Creole vs Cajun Seasoning, Simak 5 Perbedaannya

Istilah Creole dan Cajun sebenarnya memiliki banyak arti. Menariknya kedua istilah ini kemudian dijadikan nama bumbu (seasoning) yang memiliki kemiripan dan karakteristik tersendiri. Creole dan Cajun awalnya menjadi nama yang digunakan untuk menyebut nama lain dari New Orleans, sebuah nama kota di Louisiana. Orang Creole dan orang Cajun sama-sama memiliki budaya dan masakan yang dapat berbaur dengan baik, tetapi harus dihargai karena memiliki perbedaan yang menunjukkan karakteristik masyarakatnya. Misalnya, satu panci makanan hangat adalah ciri khas masakan Cajun, sementara tiga panci untuk satu orang adalah ciri khas makanan Creole. Oleh sebabnya, anda perlu mengetahui perbedaan yang lebih mendetail tentang Creole dan Cajun sebagai makanan, maupun kini dikenal luas sebagai nama untuk bumbu masakan.

Asal Usul

Uniknya, masyarakat asli Lousiana, Amerika Serikat dahulu kala memiliki cara paling sederhana untuk membedakan antara Creole dan Cajun. Creole saat itu ditujukan untuk menyebut makanan sekaligus orang kota. Sementara Cajun dinilai sebagai makanan pedesaan dan digunakan pula untuk menyebut kelompok orang desa. Alasannya, Creole secara historis mengacu pada keturunan pemukim kolonial Prancis dan Spanyol di New Orleans. Ketika orang Afrika akhirnya diperkenalkan ke kota oleh pemilik budak yang kaya, definisi Creole diperluas untuk mencakup Black New Orleanians juga.

Istilah tersebut merupakan turunan dari kata “criollo” yang berarti asli atau lokal, dan dimaksudkan sebagai pembeda kelas. Di Louisiana sekarang, Creole umumnya berarti seseorang atau orang-orang dari keturunan kolonial campuran Prancis, Afrika-Amerika, dan penduduk asli Amerika. Ada juga istilah Black Creole yang mengacu pada budak yang dibebaskan dari Haiti dan keturunan mereka.

Apapun Bumbunya Tidak Pakai Pewarna

Sementra itu, “Cajun” berasal dari “Acadian” yang merupakan orang-orang yang berasal dari Cajun modern. Ini adalah imigran Prancis yang diusir dari Nova Scotia, dan akhirnya mendarat di Louisiana setelah puluhan tahun mengalaami kesulitan dan pengasingan. Orang-orang pendatang di Louisiana yang ramah pun, akhirnya saling menikah meskipun memiliki perbedaan latar belakang dan budaya, termasuk orang Jerman, Italia, Kuba, Penduduk Asli Amerika, dan Ango-Amerika. Karena isolasi kelompok di lokasi selatan Louisiana, mereka mempertahankan budaya yang kuat hingga hari ini dan menyebut diri sebagai orang Cajun.

Mengenai perbedaan masakannya, Creole dapat didefinisikan sebagai “masakan kota” dengan pengaruh dari masakan Spanyol, Afrika, Jerman, Italia, dan Hindia Barat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan asli di sana. Masakan Cajun lebih merupakan gaya masakan rumahan yang kaya dengan bahan-bahan yang tersedia di “dunia baru” tempat tinggal orang Acadia, yaitu Louisiana.

Karakteristik Makanan

Karakter makanan Creole mendapat pengaruh makanan Prancis sebagai pondasi paling kuat, lalu diikuti oleh Italia, Spanyol, Jerman, dan bahkan Karibia. Esensi Creole ditemukan dalam saus yang kaya, rempah-rempah lokal, tomat merah matang, dan penggunaan makanan laut yang menonjol, yaitu seafood yang ditangkap di perairan setempat. Ini terkait dengan dapur kuno di New Orleans, di mana tradisi turun-temurun dilakukan hari ini. Membahas Creole akan mengingatkan pada gumbo kaya, berbasis roux, udang, bubur jagung serta panggangan, dan lain-lain.

Sementara karakteristik makanan dengan Cajun menggunakan daging asap serta hidangan satu panci berat dengan daging atau sosis daging pedas berisi nasi yang dikenal sebagai boudin. Meskipun makanan Cajun yang lezat pasti dapat ditemukan di New Orleans, jantung sebenarnya dari makanan Cajun terletak di barat laut kota, di area seperti Jembatan Breaux dan Lafayette.

Rempah Yang Digunakan

Setelah mengetahui asal usul dan karakteristik makanan yang disebut Creole dan Cajun sebagai pengantar, maka anda perlu untuk mengetahui perbedaan rempah yang digunakan untuk membuat bumbu Creole dan bumbu Cajun. Biasanya Creole dikenal sebagai bumbu yang lebih “herba” sementara Cajun identik dengan aneka jenis peppers yang kuat.

Bumbu dasar Creole terdiri dari lada hitam, bubuk bawang putih, bubuk bawang merah, sejumput cabe rawit untuk rasa pedas, dan rempah-rempah, seperti thyme kering, basil, dan oregano sebagai rempah aromatik. Tambahan yang bisa digunakan seperti daun salam, rosemary, dan peterseli untuk bumbu utama atau menggantikan salah satu rempah lain yang belum digunakan.

Sedangkan, bumbu Cajun tradisional menggabungkan lada hitam, lada putih, cabai rawit, bubuk bawang merah, bubuk bawang putih, dan paprika untuk menciptakan rasa pedas dengan nada bersahaja. Namun, anda bisa menambahkan sejumput garam dan mustard kering untuk membuat sentuhan yang luar biasa. Sementara, untuk campuran bumbu Cajun yang bercita rasa smoke, perlu dicampurkan chipotle chile peppers, kapulaga, dan cumin.

Rasa

Kedua bumbu ini sama-sama digunakan sebagai bumbu harian oleh masyarakat Louisiana. Oleh sebabnya keduanya akan dipilih berdasarkan rasa yang paling cocok dengan mereka. Jika ingin rasa yang pedas, maka bumbu Cajun yang lebih cocok. Sementara jika menginginkan sesuatu yang terasa dibumbui dan sedikit herbal maka pilihlah Creole. Biasanya bumbu ini diperdebatkan sebagai topping pizza. Memilih Creole sebagai topping pizza akan identik dengan bawang bombay, paprika, tomat dan sosis. Sementara pizza cajun menggunakan topping serupa namun menambahkan pepperoni yang khas.

Resep Yang Cocok

Masak Enak Jadi Mudah

Bumbu Creole memiliki profil rasa herbal, menjadikannya tambahan yang bagus untuk hidangan gurih dalam makanan Creole dan beberapa resep berikut. Pertama, gumbo yaitu hidangan pokok dalam budaya masakan Creole, yakni sejenis rebusan kaya rasa dengan berbagai pilihan daging. Kedua, Crab au gratin yaitu daging kepiting au gratin dengan saus keju, lalu dicampurkan dengan bumbu Creole untuk menyeimbangkan rasa manis dari gula dan keju. Ketiga, ada jambalaya yaitu hidangan nasi, daging, ikan dan seafood yang disatukan dan diaduk bersama dalam satu panci besar. Bumbu Creole juga cocok menjadi bumbu taco udang karena memang sesuai dengan rasa salsa yang gurih.

Sementara itu, resep makanan yang cocok dipasangkan dengan bumbu Cajun adalah makanan yang membutuhkan rasa pedas yang kuat. Secara tradisional bumbu ini cocok untuk mengasinkan ayam dan ikan. Sementara beberapa resep makanan modern yang juga sempurna dengan tambahan Cajun yang pertama Shrimp étouffée atau udang yang direbus dengan saus ringan dari kaldu, bawang, dan paprika, lalu dipadukan dengan panasnya bumbu Cajun.

Kedua ada ikan goreng dan bubur jagung, yaitu hidangan pedesaan yang terdiri dari ikan pedas dengan bumbu Cajun yang dijadikan topping bubur jagung. Sedangkan yang ketiga, bumbu Cajun cocok dengan roti jagung yaitu lauk serbaguna yang menggunakan sangat sedikit gula dan tepung jagung melimpah, lalu dicampurkan dengan bumbu Cajun. Roti jagung ini adalah lauk yang enak untuk disajikan bersama gumbo seafood khas Louisiana.

Nah, demikian informasi tentang perbedaan Creole dan Cajun baik sebagai makanan maupun sebagai bumbu (seasoning). Secara khusus, sebagai bumbu, Creole dan Cajun bisa saling menggantikan karena dasarnya kedua campuran bumbu ini menggunakan beberapa bahan yang sama seperti lada, bubuk bawang putih, dan bubuk bawang merah. Namun, bumbu Creole tidak memiliki tendangan pedas yang kuat seperti bumbu Cajun dan akan memberikan hidangan terakhir terasa herbal. Oleh sebabnya, sesuaikan penggunaan masing-masing bumbu tersebut sesuai selera dan hidangan yang akan dibuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *