Kelebihan Produk
Halal
Tanpa Pengawet
Tanpa MSG
Tanpa Pewarna
Anti Kempal Alami
Tanpa Filler
Vegan
Tanpa Garam
Tanpa Gula
Cara Simpan Produk
Jangan Simpan di Kulkas
Aman Simpan di Freezer
Boleh Simpan di Suhu Ruang
Jangan Kena Panas
Jangan Simpan di Suhu Lembab
Jauhi Sinar Matahari Langsung
Produk dapat bertahan selama 18-24 Bulan jika disimpan dengan baik. Ikuti panduan diatas untuk cara simpan yang baik. Segera tutup rapat kemasan jika belum habis. Lebih baik simpan di Freezer atau simpan ditempat yang aman dalam wadah yang rapat, pastikan aman dari serangga dan tikus.
Profil Rasa
Everything bagel adalah varian bagel yang dihasilkan dengan proses pemanggangan setelah dilumuri berbagai campuran topping. Bahan-bahan yang digunakan untuk menciptakan everything bagel bervariasi, dengan serpihan bawang putih, serpihan bawang merah, biji poppy, dan biji wijen seringkali menjadi bahan utama. Terkadang, juga ditambahkan biji jintan, garam halal, dan oat untuk memberikan variasi rasa. Namun, penting untuk dicatat bahwa nama “everything bagel” tidak terkait dengan isian tambahan seperti krim keju seperti yang biasa terdapat pada bagel lainnya.
Tips Penggunaan
Bumbu bagel adalah campuran rempah-rempah yang sangat serbaguna, cocok untuk meningkatkan rasa berbagai jenis makanan. Misalnya, Anda dapat menggunakan bumbu ini sebagai tambahan pada makanan ringan seperti campuran chex atau mencampurkannya ke dalam olesan daging atau sayuran panggang untuk memberikan cita rasa yang renyah dan gurih. Selain itu, bumbu bagel juga bisa ditaburkan di atas salad, pasta, atau telur goreng, menciptakan sentuhan rasa yang unik.
Inovasi everything bagel kemudian menginspirasi kreativitas dalam dunia roti dan makanan lainnya. Konsep penggunaan berbagai topping yang serupa juga diterapkan pada produk roti seperti keripik bagel, croissant, roti gulung, roti biasa, fusilli, hingga roti hot dog. Bahkan, campuran kacang pun telah diberi sentuhan campuran topping serupa ini. Produk-produk ini dapat ditemukan di berbagai toko roti dan restoran cepat saji.
Selain hidangan-hidangan tersebut, bumbu bagel memiliki potensi yang tak terbatas. Trader Joe’s merekomendasikan penggunaannya pada ayam panggang, popcorn mentega, kentang panggang, saus krim, adonan pizza, saus salad, pasta, mac & keju, atau hampir apa pun yang dilapisi tepung roti panko. Juga, situs EatingWell.com memiliki daftar 50 cara berbeda untuk menggunakan bumbu ini, termasuk pada salmon, roti jagung, ayam empuk, dan banyak lagi.
Yang mungkin paling mengejutkan adalah penggunaannya dalam makanan penutup. Beberapa orang telah menemukan bahwa bumbu bagel bisa menjadi tambahan yang lezat untuk es krim, menciptakan campuran manis-asin yang memuaskan. Sebagai contoh, merek es krim Jeni’s bahkan membuat es krim dengan rasa bagel yang digambarkan sebagai “rasa yang tidak pernah Anda inginkan.” Ternyata, permohonan bandingnya sederhana, mirip dengan apa yang kita nikmati pada bagel, seperti krim keju. Mungkin sulit dipercaya, tetapi bumbu bagel membuka peluang baru dan inovatif dalam menciptakan cita rasa yang menggugah selera, dan Anda dapat menggunakannya pada berbagai jenis makanan dengan kreativitas yang tak terbatas.
Napak Tilas Asal Bumbu
Bagel adalah salah satu roti yang paling ikonik dan digemari di dunia. Namun, asal usulnya masih menjadi misteri yang diperdebatkan. Beberapa cerita mencatat bahwa bagel serba ada, yang penuh dengan beragam topping, memiliki akar yang kuat di sejarah kuliner Amerika. Tapi, mari kita ikuti jejaknya dengan hati-hati.
Sejarah bagel, pada dasarnya, bermula ketika imigran Jerman membawa pretzel ke Polandia pada abad ke-14. Di Polandia, pretzel ini mengalami transformasi menjadi bentuk lingkaran yang lebih sederhana, yang disebut obwarzanek. Akan tetapi, ada pula klaim yang mengatakan bahwa seorang pembuat roti asal Wina menciptakan bagel di Austria pada abad ke-17 sebagai penghormatan kepada Raja Polandia saat itu.
Imigran Yahudi Polandia membawa bagel ke Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an, khususnya ke New York City. Bagel-bagel pertama ini jauh dari bagel serba ada yang kita kenal sekarang.
Kisah sebenarnya dimulai pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika bagel serba ada pertama kali muncul dalam pemandangan kuliner New York. Klaim atas penemuannya bermunculan, dan drama tentang siapa yang sebenarnya menciptakan bagel serba ada pun dimulai.
David Gussin sering dianggap sebagai pionir utama bagel serba ada. Menurutnya, pada tahun 1980, ketika sedang membersihkan sisa topping bagel dari oven di Bagel Master, Syosset, NY, Gussin memutuskan untuk menyimpannya daripada membuangnya. Ide briliannya adalah mengonversi sisa topping tersebut menjadi lapisan yang melimpah di atas bagel, menciptakan apa yang sekarang kita kenal sebagai “everything bagel.” Meskipun klaim lain muncul, Gussin bersikeras bahwa ia yang menciptakan nama “everything bagel.”
Seth Godin, dalam blognya, mengatakan bahwa dia bekerja di pabrik bagel yang memproduksi bagel serba ada dua tahun sebelum Gussin. Namun, banyak klaim dan perdebatan yang terus berlanjut.
Brandon Steiner juga mengklaim penemuan bagel serba ada, mengatakan bahwa ia menciptakannya di toko roti pada tahun 1973 saat bermain-main dengan berbagai topping seperti wijen, garam, poppy, bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay. Menurutnya, inilah awal dari segalanya.
Pada akhirnya, konsensus adalah bahwa momen penciptaan bagel serba ada terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun tujuh puluhan, ketika banyak pembuat bagel sedang mencoba rasa baru.
Namun, bagel serba ada sejati bukan hanya tentang bijinya. Yang penting adalah kombinasi yang tepat antara biji poppy, wijen, garam, bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay, serta elemen pemanggangan ganda. Bagian penting dari resep ini adalah membakar bijinya, yang memberikan rasa khas. Rasa pahit dari bawang bombay dan bawang putih yang gosong adalah kunci untuk menyeimbangkan lemak dari krim keju dan lox.
Meskipun klaim asal usul bagel serba ada masih diperdebatkan, kita dapat memberikan penghargaan kepada David Gussin yang telah memberikan nama “segalanya” pada campuran rempah-rempah ini. Kecerdasannya saat menyimpan sisa topping oven membuka jalan bagi bagel serba ada yang kita nikmati hari ini. Terlepas dari siapa yang menciptakannya, bagel serba ada telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner New York dan beyond.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu everything bagel dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu everything bagel asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu everything bagel kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbandingan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu everything bagel Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu everything bagel kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu everything bagel kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu everything bagel kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Everything Bagel
Wijen Putih
Wijen putih memberikan aroma kacang yang lembut dan kerenyahan yang lembut pada bumbu. Kehadirannya meningkatkan daya tarik visual sekaligus memberikan esensi yang ringan dalam campuran.
Garam Putih
Sebagai dasar dari rasa, garam menyatu dengan bahan-bahan lainnya, meningkatkan cita rasa yang melekat. Keasinannya yang lembut memberikan keseimbangan di antara berbagai komponen, menciptakan fondasi untuk profil keseluruhan bumbu.
Wijen Hitam
Sangat kontras dengan biji wijen putih, biji wijen hitam memberikan kontras visual yang berani dan rasa yang kuat dan sedikit berasap ke dalam campuran. Aromanya yang dalam dan bersahaja menyatu dengan bahan-bahan lainnya, menambah kompleksitas pada setiap taburan.
Bawang Putih
Penggunaan bawang putih memberikan esensi yang tajam dan gurih pada bumbu. Daya pikat aromatiknya meresap ke dalam campuran, menawarkan perpaduan yang harmonis dengan komponen lainnya.
Bawang Bombay
Bawang bombay dengan karakternya yang manis dan tajam, menenun rasa yang rumit. Bawang bombay menambahkan sentuhan rasa gurih yang lembut, menyempurnakan aromatik dari bumbu ini.
Flaxseeds
Biji rami memberikan kerenyahan yang lembut dan sedikit rasa tanah ke dalam campuran. Ia menyumbangkan rasa kacang-kacangan yang halus yang bekerja bersama-sama dengan bahan-bahan lainnya, menciptakan pengalaman kuliner multi-dimensi.
Chia Seeds
Biji chia yang kecil namun memiliki pengaruh besar menawarkan sedikit kerenyahan dan rasa kacang yang halus. Kemampuannya menambah elemen tekstur yang unik pada bumbu, meningkatkan pengalaman sentuhan secara keseluruhan.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu everything bagel Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu everything bagel kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu everything bagel kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu everything bagel dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan hidangan yang itu-itu saja? Coba Everything Bagel Wontons: Isi bungkus pangsit dengan krim keju dan semua campuran bumbu bagel, lalu goreng atau panggang hingga renyah dan berwarna keemasan. Sajikan dengan saus sambal manis. Tertarik mencoba?
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Everything bagel Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.