Rempah merupakan bagian penting dalam sejumlah masakan, karena rempah dapat mengubah makanan hambar menjadi makanan yang menggugah selera. Seringnya penggunaan rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari membuat kita bertanya-tanya tentang apakah rempah dapat dikonsumsi untuk ibu hamil?
Ketika berbicara tentang rempah bagi wanita hamil, penggunaan rempah-rempah harus diperhatikan, karena meskipun secara alami mereka memberikan banyak manfaat kesehatan, tetapi beberapa jenis rempah harus dihindari terutama bagi ibu hamil. Ini dikarenakan sejumlah rempah mengandung zat yang juga bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau mempengaruhi pertumbuhan janin. Meski demikian, tidak semua rempah buruk bagi ibu hamil, bahkan berbagai rempah dinilai memberikan manfaat yang baik. Inilah 8 rempah untuk ibu hamil yang aman dan tidak aman.
Rempah Untuk Ibu Hamil yang Aman
Lada hitam
Lada hitam adalah salah satu bumbu yang paling aman untuk dimakan selama kehamilan. Bumbu serbaguna ini digunakan untuk beragam jenis manfaat, dan jika dikonsumsi dalam batasan yang wajar, lada hitam sangat membantu selama kehamilan. Bumbu ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh yang dibutuhkan selama fase kehamilan.
Manfaat lainnya yang diberikan lada hitam adalah bumbu dengan rasa pedas ini mampu mengatasi masalah seperti keasaman, gangguan pencernaan, dan mulas. Karena selama fase kehamilan umum terjadi perut kembung, maka lada hitam dapat mencegah masalah tersebut. Selain itu, ketika ibu hamil mengalami batuk dan pilek, salah satu obat tradisional yang tepat adalah dengan menggunakan lada hitam ke dalam masakan.
Lebih lanjut, lada hitam kaya akan sumber kromium, yang sangat berguna bagi wanita hamil. Jika ibu hamil memiliki kadar kromium yang rendah, maka akan berdampak pada meningkatnya kadar gula darah dan kolesterol, yang dapat mengakibatkan diabetes atau penyakit jantung. Dalam hal ini, lada hitam membantu mencegah beberapa masalah terkait kehamilan. Jumlah yang aman mengonsumsi lada hitam bagi ibu hamil adalah 30 mikrogram setiap hari dan penggunaan berlebih dibatasi.
Jahe
Jahe dikenal sebagai bumbu sekaligus obat tradisional yang membantu mengatasi gejala mual karena ketika dikonsumsi, jahe memberikan efek yang menghangatkan sekaligus menenangkan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kehamilan, di mana saat hamil, beberapa wanita akan mengalami morning sickness dan mual, sehingga jahe adalah rempah yang aman bagi ibu hamil.
Selain itu, jahe juga berfungsi dalam menjaga kekebalan tubuh, yang biasanya ibu hamil akan lebih rentan terserang penyakit. Konsumsi jahe juga akan membantu tubuh dalam menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, sehingga ini memberikan dampak yang baik bagi janin. Menambahkan jahe ke dalam masakan atau dengan mengubahnya menjadi air rebusan jahe juga akan menstabilkan kadar kolesterol.
Kapulaga
Rempah yang aman bagi ibu hamil lainnya adalah kapulaga. Ini adalah bumbu masakan yang umum pada sejumlah hidangan Arab, India, Timur Tengah, dan Swedia. Di India, kapulaga adalah bahan utama dalam banyak kari. Ini juga seringkali diolah menjadi teh kapulaga. Rempah yang berbentuk polong ini diklaim sangat aman dikonsumsi selama fase kehamilan, namun tetap harus dikonsumsi dalam batas yang wajar.
Sama seperti jahe, kapulaga adalah rempah yang membantu mengatasi mual saat hamil, yang bisa dihirup melalui minyak kapulaga, dan menambahkan kapulaga sebagai bumbu untuk mengatasi morning sickness. Selain itu, sebuah penelitian juga telah mengklaim bahwa kapulaga mampu menurunkan kadar kolestrol. Ini juga mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dibutuhkan selama kehamilan. Bagi Wanita hamil yang menderita anemia, sejumput kapulaga mampu mengatasi masalah tersebut.
Kayu Manis
Kayu manis adalah bumbu umum yang ditemukan hampir di setiap dapur di seluruh dunia. Ini dikarenakan kayu manis memiliki manfaat yang luas baik dalam kuliner maupun pengobatan. Kayu manis memiliki efek antiradang dan antioksidan, serta dapat mengontrol kadar gula darah yang bermanfaat bagi ibu hamil. Manfaat dalam mengontrol kadar gula darah juga didukung oleh kulit kayu manis.
Selama fase kehamilan, diabetes gestasional kerap kali terjadi, sehingga kayu manis merupakan rempah yang aman untuk dikonsumsi. Lebih lanjut, konsumsi kayu manis secara teratur juga membantu mengendalikan tekanan darah tinggi. Kayu manis juga merupakan sumber kalsium dan potasium yang kaya.
Namun, penting untuk diingat bahwa selama masa kehamilan, jangan mengonsumsi suplemen kayu manis, hanya konsumsi dalam bentuk utuh saja. Karena suplemen kayu manis diklasifikasikan sebagai ramuan emmenagogue dan dapat menyebabkan menstruasi, sehingga menyebabkan keguguran. Selain itu, selalu berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli medis agar Anda mengetahui jumlah yang tepat dalam mengonsumsi kayu manis.
Jintan
Jintan adalah rempah yang aman bgai ibu hamil. Ini terutama digunakan sebagai bumbu masakan di banyak dapur India. Selain sebagai bumbu masakan, jintan juga memiliki manfaat lainnya, yang diketahui aman dikonsumsi selama kehamilan. Pasalnya, jintan membantu mengurangi peradangan dan membantu masalah gas selama kehamilan, sehingga bagi wanita hamil, tentu khasiat ini sangat berguna. Akan tetapi, pastikan untuk mengonsumsinya dalam batas yang aman, sebab jika dikonsumsi secara berlebihan, jintan dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti mulas atau peningkatan panas tubuh.
Kunyit
Kunyit merupakan bumbu yang umum digunakan sebagai pewarna alami. Ini dikarenakan kunyit mengandung zat yang disebut curcumin, yang disebut-sebut sebagai zat pemberi warna kuning alami dan memberi manfaat yang luas terhadap kesehatan. Dalam hal ini, kunyit aman dikonsumsi selama kehamilan.
Kandungan curcurmin yang terdapat pada kunyit efektif dalam mengendalikan peradangan, termasuk sebagai pereda nyeri. Zat utama tersebut juga berpotensi menjadi detoksifikasi alami yang melindungi hati dari berbagai penyebab kerusakan akibat obat-obatan, bahan kimia, hingga alkohol. Ini juga membantu mengurangi stress oksidatif. Selain itu, kunyit merupakan salah satu bumbu terbaik yang dapat mengontrol mulas yang Anda alami saat hamil. Bahkan, asupan kunyit secara teratur berkontribusi terhadap perkembangan otak janin. Kunyit paling aman dikonsumsi bagi ibu hamil adalah 8g sehari.
Cengkeh
Cengkeh atau yang juga disebut cengkih, adalah rempah yang aman bagi ibu hamil lainnya. Ini adalah rempah yang mudah dikenali dari aroma dan rasa manis yang khas. Sebagai bumbu masakan, cengkeh berguna sebagai bumbu untuk makanan yang dipanggang. Aroma dan rasanya yang manis juga menjadikannya pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai penyedap rasa minuman serta menambah aroma yang khas pada kue. Tanaman bernama Latin Syzygium aromaticum ini juga dipakai karena manfaatnya bagi tubuh.
Cengkeh adalah salah satu rempah yang mengandung vitamin, mineral, dan juga serat. Menurut National Library of Medicine, rempah aromatik ini juga memiliki sifat antioksidan yang baik, yang mana antioksidan berguna untuk mencegah stress oksidatif yang diklaim sebagai penyebab dari banyaknya penyakit kronis. Manfaat cengkeh bagi ibu hamil adalah cengkeh berkontribusi terhadap perkembangan tulang pada janin, karena cengkeh menyumbang sejumlah kecil fosfor dan kalsium ke tubuh.
Tak hanya itu, karena saat hamil biasanya wanita mudah merasakan nyeri, cengkeh memberi manfaat sebagai pereda nyeri yang efektif karena adanya kandungan flavonoid yang memiliki sifat antiinflamasi. Oleh karena itu, menambahkan cengkeh baik utuh maupun bubuk berperan penting dalam menjaga kesehatan sekaligus memberikan nutrisi penting selama fase kehamilan.
Kucai
Rempah yang aman bagi ibu hamil yang terakhir adalah kucai. Ini merupakan bumbu masakan yang banyak digunakan dalam masakan Tionghoa. Kucai adalah sumber folat yang kaya dan alami. Selama masa kehamilan, asam folat akan dibutuhkan untuk perkembangan otak janin, pembelahan sel, dan sintesis DNA. Tingkat folat yang cukup dalam makanan Anda dapat mencegah bayi Anda dari cacat tabung saraf. Dalam hal ini, kucai memberikan manfaat yang baik terutama pada janin.
Rempah Untuk Ibu Hamil yang Tidak Aman
Ketumbar
Rempah yang tidak aman bagi ibu hamil yang pertama adalah ketumbar. Meski dalam pengobatan Ayurveda ketumbar berperan dalam meningkatkan laktasi dan mengatasi gangguan hormonal, namun penggunaan ketumbar benar-benar harus dibatasi, dan bahkan sebisa mungkin dihindari selama masa kehamilan, karena ketumbar lebih banyak memberikan dampak buruk terutama saat hamil.
Hal ini dikarenakan ketumbar dapat merangsang kontraksi rahim karena ketumbar memiliki kandungan fitoestrogen, yang berfungsi seperti estrogen wanita. Dalam hal ini, akan lebih baik jika menghidari konsumsi ketumbar, mengingat bumbu ini cukup berisiko saat hamil. Namun sebaliknya, Ayurveda lebih menyarankan untuk mengonsumsi setelah melahirkan karena dapat membersihkan rahim.
Bawang Putih
Bawang putih populer dalam hidangan pasta, mentega bawang putih, dan garlic bread, dan dalam banyak hidangan seperti semur dan sup. Bawang putih mengandung vitamin B6 dan C yang kaya, serta tinggi kalsium. Meski demikian, bawang putih termasuk dalam jajaran rempah yang tidak aman bagi ibu hamil, sehingga penggunaannya harus dihindari.
Selama trimester pertama, bawang putih bisa dikatakan memberikan manfaat terutama karena bumbu ini memiliki sifat anti-virus. Namun, pada trimester kedua dan ketiga, sangat dianjurkan untuk menekan jumlah konsumsinya. Alasan yang pertama adalah bawang putih memiliki bau yang menyengat, yang akan memicu rasa mual dan muntah. Selain itu, banyak ibu hamil yang mengalami gejala seperti rasa panas di mulut atau perut, mulas, dan diare setelah mengonsumsi bawang putih.
Mengonsumsi bawang putih juga sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, sebab bawang putih mengandung senyawa alliin, yang bertindak sebagai pengencer darah dalam tubuh kita. Untuk alasan ini, sangat penting untuk menghindari bawang putih sebab senyawa alliin meningkatkan risiko pendarahan dan mengarah pada meningkatnya risiko keguguran.
Saat menyusui, makan bawang putih dapat mengubah rasa ASI dan bayi mungkin tidak menyukainya karena bawang putih dikenal sebagai bumbu dengan aroma dan rasa yang kuat. Penggunaan bawang putih juga dapat meningkatkan kemungkinan gas dan kolik pada beberapa bayi. Selain konsumsi secara oral, penggunaan bawang putih topikal pada kulit juga tidak disarankan karena dapat menyebabkan dermatitis dan luka bakar.
Asafoetida
Asafoetida adalah tanaman yang berasal dari Afghanistan Barat dan Iran Timur. Tanaman ini paling banyak digunakan dalam resep masakan India. Ini merupakan rempah yang masuk dalam kategori tidak aman bagi ibu hamil. Bumbu khas masakan India ini memang dapat mengobati masalah menstruasi karena membantu merangsang rahim, jika dikonsumsi dalam jumlah kecil. Namun asafoetida dapat menyebabkan keguguran jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu tinggi.
Asafoetida juga dapat mengganggu tekanan darah, terlebih lagi sifat abortifacient yang terdapat pada asafoetida berpotensi dalam menyebabkan keguguran dan menstruasi terutama jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi selama kehamilan. Tak hanya itu, baunya yang begitu menyengat dan tidak sedap ini akan memicu mual dan muntah, sehingga tidak sehat bagi ibu hamil. Untuk alasan ini, akan lebih baik jika menghindari asafoetida selama masa kehamilan.
Biji Fenugreek
Fenugreek adalah salah satu bumbu yang harus dihindari selama kehamilan karena dapat menyebabkan kontraksi. Ini disebabkan karena biji fenugreek menjadi penyebab kembung, gas, diare, dan mual saat masa kehamilan. Selain itu, biji fenugreek juga memiliki efek stimulan pada rahim, itu sebabnya fenugreek tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
Dampak terburuk dari mengonsumsi biji fenugreek adalah dapat mengakibatkan persalinan prematur. Meski biji fenugreek memberikan banyak manfaat, tetapi akibat yang akan diperoleh terutama saat hamil membuat konsumsi biji fenugreek harus dipertimbangkan, dan bahkan harus dihindari. Selain pada ibu hamil, konsumsi biji fenugreek secara berlebihan juga dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak.
Peppermint
Peppermint adalah herba aromatik yang banyak digunakan sebagai penyedap permen, permen karet, makanan penutup, teh, dan bahkan aromaterapi karena aroma dan rasanya yang segar. Meski demikian, peppermint tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama kehamilan, karena dapat menyebabkan berbagai masalah. Misalnya, mengonsumsi peppermint dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan mulas, yang lebih rentan dialami wanita selama kehamilan.
Paparan peppermint tingkat tinggi selama kehamilan dapat menjadi risiko karena dapat mengendurkan otot-otot rahim dan meningkatkan risiko keguguran. Untuk alasan ini, meskipun teh peppermint dapat membantu relaksasi rahim, namun akan lebih baik jika peppermint dihindari sebab risiko yang ditimbulkan akan lebih besar. Dalam beberapa kasus, peppermint juga mempengaruhi penyerapan obat-obatan. Sehingga, bagi ibu hamil yang seringkali diresepkan berbagai suplemen, konsumsi peppermint tidak dianjurkan karena herba aromatic ini dapat menghilangkan manfaat dari suplemen.
Biji Wijen
Biji wijen telah digunakan sebagai bumbu dan sumber minyak nabati selama lebih dari 5.000 tahun. Penggunaannya yang paling populer adalah ditaburkan di atas roti hamburger. Sayangnya, biji wijen termasuk dalam rempah yang tidak aman bagi ibu hamil. Hal ini disebabkan biji wijen digunakan sebagai cara alami untuk menggugurkan kandungan. Selain itu, biji wijen efektif dalam merangsang otot rahim dan memicu kontraksi yang mengarah pada risiko keguguran. Oleh karena itu, akan lebih baik jika konsumsinya dihindari, terutama pada tiga bulan pertama kehamilan.
Rosemary
Rosemary adalah rempah yang sangat umum digunakan pada hidangan seperti ayam, ikan, sup, sayuran, dan bahkan salad. Di sisi lain, minyak rosemary bermanfaat sebagai obat tradisional karena khasiatnya dalam mengobati sakit kepala dan mengatasi pencernaan. Meski ini menjadi bumbu dari sejumlah masakan dan digunakan sebagai obat tradisional, tetapi rosemary tidak aman dikonsumsi bagi ibu hamil.
Ini terutama ketika mengonsumsi rosemary dalam jumlah besar. Rempah serbaguna ini diketahui dapat merangsang menstruasi dan meningkatkan risiko keguguran. Karena alasan ini, menggunakan rosemary untuk alasan pengobatan atau dioleskan pada kulit tidak disarankan selama kehamilan. Selain itu, rosemary juga mengandung kapur barus, dan ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, rosemary dapat bertindak sebagai racun.
Pala
Pala adalah rempah-rempah yang menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah sejak masa Romawi. Pala memiliki nilai yang tinggi, yang sebagai bumbu masakan digunakan dalam sejumlah makanan panggang atau sayuran. Ini merupakan salah satu rempah yang penggunaannya harus diperhatikan selama masa kehamilan atau menyusui.
Di masa lalu, pala adalah rempah yang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menginduksi aborsi, sehingga penggunaannya selama masa kehamilan atau menyusui lebih baik dihindari. Selain itu, konsumsi pala dalam jumlah besar juga memiliki efek halusinogen yang mengubah pikiran, ini dikarenakan pala mengandung myristicin, yang digunakan sebagai obat rekreasi.
Pada dasarnya, rempah memang memiliki khasiat yang sangat baik bagi tubuh, karena kandungannya memenuhi asupan nutrisi yang penting. Meski demikian, tidak semua rempah aman bagi orang-orang tertentu, misalnya orang dengan penyakit bawaan, ataupun bagi ibu hamil. Bagian yang terpenting adalah konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli medis, karena meski sebagian rempah dianggap aman, untuk kondisi tertentu mungkin saja rempah-rempah akan memberikan dampak yang buruk. Selain itu, pastikan untuk selalu mengonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak berlebihan. Cari tahu bumbu untuk MPASI yang aman melalui tautan berikut.