Gula Aren vs Gula Kelapa vs Gula Merah vs Gula Jawa

Ada banyak jenis pemanis yang bisa kita temukan selain gula pasir, di antaranya adalah gula aren, gula kelapa, gula merah, dan gula jawa. Meski sebagian besar dari mereka berasal dari bahan yang serupa, tetapi keempat jenis gula tersebut sebenarnya memiliki serangkaian perbedaan. Gula aren vs gula kelapa vs gula merah vs gula jawa, apa bedanya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian

Gula Aren

Gula aren adalah pemanis yang berasal dari air nira (cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma), yang diperoleh dari pohon kelapa, atau juga disebut dengan pohon enau. Dibandingkan dengan gula pasir, gula aren menjadi pemanis dengan komponen gizi yang lebih lengkap. Masyarakat banyak yang mengasosiasikan gula aren dengan jenis gula apa pun yang terbuat dari nira, seperti kelapa atau siwalan. Gula aren memiliki versi bubuk, atau biasa disebut sebagai gula semut atau gula kristal lantaran versi bubuk dari gula aren tampak seperti rumah semut yang bersarang di tanah.

Gula Merah

Sama-sama merupakan hasil nira, tetapi gula merah terbuat dari olahan nira, di mana gula merah terbentuk menjadi padatan, yang dicetak dengan tempurung kelapa atau bambu. Ini sering disebut dengan gula jawa, tetapi keduanya adalah jenis gula yang berbeda. Gula merah sendiri terdiri dari beberapa jenis, yang berasal dari bahan baku yang berbeda, seperti gula merah tebu, gula aren, gula kelapa, dan gula siwalan.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Secara umum, gula merah memiliki tekstur yang agak padat namun tidak terlalu keras, sehingga ia mudah dipatahkan. Sementara rasa manis gula merah terbentuk dari perpaduan sukrosa, fruktosa, glukosa, dan maltosa. Akan tetapi, gula merah yang biasa ditemukan di pasaran adalah gula kelapa yang ditambahkan gula pasir atau gula tebu. Untuk alasan tersebut, gula merah yang ditemukan di pasar memiliki tekstur yang lebih keras, cenderung licin, memiliki warna yang lebih cerah, dan manisnya lebih sederhana.

Gula Kelapa

Gula kelapa merupakan pemanis alami yang berasal dari nira bunga kelapa. Sebagian besar gula kelapa dibuat dan dikonsumsi di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, dan di Sri Lanka. Ini sering digunakan sebagai pengganti pemanis yang diproses, dimurnikan, dan buatan. Gula kelapa, gula ini hanya dibuat dari nira pohon kelapa (Cocos nucifera) saja. Memiliki cita rasa yang kaya, tekstur legit, dan aroma yang gurih dan wangi menjadi ciri khas gula kelapa. Ini terutama digunakan dalam masakan gurih.

Gula Jawa

Sering disamakan dengan gula merah, gula jawa merupakan gula yang berasal dari produksi nira dari pohon kelapa. Tekstur gula jawa lebih kokoh dan padat, sehingga saat menghancurkan atau menghaluskannya, Anda memerlukan alat bantu. Gula jawa banyak ditemukan di pasar tradisional ataupun supermarket.

Gula Aren Vs Gula Kelapa Vs Gula Merah Vs Gula Jawa

Proses Pembuatan

Gula Aren

Perbedaan antara gula aren vs gula kelapa vs gula merah vs gula jawa yang pertama adalah terletak pada proses pembuatannya. Proses pembuatan gula aren adalah dengan mengumpulkan bunga jantan pohon enau (kelapa) dalam sebuah bumbung bambu. Saat diletakkan di dalam bumbung bambu, laru atau kawao pun ditambahkan yang bertindak sebagai pengawet alami. Hal ini bertujuan agar nira tidak mengalami peragian dan nira yang telah mengalami fermentasi, yang tidak bisa dibuat gula.

Setelah jumlahnya cukup, nira direbus di atas tungku dalam sebuah wajan besar. Konon, kayu terbaik untuk memasak gula aren adalah menggunakan kayu aren yang sudah tua. Kayu tersebut dipilih karena kadar kalorinya lebih tinggi dari kayu bakar biasa, sehingga proses memasaknya pun juga lebih cepat.

Bagian lainnya yang harus diperhatikan saat membuat gula aren adalah apinya tidak boleh terlalu besar. Api yang terlalu besar memungkinkan masuk ke dalam wajan, hingga akhirnya bisa membakar gula yang sedang dimasak. Jika itu terjadi, maka gula aren pun menjadi hangus, kemudian berdampak pada rasanya yang pahit dan warnanya berubah menjadi hitam.

Untuk melihat apakah gula aren sudah terbentuk adalah melihat warna nira yang menjadi pekat, berat ketika diaduk, dan saat diciduk dari wajan lalu dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Ciri lainnya adalah saat menuangkan nira ke dalam air dingin, cairan tersebut juga akan membentuk benang yang tidak putus-putus. Setelah melihat cairan yang demikian, adonan harus diangkat dari tungku dan dicetak menggunakan batok kelapa. Batok kelapa yang dipilih harus berbentuk pipih dan bundar. Sebelum dipasarkan, gula aren biasanya ditambahkan bahan lain seperti gula pasir.

Gula Kelapa

Meski berasal dari pohon yang sama dengan gula aren, yaitu pohon kelapa, tetapi gula aren dan kelapa diproses dengan cara yang berbeda. Gula aren diproses dari getah bunga tanaman, sementara pada gula kelapa, nira kelapa diambil dengan cara yang mirip dengan pengambilan sirup maple dari pohon, dan keduanya merupakan cairan bening yang dimasak menjadi sirup berwarna coklat. Sirup tesebut dikemas dalam botol, ditekan menjadi balok, atau dikristalkan untuk memberikan tekstur makanan yang lebih mirip gula rafinasi. Melalui proses tersebut, gula kelapa memiliki rasa seperti karamel dan mirip dengan gula merah.

Gula Merah

Gula merah juga terbuat dari bahan dasar nira pohon kelapa, di mana bunga (mayang) atau bunga kelapa yang belum mekar diikat kuat atau dipres dengan dia batang kayu pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Alih-alih digunakan untuk pemekaran bunga, sari makanan justru menumpuk menjadi cairan gula, dan membuat mayang membengkak.

Setelah proses pembengkakan berhenti, cairan gula dikeluarkan secara bertahap dengan mengiris batang mayang. Untuk menampung cairannya, digunakan timba yang terbuat dari pohon palem. Cairan tersebut diambil secara bertahap, dan umumnya sebanyak dua hingga tiga kali. Cairan tersebut dipanaskan dengan api hingga mencapai konsistensi yang benar-benar kental seperti karamel. Kemudian, cairan dituangkan ke dalam mangkuk yang terbuat dari daun palem, serta dicetak menyerupai silinder dan berbentuk seperti batok kelapa, hingga kemudian dipasarkan.

Gula Jawa

Proses pembuatan gula jawa membutuhkan waktu paling tidak 3,5 jam, atau sampai gula jawa benar-benar mengental dan berwarna cokelat kemerahan. Disebut gula jawa karena dari segi warna, gula ini lebih pekat. Proses pembuatan gula jawa mirip dengan gula aren, yaitu dicetak di batok kelapa, kemudian didiamkan hingga mengeras.

Warna dan Tekstur

Gula Aren

Gula yang berasal dari air nira ini memiliki warna yang relatif terang, dan jika diperhatikan dengan seksama, gula aren tampak berwarna kuning kemerahan. Sementara tekstur gula aren yaitu lebih empuk, terutama jika dibandingkan dengan gula merah. Tekstur yang empuk tersebut membuat gula aren sangat mudah dihaluskan saat ingin digunakan.

Gula Kelapa

Kualitas gula kelapa ditentukan oleh warnanya, karena penggunaan nira bermutu akan berdampak pada warna dan juga kualitas gula kelapa. Secara umum, gula kelapa memiliki warna cokelat kemerahan. Sementara tekstur gula kelapa juga menunjukkan bagaimana kualitas gula tersebut. Tesktur gula kelapa terbentuk dari mutu nira terfermentasi, dan juga kandungan air. Semakin tinggi kadar air maka tekstur gula kelapa akan semakin rendah, dan sebaliknya, jika kadar air gula kelapa rendah kekerasan gula kelapa semakin meningkat.

Tekstur gula kelapa bermutu adalah yang kompak dan tidak terlalu keras. Ketika dipatahkan, gula kelapa memberikan kesan yang empuk namun tetap padat dan lengket saat disentuh. Jenis gula ini memiliki kandungan lemak yang tertinggi jika dibandingkan dengan gula merah, sehingga membuat rasanya lebih berat, dan paling cocok dipadukan dengan jajanan pasar seperti kue basah.

Gula Merah

Jika gula aren memiliki warna yang terang dan gula kelapa berwarna cokelat kemerahan, berbeda dengan gula merah, yang justru berwarna cokelat gelap dan pekat, atau terkadang berwarna kemerah-merahan. Secara tampilan, ia memang mirip dengan gula aren, tetapi ciri warna gula merah tersebut bisa menjadi pembedanya. Di samping itu, gula merah memiliki tekstur yang jauh lebih keras, sehingga mungkin diperlukan alat untuk memotongnya.

Gula Jawa

Gula jawa adalah pemanis yang sering disebut dengan gula merah, namun keduanya berbeda. Dari segi warna, gula jawa berwarna coklat pekat yang gelap, atau coklat kemerahan. Pada gula jawa tradisional, warna gula ini kadang tidak merata. Sementara tekstur gula jawa juga terbilang sangat kokoh dan lebih keras, sehingga untuk menghancurkannya, alat bantu seperti pisau harus digunakan.

Rasa

Gula Aren

Gula aren memiliki rasa yang jauh lebih manis daripada gula merah. Pada gula aren, Anda akan merasakan adanya rasa legit. Sementara aroma gula aren, ia jauh lebih kuat, terutama jika dibandingkan gula merah. Aroma yang kuat tersebut berasal dari cairan nira. Lebih lanjut, gula aren juga mengandung banyak gula tebu, sehingga ia sering digunakan untuk menyempurnakan hidangan apa pun yang membutuhkan gula kelapa. Karena aroma dan rasanya hanya memiliki sedikit perbedaan dengan gula merah, gula aren bisa digunakan sebagai pengganti gula merah.

Gula Kelapa

Rasa gula kelapa terbentuk dari komponen nira kelapa yang cukup lengkap. Sejatinya, ada dua faktor yang menjadi penentu dari warna dan rasa gula kelapa, yaitu reaksi maillard dan karamelisasi pada saat proses pengolahan gula kelapa. Secara umum, gula kelapa memiliki rasa yang sedikit masam dan manis, tetapi ia juga memiliki rasa yang begitu mirip dengan gula kelapa, yaitu manis dan gelap, serta dengan aroma karamel dan toffee. Selain itu, meski dinamakan gula kelapa dan berasal dari pohon kelapa, justru gula kelapa tak memiliki rasa yang seperti kelapa sama sekali.

Gula Merah

Lain halnya dengan gula aren atau gula kelapa, rasa manis dari gula merah terbentuk dari kombinasi fruktosa, glukosa, maltosa, dan sukrosa. Gula merah memiliki tekstur yang agak padat, tetapi juga tidak terlalu keras, sehingga saat ingin digunakan, gula merah lebih mudah untuk dipatahkan atau dihancurkan.

Gula Jawa

Rasa gula jawa terbilang mirip dengan gula aren, tetapi saat dirasakan dengan seksama, gula aren justru terasa lebih manis daripada gula jawa, atau secara lebih spesifik, gula jawa menawarkan rasa yang lebih manis, dan sedikit rasa pahit. Dari segi aroma, gula jawa memiliki aroma yang tak jauh lebih kuat dari gula jawa.

Kegunaan dalam Masakan

Gula Aren

Mengenai cara penggunaan, gula aren, gula kelapa, gula merah, dan gula jawa memiliki kegunaannya masing-masing. Gula aren dengan aroma dan rasa yang cenderung kuat, ia banyak digunakan terutama pada campuran minuman seperti cendol atau dawet, karena rasanya yang manis dan warnanya yang menarik berpadu sempurna dengan santan. Minuman yang menggunakan gula aren sebagai pemanisnya adalah kopi kekinian, yang menjadi varian rasa terbaru dengan rasa yang tak kalah enak.

Gula Kelapa

Gula kelapa yang dikristalisasi memiliki kegunaan yang lebih luas, bahkan Anda bisa menggunakannya untuk menggantikan gula putih atau gula merah pada hidangan apa pun. Dalam bentuknya yang cair, gula kelapa bisa digunakan sebagai pengganti sirup lain yang berasal dari jagung, agave, dan maple.

Dari indonesia untuk dunia

Artinya, gula kelapa sangat cocok digunakan dalam kue, kue kering, ditaburkan di atas granola, dicampur ke dalam parfe, digunakan dalam saus, dan metode lain apa pun di mana gula biasa dapat dimasukkan ke dalam makanan. Jika Anda ingin menggunakan gula kelapa sebagai pengganti gula putih atau gula merah, rasio perbandingannya cukup dengan satu banding satu.

Gula Merah

Gula merah sering digunakan sebagai bahan campuran makanan tradisional Tanah Air, misalnya untuk pembuatan gudeg atau semur. Jenis gula ini sangat cocok untuk makanan tradisional lantaran aroma gula merah tidak begitu kuat, sehingga rasa asli masakan pun tidak akan berubah. Gula merah juga digunakan sebagai bahan baku kecap manis, atau digunakan sebagai pembuatan minuman tradisional seperti jamu.

Gula Jawa

Yang terakhir adalah gula jawa. Penggunaan gula jawa untuk tujuan kuliner terutama digunakan pada berbagai makanan tradisional, misalnya gudeg khas Yogyakarta, ayam panggang, dan bahkan dijadikan sebagai saus pelengkap seperti sambal rujak buah. Rasanya yang manis dan sedikit pahit membuat gula jawa cocok untuk hidangan tersebut.

Gula aren, gula kelapa, gula merah, dan gula jawa memiliki sejumlah perbedaan, dan penting untuk mengetahui setiap perbedaan beserta kegunaannya agar tak salah pilih saat akan menggunakannya. Keempat jenis gula tersebut berbeda dari proses pembuatan, warna dan tekstur, rasa, hingga kegunaan dalam masakan. Dengan mengetahui setiap perbedaannya, Anda bisa membuat hidangan dengan tepat. Ketahui artikel menarik lainnya tentang rempah kering vs rempah segar dengan klik tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *