16 Rempah dan Bumbu dalam Masakan Turki

Daftar Isi

Turki merupakan negara yang terletak di persimpangan Eropa dan Asia, yang dikenal dengan budaya kuliner yang kaya, serta memiliki variasi makanan yang berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Setiap kuliner Turki memiliki rempah dan bumbu yang memberikan sentuhan khas pada setiap hidangan. Berikut adalah bumbu terkenal dari Turki yang harus diketahui.

Sumac

Sumac merupakan bumbu terkenal dari Turki dengan warna burgundi yang berasal dari buah beri kering yang banyak tumbuh di beberapa negara termasuk Iran, Italia, Mediterania, dan juga Turki. Ini merupakan bumbu yang paling banyak digunakan dalam hidangan Timur Tengah, dan digunakan dalam masakan Turki untuk menambahkan rasa tajam dan jeruk ke berbagai hidangan.

Sebagai bumbu khas dari Turki, sumac berperan sebagai bumbu yang memberikan sentuhan unik dan khas yang akan menambah kelezatan pada sejumlah hidangan, termasuk roti, ikan daging, ayam, salad, dan campuran rempah-rempah. Ketika digunakan, sumac akan menghadirkan warna merah yang cerah pada hidangan.

Di Turki, sumac adalah bahan utama dalam hidangan seperti pide atau roti pipih Turki dan lahmacun atau pizza Turki. Dengan sumac, jenis roti dengan taburan sumac kelezatannya akan semakin bertambah. Bumbu berwarna burgundy ini juga banyak digunakan pada semua jenis salad, termasuk salad tradisional Turki. Sumac akan memberikan perpaduan rasa gurih dan asam yang sangat cocok dengan salad.

Selain itu, sumac mampu mengeluarkan rasa alami pada masakan tertentu seperti halnya garam, sehingga sumac sangat cocok untuk olesan kering, terutama pada daging yang dipanggang. Penggunaan umum dari sumac di Turki untuk membumbui daging panggang termasuk kebab Adana, yang dapat memberikan kontras yang tajam dengan rasa daging yang kaya.

Sumac tak hanya digunakan sebagai bumbu saja, tetapi ia juga menjadi komponen yang esensial dalam campuran bumbu yaitu za’atar, yang biasanya mencakup herba kering, biji wijen, sumac, dan terkadang garam. Campuran bumbu serbaguna ini digunakan dalam berbagai masakan Turki, termasuk mengasinkan daging, sayuran, dan saus penyedap.

Lada Aleppo

Lada Aleppo, juga dikenal sebagai pul biber, adalah cabai yang berasal dari wilayah Aleppo di Suriah. Ini merupakan bumbu yang umum dalam masakan Turki, yang ditandai dengan rasa pedas yang berkisar dari ringan hingga sedang, serta dengan sentuhan buah. Dalam masakan Turki, lada Aleppo digunakan sebagai bumbu serbaguna yang menambah kedalaman dan memberikan sentuhan pedas pada berbagai hidangan.

Secara keseluruhan, lada Aleppo paling umum digunakan terutama untuk daging, ikan, dan unggas. Umumnya, lada Aleppo bisa ditaburkan langsung pada daging atau kebab panggang, atau ditambahkan ke bumbu marinasi dan olesan untuk menambah rasa. Sama seperti sumac, lada Aleppo juga menjadi bahan penting dalam campuran rempah terkenal yaitu za’atar dan baharat.

Urfa Biber

Bumbu terkenal dari Turki lainnya adalah Urfa Biber atau yang juga dikenal sebagai lada Urfa atau lada Isot. Ini merupakan varietas cabai yang berasal dari wilayah Urfa di Turki. Namanya diambil dari wilayah ia berasal, yaitu kota Urfa. Urfa biber menjadi bahan penting dalam masakan Turki, khususnya di wilayah tenggara.

Urfa Biber memiliki warna merah tua hingga hitam keunguan dengan rasa berasap dan tanah, dengan tingkat kepedasan yang sedang. Varietas cabai ini biasanya dijemur di siang hari dan dikeringkan semalaman, sehingga memiliki profil rasa yang berbeda. Proses pengeringan memberikan rasa manis yang kaya seperti kismis, serta aroma berasap seperti paprika.

Urfa Biber dikenal karena rasanya yang khas dan dianggap sebagai bahan berharga dalam masakan Turki. Profil rasanya yang kompleks dan kepedasan sedang membuatnya menjadi tambahan yang serbaguna untuk berbagai macam hidangan, menambah kedalaman, rasa berasap, dan sedikit pedas. Orang Turki menggunakan Urfa Biber dengan berbagai cara untuk meningkatkan cita rasa masakan mereka.

Bumbu ini cukup serbaguna, yang dapat dijadikan bumbu marinasi atau bahan olesan yang biasa digunakan untuk membumbui daging panggang. Urfa biber secara integral digunakan sebagai bumbu dari hidangan sayuran dan daging panggang seperti kebab. Penggunaan urfa biber akan menjadikan setiap rasa masakan menjadi lebih berasap dengan sentuhan pedas.

Dalam masakan Turki tenggara, Urfa Biber terkadang dicampurkan ke dalam adonan roti atau ditaburkan di atas kue kering seperti pide dan lahmacun untuk menambah rasa berasap dan sedikit pedas. ini juga bisa digunakan pada salad dan meze Turki (makanan pembuka) untuk menambahkan rasa pedas dan asap yang halus.

Lada Marash

Lada Marash, juga dikenal sebagai Lada Maras atau Lada Kahramanmaras, merupakan sejenis cabai yang berasal dari daerah Marash di Turki. Namanya berasal dari kota Marash, yang memiliki rasa yang khas dengan tingkat kepedasan yang sedang. Di Turki, lada marash juga sangat disukai karena potensi dan rasanya yang unik sebagai bumbu kuliner.

Lada Marash memiliki warna merah tua dan rasa buah yang kaya dengan sentuhan pedas. secara visual, ia cukup mirip dengan lada Aleppo, hanya saja keduanya memiliki profil rasa yang sedikit berbeda. Biasanya, lada Marash ditemukan dalam bentuk serpihan atau bubuk agar lebih mudah digunakan sebagai bumbu.

Dalam masakan Turki, lada Marash banyak digunakan untuk menambah rasa dan kepedasan lembut pada berbagai hidangan. Lada Marash dapat digunakan dalam hidangan gurih dan manis, yang memungkinkan lada Marash memberikan sentuhan yang unik dan khas pada setiap masakan. Itulah sebabnya lada Marash juga banyak disukai.

Cabai Merah Turki (Pul Biber)

Cabai merah Turki atau pul biber adalah bumbu umum dalam masakan Turki yang mirip dengan paprika, namun dengan rasa yang lebih pedas. Pul biber selain memiliki rasa yang pedas, ia juga beraroma harum. Penggunakan cabai merah Turki ini terutama pada hidangan gurih seperti semur. Yogurt yang dikonsumsi sebagai makanan pembuka di Turki juga umumnya dibuat dengan pul biber. Dengan kata lain, ini juga menjadi esensi penting yang sangat diperlukan untuk masakan Turki.

Lada Hitam (Karabiber)

Di Turki, lada hitam disebut juga dengan karabiber. Ini adalah rempah yang digunakan di seluruh dunia karena memiliki manfaat yang luas dalam hal kuliner dan pengobatan. Pada dasarnya, lada hitam memiliki rasa dan aroma yang kuat dan pedas, sehingga menjadikannya sebagai rempah yang serbaguna untuk segala jenis masakan di seluruh dunia, termasuk Turki.

Secara umum, karabiber ini dapat digunakan untuk memberikan rasa yang lebih kaya pada sejumlah hidangan termasuk nasi, sup, daging, ayam, dan ikan. Di Turki, lada hitam juga menjadi komponen penting dalam campuran bumbu favorit di Timur Tengah yaitu Baharat. Lada hitam menjadi rempah serbaguna yang dapat digunakan pada berbagai hidangan di Turki.

Thyme (Kekik)

Sebagai salah satu herba aromatik yang berasal dari keluarga Lamiaceae, thyme merupakan rempah yang banyak digunakan di seluruh dunia, dan banyak ditemukan dalam masakan Eropa Selatan, Italian Mediterania, dan juga Turki. Thyme biasanya ditanam di wilayah Afrika Utara, Asia, dan Eropa. Disebut juga dengan kekik di Turki – thyme juga menjadi rempah yang banyak digunakan dalam masakan Turki.

Penggunaan thyme di Turki termasuk untuk kebab, salad, sup lentil, serta beberapa makanan yang dibuat dengan yoghurt. Ini juga secara luas digunakan sebagai bumbu dari daging di seluruh dunia, begitu pula di Turki. Herba dengan aroma yang harum ini juga dapat memberikan aroma yang menggugah selera pada roti.

Baharat

Baharat adalah campuran bumbu populer yang digunakan dalam masakan Turki dan Timur Tengah. Bumbu ini terdiri dari berbagai rempah aromatik, yang di antaranya termasuk cengkeh, kayu manis, kapulaga, ketumbar, jintan, lada hitam, paprika, pala, dan lainnya. Campuran dari bumbu Baharat ini juga seringkali memiliki perbedaan pada setiap wilayah atau resep berdasarkan preferensi pribadi.

Kata Baharat dalam bahasa Arab berarti “bumbu”, yang berbentuk bubuk dengan warna kemerahan dan dengan rasa yang dalam, serta sedikit sentuhan manis dan berasap. Meskipun ini tidak memiliki rasa yang terlalu kuat, tetapi bumbu Baharat sangat aromatik, sehingga penggunaannya dalam masakan hanya diperlukan sedikit saja agar tidak mengalahkan rasa lainnya.

Baharat digunakan dengan berbagai cara, yang di antaranya meliputi bumbu gosok kering untuk memanggang daging, bumbu marinasi, dan dapat digunakan sebagai bumbu untuk setiap resep daging, termasuk daging sapi, domba, ayam, dan makanan laut. Ini juga merupakan bumbu yang ideal yang dapat menambahkan sentuhan aromatik dan rasa yang khas pada hidangan semur, nasi, atau sayuran.

Za’atar

Bumbu terkenal dari Turki lainnya adalah Za’atar. Sama seperti Baharat, Za’atar adalah campuran bumbu khas Timur Tengah yang terdiri dari berbagai kombinasi rempah. Secara umum, za’atar terdiri dari campuran rempah seperti oregano kering, jintan, biji nigella, thyme, sumac, dan biji wijen panggang. Namun, beberapa resep juga terkadang menambahkan garam, adas sowa, dan marjoram. Setiap wilayah akan memiliki resepnya sendiri dan dengan proporsi yang berbeda.

Campuran bumbu gurih ini banyak digunakan di Afrika Utara, Turki Selatan, dan Timur Tengah. Bumbu za’atar secara keseluruhan menghadirkan rasa yang kompleks dan unik. Ini umumnya digunakan untuk membumbui ayam atau kalkun, dan digunakan sebagai bumbu olesan dari berbagai jenis daging, termasuk ayam, sapi, domba, atau ikan. Za’atar juga menjadi bahan yang penting di Timur Tengah dalam pembuatan manakish.

Oregano Kering

Oregano memiliki kaitan yang erat dengan masakan Italia yang berasal dari wilayah Mediterania. Akan tetapi, oregano adalah herba aromatik serbaguna yang dapat digunakan pada berbagai macam hidangan. Profil rasa yang ditawarkan oleh oregano adalah herbal pekat dan kuat, yang paling cocok digunakan pada hidangan daging ayam, domba, dan ikan. Karena memiliki aroma yang juga kuat, oregano kering juga umum digunakan untuk membuat teh herbal beraroma.

Mint

Daun mint merupakan salah satu rempah yang berasal dari keluarga Lamiaceae yang digunakan di seluruh dunia. Mint memiliki rasa yang kuat dan segar, dengan rasa mentol yang dapat menyejukkan tubuh. Mint adalah bahan utama dalam banyak masakan di seluruh dunia yang begitu serbaguna. Ia dapat digunakan untuk membumbui hidangan manis dan gurih sekaligus.

Di Turki, mint juga menjadi salah satu herba yang banyak digunakan pada hidangan tradisional Turki. Rasa yang ditawarkan oleh mint juga memungkinkannya untuk dikombinasikan dengan rempah yang juga banyak digunakan di Turki, seperti jintan dan paprika. Penggunaan mint yang paling umum di Turki adalah untuk melengkapi makanan penutup dan kue khas Turki.

Jintan (Kimyon)

Kimyon merupakan sebutan umum untuk jintan, yang merupakan salah satu rempah yang banyak digunakan di Turki. Jintan memiliki rasa bersahaja dan hangat, yang akan memberikan rasa yang lebih kaya pada setiap hidangan. Ini tak hanya digunakan di India saja, karena faktanya, jintan dapat membumbui hidangan tradisional Turki, seperti kokoretsi.

Di Turki, jintan digunakan pada banyak hidangan gurih, mulai dari bakso, sup, semur, nasi pilaf, hidangan daging, sayuran, dan bahkan teh. Ini bahkan dapat menjadi ramuan obat yang memberikan banyak manfaat kesehatan. Setiap hidangan yang menggunakan jintan akan menciptakan rasa yang lebih kaya dan dalam. Maka dari itu, tak heran jintan digunakan di seluruh dunia.

Biji Nigella (Kalonji)

Biji Nigella atau yang juga dikenal sebagai kalonji, adalah biji hitam kecil yang berasal dari tanaman Nigella sativa, atau jintan hitam. Rempah ini memiliki rasa yang unik, yang digambarkan sebagai bersahaja, pedas, dan sedikit panas. Biji nigella banyak digunakan di seluruh dunia pada masakan Afrika Utara, India, Turki, dan Timur Tengah. Karena banyak digunakan dalam masakan India dan Timur Tengah, itu berarti bahwa nigella hadir sebagai bumbu dari kari atau lentil.

Secara umum, ini digunakan pada umbi-umbian, hidangan nasi seperti pilaf, sayur, dan acar. Dalam masakan Turki, biji nigella merupakan bahan populer dalam kue tradisional Turki yang disebut simit, yaitu roti bagel khas Turki yang berbentuk lingkaran dengan lapisan biji wijen dan dihias dengan biji nigella.

Selain simit, penggunaan populer lainnya dari biji nigella adalah sebagai hiasan pada roti Turki seperti pide, dan “çörek” (kue Turki). Ini juga seringkali ditaburkan di atas salad atau kue gurih. Biji nigella akan memberikan tampilan dan rasa yang berbeda pada setiap hidangan, yang akan memberikan sentuhan pedas dan aromatik secara keseluruhan.

Biji Fenugreek (Helbeh)

Biji fenugreek disebut juga dengan helbeh dalam bahasa Turki, tanaman yang berasal dari Mediterania yang termasuk dalam keluarga Fabaceae. Rempah ini banyak digunakan dalam masakan Afrika Utara, India, dan Timur Tengah. Fenugreek atau helbeh ini memiliki rasa yang mirip dengan sirup maple, yang secara keseluruhan memiliki rasa yang manis dan pedas.

Helbeh menjadi bagian integral dari tradisi kuliner Turki yang paling banyak digunakan sebagai bumbu. Rempah dari keluarga kacang polong ini umumnya digunakan sebagai bumbu masakan daging, semur, kari, dan olahan sayuran. Biji fenugreek memberikan rasa yang khas dan unik pada keseluruhan rasa hidangan.

Sebagai bagian dari tradisi kuliner Turki, biji fenugreek menjadi bahan utama dalam campuran rempah-rempah Turki, seperti baharat dan çemen, yang digunakan untuk membumbui berbagai hidangan, termasuk daging panggang, kebab, dan sayuran. Ini juga bisa dicampurkan ke dalam adonan roti dan kue kering, atau ditaburkan di atas roti agar menciptakan rasa yang sedikit pahit dan aromatik.

Rosemary (Biberiye)

Rosemary atau yang disebut dengan biberiye di Turki adalah rempah umum dalam masakan Turki yang ditemukan berasal dari wilayah Mediterania dan hadir sebagai salah satu anggota keluarga mint. Dalam berbagai resep hidangan di Turki, penggunaan rosemary sangatlah umum dibandingkan dengan negara lain. Rosemary umumnya ditemukan di berbagai hidangan daging, salad, dan sup, serta digunakan dalam berbagai manisan, termasuk baklava.

Biji Wijen (Susam)

Biji wijen atau susam merupakan bumbu terkenal dari Turki yang umum digunakan dalam kue dan manisan Turki. Profil rasa dari biji wijen digambarkan sebagai bumbu yang memiliki rasa yang kaya dan pedas. Penggunaan biji wijen di Turki seringkali digunakan sebagai hiasan pada kue kering atau sebagai taburan untuk beberapa hidangan manis, termasuk roti Turki.

Beberapa rempah dan bumbu yang digunakan dalam masakan Turki menciptakan karakteristik dan kompleksitas yang berbeda pada setiap hidangan, sehingga rempah dan bumbu yang digunakan juga memberikan perbedaan yang signifikan pada hidangan Turki di setiap wilayah. Selain Turki, Italia juga memiliki rempah yang khas, yang banyak digunakan dalam setiap masakannya. Cari tahu rempah khas makanan Italia melalui link berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *