Masakan Ethiopia seringkali terdiri dari sayuran dan hidangan daging yang sangat pedas. Hidangan apapun dengan rasa pedas telah menjadi ciri khas dari masakan Ethiopia. Bukan masakan Ethiopia namanya jika tidak menyajikan hidangan ringan yang dibumbui oleh rempah-rempah selain cabai merah.
Meskipun makanan Ethiopia rasanya tidak terlalu pedas layaknya kari India atau Thailand, atau bahkan saus Korea, namun terdapat banyak jenis campuran rempah-rempah di Ethiopia yang dapat digunakan untuk membumbui masakan Ethiopia, dan rasanya pun terkenal lezat.
Bumbu yang paling penting dalam menciptakan rasa pedas pada masakan Ethiopia adalah berbere. Ini adalah bubuk paprika merah yang digunakan untuk menambah rasa serta aroma pada sebuah masakan. Namun, bumbu populer lainnya yang memainkan peran penting dalam memberi rasa pedas pada masakan adalah mitmita.
Singkatnya, mitmita adalah campuran rempah-rempah yang terbuat dari bubuk yang digunakan di Ethiopia yang populer setelah berbere. Ini memiliki warna oranye-merah dan dibuat dengan cabai rawit Afrika, cengkeh, garam, dan kapulaga Ethiopia (kororima), kayu manis, jintan, dan jahe adalah beberapa bumbu lain yang terkadang ditambahkan.
Mengenal Mitmita
Mitmita adalah racikan rempah khas Ethiopia yang dijual dalam bentuk bubuk dan lebih panas dan pedas dari berbere. Campuran rempah ini cukup populer di Ethiopia dan Eritrea. Campuran ini digunakan untuk membumbui kitfo hidangan daging sapi mentah, dan bisa juga ditaburkan di atas ful medames (kacang fava). Mitmita juga bisa disajikan sebagai bumbu dan ditaburkan di suguhan lain, atau bisa disendok ke sepotong injera dan digunakan sebagai saus untuk gigitan kecil.
Mitmita memiliki rasa panas yang menyengat karena menggunakan cabai rawit merah atau cabai Thailand yang merupakan ramuan tradisional Ethiopia. Berbere mungkin menjadi komponen utama pada masakan Ethiopia, tetapi mitmita juga memiliki rasa pedas yang tak jauh berbeda. Mitmita memiliki aroma yang unik, serta sangat pedas dan panas. Terdapat fakta unik mengenai mitmita, yaitu campuran rempah ini menggunakan rempah yang hanya dapat ditemukan di Ethiopia, seperti kapulaga atau kororima.
Variasi dari campuran mitmita selalu berbeda dari setiap tempat, namun satu hal yang pasti, cabai rawit selalu menjadi bumbu yang paling penting dalam membuat racikan mitmita. Campuran rempah ini, dalam bentuk yang paling banyak ditemukan yaitu selalu mengandung cabai kering, biji kororima (kapulaga Ethiopia), biji jintan, kapulaga hijau, lada hitam, allspice, jahe kering, bawang putih kering, cengkeh, kayu manis, dan garam kasar.
Dalam campuran rempah ini, dua komponen yang paling penting adalah cabai rawit dan biji korarima. Mitmita adalah racikan rempah terpopuler kedua setelah berbere. Biasanya terbuat dari cabai yang lebih kuat dari yang digunakan di berbere. Ini secara tradisional digunakan baik sebagai bumbu gosok untuk membumbui bahan sebelum dimasak, dan sebagai bumbu untuk menambah panas dan rasa pada masakan.
Untuk meracik mitmita, beberapa bumbu seperti cengkeh, cabai, merica, kapulaga, allspice hijau, biji jintan dan potongan kayu manis, harus dipanggang utuh dan didinginkan terlebih dahulu sebelum digiling menjadi bubuk dalam penggiling bumbu atau kopi, atau bahkan blender.
Asal-usul Mitmita
Asal usul mitmita dapat ditelusuri kembali ke masa ketika orang Ethiopia dari kerajaan Aksumite yang merdeka menguasai Jalur Sutra dari Laut Merah. Terletak di persimpangan rute perdagangan antara India dan Mediterania, Kerajaan Axum adalah negara penting di Tanduk Afrika, terletak di utara Ethiopia, Djibouti, dan sekarang Eritrea. Diresmikan lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Jalur Sutra adalah jalur perdagangan darat terpenting dalam sejarah dan menghubungkan Asia Tengah dan Eropa selama ribuan tahun.
Orang Aksum pada saat itu, mengetahui angin musim dan ingin mengeksploitasi dengan cara mengirim kapal mereka ke India di musim panas, dan mengirim kembali ke Afrika saat musim dingin. Hubungan dengan Jalan Sutra yang legendaris membuat para pedagang Aksumite memiliki akses ke barang-barang dari Tiongkok.
Sebagai akibatnya, dalam perjalanan pulang ke Afrika, galai Axumite sarat dengan rempah-rempah seperti lada hitam, kayu manis, kapulaga, jahe, pala, cengkeh dan kunyit, di antara rempah-rempah eksotis lainnya. Ketika rempah impor tersebut mulai masuk ke pasar tradisional di Axum, penduduk setempat tertarik dan ingin mencoba semua rempah-rempah impor yang dibawa.
Seiring waktu, setiap rumah tangga mengembangkan campuran rempah-rempahnya sendiri, menyempurnakan ramuan yang dijaga ketat yang mereka turunkan ke generasi berikutnya. Sehingga menghasilkan campuran rempah-rempah yang berbeda dari satu daerah ke daerah lain.
Biji Kororima pada Mitmita
Salah satu dari dua bahan terpenting dalam mitmita adalah biji kororima, yang dijuluki “kapulaga Ethiopia”, jenis kapulaga ini berasal dari keluarga yang sama dengan jahe dan berkerabat dekat dengan kapulaga yang banyak ditemukan pada umumnya. Kororima berasal dari Tanzania, di bagian barat Ethiopia, Sudan barat daya, dan Uganda barat. Biji ini banyak dibudidayakan di Ethiopia dan Eritrea. Kororima adalah bumbu yang sudah dikenal dan dipuja oleh orang Venesia yang, pada abad ke-15, karena tertarik akan aroma harumnya yang khas.
Dalam famili jahe, kororima dianggap sebagai harta karun, dan merupakan salah satu rempah yang paling banyak digunakan di Ethiopia, dikumpulkan di dataran tinggi pada ketinggian 2000 meter. Biji kororima ini juga dijuluki dengan “benih surga”. Lebih jarang, ini juga disebut “melegueta pepper”, “alligator pepper”, atau “guinea pepper”.
Rasa biji kororima serupa dengan kapulaga hijau, yang terkait erat. Ini juga menghasilkan aroma buah dan balsamic, mengungkapkan aroma tembakau, damar, dan bumbu panggang. Kororima digunakan sebagai bumbu baik yang ditumbuk maupun yang utuh, dan memberikan rasa yang menyengat, mirip dengan lada hitam dengan aroma jeruk.
Biji kororima tidak hanya merupakan komponen penting mitmita tetapi juga yang menjadi ciri khas dari masakan Eritrea dan Ethiopia, Berber, termasuk awaze dan campuran rempah-rempah lainnya. Di Ethiopia dan Eritrea, kororima biasa digunakan untuk membumbui kopi.
Kegunaan Mitmita pada Masakan
Bubuk mitmita sangat pedas, namun karena terbuat dari campuran rempah-rempah berbahan dasar cabai, seperti tandoori, sehingga rasanya sangat harum dan kompleks. Seperti halnya paprika dan campuran pedas apapun, mitmita dapat digunakan pada berbagai jenis hidangan, namun perhatikan penggunaannya tidak terlalu banyak, karena dapat menyebabkan rasa menjadi lebih kuat.
Mitmita paling umum digunakan untuk menambah rasa pada kefto, hidangan daging mentah, digunakan sebagai bumbu kacang lokal, dan pada semua makanan untuk memberikan sentuhan yang khas. Kegunaan mitmita yang lainnya juga dapat digunakan sebagai taburan untuk injera, yaitu sejenis panekuk Ethiopia berukuran besar.
Segala jenis saus dan bumbu juga bisa dibumbui dengan campuran mitmita, atau memasukkannya ke dalam casserole, anda juga bisa menambahkan mitmita pada ikan bakar atau foil untuk memberi rasa. Minyak dan pizza juga bisa menggunakan campuran rempah ini untuk mendapatkan rasa yang lebih lezat.
Di sisi lain, makanan penutup seperti cokelat bisa menggunakan mitmita, terutama jika dipadukan dengan kapulaga, kororima, dan cengkeh. Seluruh campuran tersebut dapat dengan baik membumbui makanan penutup, asalkan rasa panasnya tidak mengganggu Anda. Sejumput mitmita pada cokelat dapat membuatnya terasa lebih lezat.
Mitmita memiliki peran penting dalam masakan Afrika, terutama Ethiopia dan Eritrea, yang memberikan rasa yang benar-benar tak terlupakan pada hidangan utama serta saus dan daging. Berkat kekuatan penyedap utamanya, mitmita meningkatkan rasa manis dan pahit pada masakan. Karena tidak ada campuran mitmita secara universal, juga tidak ada profil rasa universal karena resepnya selalu bervariasi, namun, secara umum, mitmita memberi sensasi pedas dan panas pada hidangan, baik dalam bentuk bubuk maupun pasta.
Manfaat Mitmita bagi Kesehatan
Membantu Tubuh Memecah Makanan
Mitmita adalah campuran bumbu pedas ringan yang terbuat dari cabai rawit dan “kapulaga Ethiopia”. Menambahkan mitmita pada masakan dapat membuat perut anda tidak terlalu asam. Selain itu, sebuah studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi mitmita membuat Anda merasa lebih kenyang dan juga membuat Anda merasa sudah makan dalam jumlah yang cukup.
Capsaicin, sebagai salah satu campuran dalam mitmita, yang ditemukan dalam kandungan cabai rawit, dapat membuat orang merasa lebih kenyang. Sehingga, campuran rempah-rempah ini bisa membantu orang menghentikan kebiasaan makan yang buruk, seperti makan yang berlebihan.
Membantu Menjaga Kesehatan Kulit
Masalah kulit yang paling umum adalah jerawat dan luka bakar. Selain itu, masalah kulit yang umum terjadi adalah hiperpigmentasi, yang disebabkan karena terlalu banyak terkena paparan sinar matahari. Mitmita memiliki banyak nutrisi penting yang membantu mengatasi masalah kulit ini dengan cepat.
Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa obat-obatan dengan ekstrak xanthophyll dan cabai membantu mengatasi masalah kulit seperti sengatan matahari langsung. Mitmita juga memiliki kandungan antimikroba, sehingga jika Anda memiliki masalah jerawat yang kerap kali muncul karena bakteri, Anda bisa menggunakan masker wajah mitmita. Ini akan membantu Anda dalam menghilangkan jerawat.
Antiinflamasi
Penelitian telah menunjukkan bahwa mitmita adalah senyawa yang mengurangi peradangan. Maka dari itu, mengonsumsi sejumput mitmita akan membantu Anda merasa lebih baik jika Anda memiliki penyakit seperti radang sendi. Arthritis adalah penyakit yang menyakitkan dan dapat mengakibatkan persendian membengkak. Sehingga, cara terbaik untuk meredakan rasa sakit dan gejala penyakit yang melumpuhkan ini adalah dengan mengkonsumsi sesuatu yang mengurangi peradangan, seperti cabai.
Sifat Anti Kanker
Mitmita adalah bumbu yang memiliki banyak vitamin dan mineral berbeda. Terdapat banyak kandungan rempah yang sehat dalam cabai yang digunakan, seperti lycopene, lutein, zeaxanthin, dan karoten, dan ada sejumlah kecil capsaicin di dalamnya. Studi mengatakan bahwa semua hal ini bekerja dengan baik sebagai senyawa anti kanker dan menghentikan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Sifat anti kanker tersebut juga mambantu mengawasi perkembangan tumor pada pasien. Jadi, ganti bubuk cabai biasa Anda dengan mitmita untuk mendapatkan lebih banyak perlindungan terhadap kanker.
Penginduksi tidur
Apabila Anda sering memiliki Riwayat insomnia atau kesulitan tidur serta kondisi tidur buruk lainnya, maka Anda mungkin bisa menambahkan sejumlah kecil Mitmita ke dalam makanan Anda agar mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Seperti yang telah disebutkan bahwa cabai penuh dengan vitamin. Para peneliti telah menemukan bahwa vitamin B dalam cabai membantu membuat dan melepaskan hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu orang tidur. Mitmita juga mengontrol seberapa banyak serotonin dan nor-adrenalin dalam tubuh Anda.
Setiap hidangan pedas yang menjadi ciri khas masakan Ethiopia dibumbui oleh bubuk cabai khas Ethiopia dan tentunya memiliki keunggulannya masing-masing, tak terkecuali mitmita. Campuran rempah-rempah ini juga memainkan peran penting dalam menciptakan rasa pedas.
Hidangan apapun, terutama kefto, kacang fava, dan injera tak luput dari penggunaan mitmita. Mitmita dapat memberikan sentuhan yang khas, yaitu menciptakan sensasi pedas dan panas dalam sebuah masakan. Maka tak heran jika keberadaannya juga mengungguli berbere.
Ingin memasak makanan khas Ethiopia namun malas membuat bumbu mitmita sendiri di rumah? Anda tak perlu khawatir, sebab Cairo Food telah menyediakan bumbu mitmita yang praktis dan bisa langsung digunakan. Tentunya bumbu mitmita Cairo Food sudah bersertifikasi halal, tanpa MSG, tanpa pengawet, dan tanpa tambahan perasa buatan. Beli bumbu mitmita melalui tautan link berikut.