Ini dia 7 Efek Samping Madu yang Tidak Kamu Ketahui

Daftar Isi
Ini Dia 7 Efek Samping Madu
Ini Dia 7 Efek Samping Madu

Madu merupakan cairan manis alami yang dihasilkan oleh lebah madu seperti Trigoona atau Apis mellifer, digunakan oleh manusia sebagai pemanis alami tanpa adanya proses pengolahan. Madu kaya akan kandungan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, serta mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Madu memiliki rasa manis yang mirip seperti gula, oleh karena itu madu dapat digunakan sebagai pemanis alami.

Madu mengandung bermacam molekul seperti protein dan asam amino sebanyak 0,1-0,4%, air sebanyak 15-17%, dan glukosa serta fluktosa sebanyak 80-85%. Madu juga mengandung senyawa asam fenolik serta flavonoid. Studi menyebutkan bahwa madu dapat digunakan sebagai antibakterial. antikanker, antioksidan, antiinflamasi, antidiabetik, antiulcer, antiviral, serta antihiperlipidemik.

Kandungan dalam madu dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh, hal ini dikarenakan madu memiliki senyawa fitoutrien yang mampu memperkuat sel imun dalam tubuh manusia. Selain itu, senyawa fitonutrien yang terdapat dalam madu dapat bermanfaat sebagai antioksidan alami, yang bisa menjadi penangkal radikal bebas, serta mencegah kerusakan jaringan dan sel dalam tubuh.

Seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Hal ini juga berlaku dalam konsumsi madu. Mengonsumsi madu memang dapat menyehatkan tubuh karena merupakan hasil dari alam. Akan tetapi, perlu diperhatikan batasan yang dianjurkan dalam mengonsumsi pemanis alami ini, karena apabila mengonsumsi secara berlebihan, pastinya akan memiliki efek samping bagi tubuh. Simak penjelasan mengenai efek samping madu berikut.

Resiko Botulism Pada Anak

Anak-anak yang berusia kurang dari 12 bulan atau 1 tahun dipantang untuk mengonsumsi madu meskipun dalam jumlah kecil. Memberikan madu pada anak di bawah 12 bulan dapat memiliki dampak yang serius, yaitu botulism. Botulism merupakan sebuah penyakit yang dapat mengakibatkan kekakuan pada otot, yang jarang terjadi namun dapat mengancam nyawa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Nah, di dalam madu, terdapat kandungan bakteri tersebut yang dapat menyebabkan penyakit botulisme pada anak.

Botulisme menyebabkan kelumpuhan pada wajah, lalu menyebar ke anggota tubuh lainnya. Saat kelumpuhan yang disebabkan bakteri ini mencapai otot pernapasan, akan mengakibatkan kegagalan pernapasan. Itu sebabnya, meskipun madu memiliki banyak manfaat, tetapi madu dilarang dikonsumsi anak berusia kurang dari 1 tahun.

Tidak Baik Bagi Penderita Diabetes

Diabetes Gula
Diabetes Gula

Meskipun madu banyak digunakan dan dikonsumsi sebagai pemanis alami yang lebih baik dibandingkan gula, namun madu tetap memiliki kandungan gula yang tidak baik untuk penderita diabetes. Sebuah studi menjelaskan bahwa penderita diabetes haruslah berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatannya. Madu memiliki efek yang serupa dengan sirup jagung yang tinggi fruktosa serta gula meja. Bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan peningkatan kadar trigliserida dan mengganggu respons dari glukosa. Maka dari itu, sebaiknya hindarilah mengonsumsi madu secara berlebihan.

Menaikkan Berat Badan

Efek samping berbahaya dari madu jika dikonsumsi berlebihan selanjutnya adalah meningkatkan berat badan. Dalam satu sendok makan madu atau 21 gram, setidaknya mengandung 64 kalori yang relatif tinggi dan dikategorikan sebagai gula tambahan. Konsumsi gula tambahan yang melebihi batas, dapat meningkatkan berat badang.

Tentunya hal ini tidak baik bagi yang sedang menjalani diet dan pada penderita obesitas. Mengonsumsi madu terlalu sering sangat mungkin menyebabkan asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh cukup tinggi, dalam hal ini, mungkin saja madu bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan dalam jangka panjang.

Memicu Kerusakan Gigi

Siapa sangka bahwa madu yang diyakini memiliki banyak manfaat ternyata juga dapat menjadi pemicu kerusakan gigi. Kandungan gula yang tinggi dalam madu dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif, dan memicu erosi asam pada gigi. Gula yang terkandung dalam madu bereaksi pada bakteri di dalam mulut dan menghasilkan asam.

Cairan manis alami ini juga bersifat lengket, yang mana berkemungkinan dapat menempel pada gigi dan bagian dalam mulut. Jika masalah ini diabaikan dan madu dikonsumsi terlalu sering, mungkin saja madu dapat menyebabkan kerusakan pada gigi di kemudian hari.

Menimbulkan Masalah Pencernaan

Wanita Sedang Sakit Perut
Wanita Sedang Sakit Perut

Efek samping lainnya apabila mengonsumsi madu terlalu sering ialah menimbulkan masalah bagi pencernaan dalam jangka pendek. Kandungan fruktosa pada madu bisa mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap sejumlah nutrisi. Jika hal ini terjadi, madu dapat mengakibatkan sejumlah masalah pencernaan yakni kembung, diare, hingga kram perut. Masalah pencernaan ini tentunya akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada beberapa kasus, mungkin saja masalah ini harus ditangani dengan tepat oleh dokter.

Alergi

Pasalnya, madu mentah terdapat kandungan serbuk sari asli, yang mana bagi beberapa orang yang memiliki alergi serbuk sari, dapat mengalami sejumlah reaksi dari alergi tersebut. Reaksi alergi yang disebabkan oleh madu dapat berupa gejala ringan seperti gatal, pembengkakan, serta ruam pada kulit. Namun dalam kasus yang lebih fatal, konsumsi madu secara berlebih menimbulkan pusing, pingsan, tekanan darah menurun secara drastis. kesulitan bernapas, gagal jantung, dan bahkan menyebabkan kematian.

Beresiko Keracunan

Madu yang kita konsumsi dan dikenal bermanfaat, ternyata juga menimbulkan resiko keracunan. Secara alami, madu memang mengandung mikroba, seperti jamur, ragi, bakteri, yang berasal dari serbuk sari, debu, kotoran, dan udara. Namun sebetulnya madu sendiri sudah mempunyai sifat antimikroba alami yang tidak memberikan efek negatif pada tubuh. Tetapi madu tetap memiliki kemungkinan telah terkontaminasi dari proses pengolahan oleh manusia, seperti debu, wadah, angin, dan juga lingkungan.

Selain itu, bunga yang nektarnya diambil oleh lebah mempengaruhi madu yang dihasilkan. Jenis bunga tertentu yang termasuk dalam kelompok Rhododendron beracun bagi manusia. Apabila madu yang dihasilkan lebah berasal dari nektar bunga tersebut, madu dapat menyebabkan keracunan grayanotoxin, yaitu jenis zat berbahaya yang diproduksi oleh bunga Rhodendron.

Pada beberapa kasus ekstrim, keracunan grayanotoxin dapat merusak sel saraf dalam otak yang menyebabkan hilangnya kendali pada berbagai fungsi tubuh yang telah diatur otak. Racun tersebut seharusnya hancur bersamaan dengan bakteri dan kuman pada proses pasteurisasi. Namun apabila madu yang anda konsumsi adalah madu mentah yang tidak melalui proses pasteurisasi, racun berbahaya tersebut tidak mati.

Anjuran Konsumsi Madu

Madu Jar
Madu Jar

Setelah mengetahui sejumlah efek samping madu yang dapat membahayakan tubuh secara berlebihan, bukan berarti madu tidak layak dikonsumsi. Madu akan bermanfaat bagi tubuh jika mengikuti anjuran konsumsi yang tepat. Ada batasan yang harus diikuti dalam mengonsumsi madu, agar manfaat dari madu itu sendiri tidak hilang dan berubah menjadi penyebab masalah kesehatan.

Madu umumnya dapat dikonsumsi 2-3 kali dalam setiap hari dengan takaran yang sesuai, yaitu sekitar 50ml dalam sehari. Akan tetapi apabila anda memiliki beberapa kondisi medis, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anda sebelum mengonsumsi madu.

Itulah 7 efek samping madu yang perlu anda ketahui, agar anda dapat membatasi konsumsi madu secara tepat, yang tentunya berguna bagi kesehatan anda. Tetap ikutilah anjuran konsumsi madu agar anda bisa merasakan manfaatnya.

 

Infografis Ini Dia 7 Efek Samping Madu
Infografis Ini Dia 7 Efek Samping Madu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *