Tips Memperpanjang Kesegaran Buah dan Sayur

Daftar Isi

Buah-buahan dan sayuran segar adalah pilihan bagi banyak orang yang menerapkan pola hidup sehat. Produk segar tersebut bisa diolah menjadi apa pun, baik itu smoothie, makanan penutup, salad, dan masih banyak lagi. Buah-buahan dan sayuran memiliki masa simpan yang singkat, sehingga penting bagi kita memikirkan cara untuk memperpanjang masa simpan dan kesegarannya. Bagaimana cara memperpanjang kesegaran buah dan sayur? Ketahui di bawah ini.

Pilih Buah dan Sayur yang Segar

Memperpanjang kesegaran buah dan sayur bisa dimulai dari pemilihan yang tepat dan berkualitas. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk memilih buah dan sayur yang segar. Pertama, jangan membeli buah dan sayur yang memar atau rusak. Cari tahu melalui tes penciuman untuk mengetahui kesegaran buah, dan lihatlah warna cerah pada buah dan sayuran. Melakukan cara tersebut memungkinkan kesegaran buah dan sayur yang lebih lama tanpa perlu memikirkan buah atau sayur akan segera membusuk.

Perhatikan Kondisi Buah dan Sayur yang Baru Dibeli

Saat membeli buah dan sayur, selain memastikan kualitasnya, Anda juga harus memperhatikan kondisi buah dan sayur tersebut. Misalnya, pastikan tidak ada bagian kulit buah yang terbuka, karena bagian yang terbuka itu menimbulkan tumbuhnya bakteri dan jamur, sehingga buah menjadi busuk. Perhatikan pula warna, memar, atau kecoklatan pada buah atau sayur. Jika ditemukan karakteristik tersebut, jangan pilih buah dan sayur itu.

Simpan Buah dan Sayur yang Berbeda Secara Terpisah

Terkadang, Anda mungkin menyimpan banyak jenis buah dan sayur di dalam kulkas atau freezer tanpa memperhatikan tempat penyimpanan yang sesuai. Padahal, menempatkan makanan tertentu berdekatan justru membahayakan integritasnya. Aturan praktis pertama adalah memastikan Anda memisahkan makanan dengan rasa kuat dari makanan lain. Hal ini berlaku khususnya untuk sebagian siung bawang putih atau bawang bombay yang dipotong, karena rasanya dapat dengan mudah meresap ke dalam makanan lain.

Tidak berhenti sampai di situ, ada beberapa jenis buah dan sayur yang tidak boleh disimpan berdekatan, karena mereka mengeluarkan gas yang bisa mematangkan buah dan sayur apa pun yang berada di sekitarnya. Sebagai contoh, buah apel, pisang, dan pir bisa mengeluarkan gas etilen, sehingga sayuran seperti brokoli, kubis, dan kacang-kacangan tidak boleh disimpan berdekatan.

Ada lebih banyak buah dan sayur yang bisa mengeluarkan gas etilen. Solusinya adalah menyimpan buah dan sayur dalam wadah terpisah, pisahkan jenis buah dalam kantong yang longgar. Ini adalah alasan mengapa menyimpan buah dan sayur yang berbeda secara terpisah menjadi cara untuk mempertahankan kesegarannya.

Simpan Buah dan Sayur dalam Kondisi yang Sesuai

Memperpanjang kesegaran buah dan sayur lainnya adalah dengan menempatkan mereka dalam kondisi yang sesuai. Hal ini perlu dilakukan karena setiap jenis buah dan sayur memiliki kondisi penyimpanan yang berbeda. Meski Anda mendapatkan buah atau sayur yang sudah dipetik atau dipanen dari pohonnya, mereka tetap memerlukan oksigen untuk ‘bernapas’ dan mengeluarkan karbon dioksida. Suhu tempat penyimpanan dari masing-masing buah dan sayur tersebut mempengaruhi kemampuan mereka.

Suhu penyimpanan yang lebih rendah bisa mempengaruhi kemampuan ‘bernapas’ pada beberapa jenis buah dan sayuran, yang akhirnya memperpanjang masa simpannya. Di sisi lain, banyaknya oksigen yang dihirup serta karbon dioksida yang dikeluarkan pun bisa mempercepat buah dan sayuran tertentu menjadi busuk dan rusak.

Ada beberapa jenis buah dan sayur yang bisa disimpan pada suhu dingin baik itu kulkas atau freezer, sementara yang lainnya tidak tahan suhu dingin, sehingga mempercepat proses pembusukan. Buah dan sayur yang bisa disimpan dalam kulkas antara lain apel yang sudah lebih dari 7 hari, aprikot, pir, aneka buah beri, anggur, dan semua buah yang sudah dipotong. Pada sayuran, brokoli, bayam, daun selada, kangkung, jamur, kol, dan wortel bisa ditempatkan dalam kulkas.

Sementara yang lainnya harus disimpan dalam suhu ruang, buah dan sayur tersebut termasuk apel yang berumur kurang dari 7 hari, lemon, berbagai macam jeruk, mangga, melon, nanas, pisang, dan semangka. Sayuran yang tidak boleh masuk kulkas antara lain bawang-bawangan, cabai, jahe, kentang, labu, mentimun, dan tomat.

Gunakan Kantong Plastik Berlubang

Menggunakan kantong plastik berlubang untuk penyimpanan buah dan sayur juga akan membantu mempertahankan kesegarannya. Lubang-lubang pada kantong plastik tersebut memungkinkan mengalirnya udara, dan mencegah kondensasi serta menjaga kesegarannya. Anda juga dapat menambahkan kapur barus di dalam kantong plastik untuk menghilangkan bau tidak sedap dan menjaga kesegaran sayur dan buah.

Wadah lainnya yang ideal digunakan untuk menyimpan buah dan sayur adalah wadah plastik atau kaca kedap udara, karena tempat penyimpananan tersebut dapat mencegah masuknya udara yang tidak perlu ke dalam wadah. Wadah plastik dapat mencegah buah dan sayuran membusuk, dan memperpanjang masa simpannya dengan memperlambat proses pembusukan dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Namun, ini tidak boleh dilakukan untuk menyimpan sayuran hijau dan berdaun karena dapat mempercepat proses pembusukan. Yang paling tepat untuk menyimpan sayuran tersebut adalah mencuci dan mengeringkannya agar mengurangi kelembapan untuk menghambat pembusukan, dan membungkusnya dengan tisu makanan sebelum menyimpannya di dalam laci lemari es atau wadah penyimpanan makanan dari kaca.

Hindari Mencuci Buah dan Sayur Sebelum Disimpan

Sudah menjadi rahasia umum membilas atau mencuci bahan makanan apa pun membantu menghilangkan kotoran atau kemungkinan bahan kimia. Jika Anda tergoda untuk mencuci buah dan sayuran segar setelah tiba di rumah, ini bukanlah langkah yang tepat agar buah dan sayur tetap segar selama penyimpanan.

Hal ini dikarenakan mencuci atau membilas produk segar akan meningkatkan kelembapan, sehingga menyebabkan bakteri berkembang biak alih-alih menjaganya tetap bersih. Anda mungkin berpikir bahwa buah dan sayur yang belum dicuci untuk disimpan di kulkas akan tampak kotor, tetapi itulah cara terbaik agar kesegarannya terjaga.

Selain itu, jika Anda ragu apakah Anda harus mencuci produk yang sudah dicuci sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diingat. Menurut Food and Drug Administration, saat membeli sayuran kemasan, Anda harus berhati-hati agar sayuran tersebut tidak tercemar dengan cara memaparkannya pada bakteri berbahaya dari produk hewani melalui peralatan bersama atau tangan yang tidak dicuci. Tetapi, bagian terbaiknya dari mencuci buah dan sayuran sebelum disimpan adalah cucilah hanya saat Anda ingin memakannya atau mengolahnya.

Gunakan Tepung Jagung atau Tepung Kentang

Cara selanjutnya untuk memperpanjang kesegaran buah dan sayur adalah menggunakan tepung jagung (maizena) atau tepung kentang. Fungsi utama dari kedua jenis tepung tersebut adalah mengentalkan cairan, seperti sup. Karena kemampuannya dalam menyerap air, ini juga bisa digunakan untuk memperpanjang kesegaran produk buah dan sayur dengan menarik kelembapannya, sekaligus menjaga kondisi buah dan sayur tetap kering.

Simpan Buah dan Sayur yang Sudah Dipotong dengan Tepat

Kita seringkali memotong buah dan sayur terlebih dahulu sebelum dimakan atau diolah, padahal, buah dan sayur yang sudah dipotong cenderung cepat rusak daripada yang masih utuh. Ini tentunya menjadi masalah jika Anda sudah terlanjur memotongnya tetapi belum berencana mengkonsumsinya. Oleh karena itu, solusi yang dapat dilakukan untuk menyimpan buah dan sayur yang sudah dipotong adalah menempatkannya dalam wadah yang tertutup rapat, serta segera gunakan dalam jangka waktu yang singkat.

Gunakan Teknik Pengemasan Udara

Teknik pengemasan udara seperti penyegelan vakum akan membantu menjaga buah dan sayur tetap segar dengan cara mengeluarkan udara dari wadah. Penyegelan vakum pada produk juga memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam membekukan produk Anda. Cara ini akan mempertahankan kesegaran buah dan sayur hingga satu tahun lamanya.

Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk menyimpan buah dan sayur dengan cara tersebut. Pertama, penting untuk mencuci semua buah dan sayur agar memastikan produk segar dan bersih, serta tidak adanya kotoran atau bakteri yang ikut masuk. Mengupas semua produk juga diperlukan, dan membuang bagian akar atau batangnya. Anda juga harus memotong buah dan sayur dengan potongan kecil.

Setelah melakukan semua cara tersebut, rebus semua bahan atau disebut juga dengan blansing. Proses ini akan mempertahankan warna, rasa, dan kandungan nutrisi pada buah dan sayur tersebut. Sebelum menyegel produk secara vakum, bekukan buah dan sayur sehingga kesegaran dan rasanya akan terkunci dengan membentuk kristal es dari jus.

Tips lainnya adalah mengelompokkan buah dan sayur berdasarkan apa yang ingin Anda olah di masa mendatang. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat tumisan dengan paprika dan bawang, sebaiknya tempatkan merek dalam kantong penyegel vakum yang sama. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk menggunakannya nanti.

Hindari Menyimpan di Tempat yang Bersuhu Ekstrem

Beberapa jenis buah dan sayur tertentu membutuhkan suhu yang bervariasi agar lebih tahan lama, namun suhu yang digunakan pun tidak boleh terlalu ekstrem. Suhu yang tepat saat menyimpan buah dan sayur di dalam kulkas adalah antara 3 hingga 6 derajat Celcius untuk mencegahnya kehilangan kesegaran terlalu cepat. Sementara pada suhu ruang, jauhkan buah dan sayur dari paparan sinar matahari langsung.

Suhu yang ekstrem atau yang lebih rendah maupun lebih tinggi akan membuat buah dan sayur cepat rusak dan busuk. Contohnya adalah menyimpan buah atau sayur di dalam freezer, ia akan rusak segera setelah dicairkan. Suhu ekstrem akan menyebabkan kerusakan pada produk tersebut, misalnya muncul bercak-bercak kecokelatan pada apel atau buah pir yang menjadi sangat lembek. Di sisi lain, suhu yang sangat tinggi akan menyebabkan kematangan yang tidak merata, dan menyebabkan buah dan sayur menjadi lunak, lumer, atau berkerut.

Mengelompokan Sayur Sesuai dengan Jenisnya

Cara lain untuk menyimpan sayuran di dalam kulkas adalah dengan mengelompokkannya sesuai dengan jenisnya. Kulkas biasanya memiliki tiga hingga empat rak penyimpanan, dan dapat dimanfaatkan untuk mengelompokkan sayuran. Misalnya, rak paling bawah dapat digunakan untuk menyimpan sayuran berdaun hijau seperti kangkung, sawi, dan bayam, karena suhu di rak ini lebih stabil dan dapat mencegah sayuran cepat membusuk.

Sementara rak bagian tengah, dapat digunakan untuk menyimpan jenis sayur yang memiliki kadar air lebih rendah contohnya seperti kacang-kacangan, buncis, kol atau wortel. Untuk rak paling atas, Grameds dapat menyimpan sayuran dengan kadar air paling tinggi di antara jenis sayur lainnya seperti paprika, timun, cabai, terong, dan lain-lain. Dengan mengelompokkan sayuran berdasarkan jenisnya, Grameds dapat memudahkan proses pemeriksaan secara berkala dan menjaga kualitas sayuran agar tetap segar dan tidak mudah busuk.

Bersihkan Kulkas secara Rutin

Kebersihan menjadi hal utama dalam aspek apa pun, termasuk saat menyimpan buah dan sayur. Ketika menyimpan buah dan sayur di dalam kulkas, menjaga kebersihannya adalah cara yang penting. Kulkas yang kotor memungkinkan bakteri dan kotoran menempel pada permukaan mereka, yang artinya akan mempercepat proses pembusukan. Untuk itu, membersihkan kulkas secara rutin menjadi bagian penting agar makanan apa pun dapat bertahan lebih lama. Anda juga perlu membersihkan masing-masing rak di dalam kulkas untuk menjaga kebersihannya.

Hindari Menyimpan Buah dan Sayur dalam Wadah Aslinya

Saat membeli buah dan sayuran dari toko kelontong, mereka biasanya ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari plastik, seperti kantong plastik contohnya. Meski beberapa wadah aslinya berlubang, seringkali plastik malah merusak makanan yang mudah rusak daripada menyimpan makanan yang mudah rusak. Untungnya, ada cara untuk menjaga buah dan sayuran Anda tetap segar dan menggunakan lebih sedikit plastik.

Alternatif dari wadah yang terbuat dari plastik adalah tas kain untuk berbelanja dan menyimpan produk. Pilihan ini tentunya lebih ramah lingkungan dan mengurangi jumlah plastik yang Anda beli. Ini juga membantu mencegah buah dan sayuran Anda rusak lebih awal karena “berkeringat”. Saat menyimpan buah dan sayur di dalamnya, jangan lupa untuk sering-sering membersihkan tas pakai ulang Anda secara berkala.

Selain ramah lingkungan dan mencegah buah dan sayur berkeringat, menggunakan tas kain juga dianggap lebih efisien daripada menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik. Selanjutnya, wadah apa pun yang Anda pilih untuk menyimpannya di kulkas, baik itu stoples kaca, wadah persegi dan persegi panjang adalah langkah terbaik. Mengenai tempat penyimpanan produk segar, sayuran hijau dan herba paling baik disimpan dalam kantong kain muslin, sedangkan paprika, kubis Brussel, kembang kol, dan terong dapat disimpan dalam kantong katun atau linen.

Rendam Beberapa Jenis Buah dan Sayur dalam Air

Meski mencuci dan membilas buah dan sayur tidak disarankan karena beberapa alasan, tetapi ada beberapa jenis buah dan sayur yang mengharuskan penyimpanan di dalam air. Misalnya saja daun bawang mudah berlendir, sekotak wortel yang menyusut, atau mentimun yang menjadi lembek. Berbagai jenis sayur tersebut atau buah-buahan dan sayuran yang mudah layu harus disimpan dalam wadah berisi air di dalam kulkas.

Cara yang tepat untuk merendam herba dan daun bawang adalah menyimpannya dengan cara yang saam seperti menyimpan bunga dalam vas. Saat melakukan ini, penting untuk membilas ujung batang, menghilangkan kotoran atau lendir. Pastikan hanya memasukkan sedikit air ke dalam wadah; 1 hingga 2 inci sudah cukup. Tutupi bagian atasnya dengan kantong plastik longgar untuk menciptakan efek rumah kaca dan mencegahnya mengering dan terlalu dingin.

Contoh lainnya adalah wortel, ia memiliki masa simpan yang lebih lama yaitu hingga berminggu-minggu jika direndam dalam air, baik dalam wadah vertikal maupun horizontal. Sayuran yang banyak kandungan air, seperti seledri, juga bisa menjadi lebih segar jika direndam dalam air. Terakhir, mentimun utuh mungkin akan menjadi lembek jika tidak dibiarkan benar-benar kering, tetapi dalam kasus mentimun yang diiris, wadah kedap udara yang berisi air dingin membantunya bertahan. Saat melakukan cara ini, ingatlah untuk selalu mengganti air secara teratur agar produk segar tersebut terjaga kesegarannya.

Hindari Membungkus Sayuran Terlalu Rapat

Memperpanjang kesegaran buah dan sayur lainnya adalah dengan menghindari membungkus sayuran terlalu rapat. Saat menyimpan buah dan sayur, seringkali banyak yang berasumsi bahwa sayuran yang dibungkus rapat adalah sayuran yang aman. Padahal, cara ini tak dapat dibenarkan, karena ia tetaplah makhluk hidup yang membutuhkan ruang untuk bernapas. Solusinya adalah gunakan kantong jaring berlubang untuk menyimpan sayuran di dalam kulkas.

Hindari Menumpuk Buah Beri

Buah beri yang berukuran kecil akan membuat kita berpikir bahwa menumpuknya satu sama lain dalam satu wadah tidak mempengaruhi apa pun. Padahal, penyimpanan dengan cara tersebut menyebabkan pembusukan lebih cepat. Setelah mencuci buah beri, ada baiknya Anda menyiapkan wadah yang besar dan luas agar mereka bisa bernapas. Selain itu, alasi tisu di dalam wadah untuk menarik kelembapan ekstra agar mereka tak cepat membusuk. Kemudian, simpan buah beri di dalam kulkas, dan bukan di lemari es agar bakteri dan jamur tak mudah tumbuh pada buah tersebut.

Mempertahankan kesegaran buah dan sayur bisa dilakukan dengan cara yang paling mudah, membeli buah dan sayur yang masih segar misalnya. Selanjutnya, ada berbagai macam cara dan pantangan yang tidak boleh dilakukan karena bisa mempercepat pembusukan. Jika sudah terbiasa melakukannya dengan benar, Anda tak akan kesulitan saat memperpanjang kesegaran buah dan sayur. Dengan begitu, Anda bisa menyantap dan mengolahnya kapan pun yang diinginkan. Cari tahu artikel menarik lainnya mengenai rempah alami untuk mengawetkan daging dengan klik tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *