8 Rempah Alami untuk Mengawetkan Daging

Daftar Isi

Jauh sebelum adanya teknologi modern yang memungkinkan bahan makanan memiliki masa simpan yang lebih lama, masyarakat seringkali menggunakan berbagai cara untuk mengawetkan bahan makanan, termasuk daging. Daging merupakan bahan makanan yang banyak diolah di seluruh dunia ke dalam berbagai resep, dan sayangnya, daging memiliki masa simpan yang pendek.

Meski demikian, beberapa cara telah dilakukan untuk mengawetkan makanan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menggunakan rempah-rempah. Rempah-rempah merupakan bahan alami yang dikemas dengan antimikroba dan antibakteri yang berguna untuk mencegah berkembangnya bakteri pada bahan makanan, yang memungkinkan mereka dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami. Di bawah ini adalah macam-macam rempah alami untuk mengawetkan daging.

Garam

Garam (natrium klorida) merupakan salah satu bahan pengawet makanan alami yang telah digunakan selama berabad-abad. Jauh sebelum adanya teknologi modern yang digunakan untuk mengawetkan makanan, garam telah menjadi bahan pengawet alami yang secara efektif dapat digunakan untuk mengawetkan berbagai macam makanan, termasuk ikan, daging, dan bahkan sayuran.

Hingga saat ini, garam masih sering digunakan sebagai pengawet alami secara individu, atau dikombinasikan dengan metode pengawetan lainnya. Natrium klorida ini juga menjadi metode pengawetan makanan yang paling utama terutama di negara atau daerah dengan fasilitas pendinginnya masih kurang memadai.

Saat menjadi bahan pengawet, garam bertindak dengan mencegah pertumbuhan mikroba. Hal ini dilakukan melalui proses osmosis, yaitu suatu proses di mana garam akan menarik kelembapan atau air dari sel makanan atau bakteri. Ketika kadar air berkurang, maka bahan makanan tidak menjadi tempat untuk tumbuhnya bakteri atau mikroba karena terhambatnya pertumbuhan dan reproduksi bakteri.

Selain itu, konsistensi garam yang tinggi juga dapat merusak sel bakteri akibat perbedaan tekanan antara bagian luar dan dalam mikroorganisme. Ini juga dapat digunakan untuk melindungi makanan dari jamur dan ragi secara efektif, yang hasilnya akan mencegah fermentasi ragi dan pertumbuhan jamur dengan mengurangi suplai air.

Sebagai salah satu bahan pengawet yang paling efektif, ia dapat digunakan untuk mengawetkan banyak hal, yaitu pasta, dressing, olesan, sup, saus, sayuran, dan pastinya daging. Perlu diingat ketika mengawetkan daging atau makanan laut dengan garam, aplikasinya harus diperhatikan, yaitu dengan menutupi seluruh permukaan dengan garam setebal satu inci dengan rata agar mencegah bakteri masuk.

Untuk mengawetkan daging dan juga makanan laut, jenis garam yang dapat digunakan adalah garam kosher, garam himalaya, dan garam laut, dan garam meja tidak akan berfungsi. Pengawetan bahan makanan dengan garam juga harus memperhatikan tempat di sekitarnya. Pilihlah tempat yang sejuk dan kering agar lebih efektif. Metode pengawetan dengan garam bisa bertahan hingga satu tahun jika diletakkan di tempat yang seharusnya dan dengan iklim yang baik.

Lada Hitam

Meski pengawetan bahan makanan yang paling terkenal adalah menggunakan garam, rempah yang satu ini juga bisa menjadi rempah alami untuk mengawetkan daging. Lada hitam adalah bahan pokok dapur yang dibutuhkan di seluruh dunia. Ia dapat membumbui daging, ikan, sayuran, sup, dan saus, serta seringkali dijadikan sebagai bumbu olesan dan bumbu marinasi. Lada hitam juga banyak digunakan untuk melapisi dan mengawetkan daging.

Lada hitam kaya akan sifat anti-mikroba, terutama terdapat pada piperine, yaitu senyawa kimia yang terdapat pada lada hitam yang berkontribusi terhadap rasa lada hitam. Rempah dengan rasa pedas dan menyengat ini juga dikemas dengan antioksidan, antijamur, dan prebiotik, sehingga bisa menjadi rempah untuk mengawetkan makanan, termasuk daging.

Lada hitam memiliki kekurangan dibandingkan garam, yaitu tidak dapat digunakan sebagai pengawet yang berdiri sendiri seperti garam atau gula. Meski demikian, menambahkan lada hitam ke dalam makanan yang diawetkan akan sedikit meningkatkan umur simpan, dan juga memberikan manfaat kesehatan pada makanan yang diawetkan dengan lada hitam.

Bawang Putih

Bawang putih atau dengan nama ilmiah Allium sativum, merupakan bumbu dapur yang digunakan di seluruh dunia dari genus Allium. Penggunaan kuliner bawang putih terutama ditemukan pada hidangan gurih yang akan meningkatkan cita rasa hidangan. Ini juga digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional yang terkenal akan manfaatnya yang luas terhadap kesehatan manusia.

Bawang putih paling dikenal dengan aktivitas antimikrobanya yang kuat, dan juga didukung oleh aktivitas antibakteri yang ampuh melawan banyak bakteri seperti E. coli dan Staphylococcus aureus. Bawang putih menjadi bahan pengawet alami pada produk makanan seperti daging yang bebas bahan kimia yang menghambat pertumbuhan bakteri dan memperpanjang umur simpan.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui khasiat bawang putih sebagai pengawet daging alami. Dalam satu percobaan penting, diamati bahwa menambahkan bawang putih bubuk ke kaki ayam secara efektif menghambat pertumbuhan bakteri dan melindunginya dari pembusukan pada suhu 4°C. Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa bawang putih secara efektif dapat digunakan dalam metode pengawetan alami yang dapat membantu menjaga kesegaran daging lebih lama.

Penggunaan bawang putih untuk mengawetkan daging menjadi cara alami dan minim risiko karena ini menggunakan rempah alami yang bebas bahan pengawet, yang memungkinkan daging mentah juga tetap aman dikonsumsi. Dengan demikian, bawang putih menjadi pilihan tepat untuk menjaga tingkat keamanan yang optimal saat makan daging yang tidak diolah.

Sage

Sage merupakan rempah yang berasal dari Mediterania yang termasuk dalam keluarga mint. Rempah ini memiliki bau aromatik yang banyak digunakan pada Thanksgiving. Sage dapat menjadi rempah alami untuk mengawetkan daging. Bahkan sebelum adanya teknologi pendingin, sage digunakan sebagai pencegah rasa pada daging yang “mati”.

Rempah ini efektif dalam mengawetkan daging sebab memiliki cita rasa yang kuat, sehingga memungkinkannya dapat menjadi bahan pengawet daging. Sage juga dikemas dengan sifat antimikroba dan antibakteri, dengan kata lain, ia juga kemungkinan besar membantu mengawetkan daging segar. Sage juga dapat ditambahkan pada metode pengeringan daging, yang akan menutupi rasa funky dari proses pengeringan. Jika digunakan dengan cara ini, sage akan membantu mengawetkan daging hingga 1 tahun.

Rosemary

Rosemary berasal dari keluarga mint yang sama dengan sage. Dalam hal mengawetkan daging, minyak rosemary adalah bahan yang digunakan terutama di Inggirs Raya sebagai rempah alami untuk pengawetan bahan makanan. Rosemary seringkali dijadikan bahan pengawet alternatif untuk menggantikan bahan kimia.

Rosemary mengandung polifenol yang kaya akan antioksidan, asam carsonic, dan asam rosmarinic yang berperan dalam menunda perkembangan rekasi oksidatif, dan bahkan menghentikan penyebaran mikoroorganisme. Sebagai rempah yang dapat mengawetkan produk daging, minyak rosemary juga efektif mencegah pembusukan pada tingkat mikroba, dan dengan demikian, rosemary efektif dalam mengawetkan daging.

Biji Mustard

Biji mustard adalah bumbu pedas yang memiliki efek antimikroba alami, dan mengandung sekitar 2% sifat antibakteri dan anti mikroflora yang dapat menjadi bahan alami untuk mengawetkan daging. Ini memiliki manfaat yang luas pada daging, mulai dari meningkatkan rasa dan aroma daging, sifat fisik, hingga dapat meningkatkan umur simpan daging.

Bagian minyak esensial yang terdapat pada biji mustard juga diketahui efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, menjadikannya bahan yang bagus untuk mengawetkan makanan Anda. Bahkan, poduk sampingan dari biji mustard telah ditemukan lebih efektif sebagai pengawet makanan dibandingkan dengan pengawet kimia. Hal ini tentulah menjadi alternatif yang lebih sehat dari bahan kimia buatan pabrik. Menggunakan bahan alami untuk pengawetan adalah pilihan yang lebih sehat bagi masyarakat umum.

Cengkeh

Cengkeh atau cengkih merupakan rempah yang berasal dari Indonesia yang telah lama digunakan sebagai bumbu masakan di seluruh dunia. Rempah yang memiliki aroma dan rasa yang kuat ini juga telah dijadikan bahan pengawet alami sekaligus penyedap rasa untuk makanan yang diawetkan yang telah berlangsung selama berabad-abad jauh sebelum adanya teknologi modern yang dapat mengawetkan daging.

Cengkeh juga telah digunakan sebelum adanya metode pengawetan berupa pengasapan atau pengasinan, yang akan membuat bahan makanan memiliki masa simpan yang lebih lama terutama selama cuaca buruk. Cengkeh akan bertindak sebagai pencegah tumbuhnya bakteri dan pembusukan jaringan.

Kandungan yang membuatnya efektif untuk mengawetkan daging adalah ia memiliki jumlah senyawa fenolik yang tinggi, yang dikemas dengan antioksidan. Zat utama yang disebut eugenol juga membuat cengkeh sangat efektif untuk mengawetkan daging. Selain itu, cengkeh juga memiliki aktivitas antibakteri, antimikroba, antijamur, dan antilarva yang tinggi.

Kandungannya yang bermanfaat dalam metode pengawetan dengan rempah membuat cengkeh menjadi bahan pengawet alami yang efektif. Bahkan, minyak esensial cengkeh dengan kandungan antimikroba dan antioksidan yang tinggi dapat mengawetkan produk susu fermentasi. Hal ini menjadikan cengkeh mampu meningkatkan umur simpan produk tanpa kehilangan kualitas dan manfaat kesehatan bagi konsumen.

Jahe

Rempah dari keluarga Zingiberaceae ini merupakan rempah yang banyak digunakan untuk tujuan kuliner dan juga dijadikan bahan pengobatan alami yang dikenal dengan efektivitasnya terhadap menjaga kesehatan pencernaan dan meredakan mual. Jahe juga berpotensi sebagai pengawet makanan alami, termasuk jahe. Minyak atsiri yang terdapat pada jahe diketahui mampu mengawetkan daging ayam segar selama tiga hari pada suhu 3 hingga 7 derajat Celcius.

Mengawetkan bahan makanan, khususnya daging dapat dilakukan dengan menggunakan rempah-rempah. Terlebih lagi, rempah-rempah tidak mengandung bahan kimia yang mungkin akan memberikan risiko lainnya. Dengan demikian, menggunakan rempah alami untuk mengawetkan daging menjadi cara yang sangat efektif dalam memperpanjang umur simpan sekaligus mendapatkan manfaat kesehatan yang beragam. Ketahui bahan pengawet alami lainnya untuk mengawetkan makanan di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *