Intermitten Fasting, Mampu Turunkan Berat Badan

Daftar Isi

cover

Intermittent Fasting merupakan salah satu metode diet yang sangat populer dalam dunia kesehatan maupun olahraga. Banyak orang yang melakukan diet ini untuk menurunkan berat badan ataupun memperbaiki kesehatan. Karena diet yang juga biasa disebut dengan puasa berjangka ini sangat mudah untuk dilakukan, dan aturan dalam menerapkannya pun tidak terlalu memberatkan ataupun menyiksa.

Sebab, Intermittent Fasting tidak membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi, kamu hanya perlu mengatur jam makan mu, dan bebas menyantap apapun makanan yang kamu suka. Hal itu telah dibuktikan dengan banyaknya orang yang berhasil saat melakukan diet ini. Selain berkurangnya lemak tubuh, metabolisme serta kesehatan pun juga akan membaik saat kita melakukan intermittent fasting.

Jika kamu sudah pernah mencoba berbagai macam metode diet, namun lemak ditubuh mu belum juga berkurang, sebaiknya kamu mulai mencoba diet ini, dijamin kamu tidak akan merasa kelaparan ataupun tersiksa selama menjalaninya!

Namun sebelumnya kamu perlu mengetahui lebih detail apa itu intermittent fasting, agar ketika kamu hendak menerapkan diet ini, kamu tidak merasa kebingunan.

Apa Itu Intermitten Fasting?

Intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara puasa berjangka selama beberapa waktu, diet ini hanya akan mengatur kebiasaan makan mu. Jika biasanya metode diet lain menganjurkan pengurangan atau pembatasan makan, tidak dengan intermitten fasting. Karna diet ini hanya mengatur kapan waktu kamu makan dan kapan kamu harus mulai ‘’Berpuasa”. Metode diet ini biasanya menganjurkan kamu untuk puasa makan selama 16 jam. Untuk waktu kapan kamu dapat memulai makan bisa kamu tentukan sendiri.

Public Figure Yang Menjalani Intermitten Fasting

Banyak sekali Public Figure yang menjalankan program diet ini, karna terbilang mudah dan juga mampu memberikan hasil yang lumayan dalam waktu singkat. Mulai dari Artis International sampai dengan artis ibu kota. Berikut beberapa Public Figure asal indonesia yang melakukan diet intermitten fasting ini :

Sarah Ayu

Sarah mengaku bahwa dia menjalani diet intermittent fasting atau puasa dengan jendela waktu18/6 jam. Ia menjalani puasa dari jam 11 malam sampai dengan jam 5 sore, lalu makan pada waktu  5 sore sampai jam 11 malam. Hal itu diketahui setelah ia membagikan foto transformasi dirinya setelah sukses menurunkan berat badan 13 kilogram. Ia membagikan foto before after, dengan berat badan 83 kilogram dan turun menjadi 70 kilogram saat menyambut hari pertama tahun 2020.

“Google yak namanya intermittent fasting, aku pilih yang 18 jam tapi ada juga jam-jam yang lain. Puasa makan yah bukan puasa minum jadi aku tetap minum air/juice/coffee/smothiee dan lainnya, tapi tanpa gula jadi pakai pengganti seperti stevia atau madu. Terus sudah tidak makan nasi (kecuali sushi), aku ganti shirataki rice, tapi lauknya sama saja mau makan ayam goreng/tempe/semur apapun itu. Kayak aku lagi pengen padang ya aku beli aja lauknya terus nasinya pakai shirataki,” tulisnya panjang lebar melalui instagramnya.

Sarah juga menjelaskan dia masih mengonsumsi apapun makanan favorite nya, asal masih dalam jumlah yang wajar, karna ia tidak ingin menjadikan makanan sebagai musuhnya. “Jadi pas pengen bobba ya beli tapi yang kecil dan sugar-nya 50% dan biasanya juga gak sanggup abisin. Pengen kue dessert ya makan saja tapi sharing dan engak keseringan. Lagi pengen ramen ya makan saja sekali-sekali gitu. Yang penting balance saja enggak aku kekang banget enggak mau pusing dan enggak mau treat food as my enemy,” tulis Sarah Ayu lagi.

Melani Ricardo

Melalui sebuah vlog melani mengunkapkan bahwa untuk mendapatkan tubuh rampingnya saat ini, ia menjalani progam diet intermitten fasting. Ia juga mengatakan, untuk melakukan program diet apapun di butuhkan ke disiplinan untuk mendapatkan hasil yang dituju.

“Menurunkan berat badan is about disiplin, karena aku olah raga nih, seolah raga apapun tetep cuma 30%, yang 70 % tetep apa yang masuk ke perut kita.” uacapnya pada vlog tersebut “Tiap orang beda-beda ya, tapi yang paling cocok buat gue adalah Intermittent fasting,” tambahnya.

Bagaimana Cara Melakukan Intermitten Fasting?

Cara Melakukan Intermitten Fasting

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa aturan untuk melakukan diet ini cukup bervariasi. Dan perlu kamu ketahui saat sedang dalam melakukan puasa makan, kamu tidak boleh mengonsumsi apapun yang mengandung kalori, tetapi kamu tetap bisa mengonsumsi air putih, bahkan semakin banyak minum air putih akan semakin bagus. Atau kamu juga bisa mengonsumsi teh tawar ataupun kopi tawar, selama itu tidak mengandung kalori.

berikut beberapa aturan dalam melakukan intermitten fasting:

The 16/8 Method

Yang pertama adalah jendela makan dengan puasa berjangka selama 16 jam dan waktu makan 8 jam. Sebagai contoh jika kamu memilih jendela makan 16 jam berpuasa, lalu kamu mulai makan pertama kali pada pukul 12 siang, maka kamu harus berhenti makan tepat pukul 8 malam. Dalam rentang waktu 8 jam itu, kamu bebas mengonsumsi apa pun. Namun setelah itu kamu hanya boleh mengonsumsi air putih, ataupun minuman yang mengandung 0 kalori.

Eat-Stop-Eat

Metode ini bisa juga disebut dengan puasa selama 24 jam. Sebagai contoh, jika kamu makan pada pukul 8 pagi, maka kamu tidak boleh mengonsumsi apapun kecuali air putih sampai jam 8 pagi hari berikutnya. Namun metode ini tidak boleh kamu lakukan selama seminggu full, kamu hanya cukup melakukannya 1 sampai 2 kali dalam seminggu.

The 5:2 Diet

Diet 5:2 juga dikenal sebagai The Fast Diet, yang termasuk bagian intermiten fasting paling populer. Metode ini dipopulerkan oleh jurnalis Inggris Michael Mosley. Cara diet ini hanya mengizinkan kamu makan sebanyak 500-600 kalori per hari selama 2 hari tertentu. Pada 5 hari sisanya, kamu dipersilahkan makan seperti biasa.

Manfaat Intermintten Fasting

Menurunkan berat badan

Manfaat paling utama dari intermitten fasting adalah menurunkan berat badan, diet ini sangat efektif mengurangi lemak tubuh. Meskipun kamu tidak melakukan penghitungan kalori dalam puasa ini, tapi dengan adanya pembatasan waktu makan akan berpengaruh besar terhadap penurunan berat badan, karena kalori yang masuk pada tubuhmu lebih sedikit dari biasanya.

Perubahan fungsi Sel, Hormon, dan Gen

Saat kita sedang menjalankan puasa, beberapa perubahan terjadi di tubuh kita. Misalnya, tubuh memulai proses perbaikan sel-sel penting dan mengubah kadar hormon agar lemak tubuh yang tersimpan lebih mudah dibakar menjadi energi.

Tingkat insulin dalam darah pun turun secara signifikan, hal ini bermanfaat untuk pembakaran lemak yang lebih efektif. Kadar hormon pertumbuhan dalam darah juga dapat meningkat sebanyak 5 kali lipat. Serta perubahan yang menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit.

Meningkatkan metabolisme tubuh

Salah satu manfaat puasa selanjutnya yakni dapat meningkatkan level hormon sehingga lemak yang tersimpan jadi lebih mudah dicerna. Salah satu hormon yang ikut meningkat adalah human growth hormone (HGH). Meningkatnya hormon ini akan berdampak pada peningkatan metabolisme tubuh. Selain itu hal ini juga dapat meningkatkan masa otot.

Semakin tinggi metabolisme, maka tubuh akan lebih banyak membakar kalori pada saat kamu beraktivitas atau bahkan saat beristirahat. Jika metabolisme tinggi dan tidak ada kalori yang masuk, maka tubuh akan membakar kalori yang tersimpan di dalam tubuh.

Efek Samping Intermitten Fasting

Pasta

Sayangnya intermitten fasting tidak dapat dilakukan oleh semua orang, bagi yang memiliki kebutuhan kalori tinggi, intermittent fasting sangat tidak disarankan. Misalnya, orang yang kekurangan berat badan, berusia di bawah 18 tahun, serta hamil atau sedang menyusui. Hal ini dikarenakan mereka membutuhkan kalori yang cukup setiap hari.

Terlebih bagi penderita bulimia nervosa, perfeksionisme, impulsif dan ketidakstabilan suasana hati, orang yang rentan terhadap gangguan makan tidak boleh menjalani diet apa pun yang terkait dengan puasa alias makan dengan “jendela makan”.

Berikut beberapa efek samping yang mungkin akan ditimbulkan saat melakukan metode diet ini :

Rasa Lapar Berlebihan

Untuk sebagian orang, diet dengan membatasi jam makan ini mungkin sedikit mempengaruhi rasa lapar, terlebih untuk mereka yang terbiasa mengonsumsi makanan secara berlebih. Hal ini sebenarnya wajar saja, karna tubuh memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi dan terbiasa dengan perubahan siklus makan. Namun terkadang rasa lapar ini bisa datang secara berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan kecenderungan makan berlebih pada saat jam makan datang, mengalami dehidrasi, merasa lelah, atau lebih mudah tersinggung.

Gangguan Perut

Menurut data penelitian yang dipublikasikan oleh Center for Discovery, resiko mengalami gangguan perut bagi orang yang tengah menjalani intermittent fasting cukup tinggi. Hal ini disebakan jendela makan pada saat intermittent fasting dapat menyebabkan peningkatan hormon stress dan kortisol yang bisa memicu gangguan perut.

Tips Saat Melakukan Intermitten Fasting

Setelah mengetahui beberapa manfaat serta efek samping dari metode diet ini, berikut beberapa tips yang dapat kami berikan agar kamu kuat dan konsisten saat menjalani progam ini :

Perbanyak minum air putih

Untuk mencegah dehidrasi, sehingga tubuh lebih mudah melewati periode puasa kamu perlu banyak mengonsumsi air putih. Karena kebanyakan orang biasanya jadi lupa untuk minum pada saat mereka tidak sedang makan. Padahal kita harus tetap terhidrasi secara aktif sepanjang hari dengan konsumsi air putih saat diet maupun tidak diet.

Rubah Mindset

Jangan berpikir bahwa periode berpuasa adalah waktu untuk merasa kelaparan atau kekurangan makan, tapi berpikirlah bahwa waktu ini adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dari kegiatan makan. Karna sugesti yang kita berikan kepada otak juga sangat berpengaruh pada tubuh.

Mengalihkan Perhatian

Alihkan perhatian pada kesibukan ataupun rutinitas harian. Hal ini cukup membantu untuk mengurangi rasa lapar yang datang berlebih.

Aktivitas Fisik

Iringilah intermittent fasting dengan rutin beraktivitas fisik, cukup dengan intensitas sedang atau aktif bergerak, namun teratur untuk dilaksanakan dalam dua atau tiga kali per minggu.

Itu dia beberapa ulasan yang harus kamu tahu sebelum melakukan intermitten fasting atau puasa berjangka. Meskipun kamu diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan apa pun, ada baiknya jika kamu tetap mengonsumsi makan-makanan yang sehat dan bergizi, karna makan-makanan bergizi inilah yang akan menunjang kesehatan tubuh mu.

Selain itu terapkan pola hidup sehat, seperti tidur tepat waktu, dan menyediakan waktu luang untuk berolahraga dan beristirahat, agar tujuan utama mu untuk melakukan diet ini tercapai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *