Apa Itu Flexitarian? Berikut 4 Manfaat & Kekurangannya

Daftar Isi

apa itu flexitarian berikut 4 manfaat dan kekurangannya

Dari sekian banyak jenis diet di dunia ini, baik itu vegan, vegetarian, keto, dan lain-lainnya, flexitarian masihlah tergolong mudah untuk dilakukan. Karena diet yang berasal dari gabungan kata fleksibel dan vegetarian ini, mengajak orang-orang untuk membatasi dan mengonsumsi protein hewani secukupnya.

Sesuai namanya, flexitarian mengajak orang-orang untuk bersikap fleksibel, namun lebih memilih untuk mengutamakan bahan-bahan nabati. Sebenarnya tidak ada batasan konsumsi protein hewani dalam fleksitarian, namun bahan-bahan nabati tetaplah menjadi prioritas.

Ini untuk menghindari berbagai pergolakan psikis yang terjadi saat tidak bisa mengonsumsi protein hewani. Karena bagaimanapun juga, protein hewani adalah produk makanan yang memiliki banyak penggemar.

apa itu flexitarian berikut 4 manfaat dan kekurangannya protein hewani

Para penganut diet jenis ini memenuhi kebutuhan proteinnya dari protein nabati. Mereka bisa saja hanya mengonsumsi protein hewani saat akhir pekan. Standar konsumsi produk hewani dalam flexitarian juga berbeda pada setiap orangnya.

Orang-orang flexitarian juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi makanan olahan, pengolahan pada makanan, gula, dan garam. Pengurangan itu termasuk dalam mengurangi minuman manis yang memiliki banyak kalori. Dalam keadaan tertentu, seperti diet untuk menurunkan berat badan, mereka akan meningkatkan kualitas dari makanan mereka demi tercapainya defisit kalori harian yang konstan dan berkelanjutan.

Pola yang dipakai dalam diet ini adalah 3-4-5. 300 kalori saat sarapan, 400 kalori saat makan siang, dan 500 kalori saat makan malam. Di sela-sela pola tersebut, dianjurkan untuk mengonsumsi camilan sebanyak 150 kalori.

Untuk pemula yang ingin mencoba diet jenis ini, maka ada baiknya untuk membiasakan diri terlebih dahulu agar tidak makan produk hewani selama dua hari. Jika sudah merasa tidak kesulitan, barulah kapasitas hari tanpa produk hewani ditingkatkan secara bertahap. Untuk yang sudah terbiasa, mereka bisa tidak makan produk hewani sama sekali selama lima hari berturut-turut.

Dengan sifatnya yang fleksibel, banyak orang yang menilai jika flexitarian tidak terlalu menyiksa, bahkan lebih condong pada pola makan seimbang yang dianjurkan oleh kesehatan. Meskipun begitu, diet ini juga masihlah memiliki kekurangan. Karena berkurangnya konsumsi daging, maka kadar omega 3, yang kebanyakannya terdapat di daging ikan, akan berkurang. Kadar zat besi, yang banyak terdapat dalam daging dan hati, akan berkurang.

apa itu flexitarian berikut 4 manfaat dan kekurangannya olah raga dan diet

Tapi di balik semua itu, flexitarian memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Terutama jika diet ini dibarengi dengan olahraga teratur, yang akan memaksimalkan hasil yang kelak akan diraih. Tidak hanya tubuh yang langsing dan kuat, namun juga terhindar dari berbagai penyakit degeneratif dan masalah lainnya, seperti berikut ini:

Terhindar dari Penyakit Kardiovaskular

Ini karena kadar lemak jenuh dan kolesterol yang masuk ke tubuh berkurang secara signifikan. Karena pada sumber protein nabati seperti halnya tempe dan jamur, kadar lemak jenuh cukup jarang ditemukan. Sebaliknya, olahan kacang kedelai dan jamur memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Dengan berkurangnya lemak jenuh dan kolesterol, maka pembentukan kerak dalam pembuluh darah juga akan berkurang. Tingginya konsumsi serat dalam diet flexitarian juga membuat kadar kolesterol langsung bergerak ke usus, dan tidak tersimpan di liver.

Kadar lemak berlebih di liver juga bisa menimbulkan berbagai macam masalah baru seperti sirosis dan peradangan pada liver. Selain terhindar dari masalah liver, tercatat jika pola makan tinggi serat bisa menurunkan resiko penyakit jantung hingga 32 persen.

Kurangnya kadar garam saat melakukan diet flexitarian juga turut menurunkan resiko tekanan darah tinggi beserta berbagai keluhan lainnya, seperti demensia dan gangguan ginjal. Karena garam bisa memaksa ginjal untuk bekerja ekstra untuk melarutkannya.

Terhindar dari Diabetes Tipe 2

Efek samping yang sangat sering terjadi dari konsumsi gula yang berlebihan adalah timbulnya diabetes melitus, atau diabetes tipe 2. Berbeda dengan diabetes tipe 1, yang merupakan faktor keturunan dan tidak bisa disembuhkan, diabetes tipe 2 diakibatkan oleh konsumsi gula yang berlebih dan kurangnya aktivitas fisik.

Penderita diabetes sendiri akan menghadapi cukup banyak kesulitan, yang diakibatkan oleh diabetes itu sendiri. Selain konsumsi obat-obatan yang berkelanjutan, penderita diabetes juga akan sulit sembuh jika terluka walau hanya sedikit.

Terlepas dari berbagai macam jenis gula, jika tubuh menerima terlalu banyak gula, maka seluruh tubuh akan terdampak dari konsumsi yang berlebihan. Selain diabetes melitus, terdapat banyak efek samping lain saat tubuh kelebihan kadar gula.

Karena gula memberikan efek nyaman pada otak, jika seseorang sudah ketergantungan makanan manis, akan timbul perubahan suasana hati saat tidak mengonsumsi gula. Konsumsi berlebih pada gula juga tidak baik untuk kecantikan dan sendi, karena gula sendiri bisa mengikis kadar kolagen yang berguna untuk kulit, otot, dan sendi.

Gula juga bisa menimbulkan gangguan liver dan jantung. Karena saat gula buatan masuk ke liver, alih-alih menjadi energi, namun gula buatan akan berubah menjadi lemak yang berbahaya untuk liver.

Tingginya kadar insulin juga akan membuat arteri mengeras, sehingga membuat jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah. Gangguan pembuluh darah sendiri bisa menimbulkan berbagai masalah lainnya, seperti halnya stroke.

Tidak hanya mengeraskan arteri, tingginya kadar insulin dalam darah juga akan membuat pankreas, yang secara alami bertugas memompa insulin, kelelahan dan rusak karena dipaksa untuk bekerja keras secara terus-menerus.

Terhindar dari Kanker

Kanker secara klinis disebabkan oleh adanya mutasi genetik pada sebuah sel. Sel kanker juga bisa muncul di mana saja, sehingga menurut penelitian, setidaknya ada sekitar 200 jenis kanker yang mengintai semua manusia.

Selain faktor keturunan dan paparan radiasi serta zat kimia, kanker sangat mungkin muncul ketika seseorang memiliki berat badan yang berlebihan. Dengan pola hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi garam dan gula yang berlebihan, maka resiko terkena kanker akan semakin besar. Konsumsi makanan olahan secara berlebihan juga bisa menimbulkan berbagai jenis kanker.

Dengan pola flexitarian, konsumsi serat akan meningkat tajam. Sementara konsumsi garam, gula, dan makanan olahan akan menurun drastis. Pola makan seperti ini juga akan menghindarkan manusia dari berbagai jenis kanker, seperti halnya kanker usus.

Saat seseorang sedang dalam program diet, biasanya orang tersebut akan memaksakan diri untuk melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik yang tepat, baik itu olahraga ataupun aktifitas sehari-hari, juga bisa menghindarkan seseorang dari terjangkit kanker yang meresahkan.

Pencernaan Semakin Sehat

Banyak orang yang mengatakan jika pencernaan adalah penyumbang penyakit terbesar untuk tubuh. Namun secara logika dan klinis, perkataan itu sebenarnya masuk akal. Karena saat seseorang menyantap sesuatu yang pedas dan bersifat panas, maka perut akan langsung terasa kurang nyaman.

Selain itu, karena rumitnya sistem pencernaan, penyakit bisa muncul di manapun, baik itu di liver, pankreas, usus halus, usus besar, atau lambung. Dengan konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan yang meningkat, maka sistem pertama yang akan mendapat optimalisasi adalah sistem pencernaan.

Serat yang banyak terkandung dalam tiga bahan tersebut akan merawat sistem pencernaan agar tetap lancar. Sayuran dan buah juga banyak mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Selain itu, ada beberapa buah dan sayur yang baik untuk merawat kesehatan lambung, seperti halnya pisang, apel, melon, pepaya, dan juga semangka.

Setelah membahas berbagai manfaat dari fleksitarian, tentu kurang pas jika tidak menyertakan contoh meal plan dari diet ini. Tapi kembali lagi pada prinsip fleksitarian yang fleksibel, diet jenis ini juga memiliki meal plan yang sangat luas. Pengembangan varian meal plan juga bisa tergantung pada keahlian kita untuk memadu padankan makanan, seperti berikut ini:

apa itu flexitarian berikut 4 manfaat dan kekurangannya

Hari Pertama

  1. Untuk sarapan, bisa mengkombinasikan satu helai roti gandum, satu sendok makan selai kacang, dan satu buah pisang ukuran sedang.
  2. Snack siang bisa makan beberapa iris apel yang dicocol sedikit selai kacang.
  3. Untuk makan siang, bisa mengkombinasikan semangkuk kecil nasi merah atau putih dan sayur sop tanpa tambahan daging.
  4. Untuk snack sore bisa mengonsumsi satu irisan panjang pepaya yang dipotong dadu.
  5. Untuk makan malam, bisa makan satu helai roti gandum atau satu mangkuk kecil nasi putih atau merah dan oseng jamur.

Hari Kedua

  1. Sarapan bisa mengkombinasikan roti gandum yang diberi topping pisang atau alpukat tumbuk, serta dua butir telur rebus.
  2. Snack pagi bisa mengonsumsi segenggam kacang tanah.
  3. Makan siang bisa mengonsumsi semangkuk bakso buatan rumah yang ditambahkan dengan beberapa sayuran seperti tauge dan wortel.
  4. Snack sore bisa mengonsumsi dua iris semangka yang dipotong berbentuk segitiga.
  5. Untuk makan malam bisa mengonsumsi satu mangkuk kecil nasi putih atau merah dan oseng tempe dan cabai hijau.

Hari Ketiga

  1. Untuk sarapan, bisa mengonsumsi semangkuk kecil nasi putih atau merah dan oseng tahu yang ditambah tauge.
  2. Untuk snack siang bisa mengonsumsi beberapa butir buah beri dan cokelat hitam.
  3. Makan siang bisa mengonsumsi roti isi poached egg matang dan tauge atau sayuran lainnya.
  4. Snack sore bisa makan seporsi melon.
  5. Untuk makan malam bisa mengonsumsi semangkuk kecil nasi putih atau merah dengan ikan atau ayam bakar.

Sebenarnya cukup banyak orang yang menganjurkan agar flexitarian menjadi gaya hidup permanen. Selain untuk mempertahankan bentuk tubuh, namun juga untuk menjaga agar kesehatan tetap prima, terutama saat masa sulit seperti ini.

Tapi semua keputusan bergantung pada setiap induvidu. Karena ketahanan untuk mempertahankan sesuatu berbeda pada setiap orang, dan gaya hidup setiap orang juga berbeda. Jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu, ada baiknya orang tersebut melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai diet apapun, termasuk flexitarian.

apa itu flexitarian berikut 4 manfaat dan kekurangannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *