dan C, bersama dengan beberapa antioksidan lain yang membantu mengurangi risiko kondisi kesehatan yang serius seperti kanker. Selain itu, sage juga mengandung sejumlah mineral penting seperti magnesium, seng, dan tembaga. Karena sage biasanya dikonsumsi dalam jumlah kecil, sage memberikan nutrisi dalam jumlah tinggi tanpa banyak kalori, sehingga menjadikannya pilihan yang tepat untuk intermittent fasting.

Mengonsumsi rempah menjadi cara yang sehat dalam menyantap hidangan apa pun, karena rempah-rempah menawarkan manfaat yang beragam. Selain itu, rempah-rempah juga dapat mendukung kesehatan tubuh melalui kandungan di dalamnya. Rempah-rempah di atas menjadi rempah yang aman untuk intermittent fasting karena membantu memenuhi nutrisi dan melindungi tubuh. Mulailah perkenalkan rempah-rempah untuk si kecil dan ketahui bumbu yang aman untuk MPASI dengan klik link berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *