Afrika telah menjadi vegetarian lebih lama dari sebagian besar dunia, bahkan itu terjadi sebelum penajahan Eropa. Mereka lebih mengandalkan pola makan nabati daripada makanan hewani yang lebih umum di negara Barat. Artikel ini akan membahas hidangan vegetarian asal Afrika yang begitu beragam. Penasaran? Baca selengkapnya di sini.
Maharagwe
Maharagwe atau yang juga dikenal dengan maharage ya nazi, merupakan makanan vegetarian Afrika yang paling populer. Dalam bahasa Kiswahili maharage adalah kacang merah dan nazi adalah kelapa. Hidangan ini berupa rebusan kacang merah, dibumbui oleh rempah-rempah sederhana, tomat, dan santan. Selain kacang merah, kacang lainnya seperti kacang kaleng atau kacang kering juga bisa digunakan.
Ini disiapkan dengan kacang merah yang direbus dalam santan, beserta bawang putih, bawang merah, kapulaga, bubuk kari, cabai, kayu manis, paprika hijau, dan tomat. Butuh waktu selama 6 hingga 8 jam untuk merebus seluruh bahan-bahan. Hidangan dapat disiapkan dalam versi manis dan gurih, dan biasa disajikan dengan hidangan lainnya, seperti roti chapati atau ugali (sejenis bubur tepung jagung).
Dari segi tampilan, maharagwe ini tampak seperti rajma, yaitu hidangan vegetarian asal India, namun maharagwe tidak menggunakan bumbu utuh seperti rajma. Meskipun ini adalah hidangan vegetarian asal Afrika, namun terdapat beberapa pengaruh India karena sebagian bahan-bahannya menggunakan bahan yang umum dalam masakan India, seperti bubuk kari.
Loubia
Loubia adalah hidangan tradisional Afrika Utara yang terdiri dari kacang putih yang direbus dengan saus tomat. Hidangan ini sangat populer di rumah-rumah Maroko, Tunisia, Aljazair, Libya, dan di seluruh wilayah Maghreb, di mana kacang yang telah direbus dalam saus berbahan dasar tomat biasanya disantap dengan roti pipih buatan sendiri. Loubia secara tradisional bisa dibuat dengan atau tanpa daging.
Loubia dimasak dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, adas, kunyit, kacang putih, tomat, kaldu sayuran, paprika, dan pasta tomat, dan dimasak di atas kompor serta di dalam panci presto seperti panci instan atau crockpot. Loubia disajikan sebagai makanan rumahan untuk makanan sehari-hari, baik itu untuk hidangan pembuka, atau dijadikan lauk sebagai pendamping ikan goreng. Hidangan ini juga bisa dihias dengan ketumbar atau peterseli. Loubia menghadirkan makanan vegetarian yang sederhana, lezat, dan beraroma.
Chakalaka
Chakalaka adalah hidangan sayur pedas khas Afrika Selatan yang terdiri dari tomat, kacang-kacangan, dan bawang bombay sebagai bahan utamanya, namun beberapa koki juga kerap menambahkan bahan lain seperti wortel, paprika, cabai, dan jahe. Ini adalah hidangan vegetarian yang tak hanya bebas produk hewani saja, tetapi juga bebas gluten.
Sayuran pedas khas Afrika Selatan ini memiliki banyak variasi resep di setiap daerah dan tradisi keluarga. Beberapa versi chakalaka dapat menggunakan butternut, kacang, dan kubis. Untuk membuatnya, kacang panggang kalengan, tomat kalengan, bawang putih, bawang merah, dan pasta kari dapat digunakan. Anda dapat membuat chakalaka terlebih dahulu agar rasanya akan lebih nikmat lagi, terutama jika Anda mendinginkannya dengan benar.
Awalnya, chakalaka ditemukan di Johannesburg, di mana ia menjadi hidangan pokok. Untuk saat ini, chakalaka menjadi hidangan penting yang disajikan sebagai salah satu pendamping braai (barbekyu Afrika Selatan). Beberapa orang suka menyajikannya sebagai salad dingin, dipadukan dengan sayuran hijau lainnya. Kenikmatan ini secara tradisional disajikan dengan roti seperti mealie pap, atau dengan amasi, sejenis susu asam kental.
Chakalaka juga dapat dijadikan makan siang hari Minggu, disantap langsung dalam keadaan dingin, atau pada suhu ruang. Karena resepnya bervariasi, bagi yang tidak terlalu menyukai rasa pedas, maka beberapa bumbu dapat dikurangi, ini juga dapat menggunakan variasi resep apa pun tergantung selera. Chakalaka menjadi hidangan vegetarian yang lezat dan tradisional, yang dapat disajikan dengan apa pun, terutama braai.
Kafteji
Kafteji mengacu pada hidangan vegetarian khas Afrika bagian utara, tepatnya di Tunisia, yang ditemukan sebagai makanan jalanan yang populer. Secara umum, kafteji berisi aneka sayuran misalnya kentang, labu, paprika hijau, tomat, serta bawang putih. Sebagian orang juga kerap menambahkan terong, atau zucchini. Kafteji dibuat dengan menumis sayuran secara terpisah, lalu dimasak dengan telur goreng.
Hidangan vegetarian ini memiliki ciri khas yang terletak pada bumbunya, yaitu harissa. Ini juga dibumbui dengan garam, jintan, dan minyak zaitun untuk memperkaya rasa. Kafteji dapat dihiasi dengan peterseli cincang, dan bawang merah. Anda akan banyak menemukan kafteji yang disajikan di atas piring yang berisi roti dan kentang goreng.
Pada dasarnya, kafteji merupakan hidangan serbaguna yang dapat dijadikan hidangan utama atau lauk. Sebagai bagian dari lauk, kafteji dapat dinikmati dengan sandwich atau baguette, dijadikan camilan, dan menjadi menu yang dapat disantap saat berkumpul. Selain itu, Anda juga dapat menjadikan kafteji sebagai bagian dari makan siang atau makan malam, karena kafteji tergolong dalam makanan yang cukup berat sehingga membuat Anda lebih cepat kenyang.
Cara unik untuk menikmati kafteji lainnya adalah dengan menyantapnya dengan saus, sepotong roti, atau biskuit. Kafteji selain tersedia sebagai makanan jalanan, hidangan tradisional Tunisia ini dapat ditemukan dalam restoran kecil cepat saji yang secara khusus hanya menjual kafteji. Salah satu hidangan vegetarian ini dapat menjadi menu andalan saat berkunjung ke Tunisia.
Buticha
Buticha adalah saus atau olesan Ethiopia beraroma yang dibuat dengan tepung kacang fava atau tepung buncis yang dikombinasikan dengan minyak zaitun, air, bawang, mustard, jus lemon, dan serpihan cabai. Proses pembuatannya cukup sederhana – semua bahan diblender hingga ramuannya menghasilkan tekstur yang halus.
Ini termasuk dalam masakan vegetarian sebab tidak dibuat dengan makanan hewani. Secara tradisional, buticha dapat dinikmati dalam keadaan dingin, dan dihidangkan sebagai pendamping hidangan utama atau roti pipih injera. Saus atau olesan Ethiopia ini merpakan hidangan sederhana, yang dapat disajikan dengan menu kesukaan Anda.
Buticha memiliki kandungan yang beragam, dengan padat protein dan juga serat. Makanan vegetarian ini adalah pilihan yang tepat ketika Anda menginginkan sesuatu yang dingin dan segar saat di musim panas. Selain itu, buticha cukup populer di Ethiopia, terutama di bulan puasa. Buticha sebagai makanan khas Ethiopia ini menawarkan segala kesederhanaan mulai dari proses pembuatan yangtidak rumit, bahan-bahan yang sedikit, namun tetap memberikan kenikmatan rasa yang sederhana dan sehat.
Thiébou guerté
Thiébou guerté atau yang juga dikenal sebagai ceebu guerté, mengacu pada hidangan tradisional Senegal, Afrika Barat, yang dibuat dengan dua tanaman utama di Senegal, yaitu beras dan kacang. Hidangan vegetarian tradisional ini terdiri dari broken rice dan kacang yang dimasak bersama. Hasil akhir thiébou guerté adalah berwarna coklat lantaran terdapat tambahan selai kacang.
Di Senegal, nasi kacang biasanya disantap sebagai hidangan utama, sehingga thiébou guerté dikategorikan sebagai hidangan utama. Thiébou guerté atau ceebu guerté, juga merupakan salah satu variasi dari hidangan nasional Senegal yang dikenal sebagai thiéboudienne.
Bhaja
Bhaja atau bhajas merupakan makanan vegetarian tradisional Afrika bagian timur, yaitu Mauritius. Hidangan vegetarian ini berupa perkedel sayur, yang terbuat dari kombinasi tepung buncis, tepung serbaguna, bawang bombay, tomat, bawang putih, aneka sayuran, cabai hijau, ketumbar, dan baking powder. Jika diinginkan, jajanan ini bisa diperkaya dengan penambahan jintan dan kunyit.
Bhaja dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan seperti bawang putih, baking powder, dan tepung yang dicampur dengan air untuk membentuk adonan kental. Bahan-bahan lainnya yang meliputi bawang bombay, tomat, dan aneka sayuran kemudian ditambahkan ke dalam campuran dengan cabai cincang dan ketumbar. Perkedel sayur ini digoreng dalam minyak panas sampai berwarna sokelat keemasan. Anda dapat menemukan bhaja sebagai bagian dari makanan jalanan.
Timatim Salata
Timatim salata merupakan makanan vegetarian khas Ethiopia yang berupa salad. Timatim salata terdiri atas beberapa jenis sayuran, mulai dari bawang, cabai cincang, dan tomat yang dipotong dadu. Ini dilengkapi dengan bumbu berbere, cuka, jus lemon, dan minyak, sehingga menawarkan rasa pedas yang berpadu dengan kesegaran dari sayuran yang digunakan.
Salad khas Ethiopia ini cukup populer dan digemari di wilayah Eritrea. Secara umum, timatim salata biasanya disantap setelah mengonsumsi hidangan wat Ethiopia pedas, dan juga sering disajikan di atas roti pipih injera. Terdapat nama lain dari timatim salat, yaitu timatim firfir. Namanya berubah jika timatim salata dipadukan dengan abon injera.
Muriwo Unedovi
Muriwo unedovi adalah hidangan tradisional yang berasal dari Zimbabwe, yang mengacu pada sayuran campuran yang didominasi oleh sayuran hijau seperti bayam. Selain bayam, muriwo unedovi ini dibuat dengan campuran bahan mulai dari bawang bombay, minyak, air, tomat, hingga selai kacang. Hidangan tradisional ini melibatkan proses memasak bayam yang telah dipotong-potong dan ditumis dalam minyak dengan bawang dan tomat.
Selai kacang dan sedikit air juga ditambahkan ke dalam panci dan diaduk sampai adonan mengental. Seluruh bahannya direbus selama beberapa menit, atau sampai semuanya empuk. Muriwo unedovi akan lebih lezat jika disajikan selagi hangat. Ini juga nikmat disantap dengan nasi atau sadza (tepung jagung dan selai kacang).
Misir Wat
Misir wat, atau yang juga dikenal dengan misir wot, mengacu pada hidangan vegetarian berbahan dasar lentil atau miju-miju merah yang lezat. Ini adalah hidangan khas Ethiopia yang memiliki rasa pedas. Misir wat menghadirkan rasa yang unik antara sup lentil pedas dan dhal. Campuran rempah-rempah, dan penggunaan berbere menciptakan rasa yang istimewa pada makanan yang direbus ini.
Karena dibuat dengan pure tomat, maka misir wot berwarna merah tua. Ini biasanya dibumbui dengan bawang merah dan bawang putih yang dikukus dengan mentega pedas khas Etiophia, yaitu niter kibbeh. Misir wat adalah hidangan yang paling unggul di dunia vegetarian, dengan tekstur yang setengah kental, misir wat paling sering disantap sebagai pendamping injera.
Hidangan vegetarian khas Ethiopia ini menjadi bagian dari hidangan pokok di seluruh Ethiopia, dan menjadi salah satu hidangan yang paling terkenal di restoran Ethiopia. Jika Anda memesan piring kombinasi campuran di restoran Ethiopia atau memesan vegetarian, misir wat hampir selalu ada di antara pilihannya.
Salad Mechouia
Salad Mechouia; mengacu pada salad panggang khas Tunisia, yang terdiri dari berbagai sayuran panggang, tomat, bawang putih, bawang merah, paprika, tomat, dan mungkin juga mengandung terong. Salad mechouia dibumbui dengan garam, jintan, lada hitam, dan siraman minyak zaitun. Bahan lain seperti telur rebus, tuna, dan zaitun seringkali digunakan sebagai hiasan di atas salad sebelum disajikan.
Salad panggang ini termasuk yang sangat populer dari Tunisia, yang dapat dimakan sebagai lauk sendiri, atau dihidangkan di atas roti panggang atau potongan baguette. Di Tunisia, sangat umum untuk menemukannya sebagai hidangan pembuka di berbagai restoran tradisional sebagai bagian dari piring makanan pembuka campuran.
Kachumbari
Hidangan vegetarian lainnya yang berasal dari Afrika Timur adalah Kachumbari. Ini merupakan salad khas yang ringan dan lezat, yang secara umum terdiri dari irisan halus bawang bombay, cabai, dan tomat yang disajikan dingin atau panas. Terdapat beberapa versi dari kachumbari, misalnya beberapa koki akan menambahkan bahan lain yang termasuk alpukat, mentimun, jus lemon, dan ketumbar segar. Sementara variasi resep kachumbari lainnya membutuhkan habanero atau Scotch bonnet peppers, dengan sentuhan cabai rawit, sehingga memberikan rasa yang pedas.
Kachumbari populer di seluruh kawasan Danau Besar Afrika, yang digunakan sebagai lauk salad untuk makanan utama. Di Kenya digunakan sebagai bumbu yang disajikan dengan pilau (pilaf), mukimo, atau makanan nyama choma (daging panggang) dan ugali. Di Uganda, Anda juga akan menemukan kachumbari disantap dengan nyama choma. Berbeda dengan di Tanzania, kachumbari disantap dengan nasi pilaf atau biryani Afrika. Sementara dii Malawi, biasanya dimakan sendiri seperti hidangan salad lainnya.
Bessara
Bessara, bissara, atau besarah, merupakan hidangan berupa sup kacang Maroko. Hidangan vegetarian ini begitu sederhana, namun tetap memberikan rasa yang lezat. Kacang polong kering dan kacang fava kering (ful dalam bahasa Arab) yang dibelah adalah dua bahan utama dari bessara. Sup kacang Maroko ini dimasak dengan beragam bumbu yang termasuk bawang putih, jus lemon, minyak zaitun, cabai merah, garam, dan jintan.
Bissara disiapkan dengan memasak secara perlahan lalu seluruh bahannya dicampur menjadi satu sehingga menghadirkan saus atau lauk yang lembut dan aromatik. Bessara dapat disajikan dalam bentuk yang lebih encer sebagai bubur atau sup, bisa juga dimakan sebagai saus ketika teksturnya lebih kental. Dalam kedua kasus tersebut, roti Maroko yang berkerak disajikan di samping untuk dicelupkan atau disendok.
Di Maroko, bessara lebih populer selama musim dingin, dan dapat ditemukan sebagai makanan jalanan dan makanan rumah. Selain itu, bessara tersaji dalam mangkuk dangkal atau piring sup, lalu dihias dengan garam, jintan, harissa, minyak zaitun, paprika, daun ketumbar, dan peterseli, atau cukup sediakan pilihan bumbu ini sebagai pendamping.
Salade de Palmiste
Salade de palmiste mengacu pada masakan vegetarian Afrika Timur tepatnya di Seychelles yang berupa salad khas dengan jantung pohon palem sebagai bahan utamanya. Selain jantung palem, salade de palmiste juga menambahkan bahan lainnya seperti kelapa, alpukat, mangga hijau, tomat hijau, mint, ketumbar, dan paprika merah. Salade de palmiste disiapkan dengan memotong semua bahan dan diaduk dengan saus asam manis yang terbuat dari jahe dan jeruk nipis. Hidangan ini disebut sebagai “salad jutawan” karena menebang jantung palem sangat memakan waktu dan menguras tenaga.
Stoofschotel Afrikaanse
Stoofschotel Afrikaanse adalah hidangan tradisional yang berasal dari Lesotho. Itu dibuat bahan seperti bawang, kentang, kol putih, tomat, bubuk kari, garam, dan merica. Kentang dan kol digoreng dengan minyak, diikuti dengan bawang bombay, bubuk kari, air, dan tomat. Stoofschotel Afrikaanse harus dimasak hingga semua bahan menjadi empuk, kemudian diberi garam dan merica sebagai bagian dari proses akhir. Rebusan sayuran yang sederhana dan bergizi ini biasanya disajikan sebagai hidangan utama atau lauk.
Banyak dari hidangan vegetarian di Afrika mengandalkan bahan-bahan yang umum ditemukan, dan juga dibumbui oleh berbagai rempah aromatik. Beragam makanan vegetariannya juga dibuat tak hanya untuk dimakan langsung sebagai hidangan utama atau camilan, beberapa di antaranya akan terasa lebih lezat jika dimakan dengan makanan khas lainnya. Cari tahu artikel menarik lainnya mengenai rekomendasi menu vegetarian yang bisa dibaca di link berikut.