Memiliki hobi memasak atau rutinitas yang berkaitan dengan dapur secara otomatis membuat kita paham fenomena apa saja yang bisa terjadi di dapur. Ketika akan meracik bumbu untuk hidangan kesukaan keluarga, pasti rasanya menjengkelkan jika melihat rempah dan bumbu yang akan digunakan justru menjadi tempat hidup kutu. Bagi sebagian orang hal ini adalah sesuatu yang menjijikkan, sementara bagi orang lainnya mungkin lebih fokus tentang kerugian ekonomis jika harus membuang rempah dan bumbu yang dihinggapi kutu.
Anda pasti bertanya-tanya bagaimana kutu tersebut bisa masuk ke dalam rempah dan bumbu yang ditaruh dalam lemari dapur? Tidak hanya rempah dan bumbu berupa bubuk, semua jenis bahan-bahan dapur ini bisa menjadi sasaran kutu. Jody M. Green, seorang ahli entomologi untuk Lancaster County Extension di University of Nebraska, menjelaskan bahwa serangga apapun dapat hidup di berbagai jenis bumbu, termasuk kunyit, ketumbar, cumin, adas dan jahe kering.
Akan tetapi “uniknya”, kutu atau serangga pengganggu ini memiliki ketertarikan lebih besar untuk hidup dalam bumbu atau rempah yang memiliki kandungan pepper, seperti paprika, cabai rawit, bubuk cabai dan sebagainya. Rempah dan bumbu tersebut memiliki prevalensi kotoran serangga yang lebih tinggi dibandingkan dengan rempah-rempah impor lainnya. Selain itu, rempah yang termasuk golongan pepper family memiliki kandungan nutrisi, yang “anehnya” dibutuhkan oleh kutu atau serangga pengganggu untuk mempertahankan hidupnya.
Kutu dalam rempah bukan berarti serangga ini akan mengobrak-abrik rak bumbu di dapur. Melainkan, para kutu akan hidup dan berdiam diri di dalam rempah dan bumbu, yang kadang tersembunyi di bagian bawah bumbu, sehingga kadang kita tidak menyadarinya setelah berbulan-bulan. Dari banyaknya jenis kutu yang umum ditemukan pada rempah, dua kutu yang paling sering ada yaitu cigarette beetles and drugstore beetles yang ukurannya sebesar biji wijen.
Nah, untuk mencegah dua kutu ini (maupun jenis kutu lainnya) berada dalam rempah dan bumbu, maka anda harus menyimpan rempah dengan cara yang benar. Berikut tips menyimpan rempah dan bumbu agar aman dari kutu.
Mencuci Dan Membersihkan Rempah
Cara menyimpan rempah yang pertama harus dengan mencuci untuk membersihkannya terlebih dahulu. Setelah membeli dari pasar, keluarkan rempah atau bumbu dari plastik, lalu cuci bersih. Rempah dan bumbu yang dimaksud bukan berupa bubuk atau biji-bijian, seperti biji ketumbar, bubuk lada, serta kayu manis
Rempah dan bumbu dapur yang perlu dicuci seperti bawang, cabai, rempah daun seperti daun salam dan daun jeruk, maupun rempah akar seperti jahe dan kunyit. Menyuci dan membersihkan rempah dan bumbu dapur berfungsi untuk mencegahnya cepat membusuk, sekaligus membuang bagian yang sudah mulai rusak agar tidak mengkontaminasi bagian lainnya.
Akan tetapi, ketika rempah dan bumbu dicuci bersih, anda harus mengeringkannya dengan sempurna. Bisa dengan menggunakan tisu, ditiriskan pada saringan maupun diangin-anginkan. Sementara untuk bawang dan rempah akar, akan lebih baik jika dikeringkan di bawah cahaya matahari agar lebih cepat kering. Jangan membiarkan rempah terlalu lama di bawah matahari karena bisa merusak warna dan kualitas rempah.
Gunakan Wadah Yang Tepat
Gunakan wadah kedap udara untuk menyimpan rempah dan bumbu di dapur. Beberapa pilihan populer seperti toples kaca, plastik, dan kotak stainless steel. Alih-alih menyimpan rempah dan bumbu secara terbuka, gunakan wadah tertutup yang kedap udara untuk meminimalisir kontaminasi bakteri akibat oksidasi maupun kutu-kutu rempah.
Beberapa serangga cukup kecil sehingga mudah untuk masuk melalui celah penyimpan yang ada, sehingga solusi terbaik pastikan wadah kedap udara dilengkapi segel yang kuat, tahan lama, tidak menyerap bau, serta dapat digunakan kembali tanpa batas.
Sangrai Dan Haluskan
Sangrai rempah bisa menjadi solusi untuk mencegah kutu mengendap pada rempah dan bumbu. Sama seperti menyangrai biji wijen, yang difungsikan untuk menambah umur simpan, tips ini juga berlaku untuk rempah dan bumbu yang berbentuk batang atau biji-bijian seperti ketumbar, lada, kemiri, kayu manis dan lain-lain.
Rempah tersebut perlu disangrai lalu dihaluskan agar menghilangkan bau tidak sedap, mengeluarkan aroma rempah yang lezat, membuat tahan lama, meminimalisir kontaminasi kutu, dan membuatnya lebih praktis saat digunakan. Setelah rempah disangrai dan dihaluskan, selanjutnya simpanlah dalam wadah jar kedap udara.
Tidak Semua Harus Masuk Kulkas
Sebenarnya tidak semua bumbu atau rempah harus disimpan di dalam kulkas. Beberapa yang perlu dimasukkan kulkas hanya seperti daun bawang, tomat, dan cabai. Rempah-rempah ini juga perlu dialasi tisu atau kertas untuk menjaganya tetap kering dan tidak mudah membusuk. Sementara untuk rempah akar, biji dan bawang sebenarnya tidak terlalu perlu dimasukkan dalam kulkas. Rempah-rempah ini bisa segar dan tahan lama asalkan disimpan di tempat yang tepat.
Jangan Terkena Sinar Matahari Atau Tempat Lembab
Jika tidak menyimpannya di kulkas, anda harus menyimpan rempah dan bumbu di rak atau lemari dapur. Namun hindari tempat yang terkena sinar matahari secara langsung. Simpanlah di tempat yang sejuk untuk menjaga kesegaran dan kualitas rempah. Selain menghindari area yang terkena sinar matahari secara langsung, anda juga tidak boleh menyimpan rempah di tempat yang lembab seperti di dekat keran, dekat kulkas atau tempat yang mungkin terkena cipratan air. Pasalnya jika rempah berada di tempat lembab, maka akan membuat tunas rempah bertumbuh dan berjamur. Tentu saja tempat lembab juga menjadi tempat kesukaan kutu rempah.
Gunakan Rempah Yang Bisa Mengusir Kutu
Menyimpan rempah dan bumbu terkadang membutuhkan kontribusi dari beberapa jenis rempah lain yang bisa mengusir kutu. Misalnya daun salam, kayu manis dan cengkeh. Ketiga rempah aromatik ini bisa diletakkan pada rempah (pilih salah satu) agar aman dari kutu. Misalnya anda bisa menaburkan bubuk kayu manis atau cengkeh di sekitar rak lemari untuk mengusir berbagai serangga, termasuk kutu, semut, kecoak dan ngengat.
Secara khusus untuk kayu manis juga bisa dengan menggunakan batang kayu manis yang diberdirikan di sekitar lemari dapur. Sementara jika tersedia minyak kayu manis juga bisa digunakan, dengan meneteskan pada bola kapas dan taruh bola kapas di sekitar rempah dan bumbu yang disimpan. Menggunakan rempah yang bisa mengusir kutu bisa menjadi cara yang efisien dan aman dibandingkan menggunakan pengusir hama kimia yang dapat menjadi racun berbahaya pada makanan.
Bersihkan Tempat Dan Area Penyimpanan Secara Reguler
Tips terakhir yang juga wajib diterapkan untuk menyimpan rempah dan bumbu agar aman dari kutu yakni dengan membersihkan wadah rempah dan area penyimpanan secara reguler. Sebaiknya bersihkan rak dapur anda dua minggu atau sebulan sekali. Tujuannya untuk memastikan tidak ada kutu yang hidup di dalam rempah dan bubuk, serta kualitas bahan masih layak pakai.
Jika terdapat kutu atau serangga lain segera basmi dan buang item yang terkontaminasi, agar tidak menulari yang lain. Sembari membersihkan rak dapur, anda juga bisa memeriksa tanggal kadaluarsa produk agar memastikan semua produk yang disimpan masih layak pakai. Selalu bersihkan tempat sampah segera setelah membersihkan rak dapur, terutama jika banyak rempah yang harus dibuang.
Jika anda sudah melakukan semua cara menyimpan rempah dan bumbu agar aman dari kutu, namun masih menemukan beberapa kutu pada bahan tersebut, artinya, kontaminasi terjadi pada proses produksi dan distribusi. Pada dasarnya kutu pada rempah adalah penerbang aktif yang dapat masuk melalui celah, pintu terbuka, jendela tanpa tirai, kendaraan yang kotor, tempat sampah, dan kontainer. Oleh sebab itu selalu beli rempah pada produsen dan supplier terpercaya yang menggunakan rempah asli dan berkualitas, sehingga meminimalisir kemungkinan kontaminasi kutu.
One Response
kalo misalnya kutu nya ga sngja ke pasak(udah diulek jdi bumbu) krna gatau itu gapapa?
btw ini kutunya di ketumbar